Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

ESTIMASI BIAYA MAINTENANCE DENGAN METODE MARKOV CHAIN DAN PENENTUAN UMUR MESIN SERTA JUMLAH MAINTENANCE CREW YANG OPTIMAL DENGAN METODE LIFE CYCLE COST (STUDI KASUS: PT TOA GALVA) Eliyus, Ade Rizka; Alhilman, Judi; Sutrisno, Sutrisno
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 1 No 02 (2014): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2014
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (323.452 KB)

Abstract

PT Toa Galva Industries adalah perusahaan yang bergerak dibidang elektronika dengan spesialisasi sound and communication.  Agar dapat memenuhi permintaan pasar, perusahaan membutuhkan mesin-mesin yang mendukung proses produksi, antara lain mesin plastic injection dan mesin spinning manual. Kedua mesin ini memiliki peran yang sangat penting dalam proses produksi, sehingga apabila mesin-mesin tersebut mengalami kerusakan akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Berdasarkan data historis, perawatan korektif untuk mesin plastic injection pada tahun 2013 mencapai 16% dari total perawatan korektif keseluruhan mesin produksi, sedangkan mesin spinning mencapai 14%. Hal ini terjadi karena masih sering terjadi kerusakan mendadak pada mesin. Manajer Pemeliharaan belum mampu menghitung kebutuhan biaya maintenance untuk menjamin performansi mesin karena tidak dapat memprediksi kondisi mesin-mesin tersebut. Selain itu, mesin akan mengalami penuaan dan peningkatan hazard rate, sehingga perhitungan umur mesin dan jumlah maintenance crew yang optimal perlu dilakukan. Penelitian ini menggunakan metode Markov Chain untuk mengetahui kondisi mesin pada tahun yang akan datang sehingga dapat mengestimasi biaya maintenance yang dibutuhkan. Di samping itu, penelitian ini menggunakan metode Life Cycle Cost untuk menentukan umur mesin dan jumlah maintenance crew yang optimal. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan Markov Chain, penelitian ini menghasilkan total biaya maintenance selama 5 tahun untuk mesin plastic injection adalah sebesar Rp 607,335,692.62 dan untuk mesin spinning manual adalah sebesar Rp 302,480,000. Berdasarkan perhitungan LCC, maka total LCC yang paling rendah untuk mesin plastic injection adalah Rp 5,287,581,342.10 yang menghasilkan jumlah maintenance set crew sebanyak 1 orang/shift dan umur mesin 10 tahun. Sedangkan total LCC yang paling rendah untuk mesin spinning manual adalah Rp 1,434,002,591.21 yang menghasilkan jumlah maintenance crew sebanyak 1 orang/shift dan umur mesin 3 tahun.
PERENCANAAN KEBIJAKAN PERAWATAN MESIN CORAZZA FF100 PADA LINE 3 PT XYZ DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II Kirana, Ully Tri; Alhilman, Judi; Sutrisno, Sutrisno
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 01 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Januari 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.829 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v3i01.41

Abstract

PT XYZ merupakan produsen yang bergerak dalam bisnis keju. Meskipun telah menerapkan kegiatan preventive maintenance, frekuensi kerusakannya masih tinggi menyebabkan terhambatnya kelancaran proses produksi serta mengindikasikan nilai keandalannya kecil. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kegiatan perawatan yang tepat sesuai dengan karakteristik kerusakan serta interval waktu kegiatan perawatan pada mesin Corazza FF100 dengan analisis Reliability Centered Maintenance (RCM) II yang menekankan pada karakteristik keandalan (reliability). Melakukan identifikasi risiko yang dipetakan dalam risk matrix. Tahapan dalam RCM yaitu pengukuran kualitatif dengan membuat Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi penyebab serta efek terjadinya kegagalan item. Untuk mengetahui konsekuensi yang ditimbulkan dilakukan klasifikasi berdasarkan Logic Tree Analysis (LTA) kemudian pemilihan tindakan kegiatan perawatan. Tahap selanjutnya yaitu pengukuran kuantitatif dengan melakukan pengumpulan data kerusakan dan data perbaikan untuk mendapatkan interval waktu perawatan. Maintainable item pada mesin Corazza FF100 berjumlah 27. Berdasarkan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) didapatkan 67 kegiatan perawatan. Terdapat 17 scheduled discard task, 15 scheduled restoration task, 31 scheduled on condition dan 4 failure finding. Penentuan interval waktu perawatan berdasarkan kebijakan perawatannya dengan mempertimbangkan karakteristik kerusakan dan biaya perawatan.
Penilaian Kinerja Berbasis Reliability Pada Continuous Casting Machine 3 (CCM 3) Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk Menggunakan Metode Reliability Availability Maintainability dan Cost of Unreliability PRAESITA, IKA; Alhilman, Judi; Nopendri, Nopendri
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.276 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v3i04.271

Abstract

Industri baja merupakan industri strategis yang digunakan sebagai bahan baku penting bagi industri-industri secara keseluruhan, baik untuk infrastruktur, produksi barang modal, alat transportasi, otomotif, hingga persenjataan. World Steel Association mencatat, konsumsi baja per kapita pada tahun 2014, Indonesia mencapai 62,2 kg/kapita, namun angka tersebut masih tergolong rendah. Pemerintah Indonesia saat ini sadar akan hal tersebut dan merencanakan akan meningkatkan konsumsi baja nasional. Salah satu cara dalam mengurangi kerugian yang terjadi adalah dengan meningkatkan RAM (Reliability Availability Maintainability) dari mesin CCM 3. Dalam perhitungan RAM digunakan pemodelan RBD (Reliability Block Diagram) untuk mempermudah pemahaman terhadap sistem. Biaya yang dihasilkan dari masalah RAM dapat diketahui dengan menggunakan metode COUR (Cost of Unreliability). Hasil pengolahan data menggunakan RAM dengan pemodelan RBD didapatkan nilai reliability system sebesar 28,44% pada t = 936 dan nilai maintainability mesin sebesar 100% minimal membutuhkan waktu 13 jam. Dengan nilai inherent availability sebesar 99,47% dan operational availability sebesar 99,44%. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dengan menggunakan kebijakan perusahaan dan Key Performance Indicator IVARA, indikator availability telah mencapai target indikator yang diberikan. Dari hasil perhitungan menggunakan RAM didapatkan nilai COUR sebesar Rp 5.031.295.257,00 berdasarkan pada downtime atau corrective time.
USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DAN RISK BASED MAINTENANCE (RBM) DI PT ABC Dhamayanti, Destina Surya; Alhilman, Judi; Athari, Nurdinintya
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.085 KB) | DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.29

Abstract

PT ABC merupakan perusahaan cetak dalam skala nasional. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan buku ajar, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Kegiatan maintenance yang ada PT ABC terbagi menajadi dua, yaitu preventive maintenance setiap senin dan kamis serta kegiatan corrective maintenance yang dilakukan jika mesin mengalami kegagalan fungsi. Kegagalan fungsi pada mesin Komori masih cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pecegahaan untuk meningkatkan reliabilitas mesin. Metode yang dilakukan adalah Reliability Centered Maintenance, yaitu dengan menganalisis failure yang terjadi dengan menggunakan analisis Failure Mode and Effect Analysis dan Decision Worksheet. Hasil dari analisis ini merupakan preventive task masing-masing komponen. Sedangkan untuk menganalisis risiko yang diakibatkan jika mesin mengalami gagal fungsi, yaitu dengan metode Risk Based Maintenance. Hasil yang diperoleh dari nilai risiko yang ditanggung perusahaan ketika mesin mengalami failure, yaitu sebesar Rp965.904.899,36. Berdasarkan hasil pengolahan data pada subsistem kritis diperoleh kesimpulan bahwa enam komponen dilakukan dengan task scheduled on condition, tiga komponen dengan task scheduled restoration, dan enam komponen dengan task scheduled discard. Sedangkan untuk interval waktu dalam pengerjaan preventive maintenance pada komponen tersebut disesuaikan dengan task yang diperoleh. Setelah mendapatkan interval waktu perawatan, kemudian ditentukan biaya perawatan usulan yang dikeluarkan perusahaan, yaitu sebesar Rp971.567.519,69.
Maintenance System of Universal Goss Printing Machine based on failure data using RCM and RCS method Alhilman, Judi
International Journal of Innovation in Enterprise System Vol 2 No 01 (2018): International Journal of Innovation in Enterprise System
Publisher : School of Industrial Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/ijies.v2i01.61

Abstract

OverBased on RCM analysis for each critical subsystem obtained interval preventive maintenance for transfer roller 127.60 hours, Ink fountain roller 24.45 hours, ink form roller 29.23 hours respectively, and the wash-up device is no scheduled maintenance. For spare parts inventory strategies the result using RCS method are: transfer roller104 units, ink fountain roller requires 32 units, ink form roller 36 units and are holding spare policy required, and a wash-up device no holding spare parts.   Inserted: r   Inserted: u   Inserted: ng   Inserted: foll   Inserted: polic   Inserted: d   Inserted: the   Deleted:in acc   Deleted:rdance   Deleted:th   Deleted:i   Deleted: accor   Deleted:anc   Deleted: with   Deleted:strateg
Penilaian Kinerja Berbasis Reliability Pada Continuous Casting Machine 3 (CCM 3) Pt Krakatau Steel (Persero) Tbk Menggunakan Metode Reliability Availability Maintainability dan Cost of Unreliability PRAESITA, IKA; Alhilman, Judi; Nopendri, Nopendri
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 04 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Oktober 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v3i04.271

Abstract

Industri baja merupakan industri strategis yang digunakan sebagai bahan baku penting bagi industri-industri secara keseluruhan, baik untuk infrastruktur, produksi barang modal, alat transportasi, otomotif, hingga persenjataan. World Steel Association mencatat, konsumsi baja per kapita pada tahun 2014, Indonesia mencapai 62,2 kg/kapita, namun angka tersebut masih tergolong rendah. Pemerintah Indonesia saat ini sadar akan hal tersebut dan merencanakan akan meningkatkan konsumsi baja nasional. Salah satu cara dalam mengurangi kerugian yang terjadi adalah dengan meningkatkan RAM (Reliability Availability Maintainability) dari mesin CCM 3. Dalam perhitungan RAM digunakan pemodelan RBD (Reliability Block Diagram) untuk mempermudah pemahaman terhadap sistem. Biaya yang dihasilkan dari masalah RAM dapat diketahui dengan menggunakan metode COUR (Cost of Unreliability). Hasil pengolahan data menggunakan RAM dengan pemodelan RBD didapatkan nilai reliability system sebesar 28,44% pada t = 936 dan nilai maintainability mesin sebesar 100% minimal membutuhkan waktu 13 jam. Dengan nilai inherent availability sebesar 99,47% dan operational availability sebesar 99,44%. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan dengan menggunakan kebijakan perusahaan dan Key Performance Indicator IVARA, indikator availability telah mencapai target indikator yang diberikan. Dari hasil perhitungan menggunakan RAM didapatkan nilai COUR sebesar Rp 5.031.295.257,00 berdasarkan pada downtime atau corrective time.
PERENCANAAN KEBIJAKAN PERAWATAN MESIN CORAZZA FF100 PADA LINE 3 PT XYZ DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) II Kirana, Ully Tri; Alhilman, Judi; Sutrisno, Sutrisno
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 01 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Januari 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v3i01.41

Abstract

PT XYZ merupakan produsen yang bergerak dalam bisnis keju. Meskipun telah menerapkan kegiatan preventive maintenance, frekuensi kerusakannya masih tinggi menyebabkan terhambatnya kelancaran proses produksi serta mengindikasikan nilai keandalannya kecil. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kegiatan perawatan yang tepat sesuai dengan karakteristik kerusakan serta interval waktu kegiatan perawatan pada mesin Corazza FF100 dengan analisis Reliability Centered Maintenance (RCM) II yang menekankan pada karakteristik keandalan (reliability). Melakukan identifikasi risiko yang dipetakan dalam risk matrix. Tahapan dalam RCM yaitu pengukuran kualitatif dengan membuat Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi penyebab serta efek terjadinya kegagalan item. Untuk mengetahui konsekuensi yang ditimbulkan dilakukan klasifikasi berdasarkan Logic Tree Analysis (LTA) kemudian pemilihan tindakan kegiatan perawatan. Tahap selanjutnya yaitu pengukuran kuantitatif dengan melakukan pengumpulan data kerusakan dan data perbaikan untuk mendapatkan interval waktu perawatan. Maintainable item pada mesin Corazza FF100 berjumlah 27. Berdasarkan metode Reliability Centered Maintenance (RCM) didapatkan 67 kegiatan perawatan. Terdapat 17 scheduled discard task, 15 scheduled restoration task, 31 scheduled on condition dan 4 failure finding. Penentuan interval waktu perawatan berdasarkan kebijakan perawatannya dengan mempertimbangkan karakteristik kerusakan dan biaya perawatan.
USULAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN KOMORI LS440 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM II) DAN RISK BASED MAINTENANCE (RBM) DI PT ABC Dhamayanti, Destina Surya; Alhilman, Judi; Athari, Nurdinintya
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.29

Abstract

PT ABC merupakan perusahaan cetak dalam skala nasional. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan buku ajar, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya. Kegiatan maintenance yang ada PT ABC terbagi menajadi dua, yaitu preventive maintenance setiap senin dan kamis serta kegiatan corrective maintenance yang dilakukan jika mesin mengalami kegagalan fungsi. Kegagalan fungsi pada mesin Komori masih cukup tinggi. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan pecegahaan untuk meningkatkan reliabilitas mesin. Metode yang dilakukan adalah Reliability Centered Maintenance, yaitu dengan menganalisis failure yang terjadi dengan menggunakan analisis Failure Mode and Effect Analysis dan Decision Worksheet. Hasil dari analisis ini merupakan preventive task masing-masing komponen. Sedangkan untuk menganalisis risiko yang diakibatkan jika mesin mengalami gagal fungsi, yaitu dengan metode Risk Based Maintenance. Hasil yang diperoleh dari nilai risiko yang ditanggung perusahaan ketika mesin mengalami failure, yaitu sebesar Rp965.904.899,36. Berdasarkan hasil pengolahan data pada subsistem kritis diperoleh kesimpulan bahwa enam komponen dilakukan dengan task scheduled on condition, tiga komponen dengan task scheduled restoration, dan enam komponen dengan task scheduled discard. Sedangkan untuk interval waktu dalam pengerjaan preventive maintenance pada komponen tersebut disesuaikan dengan task yang diperoleh. Setelah mendapatkan interval waktu perawatan, kemudian ditentukan biaya perawatan usulan yang dikeluarkan perusahaan, yaitu sebesar Rp971.567.519,69.
The Proposed Maintenance Task for Plastic Injection Machine Using Reliability and Risk Centered Maintenance (RRCM) method in Manufacturing Industry Maulidina, Liza Nafiah; Atmaji, Fransiskus Tatas Dwi; Alhilman, Judi
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol 10, No 2 (2019): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v10i2.5900

Abstract

The objective of this research was to determine the optimal maintenance time interval for the selected critical components and the total cost of maintenance of a plastic injection machine. In determining the critical components, a risk matrix was used, and three components were selected, namely, hydraulic hose, barrel, and motor. Using the Reliability and Risk Centered Maintenance (RRCM) method, the researchers got a proposed maintenance policy and the total maintenance cost. Based on the result, it shows that there are seven proposed maintenance tasks with three scheduled oncondition tasks and four scheduled restoration tasks with an average maintenance interval of two months. The total maintenance cost proposed is IDR91.595.318. The cost is smaller compared to the actual maintenance costs of the company.
PENENTUAN ESTIMASI BIAYA KERUGIAN PERUSAHAAN AKIBAT KETIDAKANDALAN MESIN MENGGUNAKAN METODE COST OF UNRELIABILITY (COUR) Fathnin, Nisrina; Alhilman, Judi; Dwi Atmaji, Fransiskus Tatas
Jurnal Teknologi Vol 11 No 1 (2018): Jurnal Teknologi
Publisher : Jurnal Teknologi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT.XYZ adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha di bidang energi dan petrokimia. Atmospheric Storage Tank (tangki timbun) merupakan tempat untuk menyimpan produk minyak sebelum produk minyak didistribusikan kepada konsumen, agar tangki timbun dapat beroperasi dibutuhkan subsistem pendukung berupa grounding cable, automatic tank gauge, water sprinkle, check valve, dan pressure relief valve. Jika keandalan mesin menurun maka produksi akan berhenti dan akan mengganggu target produksi yang telah ditentukan, hal ini tentu akan berdampak pada hilangnya pendapatan yang harus diperoleh. Metode COUR dapat memperkirakan potensi kerugian yang disebabkan oleh ketidakandalan mesin. Biaya yang disebabkan oleh ketidakandalan sistem berdasarkan corrective time adalah Rp15.448.154.673,00, dan berdasarkan downtime adalah Rp57.559.749.757,00. Hal ini berarti perusahaan akan mengalami kerugian pendapatan karena ketidakandalan mesin adalah Rp73.027.764.887,00.