Moesijanti Soekatri, Moesijanti
Unknown Affiliation

Published : 16 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

DESAIN PENELITIAN SOUTH-EAST ASIAN NUTRITION SURVEY (SEANUTS) DI INDONESIA Sandjaja, nFN; Budiman, Basuki; Harahap, Heryudarini; Ernawati, Fitrah; Soekatri, Moesijanti; Widodo, Yekti; Sumedi, Edith; Sofia, Gustina; Effendi, Rustan; Syarief, Hidayat; Minarto, nFN
GIZI INDONESIA Vol 36, No 2 (2013): September 2013
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.095 KB)

Abstract

South-East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) merupakan multi-center study yang dilakukan di Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam yang diprakarsai oleh FrieslandCampina Belanda tahun 2011 untuk mengetahui besaran masalah gizi utama di masing-masing negara. SEANUTS merupakan studi komprehensif gizi yang mengumpulkan data antropometri gizi (berat, tinggi badan, tinggi duduk, lapisan lemak bawah kulit, lingkaran lengan atas, lebar lengan tangan, siku, lutut), biokimia gizi (vitamin A, D, Hb, ferritin, DHA), iodium urine, perkembangan mental/ kognitif dan motorik, aktivitas fisik, kualitas tulang, konsumsi makanan, dan morbiditas. Tulisan ini menjelaskan desain umum SEANUTS. Desain SEANUTS adalah studi potong lintang (cross-sectional). Sampel adalah anak umur 0,5-12,9 tahun sebanyak 7211 anak yang dipilih dengan metode two-stage randomized cluster sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan, pengukuran, dan pemeriksaan sesuai dengan data yang dikumpulkan. Enumerator terlatih mengumpulkan data morbiditas, antropometri, aktivitas fisik, kualitas tulang, perkembangan mental dan kognisi, konsumsi makanan, urin. Pemeriksaan klinis oleh tenaga medis setempat, pengambilan darah oleh plebotomis. Tulisan-tulisan dalam nomor majalah ini berisi hasil deskriptif tentang besaran masalah gizi makro dan mikro di Indonesia, konsumsi makanan, aktivitas fisik, dan perkembangan mental, sedangkan tulisan ini menjelaskan desain umum SEANUTS
NUTRITIONAL STATUS OF POOR FAMILIES IN NORTH JAKARTA ., Sandjaja; Soekatri, Moesijanti; Wibowo, Yulianti; Budiman, Basuki; ., Sudikno
GIZI INDONESIA Vol 33, No 2 (2010): September 2010
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.941 KB)

Abstract

TATUS GIZI PADA KELUARGA MISKIN DI JAKARTA UTARADari berbagai masalah kekurangan zat gizi mikro di Indonesia, hanya kurang vitamin A (KVA), anemia khususnya akibat kurang zat besi, dan gangguan akibat kurang iodium (GAKI) saja yang sudah banyak diteliti. Prevalensi kekurangan zat gizi mikro tersebut masih tinggi sehingga menjadi masalah kesehatan masyarakat. Akan tetapi penelitian kekurangan zat gizi mikro yang lain masih terbatas. Selain itu kekurangan zat gizi mikro khususnya pada keluarga miskin masih belum banyak diteliti. Penelitian ini bertujuan mengetahui besaran masalah kekurangan zat gizi mikro di Jakarta Utara pada 300 keluarga miskin dan 100 keluarga hampir miskin di 4 kelurahan yang mempunyai anak balita. Semua anak balita menjadi sampel penelitian, sedangkan untuk kelompok umur lain yaitu anak usia sekolah, remaja, dan dewasa hanya diambil sub -sampel. Data yang dikumpulkan adalah konsumsi makanan dan darah vena untuk dianalisis kadar hemoglobin, serum ferritin, zat seng (zinc), dan asam folat, dan data morbiditas. Hasil penelitian menunjukkan konsumsi energi antara 1018 –1702 kkal dan protein antara 26.7– 44.3 gram per hari. Konsumsi energi dan protein masih defisit terutama pada kelompok remaja dan dewasa. Menurut sosial ekonomi, konsumsi tersebut lebih rendah pada keluarga miskin dibanding keluarga hampir miskin. Prevalensi anemia pada keluarga miskin terendah pada remaja laki-laki (5,1%) dan tertinggi pada remaja perempuan (37, 0%), sedangkan pada keluarga hampir miskin pada anak usia sekolah perempuan (13,3%) dan tertinggi pada wanita dewasa (27,8%). Prevalensi defisiensi besi pada keluarga miskin dan keluarga hampir miskin terendah pada dewasa laki-laki (0%) dan tertinggi pada remaja perempuan (37, 0%). Defisiensi zinc terendah pada anak usia sekolah laki-laki (14,6%) dan tertinggi pada anak sekolah laki-laki (30,8%) dan wanita dewasa (38,9%).Kata kunci: anemia, iron deficiency, zinc deficiency, poor family
HUBUNGAN POLA MINUM DAN JUMLAH KONSUMSI CAIRAN DARI MINUMAN TERHADAP STATUS DEHIDRASI SANTRIWATI USIA 16-18 TAHUN DI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH JAKARTA SELATAN TAHUN 2012 ., Ratnasari; Soekatri, Moesijanti
GIZI INDONESIA Vol 35, No 2 (2012): September 2012
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.405 KB)

Abstract

Cairan  adalah  apa  saja  yang  mengandung  air.  Cairan  bisa  didapat  dari  makanan  dan  minuman. Kehilangan  air  tubuh  manusia  apabila  tidak  diimbangi  dengan  pemasukan  cairan  yang  cukup  akan mengalami dehidrasi.  Dalam penelitian ini, cairan yang diteliti hanya yang berasal dari minuman. Tujuan dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  hubungan  pola  minum  (jenis,  frekwensi  dan  merek),  serta jumlah  yang  dikonsumsi  dari  minuman  saja,  terhadap  status  dehi drasi  santriwati  di  Pondok  Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan.  Penelitian ini  adalah  cross-sectional. Populasinya  adalah santriwati berusia 16-18 tahun yang tinggal di asrama Pondok Pesantren Darunnajah. Sampel adalah seluruh santriwati yang memenuhi  kriteria,  jumlahnya  35  santriwati.  Data  yang  dikumpulkan  meliputi  nama   dan  usia,  pola konsumsi  minuman,  serta  jumlah  cairan  yang  diminum  melalui  wawancara  menggunakan  kuesioner. Untuk data status dehidrasi diperoleh melalui  pengujian urin  menggunakan  indikator  Urinalysis Reagen Strips. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian kecil sampel mengalami dehidrasi (17,1%) walaupun mereka  telah  mengonsumsi  sampai  7  jenis  minuman  (31,6%).  Hasil  analisis  cenderung  menunjukkan adanya  hubungan  pola  dan  jumlah  konsumsi  cairan  dari  minuman  masing  masing  terhadap  status dehidrasi. Kata kunci: pola konsumsi cairan, jumlah konsumsi cairan, status dehidrasi
HUBUNGAN ANTARA KELEBIHAN BERAT BADAN DENGAN STATUS HEMOGLOBIN PADA SISWI SEKOLAH MENENGAH ATAS ATAU SEDERAJAT DI JAKARTA Indriantika, Fitria; Soekatri, Moesijanti
GIZI INDONESIA Vol 32, No 2 (2009): September 2009
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.494 KB)

Abstract

THE RELATIONSHIP BETWEEN OVERWEIGHT AND HAEMOOGLOBIN (Hb) LEVEL AMONG HIGH SCHOOL FEMALE STUDENTS IN JAKARTAAnemia is one of the four nutrion problem in Indonesia and most of anemia is closely associated toiron deficiency called iron deficiency anemia (IDA). Study in USA among adolesents showed that theprevalent of IDA is higher in overweight (9.1%) than normal weight (3.1%). Another study inSwitzerland among teenage female students showed that the fat deposit in adipose tissue maydecrease iron absoption. The aim of this study is to know the relationship between overweight andhaemoglobin (Hb) level using cross sectional.The female subjects were selected purposively withcriteria as they were overweight (BMI >= 25)and registered as female students at SMAN 4, SMAN 25and SMKN 38 in Jakarta. The overweight status were determined using Body Mass Index and finally35 female students were filling the criteria and willing to participate. The correlation Person test wasused to see the realtionship between overweight and Hb level.The results showed that most of thesubjects (82.9%) were categorized as obese and most of them were in the aged of 16 and 17 years(37.1% each). About 80% of the students had a normal haemoglobin level, More than half (88.6%) hada normal mentruation period. However, the Hb level less than normal (<12 gr/dL) were mostly found inobese subjects (57%) rather than overweight(43%). In Hb level, 80%of them had a normalhaemoblobon level. The correlation test showed that there is no significant relationship betweenoverweight and Hb level (p=0.149, r=0.181). In needs to do the similar study with the larger group andusing iron cpncentration test in blood.Keywords: overweight, Hb status, high school female student
PERKEMBANGAN MENTAL BAYI DAN ANAK INDONESIA: HASIL SEANUTS INDONESIA Budiman, Basuki; Syarief, Nurmeida S; Soekatri, Moesijanti
GIZI INDONESIA Vol 36, No 2 (2013): September 2013
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (290.141 KB)

Abstract

Status gizi ibu hamil mempunyai dampak perkembangan neuropsikologik pada bayi yang dilahirkan. Penyimpangan perkembangan (fisik dan mental) dapat diidentifikasi pada awal kehidupan. South East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) adalah penelitian gizi klinik multi-center di empat negara pada bayi dan anak (0,5-12,9 tahun). Negara yang berpartisipasi adalah Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam. Data psikologi untuk mengetahui perkembangan mental anak,  termasuk aspek yang dikumpulkan. Pengukuran perkembangan anak menggunakan metode Denver Development Screening Test (DDST). Desain penelitian telah dijelaskan oleh Sandjaja, dkk. dalam artikel yang dimuat pada jurnal ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak Indonesia berusia balita yang dideteksi mengalami penyimpangan perkembangan (all four) sebesar 21,6 persen. Secara rinci penyimpangan perkembangan motorik kasar sebesar 11,5 persen; kemandirian (personal-social), adaptif-motor halus dan bahasa masing-masing 14,5; 11,8; dan 15,8 persen. Proporsi penyimpangan perkembangan pada bayi (0,5-0,9 tahun) terdeteksi paling besar (45,8%) dan secara keseluruhan penyimpangan yang terjadi pada keterampilan berbahasa (bicara) dan perkembangan kemandirian. Secara agregat (pool), hubungan antara penyimpangan neuropsikologik (all four) dan postur tubuh tidak ditemukan. Namun demikian, pada kelompok umur 1,0-2,9 tahun, hubungan tersebut ditemukan, sebaliknya hubungan ini tidak ditemukan pada kelompok umur lain. Pola asuh yang tidak optimal (bahasa, kemandirian) merupakan faktor risiko penyimpangan negatif perkembangan anak.ABSTRACTMENTAL DEVELOPMENT OF INDONESIAN INFANTS AND CHILDREN: RESULTS OF SEANUTS INDONESIAMaternal nutrition during gestation has consequences on mental development of the offspring. The physical and mental disorders can be identified in early life. South East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) is a multicenter nutrition study on children aged 0.5 to 12.9 years in which measurement of mental development is also included. The aim of this paper was to describe mental development of Indonesian children 0.5-5.9 years old. Denver Development Screening Test (DDST) was used to identify the deviation of development. Child’s height was measured to reflect posture. Detailed study design was described by Sandjaja, et al earlier in this issue. The results revealed that total suspected of late all four development was 21.6 percent, including 11.5, 14.5, 11.8, and 15.8 percent for gross-motor development, personal social, adaptation-fine motor, and language skill, respectively. Infants were the most often detected as severe suspected of late developments (45.8%), especially for language and personal social skill. Unadjusted data revealed that there were no associations found between neuropsychological deviation (all four) and posture. When it was adjusted, a significant difference was found only in 1.0-2.9 years old group. We concluded that parenting stimulation as be shown in language skill and personal-social were important risk factors. Keyword: mental development, DDST, posture, multi-center study
Hubungan Kadar Hemoglobin dan Status Gizi Dengan Kebugaran Jasmani Remaja di SMK Negeri 47 Jakarta Azkiya, Rahmi; Harjatmo, Titus Priyo; Karina, Sa’diah Multi; Soekatri, Moesijanti
JGK: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 4 No 1 (2024): Jurnal Gizi dan Kesehatan
Publisher : Jurusan Gizi, Poltekkes Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/jgk.v4i1, Juni.2251

Abstract

Physical fitness is a person's body's ability to carry out daily tasks without fatigue. Physical fitness is very important, especially in teenagers because they have a lot of activities. After Covid-19, several studies have shown that fitness in teenagers is decreasing. This can be influenced by several factors, including hemoglobin levels in the blood and nutritional status. The aim of this research was to determine the relationship between hemoglobin levels and nutritional status and the body fitness of teenagers at public vocational school 47 Jakarta. This research was conducted with a cross sectional research design. Samples were taken by purposive sampling that met the inclusion and exclusion criteria. Data collection includes gender, age, hemoglobin levels using the For a 6 Plus digital tool, nutritional status, and fitness level using the Shuttle Run Test. Data analysis included frequency and bivariate distribution using Fisher's exact test. The research results showed that most of the respondents, 75.5% were female, 62% were 16 years old, 61.4% had very weak fitness levels, 52.1% had normal Hb levels, and 69.9% had normal nutritional status. There is a significant relationship between hemoglobin levels and physical fitness (p=0.034) and there is a significant relationship between nutritional status and physical fitness (p=0.001).