Findy Renggono, Findy
Unknown Affiliation

Published : 37 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

VARIASI HARIAN DAN TAHUNAN HUJAN DI SERPONG BERDASARKAN PENGAMATAN DENGAN MICRO RAIN RADAR Renggono, Findy
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 18, No 2 (2017): December 2017
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.178 KB) | DOI: 10.29122/jstmc.v18i2.2785

Abstract

IntisariKemampuan MRR untuk mengamati profil hujan sampai ketinggian di atas 7500m dapat digunakan untuk mengamati kemunculan jenis hujan. Dari parameter yang diperoleh dapat dibedakan menjadi dua jenis hujan, konvektif dan stratiform berdasarkan keberadaan brightband. Pengamatan kemunculan jenis hujan dengan MRR di Serpong menunjukkan bahwa hujan konvektif relatif muncul lebih banyak dibandingkan stratiform pada puncak musim kering, sedangkan pada musim hujan sebaliknya. Untuk variasi hariannya, puncak hujan konvektif muncul sekitar pukul 15.00-16.00 WIB sedangkan stratiform sekitar pukul 18.00 WIB.  AbstractThe ability of micorain radar to observe precipitation profiles up to 7500m height can be used to observe the precipitation types. Precipitation can be classified into two types of rain, convective and stratiform based on the existence of brightband. MRR observation in Serpong shows that convective rain relatively appears more than stratiform rain during the peak of the dry season, while in the rainy season vice versa. For daily variations, the peak of the convective rain appears at about 15.00-16.00 LT while the stratiform is around 18.00 LT. 
ANALISIS HUJAN DENGAN BOUNDARY LAYER RADAR Renggono, Findy
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 3, No 1 (2002): June 2002
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.38 KB) | DOI: 10.29122/jstmc.v3i1.2156

Abstract

Boundary Layer Radar (BLR) merupakan sebuah L-band Doppler radar. BLR yang terletak di Serpong, merupakan program kerjasama pengamatan antara RASC Kyoto University, Jepang, BPPT dan LAPAN. Pada dasarnya BLR digunakan untuk mengamati dinamika atmosfir pada kondisi udara cerah dari permukaan sampai ketinggian 3 km. Pada tulisan ini akan ditunjukkan bahwa BLR dapat juga digunakan untuk mengamati hujan.Boundary Layer Radar is an L-band Doppler radar. BLR that located at Serpong, Indonesia (6°S, 107°E) is a collaborative program between RASC, Kyoto University, Japan, BPPT and LAPAN. Although this radar is basically designed to measure winds in clear-air. This study, however, shows that BLR can also be used to detect the rain drops.
MENGINTIP KONDISI CUACA PENYEBAB BANJIR BESAR DI DKI JAKARTA TANGGAL 25 OKTOBER 2010 Karmini, Mimin; Renggono, Findy
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 12, No 2 (2011): December 2011
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2560.688 KB) | DOI: 10.29122/jstmc.v12i2.2189

Abstract

DKI Jakarta dikejutkan dengan hujan deras pada jam 16:00 WIB. Genangan airlangsung terjadi akibat derasnya hujan. Hujan berlangsung sampai sekitar jam 20:00WIB. Dari data AWS di Jatiwaringin, curah hujan tertinggi sebesar 230 mm tercatatpada jam 16:00 WIB. Curah hujan sampai jam 19:00 WIB tercatat sebesar 650.60 mmatau intensitas 216.87 mm/jam untuk periode jam 16:00 s.d. 19:00 WIB. Beberapaindeks stabilitas, yang dihitung dari data rawinsonde jam 07:00 WIB, menunjukanpotensi terjadinya aktivitas konvektif yang bisa menghasilkan hujan deras. Beberapaindeks stabilitas yang menunjukan potensi terjadinya proses konvektif kuat adalah: LI(Lifted Index) = - 06; SI (Showalter Index) = - 0.7; K Index = 36.7; TT (Total Totals) =43.9. Kejadian hujan paling deras di kawasan barat DKI Jakarta sampai Tangerang.Genangan air hampir merata di DKI Jakarta dan Tangerang dengan ketinggian yangbervariasi antara 20 cm ? 100 cm.Jakarta was struck by torrential rain at 16:00 pm. Standing water caused by heavy rainoccured immediately. The rain lasted until around 20:00 pm. From the AWS measurement at Jatiwaringin, highest rainfall of 230 mm was recorded at 16:00 pm. Rainfall amount until 19:00 pm was recorded of about 650.60 mm, in other words rainfall intensity was about 216.87 mm/hour for the period of 16:00 ? 19:00 pm. Some stability indices, which is calculated from rawinsonde at 07:00 am showed the potential for convective activity which could produce heavy rain. Some stability indices that show strong potential for convective process are: LI (Lifted Index) = - 06; SI (Showalter Index) = - 0.7; K Index = 36.7; TT (Total Totals) = 43.9. The heaviest rainfall occured in the western region of Jakarta until Tangerang. Stagnant water is almost evenly in Jakarta and Tangerang with varying heights between 20 cm - 100 cm.
AWAN HUJAN DI SERPONG : PENGAMATAN DENGAN BOUNDARY LAYER RADAR Renggono, Findy
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 1, No 1 (2000): June 2000
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.861 KB) | DOI: 10.29122/jstmc.v1i1.2105

Abstract

Kebanyakan kejadian hujan di Serpong, Indonesia (6.4°S, 106.7°E) terjadi setelah lewat tengah hari, walaupun demikian hasil pengamatan dengan penakar hujan otomatis selama 6 tahun menunjukkan adanya puncak hujan di pagi hari. Dari struktur awannyayang dipantau oleh BLR menunjukkan bahwa awan di pagi hari yang muncul adalahkebanyakan dari jenis awan Stratiform. Pada tulisan ini akan disajikan kajian statistik dari jenis awan yang muncul di wilayah ini.Most of the precipitation in Serpong (6.4°S, 106.7°E), Indonesia were occurred in the afternoon, however from the 6 years observation by using automatic rain gauge shows another peak of precipitation in the morning. In this paper, the vertical structure of theprecipitating cloud appeared in this area will be analyzed statistically using the data from Boundary Layer Radar (BLR) observation. The result shows that for the morning precipitation, the occurrence of the stratiform-type clouds were dominant.
ANALISIS AWAN HUJAN PADA SAAT BANJIR DKI DENGAN C-BAND RADAR Renggono, Findy
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 14, No 1 (2013): June 2013
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1314.532 KB) | DOI: 10.29122/jstmc.v14i1.2682

Abstract

IntisariBanjir besar kembali melanda ibukota Jakarta pada tanggal 17 Januari 2013. Hujan yang deras sejak tanggal 12 Januari 2013 di wilayah Jabodetabek menyebabkan banjir kembali melanda wilayah Jakarta. Banyaknya genangan juga menimbulkan kemacetan yang luar biasa yang kemudian menyebabkan lumpuhnya aktifitas ekonomi. Banjir ini disebut-sebut sebagai yang terburuk setelah banjir tahun 2007. BMKG melaporkan bahwa hujan ekstrim terjadi pada tanggal 17 dan 18 Januari, dan hal ini juga terpantau oleh TRMM yang mencatat bahwa hujan terjadi terus-menerus dengan curah hujan yang tinggi sejak tanggal 12. Analisis data radar menunjukkan bahwa pada tanggal 17, hampir seluruh wilayah Jakarta ditutupi oleh awan hujan yang tebal.   Awan-awan hujan yang muncul mencapai ketinggian lebih dari 7 km dan masuk ke Jakarta dari arah Barat Laut. Pada tanggal 17, hampir seluruh awan hujan yang muncul mempunyai ketebalan lebih dari 7 km.  AbstractHeavy flood has been hit Jakarta on January 17 , 2013. Heavy rains from January 12, 2013 in the Greater Jakarta area causing floods, which is said as the worst since 2007. BMKG reported that extreme rainfall occurred on 17 and 18 January, and it is also observed by TRMM which noted that rain occurs continuously with high rainfall since the Jan 12th. Radar data analysis showed that on the 17th, almost the entire area of Jakarta covered by thick towering precipitation clouds. These clouds appeared more than 7km height and move Westward - Northwestward . On the 17th, almost all the rain clouds that appear to have a thickness of more than 7km .  
RELASI FAKTOR REFLEKTIVITAS RADAR DENGAN INTENSITAS CURAH HUJAN UNTUK RADAR C-BAND DI SOROAKO, SULAWESI SELATAN Arida, Vera; Renggono, Findy; Dupe, Zadrach L
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 13, No 2 (2012): December 2012
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6075.442 KB) | DOI: 10.29122/jstmc.v13i2.2574

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konstanta relasi faktor reflektifitas radar dengan intensitas curah hujan secara umum di Soroako.
PENGAMATAN KEJADIAN HUJAN DENGAN DISDROMETER DAN MICRO RAIN RADAR DI SERPONG Renggono, Findy
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 18, No 1 (2017): June 2017
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.614 KB) | DOI: 10.29122/jstmc.v18i1.2199

Abstract

IntisariPengamatan hujan dengan menggunakan beberapa peralatan yang mempunyai metode berbeda telah dilakukan di wilayah Serpong. Peralatan yang digunakan adalah Disdrometer dan Micro Rain Radar (MRR). Kedua peralatan tersebut dipasang pada satu lokasi yang sama agar dapat mengukur kejadian hujan yang sama. Pengamatan dilakukan pada akhir tahun 2016 selama 5 bulan, disesuaikan dengan kondisi dimana musim hujan sudah mulai masuk untuk wilayah ini. Perbandingan pengukuran yang telah dilakukan menunjukkan kesesuaian hasil antara kedua peralatan tersebut.  Pengamatan distribusi ukuran butir air pada empat kejadian hujan antara bulan Agustus-Desember 2016 menunjukkan bahwa hujan konvektif mempunyai distribusi ukuran yang lebih besar dibandingkan hujan stratiform.  AbstractRain observation by using several instruments having different method has been done in Serpong area. The instrument used is Disdrometer and Micro Rain Radar (MRR). Both instruments are installed in the same location in order to measure the same rain events. Observations were made at the end of 2016 for 5 months, adjusted to the conditions in which the rainy season has begun to enter for the region. Comparison of measurements that have been done indicate the suitability of the results between the two instrument. Drop size distribution of four rain event during August - December 2016 shows that the drop size distribution on convective rain broaden than on stratiform rain. 
ANALISIS KARAKTERISTIK HUJAN DENGAN DISDROMETER Renggono, Findy
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 3, No 2 (2002): December 2002
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.64 KB) | DOI: 10.29122/jstmc.v3i2.2172

Abstract

Penelitian dengan menggunakan disdrometer untuk mengamati karakteristik hujan diwilayah Bukittinggi telah dilakukan pada bulan Agustus 2001 sampai dengan November2001. Perbandingan hasil pengukuran curah hujan dengan penakar hujan dan distribusibutir hujan menunjukkan korelasi yang kuat. Dalam penelitian ini, distribusi butir hujan dianalisis berdasarkan jenis awan hasil analisis boundary layer radar yang ada dilokasiyang sama. Perbedaan distribusi butir hujan terlihat dengan jelas antara hujan yangterjadi dari awan convective dan awan stratiform.Study on rainfall characteristic in Bukitttinggi using disdrometer has been done duringrainy season 2001. Comparison of rain gauge measurement and disdrometer is wellassociated. In this research, dropsize distribution has also been analized based on cloudtype which is analyzed by using boundary layer radar. The difference between drop sizedistribution of each cloud type can easily be seen, especially between stratiform type andconvective type of cloud.
KARAKTERISTIK HUJAN DAN AWAN PENGHASIL CURAH HUJAN HARIAN TINGGI BERDASARKAN DATA MICRO RAIN RADAR (STUDI KASUS : WILAYAH DRAMAGA, BOGOR) Syafira, Sara Aisyah; Syaifullah, Djazim; Renggono, Findy
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 17, No 1 (2016): June 2016
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (915.647 KB) | DOI: 10.29122/jstmc.v17i1.535

Abstract

IntisariKejadian hujan di wilayah Bogor yang seringkali dikaitkan dengan kejadian banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya menjadi dasar pentingnya studi karakterisasi awan-awan penghasil curah hujan harian tinggi di wilayah Bogor tersebut. Suatu instrumen cuaca, yaitu micro rain radar (MRR),  merupakan instrumen yang cukup potensial dalam hal ini, tetapi belum banyak dimanfaatkan di daerah tropis, khususnya Indonesia. Dalam penelitian ini, dilakukan karakterisasi hujan dan awan-awan penghasil curah hujan harian tinggi di wilayah Dramaga, Bogor berdasarkan data MRR. Hasil analisis terhadap data MRR ini dengan cukup jelas memperlihatkan bahwa kejadian hujan dengan akumulasi curah hujan harian tinggi di daerah tersebut utamanya dihasilkan oleh awan-awan konvektif yang mencapai ketinggian puncak awan sekitar 4.5 km, dengan kejadian hujan berkisar pada siang, sore, dan malam hari.  AbstractRain events in Bogor area that are often associated with flood occurrences in Jakarta and surrounding areas become important basic of characterization studies of clouds producing high daily rainfall in the Bogor area. A weather instrument, namely micro rain radar (MRR), is an instrument that is considerable potential in this regard, but has not been widely used in tropics, especially Indonesia. In this study, characterization of rain and clouds producing high daily rainfall in Dramaga, Bogor based on MRR data were conducted. Analysis results of the MRR data quite clearly show that occurrences of rain with high daily rainfall accumulation in the area were mainly produced by convective clouds which reached a height of cloud tops about 4.5 km, with rain events happened generally at afternoon, evening, and night. 
ANALISIS ANGIN DANAU DI DAS LARONA, SULAWESI SELATAN Renggono, Findy
Jurnal Sains & Teknologi Modifikasi Cuaca Vol 13, No 1 (2012): June 2012
Publisher : BPPT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9485.988 KB) | DOI: 10.29122/jstmc.v13i1.2205

Abstract

Karakteristik cuaca di DAS Larona sangat penting untuk diketahui karena terkait dengan ketersediaan air danau sebagai sumber utama penggerak turbin pembangkit listrik di wilayah tersebut. Keberadaan tiga danau yang berada di dalam DAS sangat memengaruhi kondisi cuaca lokal. Data permukaan tahun 2009-2010 dari 9 lokasi di sekitar danau digunakan untuk melihat kemunculan angin danau. Hasil analisis menunjukkan adanya perubahan arah angin pada siang hari di lokasi- okasi yang terletak dekat dengan tepi danau. Kejadian hujan yang muncul pun berkorelasi dengan angin yang berhembus dari arah danau.Study of climate characteristic around Larona watershed is very important as it is associated with water availability on the lakes which is used to drive turbines of Hydro electric power. The three large lakes inside the watershed are a great contributor for affecting local climate. Surface data from nine locations near the lakes were  nalyzed to reveal the existence of lake-land wind. The result shows that the effects of lakeland breeze were found on the location near the lake beach. The lake-land breeze occurrence was also correlated with rain fall over the area.