Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Uji Kadar Air dan Organoleptik Nugget Daging Kelinci (Oryctolagus Cuniculus) dengan Penambahan Tepung Wijen (Sesamum Indicum L) Kurnia, Asep Muflih; Wulansari, Putri Dian; Frasiska, Nurul
Jurnal Peternakan Nusantara Vol 4 No 01 (2024): JURNAL SAINS PETERNAKAN NUSANTARA
Publisher : Universitas Ma'arif Nahdlatul Ulama Kebumen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53863/jspn.v4i01.1265

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung wijen terhadap sifat kualitas kimia dan sifat organoleptik dalam pembuatan nugget daging kelinci. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelinci lokal, tepung wijen, tepung maizena, bawang putih, lada bubuk, garam, gula, penyedap rasa dan telur. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat perlakuan, masing masing perlakuan terdiri atas lima ulangan. Perlakuan yang diberikan berupa P0 (800gr daging kelinci + 200gr bahan pelengkap + 0% tepung wijen ), P1 (800gr daging kelinci + 200gr bahan pelengkap + 10% tepung wijen), P2 (800gr daging kelinci + 200gr bahan pelengkap + 15% tepung wijen), P3 (800gr daging kelinci + 200gr bahan pelengkap + 20% tepung wijen). Parameter pada penlitian ini meliputi uji kualitas kimia (Kadar air) dan Uji organoleptik (Aroma, Tekstur, Rasa, Kekerasan dan Kesukaan). Data uji kadar air dianalisis dengan menggunakan sidik ragam (ANOVA). Bila sidik ragam menunjukkan perbedaan yang nyata antar perlakuan (P<0,05) maka dilanjutkan dengan uji Tukey Honestly Significant Difference (HSD) dan Data uji organoleptik yang telah dipeoleh dilakukan analisis Kruskal-Wallis dan uji lanjut mann whitney. Hasil dari penilitian ini menunjukan bahwa penambahan tepung wijen tidak pengaruh nyata terhadap kadar air, rasa dan kesukaan. Namun berpengaruh nyata terhadap aroma, tekstur dan kekerasan. Kesimpulan pada penelitian ini penambahan tepung wijen dalam pembuatan nugget kelinci tepung wijen dapat diberikan sampai dengan level 10% (P1)
The Effect of Incorporating Ginger Extract (Zingiber officinale) to Cow Milk Kefir: An Analysis of Antioxidant and Microbiological and Physicochemical Characteristics Putri Dian Wulansari; Novia Rahayu; Nurul Frasiska
ANIMAL PRODUCTION Vol. 22 No. 3 (2020)
Publisher : Faculty of Animal Science, Jenderal Soedirman University in associate with the Animal Scientist Society of Indonesia (ISPI) and the Indonesian Association of Nutrition and Feed Science (AINI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jap.2020.22.3.67

Abstract

This study aimed to analyze the antioxidant activities and microbiological and physicochemical characteristics of cow milk kefir fortified with ginger extract (Zingiber officinale). The ginger extract was incorporated together with grain before the fermentation. The levels of ginger extract concentrate were 0, 0.5, 1.0, 1.5, and 2.0 % (w/w). The ginger used in this study is a thick ginger extract that is added before the kefir fermentation process. The result showed that a higher level of ginger extract added to the fermentation could improve the antioxidant activities of the cow milk kefir. The kefir sample fortified with 2.0% ginger extract produced the highest antioxidant activities, particularly DPPH IC50 (0.32%) and a total polyphenol of 0.72%. This study found that the higher the ginger extract level, the lower the total count, total LAB, and total yeast. The average value of physicochemical characteristics for free fatty acid, lactic acids, alcohol, and pH in the present study was 0.5503 mg/KOH, 1.0005%, 1.628 g/dL, and 4.42, respectively. In conclusion, the ginger extract was effective for producing kefir with high antioxidant activities (DPPH IC50) and total polyphenol.
PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT DESA MELALUI PENGEMBANGAN SUSU FERMENTASI DI SENTRA SAPI PERAH KABUPATEN TASIKMALAYA Laras Pratiwi; Putri Dian Wulansari; Agus Supriatman; Juni Sumarmono; Novie Andri Setianto; Rifda Naufalin
Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024 Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5
Publisher : Konferensi Nasional Pengabdian Masyarakat (KOPEMAS) #5 2024

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mitra sasaran dalam kegiatan pengabdian yang sebelumnya telah mendapatkan pelatihan dalam penerapan teknologi tepat guna untuk pengembangan produk susu fermentasi khususnya produk yoghurt. Hasil dari kegiatan pengabdian tersebut kedua kelompok telah berhasil dalam membuat yoghurt dan yoghurt pasta dengan beraneka rasa. Diperlukan dukungan beruoa kemampuan dalam pengelolaan secara ekonomi utamanya dalam menentukan biaya produksi dan harga jual produk. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah mitra sasaran dapat menentukan biaya produksi dan harga jual dari produk yang dimiliki. Metode yang digunakan adalah diskusi, sosialisasi, pendampingan, dan evaluasi. Hasil kegiatan pada pengabdian ini adalah mitra sasaran mampu menentukan biaya produksi dan harga jual dar produk yang dimiliki. Produk yoghurt drink dengan biaya produksi Rp. 8.550,00 dapat dijual dengan harga Rp. 11.970,00 dan yoghurt pasta dengan biaya produksi Rp. 9.450,00 dapat dijual dengan harga Rp. 13.230,00. Diperlukan peran pemerintah desa, ataupun dinas terkait untuk membantu keberlanjutan kegiatan ini sehingga program yang dilaksanakan dalam berlangsung secara berkelanjutan.
PENGARUH LAMA PENGASINAN DAN DOSIS PENAMBAHAN SERAI DAPUR DAN BAWANG PUTIH TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN KARAKTERISTIK FISIK TELUR PUYUH ASIN Diana, Diana; Kusmayadi, Andri; Wulansari, Putri Dian
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Vol. 13 No. 1 (2025)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Hasanuddin, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jitp.v13i1.43138

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lama pengasinan telur puyuh dengan penambahan serai dapur dan bawang putih terhadap kualitas organoleptik dan karakterisitik fisik telur puyuh asin. Telur yang digunakan dalam penelitian ini berumur 1 hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 2 yang terdiri 3 perlakuan 5 ulangan. Setiap ulangan menggunakan 10 butir telur puyuh. Perlakuan yang digunakan yaitu menggunakan konsentrasi ekstrak serai dapur dan ekstrak bawang putih (0%, 10%, dan 15%) dan lama pengasinan (7 dan 14 hari). Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah pH, kadar air, dan kualitas organoletik (aroma, rasa, warna dan kemasiran). Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai pH dan kadar air telur puyuh asin tidak berbeda diantara kombinasi perlakuan penambahan serai dan bawang putih baik pada pengasinan 7 maupun 14 hari. Penambahan serai dan bawang putih dengan level hingga 15% nyata meningkatkan skor pada parameter aroma, rasa, warna dan kemasiran terutama jika pengasinan dilakukan selama 14 hari. Dosis terbaik dalam mempertahankan pH dan kadar air serta memperbaiki tingkat penerimaan telur puyuh asin adalah 15% dan lama pengasinan 14 hari.Kata kunci : bawang putih, serai dapur, telur puyuh, telur asin.
Strategi Peningkatan Keterampilan Pengolahan Yoghurt di Sentra Sapi Perah Kabupaten Tasikmalaya Wulansari, Putri Dian; Pratiwi, Laras; Supriatman, Agus; Sumarmono, Juni; Setianto, Novie Andri; Naufalin, Rifda
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (JPKM) TABIKPUN Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences - Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpkmt.v6i1.198

Abstract

Desa Guranteng merupakan desa yang memiliki potensi SDA dan SDM untuk pengembangan daerah sebagai sentra produksi ternak sapi perah. Akan tetapi saat ini permasalahan yang terjadi salah satunya adalah produk yang dihasilkan peternak hanya penjualan susu segar pada Industri Pengolahan Susu (IPS) melalui koperasi dengan harga rendah. Diperlukan upaya dalam mengadopsi teknologi dan inovasi untuk pengembangan produk susu sehingga dapat meningkatkan nilai produk baik secara ekonomi maupun manfaat yang dihasilkan. Tujuan pelaksanaan pengabdian pada mitra sasaran dalam hal ini adalah Kelompok Ternak Sapi Perah (KTTSP) Mekar Rahayu dan kelompok Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Desa Guranteng adalah untuk meningkatkan keterampilan. Berdasarkan hasil pengabdian sebelum program dilaksanakan masyarakat mengenal dan memahami produk yogurt sebesar 50%, setelah program ini dilaksanakan, pengetahuan meningkat yakni sebesar 90%.