Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kemanfaatan Ruang Salat Utama pada Masjid Al-Hikmah Cunda, Lhokseumawe Bambang Karsono; Dara Nabila Pulungan; Hendra A; Cut Azmah Fithri
Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia Vol. 12 No. 3 (2023): JLBI
Publisher : Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32315/jlbi.v12i3.75

Abstract

Secara etimologi, masjid memiliki arti sebagai tempat sujud yang penuh ketaatan dan kepatuhan. Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabat memberi contoh hakikat fungsi masjid bukan hanya dijadikan sebagai tempat ibadah salat saja, namun juga digunakan sebagai tempat berbagai kegiatan yang mencerminkan ketaatan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Pada masa itu, masjid berfungsi sebagai pusat kegiatan umat Islam, seperti: pendidikan, dakwah, politik, ekonomi, moral dan sosial, tempat berkumpul dan berdiskusi. Beragam kegiatan dilakukan di dalam masjid sehingga memiliki kemanfaatan ruang yang baik dan tidak terdapat ruang yang mubazir. Pada masa kini, fenomena desain ruang salat utama pada masjid cenderung bergeser menjadi lebih eksklusif dan berfungsi tunggal. Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat kemanfaatan ruang pada Masjid Al-Hikmah Cunda, Lhokseumawe, guna mengetahui tingkat dan pola penggunaan ruang salat utama pada waktu salat dan kegiatan diluar waktu salat terkait dengan isu kemubaziran ruang. Penelitian menggunakan metode studi kasus normatif, Al-Qur’an dan Sunnah sebagai rujukan utama untuk menelaah hakikat kemanfaatan ruang salat masjid. Pengumpulan data menggunakan teknik pengamatan teknik kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dengan cara menggambar ulang denah masjid kemudian melakukan pengamatan dengan menghitung jumlah pengguna ruang untuk memperoleh tingkat kemanfaatan ruang. Sedangkan data kualititatif digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan selain ibadah salat yang terjadi di ruang salat utama masjid, dengan cara mengamati dan mencatat kegiatan yang terjadi. Penelitian mengungkap rata-rata kemanfaatan ruang salat utama tidak lebih dari 35%. Pada sisi lain kegiatan selain salat jamaah dilakukan di ruang utama meliputi kegiatan belajar Quran, berbuka puasa dan tempat masyarakat bercengkerama setelah salat jamaah.
IDENTITAS AKULTURASI FURNITURE PADA TJONG A FIE MANSION DI KOTA MEDAN Fithri, Cut Azmah; Dafa M Nur; Eri Saputra; Hendra A
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v8i02.6643

Abstract

Tjong A Fie Mansion adalah bangunan heritage di kota Medan yang kental akan gambaran identitas sang pemiliknya yang memiliki etnis Cina. Namun eksistensi bangunan ini tidak terlepas dari hubungan sang pemilik dengan etnis lain disekitarnya. Etnis Melayu yang menjadi etnis lokal setempat menjadikan bangunan dengan nuansa Tionghoa ini terkesan beradaptasi dengan etnis setempat. Kolonialisasi juga turut menagmbil peran dalam desain bangunan bersejarah ini. Aspek akulturasi terasa sangat kental jika dilihat dari sudut pandang arsitektural khsusunya fisik bangunan Tjong A Fie Mansion. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang tercipta dalam jangka waktu Panjang di tanah Deli pada periode tersebut. Dengan adanya proses akulturasi pada arstektur penelitian ini akan berfokus pada wujud lain dari akulturasi tersebut dalam ruang lingkup arsitektur. Furniture memiliki peranan penting dalam hal penyusun serta finishing dalam sebuah ruang. Penelitian ini akan berfokus dalam identifikasi serta menganalisis pengaruh lain akulturasi dalam wujud artefak atau benda khususnya furniture. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kulaitatif dengan menggunakan pendekatan historis. Teori yang digunakan adalah teori Ching & Binggeli serta Soekiman mengenai artefak dan furniture. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Furniture yang terdapat pada ruang-ruang yang dinilai memiliki pengaruh terhadap suatu kebudayaan, ternyata hanya menampilkan ciri atau gaya kebudayaannya masing-masing.
Optimalisasi Pengalaman Ruang Pada Perancangan Stasiun Kereta Api Kota Lhokseumawe Ade Andini; Erna Muliana; Hendra A
Jurnal RAUT Vol 11, No 2 (2022): EDISI JULI-DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/raut.v11i2.27946

Abstract

The increase in the number of train passengers continues to increase every year, so the development of station services must continue to be carried out in order to realize quality, fast, easy, affordable and measurable public services. Station planning and design are still focused on functional aspects, whereas psychological aspects also affect human perception of space. That is, the human need for space is more than just a physical aspect. As a result, boredom arises because of the lack of emotional expression or value as a characteristic of the station, this causes a lack of interaction between humans and space. Space experience can be achieved with multisensory abilities in humans. The variables that make up the experience of space include point, line, plane, color, texture, light, sound, smell, scale and proportion. A person's emotional state and the time of interaction also affect the resulting impression of space. After conducting an analysis to determine the impression of the desired space specifically, several space programs emerged, including family blocks, visitor galleries, food courts and music stages. By applying the appropriate spatial experience-forming variables, it will produce a maximum space experience and not be limited to the station.
Pengenalan Software Skechup untuk Pelajar dalam Membangun Ide Menjadi Realitas 3D Dela Andriani; Adi Safyan; Hendra A; Erna Muliana; Sisca Olivia
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v4i02.24738

Abstract

Tri dharma perguruan tinggi adalah tugas yang harus dilakukan oleh para dosen, yaitu meliputi pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan penunjang lainnya. Kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Pengenalan Software SketchUp untuk pelajar dalam Membangun Ide Menjadi Realitas 3D” bertujuan untuk meningkatkan kemampuan digital dan pemahaman dasar pemodelan 3D pada peserta. Kegiatan ini dilakukan karena adanya kebutuhan untuk menguasai teknik desain 3D yang semakin penting di berbagai bidang, terutama di industri kreatif dan konstruksi. Cara pelaksanaannya meliputi kuliah yang interaktif, demonstrasi penggunaan software SketchUp, praktik langsung serta evaluasi dan penutupan. Peserta yang ikut dalam kegiatan ini adalah pelajar yang tertarik pada bidang desain dan teknologi. Hasil menunjukkan bahwa peserta memahami konsep dasar desain 3D dan mampu membuat model sederhana menggunakan SketchUp. Mereka juga menunjukkan antusiasme dan keterampilan yang semakin meningkat dalam penggunaan perangkat lunak desain. Masalah teknis yang muncul, seperti keterbatasan perangkat keras, bisa diatasi dengan bantuan aktif selama kegiatan berlangsung. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam pengembangan kemampuan peserta di bidang desain digital berbasis teknologi.