Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

KETENANGAN PIKIRAN DAN KEDAMAIAN UNTUK KOMUNITAS LOKAL STUDI KASUS OPEN PUBLIC SPACE DI MEDAN, SUMATERA UTARA Fithri, Cut Azmah; A, Hendra; Muliana, Erna; Hassan, Soraya Masthura
Arsitekno Vol 8, No 1 (2021): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v8i1.3816

Abstract

Kestabilan dan ketentraman masyarakat hanya tercapai bila ada pemahaman yang sama dalam norma tertentu. Kedamaian di ruang publik sangat penting untuk kelangsungan hidup bermasyarakat. Ruang publik seperti jalan, alun-alun, dan taman menciptakan bentuk yang sejalan dengan pasang surutnya pertukaran manusia. Vitalitas ruang terbuka publik ditandai dengan frekuensi penggunaan. Penggunaan di kota baik primer maupun sekunder terkait dengan aktivitas utama jaringan perkotaan yang membentuk tulang punggung pusat kota. Ruang terbuka publik merupakan bagian dari struktur perkotaan yang menjadi inti dari elemen-elemen dalam kota. Umumnya ruang publik sulit untuk dipahami tanpa dimensi sosial yang membantu memberikan konteks dan hubungan yang paling baik dipahami sebagai proses dua arah yang berkelanjutan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Makalah ini mencoba mengkaji hubungan kegiatan ruang terbuka publik di Medan yang menjadi tempat rekreasi umum bagi penduduk perkotaan yang berpenghasilan rendah, dengan menggali keunikan gerakan sosial masyarakat di ruang publik seperti yang disebut oleh urban designer berupa “street ballet”. Aktivitas di jalanan aman saat jalanan digunakan oleh masyarakat. Namun, orang-orang di jalanan adalah orang asing. Menurut teori urban design, jalan yang digunakan adalah jalan yang aman dan terbentuk dari jalinan interaksi aktivitas yang menyatu dengan arus aktivitas lain yang berkelanjutan. Kota itu sendiri sangat kompleks; Namun, kerumitan menciptakan tatanan yang diatur oleh orang asing. Keamanan di jalanan dan ruang publik adalah “ketenangan pikiran” para pengunjung dan ini akan membawa kota menjadi aman dan dikunjungi.
KAJIAN PERTUMBUHAN PERMUKIMAN NELAYAN DESA BLANG GEULUMPANG KABUPATEN ACEH TIMUR (STUDI KASUS: DUSUN PANTAI DESA BLANG GEULUMPANG) Fithri, Cut Azmah
Arsitekno Vol 2, No 2 (2013): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v2i2.1223

Abstract

Sebagai Negara kepulauan Indonesia memiliki daerah pantai yang sangat luas. Diperkirakan 60% penduduk Indonesia hidup dan bermukim di daerah pantai. Dari 64.439 desa di Indonesia, terdapat 4.735 desa yang dapat dikategorikan sebagai desa pantai. Bahkan, masyarakat yang bermukim di wilayah kota pantai sudah mencapai sekitar 100 juta orang. Aktifitas ekonomi di daerah pantai dan laut memberikan kontribusi sebesar 24% pada produk domestik bruto. Di daerah pantai terdapat berbagai macam kegiatan, seperti industri, permukiman, tambak, nelayan, perdagangan, transportasi, pelabuhan, dan rekreasi.Permukiman nelayan Desa Blang geulumpang yang berada di muara Krueng Idi telah melangsungkan kehidupannya sejak masa lalu. Diawali dengan kedatangan keturunan Tionghoa, pendudukan tentara Belanda sampai tiba penduduk nelayan pendatang yang menjadi penduduk asli di permukiman nelayan desa BlangGeulumpang. Pola pertumbuhan terbentuk karena dekat dengan perairan, tambatan kapal/perahu, dermaga dan TPI. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi pola permukiman nelayan dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi pertumbuhan permukiman nelayan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kausal komparatif. Hasil penelitian ini menunjukkan pertumbuhan analisa fisik dan non fisik permukiman nelayan Dapat disimpulkan bahwa pola permukiman nelayan Dusun Pantai desa Blang Geulumpang memanjang mengikuti alur jalan desa dan faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu kemudahan dalam menempati dan memiliki lahan, sarana air bersih, sarana listrik, adanya kekerabatan yang erat karena perkawinan dan satu pekerjaan yaitu nelayan, tingkat pendidikan yang lebih baik dan penghasilan yang sudah meningkat. Peningkatan pelabuhan selain untuk jual beli ikan juga dapat menjadi tempat wisata dan penelitian.
Penerapan Unsur Patung pada Perancangan Lansekap Fithri, Cut Azmah
Arsitekno Vol 6, No 6 (2015): Jurnal Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v6i6.1243

Abstract

Abstrak   Pemahaman tentang patung dapat dilihat dari zaman nenek moyang kita, berawal dari zaman purbakala  patung sudah dibuat dan dipuja masyarakat tertentu, hingga sekarang patung dinikmati untuk keindahan. Manusia telah mengenal dan menghargai ruang luar sejak manusia hidup berpindah-pindah, mereka membangun permukiman dan memanfaatkan kualitas ruang luar untuk pemujaan, pertemuan, dan tari-tarian. Seni patung adalah sebuah tipe karya tiga dimensi yang bentuknya dibuat dengan metode subtraktif (mengurangi bahan seperti memotong, menatah) atau aditif (membuat model lebih dulu seperti mengecor dan mencetak). Lansekap merupakan sesuatu perencanaan antara manusia dan lingkungan yang mencakup semua elemen alam, baik yang buatan maupun yang alamiah, dengan memperhatikan aspek estetika untuk mendapatkan kesenangan dan kenyamanan.Tujuan seni patung hadir dalam perancangan ruang luar: untuk menciptakan kesan serasi dan harmonis dalam perancangan lansekap. Membentuk simetris dari ruang luar. Dapat menceritakan suatu peristiwa, menghormati dewa atau orang yang dijadikan tauladan. Pada perkembangan selanjutnya patung dibuat untuk monument/peringatan peristiwa suatu bangsa, kelompok atau perorangan. Pada zaman sekarang patung sering diciptakan untuk hiasan lebih bebas dan bervariasi dan diciptakan untuk dinikmati nilai keindahan bentuknya.Kata kunci: patung, lansekap ruang, metoda subtraktif, estetika
Analisis Kenyamanan Tata Ruang Terbuka Sebagai Sarana Olahraga Di Kota Lhoksemawe Hassan, Soraya Masthura; Fithri, Cut Azmah; Olivia, Siska; Nasution, Abdul Malik
Sisfo: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Vol. 4 No. 1 (2020): Sisfo: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi, Mei 2020
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/sisfo.v4i1.6287

Abstract

Kondisi Sarana Pendukung Kawasan Waduk Pusong untuk sekarang ini digunakan untuk kawasan resapan air dan sebagian warga menggunakan waduk sebagai tempat olahraga warga kota lhokseumawe. Adanya permasalahan yang sering terjadi di kawasan waduk pasang surut air, tidak nyamannya pejalan kaki disebabkan oleh motor, penyalahgunaan pedestrian sebagai tempat parkir dan pedagang kaki lima serta kebersihan waduk tersebut. Hasil dari Penelitian ini adalah adanya hasil analisis kenyamanan tata ruang terbuka sebagai sarana olahraga di waduk kota lhoksemuawe. Hal yang diteliti meliputi  Karakteristik Responden, Persepsi Masyarakat Mengenai Kelayakan dan Kualitas Waduk Pusong, Sebagai Sarana Olahraga. Persepsi Masyarakat Terhadap Kenyamanan Kawasan Waduk Pusong Sebagai Sarana Olahraga.Hasil dari jalur lari dan pedestarian sangat tidak baik 38%, kurang baik 2%, cukup baik 23%, baik 35% dan sangat baik 2%, Persepsi Masyarakat Mengenai Kebersihan Kawasan Waduk 29% pengguna berpendapat Kurang Baik, sedangkan 27% pengguna Cukup Baik,  selanjutnya 16% pengunjung berpendapat Sangat Baik, 15% berpendapat Baik dan 13% berpendapat Sangat Tidak Baik. hasil dari penelitian ini adalah interpretasi tingkat kenyamanan pengunjung kawasan Waduk Pusong dengan nilai rata-rata 64.16% yang berisi tentang interval tingkat kenyamanan.
IDENTITAS AKULTURASI FURNITURE PADA TJONG A FIE MANSION DI KOTA MEDAN Fithri, Cut Azmah; Dafa M Nur; Eri Saputra; Hendra A
Pawon: Jurnal Arsitektur Vol 8 No 02 (2024): Pawon: Jurnal Arsitektur
Publisher : Program Studi Arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/pawon.v8i02.6643

Abstract

Tjong A Fie Mansion adalah bangunan heritage di kota Medan yang kental akan gambaran identitas sang pemiliknya yang memiliki etnis Cina. Namun eksistensi bangunan ini tidak terlepas dari hubungan sang pemilik dengan etnis lain disekitarnya. Etnis Melayu yang menjadi etnis lokal setempat menjadikan bangunan dengan nuansa Tionghoa ini terkesan beradaptasi dengan etnis setempat. Kolonialisasi juga turut menagmbil peran dalam desain bangunan bersejarah ini. Aspek akulturasi terasa sangat kental jika dilihat dari sudut pandang arsitektural khsusunya fisik bangunan Tjong A Fie Mansion. Hal ini disebabkan oleh interaksi sosial yang tercipta dalam jangka waktu Panjang di tanah Deli pada periode tersebut. Dengan adanya proses akulturasi pada arstektur penelitian ini akan berfokus pada wujud lain dari akulturasi tersebut dalam ruang lingkup arsitektur. Furniture memiliki peranan penting dalam hal penyusun serta finishing dalam sebuah ruang. Penelitian ini akan berfokus dalam identifikasi serta menganalisis pengaruh lain akulturasi dalam wujud artefak atau benda khususnya furniture. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kulaitatif dengan menggunakan pendekatan historis. Teori yang digunakan adalah teori Ching & Binggeli serta Soekiman mengenai artefak dan furniture. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Furniture yang terdapat pada ruang-ruang yang dinilai memiliki pengaruh terhadap suatu kebudayaan, ternyata hanya menampilkan ciri atau gaya kebudayaannya masing-masing.
KAJIAN RUANG PRIVASI DALAM KOST BERDASARKAN PRINSIP ARSITEKTUR ISLAMI Wahyuni, Ismi; Fithri, Cut Azmah; Muliana, Erna
Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 5 No. 4 (2024): Kohesi: Jurnal Sains dan Teknologi
Publisher : CV SWA Anugerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3785/kohesi.v5i4.7134

Abstract

Penelitian ini mengkaji ruang privasi dalam kost berdasarkan prinsip arsitektur Islami, dengan fokus pada kost No. 10 di Kampung Jawa Lama, Lhoksumawe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sejauh mana kost tersebut memenuhi kriteria privasi Islami seperti yang dijabarkan dalam Al-Quran dan Hadits. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, yang melibatkan studi literatur, observasi, pengumpulan data, dan analisis elemen-elemen kost terkait dengan lima prinsip utama arsitektur Islami: rumah sebagai tempat tinggal, tempat ibadah, pengelompokan ruang, tata letak dan orientasi ruang, serta penghormatan terhadap tamu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kost No. 10 sebagian besar telah menerapkan prinsip-prinsip tersebut, meskipun terdapat kekurangan seperti ketebalan dinding yang kurang memadai dan tidak adanya dinding pembatas di balkon. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rujukan bagi pembangunan rumah kost Islami yang lebih baik, khususnya di wilayah Lhoksumawe. This study examines the privacy space in boarding houses based on Islamic architectural principles, focusing on boarding house No. 10 in Kampung Jawa Lama, Lhoksumawe. The aim of this research is to evaluate the extent to which the boarding house meets Islamic privacy criteria as outlined in the Quran and Hadith. The research method used is descriptive qualitative, involving literature review, observation, data collection, and analysis of the boarding house elements related to the five main principles of Islamic architecture: house as a dwelling, place of worship, space grouping, layout and space orientation, and respect for guests. The results indicate that boarding house No. 10 has largely implemented these principles, although there are shortcomings such as inadequate wall thickness and the absence of a partition wall on the balcony. This study is expected to provide a reference for the better construction of Islamic boarding houses, particularly in the Lhoksumawe area.
Analisis Aspek Desain Ergonomis Tempat Wudu Pada Masjid Islamic Center Lhokseumawe Muliana, Erna; Olivia, Sisca; Fithri, Cut Azmah; Nurfebruary, Nanda Sitti; Andria, Melly; Nurdin, Erwinsyah
MARKA (Media Arsitektur dan Kota) : Jurnal Ilmiah Penelitian Vol 8 No 2 (2025): January
Publisher : Prodi Arsitektur Universitas Matana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33510/marka.2025.8.2.133-150

Abstract

The ablution place has an important role in the life of Muslims. Wudu space not only serves as a place to prepare for worship, but also as a manifestation of one of the Islamic values, namely sustainability. Therefore, it becomes important to understand how the ergonomic use of space in the design of the ablution place of the Islamic Center Mosque of Lhokseumawe City as the locus of this observation. The main objective of this study is to analyze the physical-internal factors that influence the design of wudu stations based on the perspective of space ergonomics theory so that wudu stations can be used sustainably. This research uses descriptive-analytical method with qualitative data processing. The results found in the case study are that there are several typologies of wudu spaces that affect user comfort in terms of ergonomics. In addition, the redundancy of water and circulation corridor spaces is a challenge for the sustainability of wudu places. This paper is expected to make a positive contribution to the guidelines for sustainable wudu spaces, as well as provide direction for architects, designers, and developers in creating ergonomic wudu spaces that combine Islamic architecture values with strong sustainability principles.
TIPOLOGI GEOMETRI BANGUNAN MEUNASAH DI KECAMATAN INDRAJAYA KABUPATEN PIDIE, ACEH Hassan, Soraya Masthura; Fefriandi, Fahmi; Fithri, Cut Azmah; Olivia, Sisca
Jurnal Arsitektur ARCADE Vol 5 No 3 (2021): Jurnal Arsitektur ARCADE November 2021
Publisher : Prodi Arsitektur UNIVERSITAS KEBANGSAAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: The function of the meunasah in the social system of the Acehnese people is a place of worship, a center for religious and cultural education and is also a place to discuss social problems that occur in community life in the village. The search for characters is important to find typology of meuansah, so that the relationship between geometric typology and shape has a broad interpretation. The search for shape characters to find typology of meunasah in Indrajaya District, Pidie Regency, Aceh was carried out in 5 stages, (1) determine the location of the meunasah building sample points in 52 villages in Indrajaya District, (2) literature review, (3) collecting data on the object of research by measuring the meunasah building, (4) redrawing the meunasah measurements that have been carried out at the data collection stage using digital applications to produce data, namely the meunasah floor plans and facades in each village and the last stage is (5) analysis of determining the type with a geometric approach with architectural elements of the meunasah building facades, namely doors, columns, windows, walls, roofs, floors and terrace fences. The findings consist of 16 types of meunasah typology with similarity criteria of typology variable forms.Abstrak: Keberadaan bangunan meunasah dalam sistem sosial masyarakat Aceh berfungsi sebagai tempat ibadah, pusat Pendidikan kegamaan dan kebudayaan dan juga merupakan tempat untuk mendiskusikan berbagai permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat di gampong tersebut. Pencarian terhadap karakter menjadi penting untuk menemukan tipologi dari meunasah, sehingga katerkaitan tipologi geometri dengan bentuk memiliki intepretasi yang luas. Pencarian karakter bentuk untuk mememukan tipologi dari meunasah di Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie, Aceh dilakukan melalui 5 tahap yaitu (1) menentukan lokasi titik sampel bangunan meunasah di 52 gampong di Kecamatan Indrajaya, (2) penguatan referensi, (3) pengumpulan data objek penelitian dengan cara pengukuran bangunan meunasah, (4) menggambar ulang pengukuran meunasah yang telah dilakukan pada tahap pengumpulan data menggunakan aplikasi digital untuk menghasilkan data yaitu gambar denah dan tampak meunasah di setiap gampong dan tahap yang terakhir adalah (5) analisis menentukan tipe dengan pendekatan geometri dengan variabel elemen arsitektural dari fasad bangunan meunasah antara lain pintu, kolom, jendela, dinding, atap, lantai dan pagar teras. Penemuan berupa 16 tipe dari tipologi meunasah dengan kriteria kesamaan dan kemiripan dari bentuk variabel tipologi. 
PROJECT MANAGEMENT INTRODUCTION FOR VILLAGE APPARATUS IN LANCANG GARAM VILLAGE, LHOKSEUMAWE Fithri, Cut Azmah; Hassan, Soraya Masthura; Nasruddin, Nasruddin; Saputra, Eri
ABDIMU: Jurnal Pengabdian Muhammadiyah Vol 2, No 1 (2022): Vol 2, No 1, Juni 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/abdimu.v2i1.1182

Abstract

Non-governmental activities that carried out directly by the community are prone to have inappropriate management with the implementation both at the time of planning, field work and reporting. In the implementation of non-governmental activities, many problems arise related to governance in the filed and it is uncommon to have deal with laws to governance that in accordance with procedures. One of the efforts to avoid the inappropriate planning as well as managing activities is requiring the project management which includes planning, scheduling, and controlling. The expected outcome of this activity is the community and village officials can understand the objectives of the project management and direct implementation in managing the village activities. This activity was carried out in three steps, namely introduction to project management, introduction to work drawing/technical drawing and introduction to the budget calculation/RAB with participants which were village officials and the community of Gampong Lancang Garam, Banda Sakti, Lhokseumawe. Keywords: Project management, planning, controlling and supervision
STUDI MODEL RANCANGAN LADANG APUNG PADA MASYARAKAT PETANI DI GAMPONG BILI BARO, ACEH UTARA Rengganis, Anandita; Fithri, Cut Azmah
Arsitekno Vol. 12 No. 2 (2025): Arsitekno
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/arj.v12i2.18183

Abstract

Indonesia, negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian, menghadapi berbagai masalah seperti perubahan iklim dan infrastruktur yang buruk. Aceh Utara, dengan lahan persawahannya yang luas dan subur, sering dilanda banjir yang merusak tanaman dan menurunkan produktivitas pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk membuat konsep desain pertanian terapung sebagai solusi komprehensif untuk ketahanan pangan jangka panjang bagi masyarakat petani di Gampong Bili Baro, Aceh Utara. Studi oleh Nasrudin, dkk. pada tahun 2022 mengidentifikasi manfaat multi-sektoral dari pertanian apung, termasuk adaptasi terhadap kondisi tergenang air dan peningkatan sumber pangan masyarakat petani. Penelitian lain oleh Prayoga, dkk. mengeksplorasi sistem padi apung tradisional di lahan sawah yang terendam banjir. Studi oleh Dennis dan Surya pada tahun 2022 membahas konsep bangunan apung multi-level yang dapat diterapkan di area rawan banjir untuk mencapai keberlangsungan hidup yang  berkelanjutan, meskipun banyak penelitian yang menunjukkan potensi pertanian terapung dan strukturnya untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah yang rawan banjir. Temuan studi ini diharapkan dapat menunjukkan bahwa model pertanian terapung yang diusulkan dapat meningkatkan ketahanan dan keberlanjutan pangan di sektor pertanian Aceh Utara, serta memberikan rekomendasi untuk implementasi yang lebih luas di tempat lain yang mengalami masalah serupa.