Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

DAMPAK KEGIATAN OBJEK WISATA MONPERA KOTA PALEMBANG TERHADAP LALU LINTAS SEKITARNYA Hardiansyah, Dani; Muhammad Aminuddin, Kiagus; Sutejo, Yulindasari; Ramadhani, Ramadhani
LATERAL: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil LATERAL
Publisher : Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tridinanti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52333/lateral.v2i1.425

Abstract

One of the issues in road infrastructure is traffic congestion, which leads to longer travel times for road users. Traffic congestion is a serious problem in big cities like Palembang, including around Monpera, a tourist attraction located near the city center surrounded by busy roads. Traffic involves variables such as volume, speed, and density with random variations. Therefore, it is important to study the impact of Monpera's tourism activities on traffic. The research methodology used includes surveys and observations to gather data on visitor numbers, air quality testing, and traffic volume during peak hours. The research findings indicate that the impact observed is an increase in traffic volume, especially on weekends from 8:00 AM to 12:00 PM. Based on air quality measurements around Monpera, it still meets the established environmental standards. This suggests that Monpera's activities do not have significant effects on air quality. However, the level of traffic service in this area is rated low at 0.77 indicating that traffic flow tends to be unstable
The Environmental Evaluation of the Sp. Opi – Babatan Saudagar – Srijabo Road: Evaluasi Lingkungan Ruas Jalan Sp. Opi – Babatan Saudagar – Jalan Srijabo Armo, Achmad Abraham Setiawan; Wijaya, Hendry; Sutejo, Yulindasari; Saloma; Juniah, Restu; Fathunnisa
Cantilever: Jurnal Penelitian dan Kajian Bidang Teknik Sipil Vol. 13 No. 2 (2024): Cantilever
Publisher : Department of Civil Engineering and Planning, Faculty of Engineering, Sriwijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35139/cantilever.v13i2.345

Abstract

The Public Works Agency for Highways and Spatial Planning of South Sumatra Province has the task of deconcentration in the field of roads and has authority over 88 roads with a length of 1,779.27 km spread across 17 districts and cities in South Sumatra Province. Not all provincial roads have an environmental evaluation document. The objective of the current research was to evaluate the environmental impact resulting from road operational activities in South Sumatra Province by taking data on ongoing activities, geological and topographic conditions, flora and fauna, socio-economic and cultural activities in the area, as well as measuring quality standards, which include air quality standards, noise, vibration, and water quality standards on the Sp. OPI - Babatan Saudagar - Srijabo Road. The conclusion of the current research shows that the ambient air quality, noise intensity, and vibration are still good and meet quality standards. The potential hydrogen (pH) and dissolved oxygen (DO) parameters in the Ogan River branch at the time of sampling for surface water quality did not meet the quality standards due to the type of soil, which tends to be acidic. Furthermore, the results of groundwater quality analysis show that the pH of groundwater measured in all locations is less than 6.5 or does not meet quality standards, which can cause an unpleasant taste when consumed, so processing is needed to increase the pH of groundwater.
Metode Penanganan MUD Pumping Pada Jalan Rel Wilayah UPT Resor Jalan Rel III.3 Payakabung Sugita, Ageng Trisno; Sutejo, Yulindasari; Kadarsa, Edi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.738 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i11.11684

Abstract

Mud pumping adalah salah satu alasan penurunan efisiensi kereta api. Berkurangnya fungsi lapisan balas sebagai filter tanah dasar dapat menyebabkan proses pemompaan lumpur jika air tidak dialirkan dengan baik sehingga menyebabkan ketidakstabilan struktur rel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan metode perawatan yang efektif untuk menangani jalan rel kereta api lokal yang terindikasi mud pumping, yaitu melalui pemasangan geotekstil woven dan penggantian material sub balas. Pengamatan dilakukan di UPT Resor Jalan Rel III.3 Payakabung pada km 371.000/100 hilir dan km 375.400/500 hulu. Berdasarkan klasifikasi tanah, tanah di dua tempat tersebut tergolong pasir bergradasi buruk/SP. Substrat di lokasi A memiliki Gs = 1,82 kg/cm3, ϕ = 12,71° dan Phi = 0,29 kg/cm2, sedangkan di lokasi B memiliki Gs = 2,33 kg/cm3, ϕ = 17, 43° dan Phi = 0,5 kg/ cm2. Hasil uji lapisan balas menunjukkan batu berukuran 25-60 mm sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 60 Tahun 2012 tentang persyaratan teknis jalur kereta api, dengan berat jenis 2.688 gr/cm3. Berdasarkan klasifikasi tanah, tanah di dua tempat tersebut tergolong pasir bergradasi buruk/SP. Pemasangan geotekstil dan penggantian sebagian balas meningkatkan nilai safety factor. Hasil yang diperoleh dari analisis Slope/W adalah ketebalan bagian lapisan balas optimal yang memenuhi persyaratan safety factor adalah 15 cm. Hasil implementasi lapangan menunjukkan bahwa penggantian sub balas dan pemasangan geotekstil woven dapat mengembalikan fungsi penyaringan dan drainase struktur bawah jalan rel, sehingga untuk mengatasi kerusakan akibat mud pumping pada jalan rel metode ini memiliki kinerja yang efektif.
Evaluasi Penyebab Longsor Lereng Jalan di Kabupaten Lahat Hiraliyamaesa H, R Dewo; Iqbal, Maulid M.; Sutejo, Yulindasari
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v7i9.14674

Abstract

Fenomena alam lanjutan berupa tanah longsor dan banjir di sebagian besar wilayah Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan pada Januari 2020 disebabkan oleh hujan yang sangat deras. Istilah tanah longsor digambarkan sebagai hasil dari berbagai gerakan material lereng (ke luar dan ke dalam) termasuk batuan, tanah, tanaman, bahan buatan manusia, atau kombinasi dari keduanya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi faktor-faktor penyebab kegagalan lereng di Kabupaten Lahat. Serta menganalisis stabilitas lereng dari nilai safety factor (FK) menggunakan program Slope/W. Lokasi penelitian adalah Desa Muara Siban STA 222+850 dan Desa Kuba STA 227+700. Hasil analisis dari program Slope/W di lokasi 1 Desa Muara Siban, nilai Faktor Keamanan Awal (FK) dengan metode Bishop adalah 1,640. Sedangkan setelah rembesan terjadi, nilai FK menjadi 1.199. Nilai FK awal dengan metode Bishop di lokasi 2 Desa Kuba adalah 1,718 dan setelah rembesan FK adalah 1,158. Semua nilai FK berdasarkan hasil program Slope/W menunjukkan penurunan setelah rembesan terjadi pada rentang nilai 1,033-1,199. Hasil analisis program Slope/W dari penelitian ini menjelaskan bahwa telah terjadi longsor dan lereng dalam kondisi kritis (1,07-1,25). Jadi, hasil penelitian ini sebagai berikut: penyebab longsor terjadi karena dua hal, yaitu adanya aliran rembesan pada tubuh menuju kaki lereng dan karena drainase jalan yang buruk.
Pengaruh Stabilisasi Tanah Gambut Menggunakan Fly Ash Bottom Ash Ditinjau dari Nilai California Bearing Ratio (CBR) Khaidarius, Angga; Sutejo, Yulindasari; Hadinata, Febrian
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v9i8.17073

Abstract

Tanah gambut merupakan salah satu tanah bermasalah yang memiliki kompresibilitas dan kandungan air yang sangat tinggi. Tanah gambut juga memiliki kapasitas daya dukung tanah yang rendah sehingga diperlukan teknik perbaikan. Pada penelitian ini menggunakan bahan campuran Fly Ash, Bottom Ash, dan Fly Ash+Bottom Ash. Penggunaan fly ash dan bottom ash sebagai bahan campuran karena bahan ini memiliki butiran yang halus, berwarna keabu- abuan dan diperoleh dari hasil pembakaran batu bara dengan kandungan unsur kimia antara lain silika (SiO2), alumina (Al2O3), Fero oksida (Fe2O3) dan kalsium oksida (CaO) serta memiliki kandungan unsur-unsur lainnya. Penelitian ini menggunakan variasi kadar fly ash dan bottom ash yaitu 0%, 10%, 15%, 20%, 25%. Lokasi pengambilan sampel tanah gambut diambil di Desa Parit Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan. Pengujian laboratorium meliputi pengujian soil properties dan California Bearing Ratio (CBR) Unsoaked.Hasil soil properties (lokasi 1) yaitu: Kadar air (w) 550 ,64%, Kadar Organik (OC) 49,54%, Kadar Abu (AC) 50,46%, Kadar Serat (FC) 42,03%, Berat Jenis (Gs) 1,754 gr/cm3, dan Nilai pH 3. Hasil Pengujian CBR tanah gambut asli sebesar 4.73 % (Lokasi 1) dan 4.55% (Lokasi 2). Nilai CBR Unsoaked Tanah Gambut + fly ash yaitu 3,99%; 4,94%; 7,30%; 9,86%; 12,16%; 15,97%. Tanah Gambut + bottom ash yaitu 3,99%; 4,44%; 6,66%; 8,32%; 10,57%; 13,86%. Tanah Gambut + fly ash + bottom ash yaitu 3,99%; 5,43%; 7,84%; 10,03%; 12,95%; 18,72%.
Karakteristik Pemilihan Lahan Potensial Untuk Pembangunan Perumahan Bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) Hidayat, Syarif; Susanti, Betty; Sutejo, Yulindasari
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i6.59529

Abstract

Rumah merupakan kebutuhan primer yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Namun, terbatasnya lahan dan naiknya harga tanah menjadi tantangan besar, terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Di Kota Palembang, pemerintah mengupayakan program perumahan subsidi sebagai solusi. Keberhasilan program ini memerlukan kontribusi aktif pengembang, khususnya dalam pemilihan lokasi lahan yang strategis dan layak. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model pemilihan lahan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dari perspektif pengembang. Sebanyak 35 responden dari 50 developer anggota REI Sumatera Selatan menjadi sampel, dihitung berdasarkan rumus Slovin dengan margin error 10%. Data dianalisis untuk menentukan bobot kriteria dan subkriteria pemilihan lahan. Hasil menunjukkan bahwa kriteria paling berpengaruh adalah RTRW dan legalitas (0,364), diikuti harga (0,247), aksesibilitas (0,238), kondisi lahan (0,077), dan infrastruktur (0,075). Subkriteria tertinggi meliputi sesuai RTRW dan SHM (0,324), harga < Rp150.000,- (0,208), dekat jalan utama (0,190), bebas bencana (0,061), dan akses transportasi umum (0,048). Temuan ini menekankan pentingnya legalitas dan keterjangkauan dalam menentukan lokasi lahan subsidi MBR yang layak huni, terjangkau, dan berkelanjutan secara ekonomi bagi pengembang.
Stabilization of Fibrous Peat Soils with Addition Palm Shell Ash Waste Oktopani, Deli; Sutejo, Yulindasari; Hadinata, Febrian
Jurnal Indonesia Sosial Teknologi Vol. 5 No. 6 (2024): Jurnal Indonesia Sosial Teknologi
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/jist.v5i6.1144

Abstract

South Sumatra Province has a peat area of 1.4 million Ha. The distribution of peat soil in Ogan Ilir is 23,687.91 Ha. Peat soil has a low bearing capacity. This research aims to explain the effect of stabilization on peat soil characteristics. Peat soil samples were taken using the Block Sampling method. The research locations are Parit Village and Lorok Village, Ogan Ilir Regency. Peat soil needs better properties and is unsuitable for foundation soil for civil construction. To overcome this, one method of soil improvement is required, namely the chemical stabilization method: changing the chemical properties of the soil by adding a mixture. The mixture used is palm shell ash waste with variations of 0%, 10%, 15%, 20%, 25%. Soil properties (physical and chemical), SEM, EDS, PTS, and CBR tests were carried out to determine the effect of this mixture. Soil properties test results: water content () in Parit Village 226.39%, and Lorok Village 252.39%. The fiber content (FC) test results for Parit Village were 25.18% and for Lorok Village 28.01%. Peat soil is classified as fibrous peat soil. The CBR value for Parit Village was 4.60%, and Lorok Village was 4.16%. The results of the immersion CBR test showed that Parit Village had a curing period of 7 days, a variation of 5%, namely 4.68%. Look Village obtained the most outstanding results: a curing period of 14 days, a variation of 25%, and 4.76%. The CBR value obtained in this study is 3%-5% (average) when used for subgrade strength with compaction conditions depending on the road category.