Article Per Year (5 Year)
p-Index From 2020 - 2025
1.873
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat ULIN: Jurnal Hutan Tropis Jurnal Komunitas: Jurnal Pengabidian Kepada Masyarakat MAKILA: Jurnal Penelitian Kehutanan Sewagati Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat Composite Agrifo: Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Greenation International Journal of Tourism and Management
Dwi Wahyuni
Faculty Of Forestry, Winaya Mukti University, Indonesia
Agriculture, Biological Sciences & Forestry Arts Humanities Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Computer Science & IT Earth & Planetary Sciences Economics, Econometrics & Finance Education Engineering Environmental Science Languange, Linguistic, Communication & Media Public Health Social Sciences Veterinary Other

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

 1   2 
Pemanfaatan Limbah Kulit Kopi sebagai Pupuk Kompos di kelompok Tani LMDH Campaka Bentang Desa Loa Majalaya Dwi Wahyuni; Ina Darliana; Reni Srimulyaningsih; Asep Purwanto; Ishak Tan
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2023): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v5i2.124

Abstract

Limbah dari produksi olahan kopi adalah kulit kopi. Jumlah kulit kopi berkisar antara 50 – 60 persen dari hasil panen. Kulit kopi merupakan limbah yang belum dimanfaatkan petani secara optimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk penanganan jumlah limbah kulit kopi yang semakin meningkat yaitu dengan cara mengolah limbah kulit kopi menjadi kompos. Oleh karena itu dilakukan kegiatan pengabdian pengolahan kompos berbahan limbah kulit kopi di kelompok Tani LMDH Campaka Bentang Desa Loa Majalaya yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang cara membuat kompos berbahan kulit kopi yang bisa digunakan sebagai pupuk bagi petani kopi dan juga untuk tanaman pertanian lainnya, serta memberikan informasi yang terkandung dalam kulit kopi yang menjadi potensi bagi limbah kulit kopi sebagai pupuk kompos. Kegiatan pengabdian meliputi penyuluhan, pengamatan lapang, praktik, dan uji lab limbah kulit kopi. Keberhasilan yang diperoleh dari kegiatan pengabdian ini adalah kegiatan penyuluhan berjalan lancar dan kelompok Tani LMDH Campaka Bentang Desa Loa Majalaya memperoleh informasi yang terkandung dalam limbah kulit kopi yang menjadi potensi menjadi pupuk kompos. Kata kunci: limbah kulit kopi, pupuk kompos
Penyuluhan Dan Penanaman Pohon Bagi Masyarakat Sekitar Hutan Di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang Untuk Menjaga Kelestarian Hutan Dwi Wahyuni; Asep Purwanto; Rian Susila; Prasetyo Widodo; Fahriza Luth
Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2024): Februari : Jurnal Informasi Pengabdian Masyarakat
Publisher : Institut Nalanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47861/jipm-nalanda.v2i1.849

Abstract

Communities living close to forests can certainly be an important support for sustainable forest management. Their provision of and knowledge about forest sustainability is important as it impacts their lives. For this reason, the academic community of the Faculty of Forestry of Winaya Mukti University in Cikahuripan village conducted information sessions on forest sustainability aimed at changing the living behavior of people around the forest so that the existing forests are conserved and managed sustainably. The extension method used consists of the presentation of materials, discussions and the planting of forest seeds. As part of the community service activities conducted by the Unwim Faculty of Forestry academic community, they work with the people surrounding the forest in Cikahuripan village to protect the forest together by following the importance of the functions of the forest to the local people and obtaining relevant information. In addition, the residents of Cikahuripan village are willing to participate in the conservation of the forest by planting 300 seeds of acacia, mahogany, meranti and sengon forest plants.
INVENTARISASI VEGETASI KUNCI YANG MENDUKUNG KEBERADAAN SATWA DI BLOK PEMANFAATAN TAMAN BURU MASIGIT KAREUMBI Wahyuni, Dwi; Srimulyaningsih, Reni; Nadila, Nelsi
MAKILA Vol 18 No 2 (2024): Makila: Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/makila.v18i2.14376

Abstract

Taman Buru Masigit Kareumbi is a conservation forest area serving as a habitat for various wildlife species in West Java. This area is dedicated to regulated hunting to manage the populations of Timor deer, muntjac, wild dogs, leopards, jungle cats, wild chickens, slow lorises, binturongs, monkeys, langurs, and hornbills. The presence of these species indicates the need for conservation efforts in TB Masigit Kareumbi to maintain the biodiversity of its flora and fauna and preserve the ecological functions of the forest. Research methods included a vegetation survey conducted from May to August 2023 across seven trails within the Utilization Block of TB Masigit Kareumbi. The study identified various vegetation types along these seven different trails, which play a crucial role as habitat and food sources for other game species. These include: rasamala trees, saint trees, puspa trees, are trees, kendang trees, and grassland vegetation such as alang-alang. The potential game species supported by these types of vegetation are: primates and birds that inhabit and forage on rasamala, puspa, and saninten trees; civets that feed on aren trees; porcupines that forage on kondang trees; and alang-alang grass which provides food for deer and habitat for reptiles. This study demonstrates that the Utilization Block of TB Masigit Kareumbi is a forest area with a plant species composition that continues supporting wildlife's survival and presence. Thus, the updated information from this research will assist the managers of TB Masigit Kareumbi in maintaining the balance and preservation of the existing vegetation species.
Upaya Meningkatkan Kesadaran Generasi Muda di Kamojang terhadap Hutan Konservasi melalui Pembentukan Forest Guardian Wahyuni, Dwi; Wilujeng, Sri; Darliana, Ina; Srimulyaningsih, Reni; Susila, Rian
Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 1: Juli 2024
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/jks.v7i1.3712

Abstract

Kondisi sebagian kawasan Hutan Kamojang terus mengalami tekanan fisik mengakibatkan tingginya kerusakan hutan. Untuk menanganinya, kami membutuhkan peran generasi muda untuk penyelamatan dan pelestarian hutan. Oleh karena itu, program pengabdian ini dibuat untuk mengedukasikan anak anak muda yang tinggal di sekitar kawasan hutan kamojang tentang konservasi hutan dan lingkungan. Program ini berjalan dari 4 November 2023 – 17 Maret 2024 di Kp Kamojang, Desa Laksana, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. Peserta berjumlah 35 siswa yang bersekolah di MTS-MA Wihdatul Fikri. Kegiatan dari program pengabdian berupa pemberian materi di dalam kelas dan kunjungan lapangan. Kegiatan ini menghasilkan komunitas yang disebut Forest Guardian yang didalamnya terdiri dari agen perubahan yang peduli terhadap hutan dan lingkungan di sekitar Kawasan Hutan Kamojang.ABSTRACTThe condition of parts of the Kamojang Forest area continues to experience physical pressure resulting in high levels of forest destruction. To handle this, we need the role of the younger generation to save and preserve forests. Therefore, this service program was created to educate young people who live around the Kamojang forest area about forest and environmental conservation. This program runs from 4 November 2023 – 17 March 2024 at Kp Kamojang, Laksana Village, Ibun District, Bandung Regency. The participants were 35 students who attended MTS-MA Wihdatul Fikri. The activities of the service program include providing material in the classroom and field visits. This activity resulted in a community called Forest Guardian which consists of change agents who care about the forests and environment around the Kamojang Forest Area.    
Productivity Of Arabica Coffee Varieties Under Pine Trees Wahyuni, Dwi; Aditya Sarif Hidayat; Ina Darliana
Greenation International Journal of Tourism and Management Vol. 1 No. 4 (2023): (GIJTM) Greenation International Journal of Tourism and Management (December 20
Publisher : Greenation Research & Yayasan Global Resarch National

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/gijtm.v1i4.140

Abstract

The Community Forest Management (PHBM) program has attempted to increase soil productivity in forest areas by planting coffee under trees. The planting system used by Perhutani under PHBM is intercropping. This planting pattern aims to optimize the potential of land use for community welfare. This study aims to determine the Arabica coffee variety (Coffea arabica L.) with the highest productivity among pine stands at LMDH Campaka Bentang, Bandung Regency. The method used was experimental, with a completely randomized design (CRD) of five treatments with eight repetitions. The study was limited to five varieties of coffee plants grown by farmers with uniform coffee care or maintenance at the same planting date and in one plot. The results showed that the Ateng super variety had the highest average fruit weight per 100 seeds, the highest number of fruits, and the highest number of productive branches per tree, while the Ateng variety had the lowest value. The longest productive branch length per tree parameter was found in the Typica variety and the lowest in the Ateng variety. Further test results using Duncan's test with a 5% confidence level showed that the Ateng super variety had the highest value in the tested parameters compared to the other four varieties, while the lowest value was found in the Ateng variety.
Identifikasi Kesehatan Bibit Saninten (Castanopsis argentea Blume) di Persemaian Tonjong, Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Wahyuni, Dwi; Wilujeng, Sri; Lukmansyah, Lucky
MAKILA Vol 19 No 1 (2025): MAKILA: Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/makila.v19i1.17539

Abstract

Tahura Djuanda's efforts to maintain the sustainability of Castanopsis argentea are by ensuring the success of its regeneration, which is kept in the Tonjong nursery. Therefore, Castanopsis argentea seedlings require routine seedling health monitoring to determine the percentage of seedlings in the healthy, unhealthy, and dead categories. This study aims to identify the health of Castanopsis argentea seedlings in the Tonjong nursery, Tahura Djuanda. Sampling uses random sampling, which randomly analyzes seedlings in 1 bed with 150 seedlings; health identification is carried out using the cumulative method of Forest Health Monitoring (FHM) and the Environmental Monitoring Assessment Program (EMAP). Castanopsis argentea seedlings in the Tonjong nursery, Tahura Djuanda, were identified as 51.33% unhealthy seedlings and the remaining 48.67% healthy seedlings. Unhealthy seedlings are caused mainly by pest attacks that attack the leaves and shoots of the seedlings. Another cause is pine needles that stick to the leaves of the seedlings. Proper handling is using insecticides and artificial parents or moving the bed's location to the shade of broad-leaf trees.
Analisis Potensi Forest Healing di Taman Hutan Raya Gunung Kunci Sumedang Berdasarkan Karakteristik Lingkungan Hutan Nuraisyah, Shamia; Wahyuni, Dwi; Darliana, Ina; Al-Reza, Dimaz Danang; Adu, Steven Jonathan
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 2 (2025)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v9i2.21051

Abstract

Lingkungan memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mental manusia, di mana hutan dinilai sebagai tempat terapi alami yang efektif dan terjangkau. Salah satu bentuk terapi alam yang dikenal adalah Forest Healing, yaitu aktivitas menyatu dengan alam hutan untuk meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi Taman Hutan Raya (Tahura) Gunung Kunci di Sumedang sebagai lokasi Forest Healing berdasarkan karakteristik lingkungan hutannya. Parameter yang digunakan mengacu pada SNI 9006:2021, meliputi kerapatan vegetasi, suhu, kelembapan, tingkat kelerengan, dan tingkat kebisingan. Data dikumpulkan dari tiga lokasi utama: amfiteater, gardu pandang, dan bunker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatan vegetasi tergolong rapat dengan dominansi pinus yang menghasilkan senyawa terpen bermanfaat bagi pernapasan. Kelembapan berada dalam kisaran ideal (68%) dan tingkat kebisingan tergolong rendah (<40 dB). Meskipun suhu rata-rata melebihi standar kenyamanan (27,4°C) dan beberapa titik memiliki kelerengan curam, kondisi tersebut masih dapat ditoleransi selama pengunjung dalam kondisi fisik sehat. Dengan demikian, Tahura Gunung Kunci memiliki potensi tinggi sebagai lokasi Forest Healing, dengan waktu terbaik pelaksanaan pada pagi hari. Hasil ini mendukung pengembangan wisata hutan berbasis terapi di Jawa Barat.. 
Pelatihan Pengolahan Sampah Organik dengan Eco-enzyme di Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan Wahyuni, Dwi; Srimulyaningsih, Reni; Darliana, Ina; Wilujeng, Sri; Tan, Ishak
Sewagati Vol 9 No 4 (2025)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v9i4.5062

Abstract

Pengelolaan sampah organik yang tidak tepat dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, khususnya di daerah padat penduduk. Kampung Adat Cireundeu, yang memiliki kearifan lokal tinggi dalam menjaga lingkungan, menjadi lokasi pelaksanaan pelatihan pengolahan sampah organik melalui metode eco-enzyme. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya ibu rumah tangga, dalam mengolah limbah dapur menjadi produk bermanfaat seperti cairan pembersih, pupuk cair, dan pengusir hama alami. Metode pelatihan menggunakan pendekatan edukatif-partisipatif, yang terdiri dari penyampaian materi, praktik langsung, dan diskusi interaktif. Evaluasi keberhasilan dilakukan melalui pre-test dan post-test, yang menunjukkan peningkatan signifikan pemahaman peserta dari rata-rata nilai 40,00 menjadi 76,67. Hasil ini menunjukkan efektivitas pelatihan dalam membangun kesadaran lingkungan dan keterampilan praktis masyarakat. Program ini berpotensi untuk direplikasi di wilayah lain serta dikembangkan lebih lanjut dalam bentuk produk turunan dan integrasi ke dalam kurikulum pendidikan lingkungan. Pelatihan ini menjadi salah satu solusi inovatif dan berkelanjutan dalam pengelolaan sampah organik berbasis komunitas.
PENGARUH INVIGORASI MENGGUNAKAN MICROBUBBLE PADA BENIH TREMBESI DI JAWA BARAT UNTUK MENDUKUNG INOVASI AEROSEEDING Wahyuni, Dwi; Fahmi, Raizal; Darliana, Ina
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 24, No 2 (2025): Oktober 2025
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v24i2.8422

Abstract

Jawa Barat merupakan provinsi dengan data kejadian yang paling banyak mengalami bencana alam. Penyebabnya dikarenakan pertumbuhan penduduk di Jawa Barat yang tinggi. Laju pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mendorong penduduk untuk memperoleh kawasan hunian baru yang terus menyebar dengan diiringi  pengalihan fungsi lahan hutan untuk memenuhi kebutuhan perekonomian tanpa mempertimbangkan aspek kelestarian. Akibatnya adalah terbentuk beberapa lahan kritis yang bersifat rawan bencana seperti longsor, banjir atau lainnya. Oleh karena itu, maka lahan tersebut perlu direhabilitasi dengan penghijauan kembali. Tapi, masalahnya tidak semua lahan kritis bisa dijangkau apabila dilakukan penghijauan dengan metode konvensional. Inovasi terbaru yaitu Aeroseeding memberi solusi penanaman melalui udara. Namun, dalam penggunaan metode Aeroseeding sangat dibutuhkan benih yang bermutu fisiologis tinggi sehingga terjamin keberhasilan rehabilitasi lahan. Salah satu teknologi yang mampu mendukung benih untuk cepat berkecambah adalah invigorasi dengan Microbubble. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas invigorasi menggunakan teknologi Microbubble pada benih pohon yang paling banyak ditemukan di Jawa Barat untuk mendukung inovasi Aeroseeding dalam upaya penanganan rehabilitasi lahan. Penelitian ini menggunakan jenis benih Trembesi. Rancangan penelitiannya adalah rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan dua faktor dan terdiri atas tiga ulangan, dengan masing masing ulangan terdiri dari 50 jumlah benih. Faktor pertama yaitu perlakuan benih terhadap pemberian rendaman menggunakan microbubble (A1) dan rendaman air biasa (A2). Faktor kedua penanaman dengan metode benih dibuat dengan komposisi yang diatur dalam bentuk seedball (B1) dan tabur langsung (B2). Hasil menunjukan bahwa perendaman dalam larutan air Microbubble dapat meningkatkan viabilitas dan efektif untuk benih pohon yang diperoleh dari jawa barat dengan disertai penaburan meetode seedball, sehingga dapat diaplikasikan dalam kegiatan Aeroseeding di lahan kritis Jawa Barat.
Peran Bidang Pertanian dalam Pembangunan Wilayah Kabupaten Bener Meriah (Pendekatan Location Quotient dan Shift Share Analysis) Meyranti, Risky; Rombeallo, Esra; Wahyuni, Dwi
Agrifo : Jurnal Agribisnis Universitas Malikussaleh Vol. 10 No. 2 (2025): November 2025
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The agricultural sector plays a strategic role in supporting economic resilience. In Bener Meriah Regency, Aceh Province, agriculture serves as the main pillar of the economy, with the majority of the population working as farmers and possessing significant potential in the horticulture and plantation sub-sectors, particularly coffee. This study aims to analyze the role of the agricultural sector in regional development in Bener Meriah Regency, identify its status as a base sector, and determine leading commodities with development potential. The research uses secondary data from the BPS, the Agriculture and Plantation Office, the BAPPEDA, and other supporting literature. The analysis employs the Location Quotient (LQ) method to determine the base sector and Shift Share Analysis (SSA) to assess sector competitiveness and growth. The results show that the agricultural sector had an average LQ value of 1.80 during the 2013–2017 period, indicating it is a base sector with a production surplus that can be marketed outside the region. Positive Proportional Shift and Differential Shift values indicate significant growth at both the regency and provincial levels. Corn and coffee were identified as leading base commodities, with Gayo coffee having a high competitive advantage in both domestic and international markets. These findings highlight that strengthening the agricultural sector, through the development of leading commodities and sustainable management, can improve the welfare of the people in Bener Meriah Regency.
Co-Authors Aditya Sarif Hidayat Adu, Steven Jonathan Al-Reza, Dimaz Danang Asep Purwanto Asep Purwanto Esra Rombeallo Fahmi, Raizal Fahriza Luth Ina Darliana Ina Darliana Ina Darliana Ishak Tan Lukmansyah, Lucky Nadila, Nelsi Nuraisyah, Shamia Prasetyo Widodo Rahmah, Hanifa Rahmah, Tsamarah Nur Rian Susila Risky Meyranti Sri Wilujeng Sri Wilujeng Srimulyaningsih, Reni Susila, Rian Tan, Ishak