Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Efektivitas Penggunaan Electronic Handkey pada Disiplin Kerja Karyawan Kantor Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan Satriya Yudianto; Andi Nu Graha; Sri Wilujeng
Jurnal Riset Mahasiswa Manajemen Vol. 1 No. 2 (2013): Oktober
Publisher : Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan sistem pencatatan kehadiran kerja karyawan secara elektronik yang menggunakan ‘electronic handkey’ ini, menarik peneliti untuk melakukan penelitian tentang penerapan sistem pencatatan kehadiran kerja karyawan secara elektronik tersebut dalam kaitannya dengan disiplin kerja karyawan. Dalam hal ini penelitian yang dilakukan  adalah  untuk  mengetahui  disiplin kerja  karyawan setelah diterapkannya sistem pencatatan kehadiran kerja karyawan secara elektronik melalui penggunaan ‘electronic handkey’ tersebut. Yaitu untuk mengetahui hubungan efektivitas penggunaan ‘electronic handkey’ dengan disiplin kerja karyawan. Selain itu juga untuk mengetahui apakah penggunaan ‘electronic handkey’ dan penerapannya sudah berjalan efektif. Untuk mencapai tujuan penelitian, maka analisis penelitian yang digunakan adalah analisis korelasi dan regresi linier sederhana sehingga dapat diketahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya dan juga seberapa jauh keeratan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya tersebut. Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan ‘electronic handkey’ efektif pada disiplin kerja karyawan kantor Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan, penggunaan ‘electronic handkey’ memiliki hubungan yang kuat dan searah pada disiplin kerja karyawan kantor Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan dan penggunaan ‘electronic handkey’ berpengaruh pada disiplin kerja karyawan kantor Badan Pusat Statistik Kota Pasuruan
PENERAPAN MESIN PEMBUATAN SANGKAR BURUNG EKSKLUSIF DESA GEDOG WETAN KECAMATAN TUREN KABUPATEN MALANG Retno Wulandari wulandari; Alfinur Alfinur; Sri Wilujeng
-
Publisher : Jurnal KeDayMas: Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian ini dilakukan terkait untuk menjawab berbagai persoalan yang terjadi dalam manajemen usaha dan produksi kerajinan sangkar burung di Desa Gedog Wetan kecamatan Turen Kabupaten Malang. Secara spesifik pokok permasalah ini adalah:(a)   Memberikan pemahaman yang komprehensif tentang manajemen usaha dan produksi;(b)   Memberikan pemahaman yang komprehensif mengenai pembuatan sangkar burung yang berkwalitas;(c)   Memberikan pengetahuan pemahaman yang benar mengenai penerapan manajemen usaha dan produksi serta cara memasarkan;(d)   Memberikan pemahaman tentang kreativitas dan inovasi produk kepada pengrajin dan ketua kelompok pengrajin dalam mengembangkan produk sangkar burung.  Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang akan diadakan ini menggunakan metode: pelatihan dan praktik Penggunaan Mesin-mesin modern dalam Pembuatan Sangkar burun. Dalam kegiatan ini dijelaskan mengenai pentingnya penerapan mesin  dalam  produksi sangkar burung. Masyarakat yang menjadi sasaran dari pengabdian ini adalah masyarakat kelompok pengrajin sangkar burung serta masyarakat Desa Gedog Wetan Kecamatan Turen Kabupaten Malang.Dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi kelompok pengrajin sangkar burung tersebut, maka terdapat solusi permasalahan yakni perlu ada sentuhan pengetahuan dan teknologi, meliputi:(a)   Teknologi sistem Pengamplasan, penghalusan, Teknologi Pemakuan, Teknologi Pemlituran;(b)   Praktek Pembuatan  sangkar burung dengan menggunakan mesin-mesin modern, sehingga bisa menaikan kuantitas dan kwalitas sangkar burung;(c)   Penerapan mesin modern yang bermanfaat langsung bagi kelompok pengrajin sangkar burung, sehingga tingkat produksi dapat meningkat dan lebih berkualitas dengan harapan tingkat penjualanpun dapat meningkat.Hasil kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu memberikan inovasi produk sangkar burung dan dapat menambah kapasitas serta kualitas produksi sangkar burung. Disamping itu dengan adanya pelatihan diharapkan mampu menambah kuantitas dan kualitas sangkar burung sehingga dapat  memperluas daerah pemasaran
Religiusitas dan Kewirausahaan; Faktor Kritis dalam Mencapai Kinerja Bisnis pada UKM di Kabupaten Malang Rita Indah Mustikowati; Sri Wilujeng
Jurnal Studi Manajemen dan Bisnis Vol 3, No 2 (2016): Desember
Publisher : Trunojoyo University of Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/jsmb.v3i2.2616

Abstract

Religiusitas bersifat sangat abstrak dan subyektif. Dalam perspektif ini, sejauh mana tingkat religiusitas yang dimiliki oleh seseorang akan mempengaruhi pencapaian kinerja perusahaan, termasuk UKM. Dengan demikian, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja berdasarkan pada perspektif religiusitas. Populasi penelitian adalah seluruh UKM Sentra Di Kabupaten Malang,dengan jumlah sampel sebesar 82,394 UKM (pembulatan 100 UKM). Pengambilan sampel dilakukan dengan metode probability sampling, dengan teknik Proportional Random Sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah Regresi Berganda. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa semua faktor yang ada pada konsep religiusitas, meliputi kejujuran, etika, moral dan sikap saling menghargai berpengaruh terhadap peningkatan kinerja bisnis. Dengan demikian, agar kinerja bisnis yang dicapai dapat meningkat, maka para pengusaha UKM di Kabupaten Malang harus meningkatkan tingkat religiusitas yang dimiliki.
Increasing the Addition of Two Total Numbers Learning Results Through The Problem Based Learning (PBL) Model Assisted By Visual Audio Media In SD Students Sri Wilujeng
Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series Vol 3, No 3 (2020): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.93 KB) | DOI: 10.20961/shes.v3i3.46097

Abstract

The purpose of Classroom Action Research (CAR) is to solve real problems that occur in the classroom so that it can improve and improve the quality of learning. This PTK generally aims to improve the learning outcomes of grade III students in mathematics subject matter at SD Negeri 02 Banjarsari Pemalang. To achieve optimal results, teachers need to use a learning model that can help students relate subject matter to real life, so that learning becomes more meaningful. This model is the Problem Based Learning (PBL) model. The results showed an increase in student learning outcomes from cycle I to cycle II. In the first cycle, the average value of student learning outcomes reached 77.78 and the percentage of completing classical learning was 77.78%, while in the second cycle the average value increased to 84.44 and the percentage of completing classical learning became 88.89%. Based on these results, it can be concluded that the PBL model assisted by audio-visual media can improve student learning outcomes. Teachers can use the PBL model as an alternative learning model to improve the quality of learning in schools.
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ANTARA TIPE STAD DAN TGT BERDASARKAN KARAKERISTIK PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 1 SENTANI WRESNI ANDANINGSIH; SRI WILUJENG
Jurnal Ilmu Pendidikan Indonesia Vol 3, No 2 (2015)
Publisher : Program Magister Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas Cenderawasih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (649.858 KB) | DOI: 10.31957/jipi.v3i2.356

Abstract

Penelitin ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar peserta didik pada konsep metabolisme dengan penggunaan tipe STAD dan tipe TGT berdasarkan minat dan keaktifan belajar peserta didik di SMA Negeri 1 Sentani. Untuk mencapai tujuan tersebut, diimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan tipe TGT terhadap peserta didik kelas XI IPA SMA Negeri 1 Sentani yang terdiri dari 100 orang. Objek penelitian adalah hasil belajar metabolisme dari masing-masing tipe pembelajarandan observasi keaktifan peserta didik diperoleh dari angket minat pada masing-masing tipe pembelajaran dan observasi keaktian peserta didik selanjutnya data yang terkumpul dalam penelitian ini dianalisis menggunakan independent sample t test dan teknik korelasi product moment  dari pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT lebih efektif meningkatkan hasil belajar dibandingkan tipe STAD. Berdasarkan hasil analisis nilai rata-rata pembelajaran TGT pada pengujian pertama kelas aktif   TGT  = 76,04 >   STAD = 59,19 begitu pula pada pengujian kedua  TGT  = 79,87 >   STAD = 66,50. Demikian juga untuk kelas kurang aktif nilai rata-rata pengujian pertama  TGT  = 71,19 >   STAD = 54,25 dan pada pengujian kedua  TGT  = 72,33 >   STAD = 63,93. 2). Tidak terjadi hubungan minat dengan hasil bealajar peserta didik baik di kelas aktif maupun di kelas kurang aktif. 3). Tidak terdapat hubungan antara keaktifan belajar peserta didik dengan hasil belajar baik di kelas aktif maupun dikelas yang kurang aktif.          Kata Kunci: STAD, TGT, Hasil Belajar
PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI BATU BATA DI KABUPATEN BANGKALAN DENGAN PENDEKATAN DIVERSIFIKASI DAN INOVASI PRODUK Sri Wilujeng; Fauzan Fauzan
Jurnal Abdimas Vol 20, No 1 (2016): June 2016
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v20i1.7650

Abstract

Sentra usaha pembuatan batu bata di Desa Banyubunih dan Deleman Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun mempunyai permasalahan dalam mengembangkannya salah satunya adalah produk yang dihasilkan masih monoton dan kurang menarik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan jumlah dan kualitas produksi,peningkatan kemampuan ketrampilan kelompok usaha dalam membuat produk batu bata yang beraneka bentuk, meningkatkan daya saing produk batu bata melalui diversifikasi dan inovasi produk. Hasil penelitian ini menunjukkan masyarakat sangat tertarik dan termotivasi mengembangkan usahanya dengan pendekatan diversifikasi dan inovasi produk dengan cara mengikuti pelatihan dan pendampingan pembuatan batu bata aneka bentuk. Alih tekhnologi yang diberikan dan dilatihkan berupa alat cetak batu bata inovatif dengan harapan mampu meningkatkan kwalitas dan daya saing produk yang dihasilkan.
Implementasi Good Governance dalam Pelayanan Publik di Kantor Desa Wringinrejo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi Ellen Novia Lutfianti; Sri Wilujeng; Niko Pahlevi Hentika
Jurnal Mirai Management Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : STIE AMKOP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/mirai.v8i2.5379

Abstract

Good governance atau tata kelola kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsep pemerintahan yang dapat mewujudkan pelayanan publik yang baik sesuai dengan harapan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan mendeskripsikan implementasi good governance dalam pelayanan publik di Kantor Desa Wringinrejo. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian ini dipilih karena Desa Wringinrejo pernah mendapatkan juara 1 lomba kelurahan tingkat kabupaten pada tahun 2016 dan juara 2 lomba desa tingkat kabupaten 2017, dari penghargaan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti implementasi good governance dalam pelayanan pub;ik di Kantor Desa Wringinrejo. Hasil penelitian menunjukkan implementasi good governance dalam pelayanan publik di Kantor Desa Wringinrejo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi sudah berjalan dengan baik tetapi masih belum optimal. Dari implementasi prinsip akuntabilitas, transparansi, keterbukaan, dan aturan hukum ada satu prinsip yang masih belum optimal dalam pelaksanaannya yaitu transparansi. Pada prinsip transparansi masih ada kendala yaitu belum semua prosedur pelayanan dapat diakses masyarakat pada media yang telah disediakan. Pada implementasi prinsip akuntabilitas, keterbukaan, dan aturan hukum sudah berjalan dengan baik sesuai dengan teori yang ada. Kata Kunci: Implementasi; Good Governance; Pelayanan Publik
Meningkatkan Kemampuan Usaha dan Digital Technology untuk Mengoptimalkan Perekonomian Masyarakat Nahdlatul Ulama Kabupaten Malang Budianto, Alexius Endy; Yuli Ifana Sari; Sri Wilujeng
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 8 No 2 (2023): November
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpm.v8i2.7534

Abstract

Nahdlatul Ulama in Malang Regency, some of the people are engaged in home-based businesses and are farm Laboure’s. The first problem is semi-finished products that are sold or deposited to collectors so that the added value is low. The second problem is limited production capacity because the production process is done manually or relying on human labor, the third problem is not implementing good business management, not having financial reports, so business development analysis cannot be carried out. The solutions offered are product diversification, namely producing finished products, increasing production capacity by applying technology and digital technology; and the third solution is to increase business management knowledge and skills. The main activities to be carried out include 2 programs: the first is training and mentoring, the second is science and technology substitution. Training and mentoring include training and mentoring in financial management and marketing management. The aim is to provide knowledge and ability to apply simple financial management in the form of business cash flow and business turnover. In addition, target partners are given knowledge and skills about digital technology marketing to optimize their business for the Nahdlatul Ulama community in Malang Regency.
Tree Vegetation Diversity In The Natural Reserve Of Jagat Mountain Sumedang Sri Wilujeng; Raizal Fahmi Solihat; Reni Anggraini
International Journal of Advanced Multidisciplinary Vol. 2 No. 4 (2024): International Journal of Advanced Multidisciplinary (January-March 2024)
Publisher : Green Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/ijam.v2i4.473

Abstract

Mount Jagat is a 133.64-hectare nature reserve area that is directly adjacent to the village and community agricultural land. The designation and management of nature reserves aim to conserve biodiversity, prevent species extinction, protect the forest as a life-support system, and sustainably utilize biodiversity. The threats posed by anthropogenic activities in the Mount Jagat area indicate the need for an inventory and analysis of species diversity, especially tree vegetation, as a first step for conservation. Data collection was carried out using nested quadrats which were placed systematically based on the Land Mapping Unit (LMU). The quadrats were 20 m x 20 m for trees, 10 m x 10 m for poles, 5 m x 5 m for saplings, and 2 m x 2 m for seedlings. The data were then analyzed using Family Importance Value (FIV), Importance Value Index (IVI), Shannon's Diversity Index (H'), and global conservation status by the International Union for Conservation of Nature (IUCN). There are 78 species from 32 families found in the study area. The results showed that the highest FIV for trees was the Moraceae family, 15.43%. The highest FIV for polishes and saplings were in the family Euphorbiaceae with 20.65% and 23.60% respectively. The highest FIV at the seedlings level was the Lauraceae family at 28.47%. Two species were found that had IVI above 10% in almost every growth stage, namely Machilus rimosa (Blume) Blume. and Orophea hexandra Blume. Machilus rimosa (Blume) Blume. found at the tree, pole, sapling, and seedling levels. Orophea hexandra Blume. found at the pole, sapling, and seedling levels. The H' values for the stages of tree growth, polishing, sapling, and seedling were 1.71, 1.63, 1.47, and 1.39, respectively, included in the moderate diversity category. Globally, there are 2 species categorized as vulnerable (VU) and 1 species near threatened (NT) based on IUCN data.
OPTIMALISASI PELAYANAN PUBLIK MELALUI PENDEKATAN KOLABORATIF TRIPLE HELIX: SUATU IDENTIFIKASI DAN MENGATASI PATOLOGI PELAYANAN KEPENDUDUKAN DI DESA SUKOMAJU Fahreza Nur Azizah; Sri Wilujeng; Hary Priyanto
Nusantara Hasana Journal Vol. 4 No. 8 (2025): Nusantara Hasana Journal, January 2025
Publisher : Yayasan Nusantara Hasana Berdikari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59003/nhj.v4i8.1310

Abstract

The existence of illegal levies in the delivery of public services greatly disrupts the success targets of government programs. The fact of illegal levies makes society hostage. One side wants to reject it but on the other side it needs the output of the service program. The government must routinely monitor and evaluate service program implementers. The government must serve the people, not the people serving the government. This research is to interpret and analyze pathology management in the implementation of population services using the collaborative triple helix principle. Researchers apply qualitative research methods according to constructive and participatory principles. Primary data was obtained from interviews, and secondary data was obtained from the results of literature studies and various regulations relevant to the substance of the research. The conclusion obtained is that the function of the Government is not only responsible for designing public service policies, but also must provide assurance that its apparatus has implemented it effectively, collaborated with interested parties, and ensured that policy implementation has a positive impact on society. As for the recommendations set out in this research, triple helix collaboration can form a comprehensive governance system and integrate various interrelated dimensions in building village government that is effective, transparent, fair, and able to face future challenges by maintaining integrity and accountability.