Sub sektor makanan dan minuman yang merupakan bagian dari sektor konsumen non-cyclical mengalami pertumbuhan yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir terutama dari tahun 2021 hingga 2023 di tengah ketidakpastian ekonomi global dan pemulihan pasca pandemi COVID-19. Sektor ini dianggap bertahan karena produknya tetap dibutuhkan dalam kondisi ekonomi apapun. Namun, meskipun ketahanannya nilai bisnis di industri ini masih dipengaruhi oleh berbagai komponen internal, seperti struktur modal, likuiditas, dan profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal, likuiditas, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sub sektor makanan dan minuman yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan verifikatif. Data yang dianalisis merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan 12 perusahaan yang aktif terdaftar di BEI selama tiga tahun berturut-turut. Analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linearberganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, struktur modal (DER) dan profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sementara itu, likuiditas (CR) tidak berpengaruh signifikan secara individual. Secara simultan, ketiga variabel independen tersebut secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan