Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Hubungan antara Riwayat Diabetes, Riwayat Hipertensi, dan Riwayat Merokok dengan Kejadian Katarak pada Pasien Poli Mata RSUD Dr. Soedarso Pontianak Wahyuni, Intan; Fuad, Chairul; Rossa, Idjeriah
Jumantik Vol 6, No 2 (2019): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v6i2.2024

Abstract

Katarak merupakan kelainan mata yang ditandai dengan kekeruhan lensa, terutama disebabkan oleh proses degenerasi yang berkaitan dengan usia. Namun katarak dapat dipermudah timbulnya pada situasi dan kondisi tertentu misalnya: penyakit diabetes mellitus, merokok, hipertensi, peningkatan asam urat serum, radiasi sinar ultra violet B, myopia tinggi, kekurangan anti oksidan, dan lain-lain. Berdasarkan data kunjungan pasien rawat jalan di RSUD Dr. Soedarso Pontianak, proporsi kasus katarak pada kelompok umur 45-64 tahun 2011 sebesar 45,0%, 2012 sebesar 42,4%, dan 2013 sebesar 36,2%. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui hubungan antara riwayat Diabetes, riwayat Hipertensi, dan Riwayat Merokok dengan kejadian Katarak pada pasien Poli Mata RSUD Dr. Soedarso Pontianak. Desain penelitian menggunakan studi kasus kontrol. Sampel penelitian sebanyak 66 orang (33 kasus dan 33 kontrol) yang diambil dengan teknik  accidental sampling. Uji statistik yang digunakan ialah uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kadar gula darah (p value=0,000  OR = 26,667 dengan 95% CI = 3,249-218,856), lama menderita DM (p value = 0,027 OR = 3,500 dengan CI = 1,270-9,642), riwayat hipertensi  (p value = 0,027 OR = 3,500 dengan 95% CI = 1,270-9,642), dan riwayat merokok (p value = 0,045 OR = 3,200 dengan 95% CI = 0,805-62,786) dengan kejadian katarak. Disarankan Poli mata membuat pojok informasi untuk menambah informasi pasien tentang faktor-faktor yang berisiko menyebakan katarak guna sebagai upaya pencegahan meningkatnya kasus kejadian katarak. Disarankan kepada responden untuk selalu mengontrol kadar gula dan tekanan darah serta berhenti merokok untuk menurunkan risiko terjadinya katarak.
Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Siswa SMP Pada Materi SPLDV Wahyuni, Intan; Effendi, Kiki Nia Sania
Prosiding Sesiomadika Vol 5 No 1 (2024): Sesiomadika
Publisher : Prosiding Sesiomadika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi pemahaman konsep siswa dalam menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi SPLDV, dengan fokus pada indikator-indikator pemahaman konsep matematis. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan  data dilakukan  dengan metode tes dan dokumentasi. Proses analisis data melibatkan tiga tahap, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dari penelitian ini, dari 22 siswa kelas VIII yang telah mengikuti tes, sebanyak  3  orang  mendapatkan  nilai  dalam  kategori  tinggi,  sebanyak  15 orang  memperoleh nilai  dalam kategori  sedang, dan sebanyak 4 orang yang mendapatkan  nilai dalam  kategori rendah. Dari data tes tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan pemahaman  konsep  matematis  sebagian  besar  siswa  kelas  VIII SMP IT Abdan SYakuro Lampu Iman Karawang dikatakan sudah baik.
Program Kemitraan Masyarakat(PKM): Sirkumsisi Massal dengan Rumah Sunat Sapada, Edy; Asmalinda, Wita; Wahyuni, Intan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS) Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat (ABDIKEMAS)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Politeknik Kesehatatan Kemenkes Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36086/j.abdikemas.v6i2.2563

Abstract

Circumcision is a minor surgical procedure with the main action of cutting (incising) some parts of the skin covering the male genitalia. The type of community service implemented is the Community Partnership Program (PKM), providing direct services to the community through mass circumcision activities. This community service activity was carried out for 2 days which were used for preparation in the form of processing community service permits, preparing places, facilities, and training tools, as well as consumption and lunch for participants and organizers of the circumcision activity. Of the 20 participants, all were circumcised well and smoothly. The evaluation was conducted check control to the Ibnu Sina Circumcision House for a check-up. It can be concluded that this mass circumcision activity is very useful and the less fortunate surrounding community feels its benefits.
Analisis kesulitan mahasiswa pendidikan geografi dalam memahami materi ajar SMA berbasis kurikulum merdeka di kampus UNADA Banda Aceh Kartika, Devya; Wahyuni, Intan; Artina, Artina
Journal of Smart Education and Learning Vol. 2 No. 1 (2025): Journal of Smart Education and Learning
Publisher : Nur Science Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53088/jsel.v2i1.1648

Abstract

Teaching difficulties are a big obstacle for teachers, especially in managing the student learning environment. These barriers can be psychological, sociological, or physiological. The Independent Curriculum emphasizes student independence and requires adjustments to technology and infrastructure. Observations show that FKIP UNADA Banda Aceh students have not mastered the teaching materials based on the Independent Curriculum. This study analyzes these difficulties and aims to determine the difficulties of geography education students in understanding the high school teaching materials based on the Independent Curriculum at FKIP UNADA Banda Aceh. This study uses a qualitative descriptive method. The study results showed that 77.1% of Geography Education students had a "very understanding" understanding of high school teaching materials based on the Independent Curriculum. However, they face difficulties understanding the new curriculum's principles, having limited teaching experience, and lacking practice. The availability of quality learning resources also affects the ability to implement the curriculum. Of the six indicators, two indicators, namely student involvement (81.9%) and creativity in learning (77.1%), obtained high percentage values, while two indicators had low percentage values, namely critical thinking (75%) and feedback (76.4%).
Media Literacy and Moral Panic in the Acehnese Community’s Response to Rohingya Refugees: A Qualitative Case Study on the Implications of Critical Education Salbiah, Rahma; Yudasril, Yudasril; Aufa, Nauwal; Al Ansari, Khabin; Wahyuni, Intan; Jannah, Miftahul
Global Educational Research Review Vol. 2 No. 1 (2025)
Publisher : MyResearch ID Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71380/GERR-08-2025-37

Abstract

Purpose –  This study aims to explore the interrelation between media literacy, moral panic, and the Acehnese community’s response to Rohingya refugees. Although the issue of Rohingya refugees has previously been examined from legal, social, and cultural perspectives, the role of media literacy—particularly within educational contexts—remains underexplored. This study is significant due to the widespread dissemination of hoaxes, such as claims that “Rohingya refugees are a diversion from the Palestine issue” and demands for “permanent resettlement,” which have substantially influenced local public perceptions.. Methods/Design/Approach – This research employs a qualitative method with a case study approach in Aceh, Indonesia. Data were collected through in-depth interviews with 20 key participants, including local community members, Rohingya refugees, and practitioners in education and media; participatory observation; document analysis of media and international organizational reports; and Focus Group Discussions (FGDs). Data analysis was conducted using a thematic approach and verified through source and method triangulation. Findings – he findings reveal that the initial solidarity of the Acehnese community toward Rohingya refugees was shaped by local values and maritime customary law in the absence of formal state regulations. However, this positive perception shifted significantly due to the spread of hoaxes via social media, triggering moral panic, social segregation, political tensions, and collective acts of rejection against the refugees. The majority of respondents emphasized the need to integrate media literacy into both formal and informal educational systems to mitigate these negative impacts. Originality/Value – This study makes a theoretical contribution by explicitly integrating the concept of critical media literacy into the analysis of moral panic surrounding the Rohingya refugee issue, an area previously underexplored in the literature. It also specifically documents the role of hoaxes in shaping public perception, offering new insights into the interaction between media literacy, moral panic, and social responses within the context of refugee crises. Practical Implications – Practically, the findings recommend implementing critical media literacy within formal and informal education curricula, particularly at senior high schools and Islamic boarding schools (pesantren). In addition, community-based media literacy programs involving local leaders, as well as the synchronization of policies between central and regional governments, are crucial for enhancing critical awareness and social empathy in addressing global refugee challenges. Limitations – This study is limited to the geographical context of Aceh and faced linguistic constraints during interviews with Rohingya refugees, which may affect the generalizability and depth of the findings. Keywords Media literacy, moral panic, Rohingya refugees, critical education, Aceh Paper type Research paper
Hubungan Tingkatan Stres, Status Gizi, dan Kualitas Tidur dengan Gangguan Siklus Menstruasi pada Mahasiswi Kebidanan di Universitas Kader Bangsa Palembang Wahyuni, Intan; Wathan, Fika Minata; Silaban, itin Dewi Sartika; Rohaya, Rohaya
Jurnal Kesehatan Saintika Meditory Vol 6, No 2 (2023): November 2023
Publisher : STIKES Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jsm.v6i2.2008

Abstract

Menstruasi merupakan salah satu aspek kematangan seksual yang pertama kali terjadi pada masa pubertas seorang wanita. Rata-rata siklus menstruasi normal terjadi sekitar 21-35 hari sedangkan yang temasuk gangguan siklus menstruasi meliputi polimenorrhea, oligomenorrhe, dan amenorrhea. Dampak panjang jika gangguan siklus menstruasi tidak ditangani dengan segera maka akan mengakibatkan beberapa penyakit seperti infertilitas, kanker serviks dan kanker payudara.. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan tingkatan stres, status gizi, dan kualitas tidur dengan gangguan siklus menstruasi pada mahasiswi program studi kebidanan di Universitas Kader Bangsa Palembang Tahun 2022. Desian penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross sectional. Subjek Penelitian ini adalah seluruh mahasiswi program studi kebidanan reguler pada Fakultas Kebidanan dan Keperawatan di Universitas Kader Bangsa Palembang sebanyak 82 responden. Subjek penelitian diambil dengan teknik pengumpulan data total sampling. Data penelitian didapatkan melalui pengisian kuesioner gangguan siklus menstruasi, kuesioner Depression Anxiety Stress Scales (DASS 42), kuesioner IMT, Kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Data terkumpul dianalasis dengan menggunakan program SPSS 22 dengan rumus Chi Square. Dari hasil penelitian ini didapatkan sebagai berikut : pertama, sebanyak 47 responden (57,3%) mengalami gangguan siklus menstruasi dengan kategori siklus 21 hari atau 35 hari. Sebanyak 36 responden (43,9%) mengalami stres normal dengan kategori nilai skor DASS 42 0-14. Dari Uji chi square tingkatan stres dan gangguan siklus menstruasi didapatkan p value 0,000 ≤ α 0,05.Sebanyak 44 responden (53,7%) mengalami status gizi tidak normal dengan hasil IMT ˂18,5 kg/m² atau IMT 25 kg/ m². Uji chi square didapatkan nilai p value 0,018 ≤ α 0,05. Sebanyak 59 responden (72,0%) mengalami kualitas buruk dengan hasil PSQI <5. Dari hasil uji chi square didapatakan nilai p value 0,001 ≤ α 0,05. Terdapat hubungan tingkatan stres, status gizi, dan kualitas tidur dengan gangguan siklus menstruasi pada Mahasiswi Program Studi Kebidanan di Universitas Kader Bangsa Palembang Tahun 2022
Dampak Negatif Teknologi Terhadap Lingkungan Remaja Br. Sembiring, Tamaulina; Riansyah, Aldy; Ar Rassyid, Raja Isra; Wahyuni, Intan; Khairinnisya, Diva; Riansyah, Rizky
Indonesian Research Journal on Education Vol. 4 No. 4 (2024): irje 2024
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v4i4.1521

Abstract

Perkembangan Teknologi Yang Pesat Telah Membawa Perubahan Remaja, Baik Dari Segi Komunikasi, Pendidikan, Hingga Liburan. Namun Penggunaan Teknologi Yang Tidak Terkontrol Juga Menimbulkan Dampak Negatif Terhadap Lingkungan Social Dan Psikologis Remaja. Penelitian Ini Bertujuan Untuk Mengindentifikasihkan Dan Menganalisis Dampak Negatif Teknologi Pada Perkembangan Remaja, Terutama Dalam Konteks Kesehatan Mental, Kejahatan internet, Serta Perubahan Perilaku. Penelitian Ini Menggunakan Metode Penelitian Yuridis Empiris Yang Didasarkan Dengan Cara Mengembangkan Fakta-Fakta Yang Ada Di Masyarakat Dan Dikaitkan Pada Peraturan Perundang-Undangan Yang Berlaku Dalam Memecahkan Permasalahan Di Penelitian Ini. Adapun Hasil Penelitian Menunjukkan Bahwa Penggunaan Teknologi Secara Berlebihan Dapat Menyebabkan Meningkatnya Kecemasan Social, Serta Berkurangnya Interaksi Tatap Muka Dengan Teman Dan Keluarga. Selain Itu, Kecanduan Teknologi Berdampak Pada Penurunan Konsentrasi Dalam Kegiatan Akademis. Salah Satu Dampak Negatif Teknologi Terhadap Lingkungan Adalah Peningkatan Polusi Akibat Emisi Gas Buang Dari Industri Teknologi Dan Limbah Eloktronik Yang Sulit Terurai. Yang Diatur Dalam Undang-Undang No.11 Tahun 2008. Tentang, Transaksi Elektronik (UU ITE) Dan Undang-Undang No.30 Tentang, Energi.