Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Dan Bahaya Kehamilan Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabila Bone Regita Pratiwi Thaib; Ni Made Dwi Santika Putri; Wahyudin N Hasan; ika wulansari; Nur Ayun R Yusuf; Cindy Puspita Sari Haji Jafar
Jambura Nursing Journal Vol 4, No 1: January 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v4i1.13478

Abstract

Knowledge possessed by pregnant women is one of the factors that can affect the risk of dangers in pregnancy. The object of this research is a pregnant women at Kabila Bone Public Health Center, Bone Bolango Regency. This research aims to describe the knowledge of pregnant women about danger signs during pregnancy. The research’s method is a descriptive observational method, conducted from July to November 2021. The sample in this study is a pregnant women who came to check their pregnancy and met the research criteria and willing to fill out the quistionnaires. The sampling technique used an accidental sampling, as many as 30 samples obtained. From total of 30 pregnant women respondents, we obtained data on the knowledge of pregnant women who are willing to become respondents based on their characteristics. Most of the respondents are 20 -30 years old (86.7%), with high school aducation (56.7%), respondents with housewife occupation (90%), with 4 ANC visits (83.3%). Multi gravida (66.%), and respondents with birth spacing 2-5 years (40%). Result based on the research obtained from the majority of respondents showed that most of respondents had a good knowledge about pregnancy as many as 22 respondents(73.3%).
OVERVIEW OF MENTAL HEALTH LECTURERS IN GORONTALO PROVINCE Yuniar M. Soeli; Rachmawaty D. Hunawa; Nirwanto K. Rahim; Abdul Wahab Pakaya; Nur Ayun R. Yusuf
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 7, No 1 (2023): JANUARI: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMU
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v7i1.14681

Abstract

Kesehatan mental merupakan salah satu unsur terpenting dalam mempersiapkan seorang dosen untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Jika seorang dosen mengalami gangguan kesehatan mental, dikhawatirkan keadaan tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan dalam proses pembelajaran, bahkan lebih dikhawatirkan keadaan tersebut akan mempengaruhi kondisi mental mahasiswa. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang gambaran mental health pada dosen Kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mental health dosen kesehatan di provinsi Gorontalo. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif untuk mengetahui gambaran mental health dosen kesehatan di provinsi Gorontalo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen kesehatan di provinsi Gorontalo berjumlah 35 orang dengan teknik pengambilan sampel accidental sampling dan jumlah sampel yang didapatkan sebanyak 35 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner Mental Health Inventory (MHI) 38 dengan teknik analisis data unvariat. Hasil penelitian tentang gambaran kesehatan mental dosen di Universitas Negeri Gorontalo menunjukkan bahwa seluruh responden (100%) kategori kesejahteraan psikologis. Kesimpulan menunjukan bahwa seluruh dosen kesehatan berada pada kondisi psikologis yang sejahtera (psychological well-being).Kata kunci:  Dosen; Gorontalo; Kesehatan Mental AbstractMental health is one of the essential elements in preparing a lecturer to carry out learning activities. Suppose a lecturer experiences a mental health disorder. In that case, it is feared that this situation can cause various disturbances in the learning process, and it is, even more feared that this situation will affect the student's mental state. The novelty of this study is that it examines the picture of mental health in Health lecturers. This study aimed to find out the mental health picture of health lecturers in Gorontalo province. This study used a quantitative research design with a descriptive method to determine the mental health picture of health lecturers in Gorontalo province. The population in this study was all health lecturers in Gorontalo province, totaling 35 people with accidental sampling techniques, and the number of samples obtained was 35 respondents. This research instrument used the Mental Health Inventory (MHI) 38 questionnaire with univariate data analysis techniques. The study's results on the mental health picture of lecturers at Gorontalo State University showed that all respondents (100%) were in the psychological well-being category. The conclusion indicates that all health lecturers are in psychological well-being.Keywords: Lecturer; Gorontalo; Mental Health.
Pencegahan Stunting Melalui 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Lingkungan Di Desa Ulantha Sri Manovita Pateda; Fika Nuzul Ramadhani; Nur Ayun R. Yusuf
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 2, No 1 (2023): Volume 2, Edisi 1, 2023
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.084 KB) | DOI: 10.3731/phar.soc.v2i1.18590

Abstract

Stunting atau pendek menjadi topik yang hangat akhirakhir ini, menggeser issue tentang gizi buruk dan obesitas. Stunting merupakan akibat dari malnutrisi kronis yang sudah berlangsung bertahun-tahun. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah lima tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Stunting disebabkan oleh Faktor Multi Dimensi. Salah satu penyebab anak mengalami stunting adalah kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi. Lingkungan fisik ini menentukan derajat kesehatan masyarakat. Data menunjukkan bahwa 1 dari 5 rumah tangga masih BAB diruang terbuka, dan 1 dari 3 rumah tangga belum memiliki akses ke air minum bersih. Penanganan stunting dilakukan melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitive. Intervensi fisik untuk sanitasi mencegah stunting merupakan bagian dari intervensi sensitive. Sanitasi Total Berbasis Lingkungan (STBL) dicanangkan pemerintah untuk mengurangi angka stunting melalui 5 pilar STBM, yaitu: (1) Cuci tangan menggunakan sabun; (2) Berhenti buang air besar sembarangan; (3) Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga; (4) Pengelolaan limbah cair rumah tangga; (5) Pengelolaan sampah rumah tangga.
Perilaku Pemeriksaan Sendiri Payudara (SADARI) dan Faktor Terkait pada Mahasiswa Keperawatan di Indonesia Ika Wulansari; Triana Dewi; Nur Ayun R. Yusuf; Cindy Puspita Sari Haji Jafar
Jurnal Keperawatan Vol 14 No S2 (2022): Jurnal Keperawatan: Supp Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.068 KB)

Abstract

Kanker payudara adalah salah satu masalah kesehatan yang paling banyak menyebabkan kematian pada wanita di seluruh dunia. Deteksi dini kanker payudara merupakan salah satu tindakan yang bisa di lakukan wanita untuk mengecek apakah terjadi pertumbuhan sel normal atau tidak pada payudara. Salah satu tindakan deteksi dini yang paling sederhana yang bisa dilakukan adalah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Faktor yang mempengaruhi perilaku SADARI pada mahasiswa keperawatan di Indonesia. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari seluruh mahasiswa keperawatan di Universitas Cut Nyak Dhien dan Universitas Negeri Gorontalo selama 2 bulan terakhir terhitung mulai bulan Januari 2021 sampai Maret 2021 dengan jumlah 436 mahasiswa. Teknik pengambilan sampelnya menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 209 responden. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan antara pengetahuan (p:0.58), sikap (p: 1.0), dukungan orang tua (p:0.068), dan riwayat keluarga (p:0.222) dengan perilaku pemeriksaan sadari pada mahasiswa keperawatan di Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Sains Cut Nyak Dhien. Penelitian ini diharapkan agar isntitusi pendidikan bisa lebih memberikan dukungan dan juga motivasi kepada mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa keperawatan agar bisa melakukan pemeriksaan sadari secara rutin sebagai upaya deteksi dini kanker payudara.
Peningkatan Kemampuan Anak Sekolah Melalui Latihan Asertif untuk Menurunkan Bullying di SMPN 1 Tapa, Kabupaten Bonebolango Yuniar Mansye Soeli; Nur Ayun R. Yusuf; Cindy Puspita Sari Haji Jafar; Rini Wahyuni Mohamad; Firmawati Firmawati
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu( ABDI KE UNGU) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Ungu ( ABDI KE UNGU)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/abdi.v5i2.1282

Abstract

Fenomena bullying di Indonesia dapat dikatakan telah menjadi situasi yang menghawatirkan. Pada tahun 2018, Indonesia mendapatkan peringkat sebagai negara dengan jumlah kasus bullying tertinggi kedua di dunia setelah Jepang, dan Amerika Serikat berada dibawah peringkat Indonesia. Selain itu, Indonesia juga mendapatkan posisi pertama di ASEAN sebagai negara dengan jumlah tertinggi dalam kasus bullying. UNICEF melakukan riset pada tahun 2016 dan memberikan hasil data yang menunjukkan bahwa sebanyak 41 hingga 50 persen remaja di Indonesia dalam rentang usia 13 sampai 15 tahun pernah mengalami tindakan bullying sosial dan verbal. Dalam mencapai tujuan dari pengabdian ini, maka metode yang akan digunakan adalah ceramah melalui tatap muka. Ceramah untuk mengedukasi murid tentang Latihan Asertif untuk Menurunkan Bullying di SMPN 1 Tapa, dan Pelaksanaan kegiatan ini di lakukan luring, dengan metode ceramah dan diskusi. Dalam hal ini penyampaian pemateri secara luring di lakukan oleh 4 narasumber dari Universitas Negeri Gorontalo. Total murid yang hadir saat penyuluhan adalah sebanyak 89 murid dan 4 orang guru, selain itu ditambah 4 narasumber, dan 3 orang mahasiswa yang membantu dalam kegiatan pengabdian sehingga total keseluruah dalam kegiatan pengabdian ini sebanyak 100 orang.
Relationship between Knowledge Level about Drug-Resistant TB (TB-RO) and Medication Compliance in Pulmonary TB Patients Zulkifli B Pomalango; Sitti Fatimah Meylandri Arsad; Nur Ayun R. Yusuf; Mihrawaty S Antu
Jambura Nursing Journal Vol 6, No 1: January 2024
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jnj.v6i1.23867

Abstract

Introduction: Drug-resistant tuberculosis (TB RO) is still a threat in TB control and is one of the main public health problems in many countries in the world. Globally in 2019, it is estimated that 3.3% of new TB patients and 17.7% of previously treated TB patients will be drug-resistant TB patients. Objective: To determine the relationship between the level of knowledge about Drug-Resistant TB (TB-RO) and the level of medication adherence in pulmonary TB patients. Method: This type of research is quantitative research with analytical observational methods using a cross sectional approach. The population in this study was TB sufferers who were undergoing treatment at the Limboto Community Health Center, totaling 70 respondents. The research technique used accidental sampling to obtain a sample of 35 respondents. Data analysis used the Fishers exact test with the knowledge level questionnaire instrument and MMS-8. Results: The results showed that 29 respondents had good knowledge and were compliant with taking medication, 4 respondents had poor knowledge and were compliant with taking medication, and 2 respondents had poor knowledge and were not compliant with taking medication. The statistical test results showed that p-Value = 0.025, which means less than (α = 0.05), indicating that there is a relationship between the level of knowledge about TB-RO and adherence to taking medication. Conclusion: The patient's lack of knowledge about the disease and the use of drugs for therapy results in the patient's lack of understanding of the therapy being undertaken, which causes patient non-compliance in using the medication.
Penerapan 5 Pilar melalui Pendampingan dan Pemberdayaan Keluarga Penderita Diabetes Mellitus: Implementation of the 5 Pillars through Family Assistance and Empowerment Diabetes Mellitus Sufferers Sitti Fatimah M. Arsad; Nurdiana Djamaluddin; Nur Ayun R. Yusuf; Cindy Puspita Sari Haji Jafar
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i11.4155

Abstract

Penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian utama secara global. Salah satu jenis penyakit tidak menular yang selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun adalah penyakit diabetes mellitus tipe 2. Diabetes mellitus tipe 2 merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat menghasilkan hormon insulin yang cukup atau ketika tubuh tidak efektif menggunakan insulin yang dihasilkan. Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo mencatat penderita diabetes melitus pada tahun 2020 sebanyak 3.908 penderita, pada tahun 2021 terjadi peningkatan yang sangat signifikan sebanyak 17.895 penderita, dan pada tahun 2022 dengan jumlah penderita diabetes melitus sebanyak 13.678 penderita. Khusus pada Kabupaten Gorontalo sebanyak 1.964 penderita. Dalam penatalaksanaan 5 Pilar Diabetes Mellitus dibutuhkan dukungan keluarga penderita untuk mencegah komplikasi buruk yang akan terjadi. Kegiatan berupa peningkatan pengetahuan dan keterampilan bagi penderita dan keluarga dalam mengendalikan diabetes melitus melalui penerapan 5 pilar: edukasi, pola makan, olahraga, intervensi farmakologi dan pemeriksaan gula darah yang dilaksanakan selama 45 hari. Hasil yang dapat disimpulkan pada kegiatan ini terdapat peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat Pentadio Barat khususnya bagi penderita dan keluarga terhadap pencegahan dan pengendalian diabetes mellitus. Diharapkan Pemerintah Desa Pentadio Barat kiranya dapat menerapkan program pencegahan dan pengendalian pada penderita diabetes mellitus dengan pendampingan keluarga.
Prolonged Labor Characteristics: A Study in Gorontalo Ika Wulansari; Nur Ayun Yusuf; Cindy Puspita Sari Haji Jafar
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No 1: March, 2022
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (634.786 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7i1.754

Abstract

Prolonged labor is one of the common labor complications. The present work is devoted to exploring the characteristics of prolonged labor in Gorontalo. A total of 58 respondents were involved in this descriptive research. Further, this study relied on a retrospective approach. The result showed that the majority of primigravid women experienced prolonged labor (53.4%, n= 31), most of them were in the risky age group (25.9%, n= 15). The percentage of weak contraction in the prolonged labor cases was 87.9% (n= 51). Regarding the conditions of the newborns, the percentage of abnormal position and malpresentation in the prolonged labor case was 12.1% (n= 7) and 5.2% (n= 3), respectively.  The abnormal weight was 2500 - 4000 grams, 8.6% of them were born in prolonged labor cases (n = 5). Such results confirm the need for the communication, information, education, and motivation approach for women as preventive measures of prolonged labor. This is specifically of importance paramount to those who are in the middle of antenatal care visits. Abstrak: Partus lama merupakan salah satu komplikasi persalinan yang sering terjadi pada ibu bersalin. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik kejadian partus lama pada ibu bersalin di Provinsi Gorontalo. Desain penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Jumlah sampel adalah 58 ibu bersalin.Hasil penelitian didapatkan ibu primigravida mayoritas mengalami partus lama 53,4% (n= 31), ibu bersalin dengan usia beresiko mengalami partus lama 25,9% (n=15), letak janin tidak normal (kurang dari 2 x 10, kurang dari 40) mengalami partus lama 12,1% (n=7), presentasi janin malpresentasi terhadap kejadian partus lama 5,2% (n= 3), ibu bersalin dengan kontraksi yang lemah mengalami partus lama 87,9% (n=51),  dan berat badan bayi lahir abnormal (2500-4000 gram) dengan kejadian partus lama 8,6% (n= 5), Oleh karena itubagi ibu hamil diperlukan komunikasi, informasi, edukasi, dan motivasiterkait pencegahan terhadap persalinan dengan kejadian partus lama, khusunya bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan secara berkala atau Ante Natal Care yang teratur terhadap kehamilannya ke pelayanan kesehatan.