Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

THE ENHANCEMENT OF TEMPERATURE IN BOILER BY STEAM INJECTION Iriani Reka Septiana; Rima Daniar; Dilia Puspa; Nurul Kholidah
AUSTENIT Vol. 15 No. 2 (2023): AUSTENIT: October 2023
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/austenit.v15i2.7043

Abstract

The boiler is equipment widely used in various industrial sectors such as power plants, fertilizer plants, paper mills, and others. The combustion chamber is an important part of the boiler which can determine the quality of the steam product. The main problem has happened in combustion chambers such as unburned hydrocarbon/carbon loss which is called fouling. Fouling has occurred in many boilers, which use coal or oil as fuel for the production of steam and decreases boiler performance. The purpose of this research is to increase temperature by adding steam injection to reduce fouling to compare with and without steam injection. Two indicators that have the potential to enhance heat transfer are the elevation in temperature and the reduction in fouling percentage. The variables in this research were air flow of 15 L/min, 17,5 L/min, and 20 L/min and steam injection pressure of 2 bars, 3 bars, and 4 bars. The maximum temperature enhancement was 37,5% in 15 L/min of air flow at a steam injection pressure of 2 bars and 3 bars. The maximum fouling abatement was 78,57% in 15 L/min at a steam injection pressure of 4 bars.
SOSIALISASI PERILAKU HEMAT ENERGI DAN PEMANFAATAN SAMPAH MENJADI ENERGI PADA SISWA SMA SAINS ALUMNIKA PALEMBANG Iriani Reka Septiana; Nurul Kholidah; Metta Wijayanti; Isnandar Yunanto; Agum Try Wardhana; Rima Daniar; Aisyah Suci Ningsih
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 2 No. 4 (2024): Agustus
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v2i4.1148

Abstract

Semakin majunya perkembangan zaman maka kebutuhan energi kian lama semakin meningkat karena energi adalah sumber kehidupan manusia. Energi yang digunakan saat ini jumlah terbatas dan sebagian besar tidak ramah lingkungan sehingga perlu adanya penghematan energi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mengedukasi siswa SMA Sains Alumnika Palembang dalam berperilaku hemat energi dan memanfaatkan sampah yang ada di sekitar menjadi energi. Adapun manfaat yang diperoleh adalah siswa guru dapat memperoleh pengetahuan mengenai perilaku hemat energi dan pengelolaan sampah. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk sosialisasi di sekolah dengan sasaran yaitu siswa SMA. Kegiatan ini dilakukan dengan menggunakan beberapan metode, yaitu observasi dimana sebelum kegiatan dilaksanakan dilakukan survey tentang pengetahuan perilaku hemat energi dan pemanfaatan sampah menjadi sumber energi pada siswa SMA dalam bentuk survei berupa kuesioner melalui google form dan selanjutnya metode sosialisasi terdiri dari ceramah, diskusi dan tanya jawab serta demonstrasi.
SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH SERABUT DAN TEMPURUNG KELAPA MENJADI BIOBRIKET DI DESA TELUK PAYO Iriani Reka Septiana; Melantina Oktriyanti; Nurul Kholidah; Rima Daniar; Metta Wijayanti; Sarwan, Septa Satriansyah
Jurnal Pengabdian Kolaborasi dan Inovasi IPTEKS Vol. 3 No. 3 (2025): Juni
Publisher : CV. Alina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59407/jpki2.v3i3.2431

Abstract

Desa Teluk Payo memiliki potensi sumber daya alam yang besar, khususnya di sektor perkebunan kelapa dengan luas lahan mencapai 2.400 hektar. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Kecamatan Banyuasin II merupakan penyumbang terbesar produksi kelapa di Kabupaten Banyuasin, dengan total produksi mencapai 9.104 ton per tahun. Namun, pemanfaatan hasil panen masih terbatas pada daging dan air kelapa. Limbah seperti serabut dan tempurung kelapa belum dimanfaatkan secara optimal dan sebagian besar langsung dibakar, sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan. Kegiatan pengabdian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu tahap perencanaan, tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi. Tahap perencanaan meliputi survei dan diskusi penentuan potensi dari desa Teluk Payo. Tahap persiapan meliputi pembuatan proposal, kelengkapan administrasi dan pembuatan alat cetak press briket. Tahap pelaksanaan meliputi kegiatan sosialisasi. Tahap evaluasi meliputi evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi peningkatan nilai ekonomi limbah serabut dan tempurung kelapa menjadi biobriket. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2024 dengan jumlah peserta 20 orang yang merupakan masyrakat dari desa Teluk Payo. Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai pengolahan limbah serabut dan tempurung kelapa menjadi biobriket. Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat mendorong terbentuknya usaha produktif berbasis pengelolaan limbah yang ramah lingkungan.
SOSIALISASI PEMBUATAN BIOAKTIVATOR DARI GEDEBONG PISANG DI DESA MERAH MATA Ahmad Zikri; Rima Daniar; Iriani Reka Septiana; Merly Andria Monica; Aghnia Nessa; Muhammad Abdillah Assyauqi
Aptekmas Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol 7 No 4 (2024): Aptekmas Volume 7 Nomor 4 2024
Publisher : Politeknik Negeri Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The composting process, which is the decomposition of organic matter into humus, can be significantly accelerated by the addition of bioactivators. Bioactivators contain high concentrations of specific microorganisms that can accelerate the decomposition of complex organic materials such as cellulose, lignin, and protein. Banana peel waste, often considered organic waste, is rich in nutrients that can be utilized by these microorganisms. In Merah Mata Village, the abundant availability of banana peels has not been optimally utilized. This community service program aims to empower local communities with the knowledge and technical skills to produce bioactivators from banana peels. The process of making bioactivators involves the fermentation of banana peels with superior microorganisms that have been isolated. The resulting bioactivator is expected to improve soil quality by increasing organic matter content, improving soil structure, and providing nutrients for plants. Thus, the productivity of local agriculture can be increased sustainably. In addition, the utilization of banana peels as raw materials for bioactivators also contributes to reducing the volume of organic waste and better environmental management.