Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERAN STRATEGIS APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN SWAMEDIKASI (SELF MEDICATION) Annisa Kartika Sari; Ria Hanistya; Karima Samlan; Etik Wahyuningsih; Oktaviany Irma Wiputri; Rachma Dessidianti; Isnaeni Isnaeni
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 2 No. 4 (2023): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v2i4.181

Abstract

Mendukung dan memberdayakan individu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri merupakan bagian penting dari praktik apoteker di seluruh dunia. Pengobatan sendiri merupakan salah satu elemen dari perawatan diri, yaitu pemilihan dan penggunaan obat oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau gejala yang mereka sadari. Persentase populasi swamedikasi di Indonesia mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran apoteker dalam memberikan pelayanan pengobatan sendiri. Oleh karena itu, tinjauan literatur ini dilakukan untuk menggali informasi mengenai pelayanan kefarmasian khususnya swamedikasi yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi peran apoteker di Indonesia. Artikel disusun dengan menggunakan metode literature review dari artikel-artikel yang diperoleh melalui database online seperti google scholar, PubMed, NCBI dengan menggunakan kata kunci "Pengobatan sendiri", "Peran Apoteker", dan "Apoteker Komunitas". Kriteria inklusi adalah jurnal yang diakses dalam bentuk full text, jurnal dengan desain penelitian cross-sectional, kohort, kualitatif, kuantitatif, dan mixed method, dan jurnal yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2013-2023). Apoteker di beberapa daerah di Indonesia berperan penting dalam mendukung masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatannya dengan cara mengobati gejala dan penyakit ringan yang diderita (swamedikasi), melalui pemberian rekomendasi baik dengan cara memberikan rujukan ke dokter, memberikan saran dan edukasi farmakologi maupun non farmakologi. Namun demikian, beberapa kendala dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian khususnya swamedikasi dapat terjadi sehingga menyebabkan pelayanan kefarmasian tidak terjadi secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan mencari solusi dari faktor-faktor yang mempengaruhi swamedikasi. Kajian ini berkaitan dengan karakteristik swamedikasi yang terjadi di Indonesia dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi tenaga kefarmasian, khususnya apoteker, untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian agar persepsi masyarakat terhadap peran apoteker semakin baik dan profesional, sehingga tujuan terapi pasien dapat tercapai secara optimal.
Pelatihan Pembuatan Yoghurt Berbahan Dasar Buah pada Kelompok UMKM Binaan PDA 'Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo Wiputri, Oktaviany Irma; Isnaeni; Avianto, Primadi; Samlan, Karima; Afifah, Widiyanti; Sari, Annisa Kartika; Hanistya, Ria; Wahyuningsih, Etik; Dessidianti, Rachma; Muzakky, Fuad; Budiastuti; Studiawan, Herra; Handayani, Dwi; Nurjannah, Elok Siti; Firdausi, Nur Haliza
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2024): September 2024 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v4i5.586

Abstract

Yogurt is a health drink that can boost the immune system. However, public understanding of the benefits of yogurt and the ability to produce yogurt independently is still low, leading to the underutilization of local raw materials. This program aims to provide knowledge, technology, education, and skills in making fruit-based yogurt to the PDA Aisyiyah-supported MSME Group in Sidoarjo Regency, to increase interest in household-scale yogurt production. The methods used include counseling, lectures, discussions, hands-on practice, and evaluation through pre-tests and post-tests. The training results showed an increase in participants' understanding of the benefits and production of fruit yogurt. This program also encourages participants' creativity in creating new flavor variants, which attract consumer interest and can increase income. The sustainability of this program is expected to have a positive impact on community welfare and the development of MSMEs in Sidoarjo. Keywords: probiotics, yoghurt, fermented milk, workshop, MSME, fruit, Sidoarjo
Review Artikel : Desain dan Karakteristik Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Hanistya, Ria; Sari, Annisa Kartika; Wahyuningsih, Etik; Samlan, Karima; Wiputri, Oktaviany Irma; Isnaeni; Dessidianti, Rachma
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 2 No 2 (2023): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v2i2.20965

Abstract

Objective: Sistem Nanoemulsi Penghantaran Obat (Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System/SNEDDS) merupakan salah satu pendekatan inovatif dalam penghantaran obat yang bertujuan meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas obat-obatan yang sulit larut dalam air. Bioavalabilitas merupakan kunci penting dalam penyerapan obat dari saluran pencernaan sehingga peningkatan bioavailabilitas dapat memperbaiki profil kinetika obat dalam tubuh. Review terhadap SNEDDS pada artikel ini bertujuan untuk mengulas mengenai keunggulan SNEDDS, desain formulasi dan memahami karakteristik SNEDDS yang baik sebagai sebuah bentuk sistem pengahantaran obat. Methods: jenis metode penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah literature review dengan cara mengumpulkan artikel dalam bentuk jurnal mengenai topik desain formulasi dan karakteristik SNEDDS. Results: SNEDDS dibuat dengan menggabungkan berbagai minyak, surfaktan, dan co-surfaktan. Keberhasilan formulasi dari SNEDDS membutuhkan ketelitian yang besar dalam pemilihan komposisi formulasi. Studi preformulasi seperti solubilitas, efisiensi emulsifikasi harus dilakukan untuk menentukan pilihan yang tepat dalam formulasi SNEDDS. Conclusion: Dalam rentang tahun 2005-2020, penelitian dan pengembangan SNEDDS telah menunjukkan potensinya dalam meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas obat-obat yang sulit larut dalam air. Meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, SNEDDS memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan efisiensi terapi obat.
PERAN STRATEGIS APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN SWAMEDIKASI (SELF MEDICATION) Annisa Kartika Sari; Ria Hanistya; Karima Samlan; Etik Wahyuningsih; Oktaviany Irma Wiputri; Rachma Dessidianti; Isnaeni Isnaeni
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 2 No. 4 (2023): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v2i4.181

Abstract

Mendukung dan memberdayakan individu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri merupakan bagian penting dari praktik apoteker di seluruh dunia. Pengobatan sendiri merupakan salah satu elemen dari perawatan diri, yaitu pemilihan dan penggunaan obat oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau gejala yang mereka sadari. Persentase populasi swamedikasi di Indonesia mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran apoteker dalam memberikan pelayanan pengobatan sendiri. Oleh karena itu, tinjauan literatur ini dilakukan untuk menggali informasi mengenai pelayanan kefarmasian khususnya swamedikasi yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi peran apoteker di Indonesia. Artikel disusun dengan menggunakan metode literature review dari artikel-artikel yang diperoleh melalui database online seperti google scholar, PubMed, NCBI dengan menggunakan kata kunci "Pengobatan sendiri", "Peran Apoteker", dan "Apoteker Komunitas". Kriteria inklusi adalah jurnal yang diakses dalam bentuk full text, jurnal dengan desain penelitian cross-sectional, kohort, kualitatif, kuantitatif, dan mixed method, dan jurnal yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2013-2023). Apoteker di beberapa daerah di Indonesia berperan penting dalam mendukung masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatannya dengan cara mengobati gejala dan penyakit ringan yang diderita (swamedikasi), melalui pemberian rekomendasi baik dengan cara memberikan rujukan ke dokter, memberikan saran dan edukasi farmakologi maupun non farmakologi. Namun demikian, beberapa kendala dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian khususnya swamedikasi dapat terjadi sehingga menyebabkan pelayanan kefarmasian tidak terjadi secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan mencari solusi dari faktor-faktor yang mempengaruhi swamedikasi. Kajian ini berkaitan dengan karakteristik swamedikasi yang terjadi di Indonesia dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi tenaga kefarmasian, khususnya apoteker, untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian agar persepsi masyarakat terhadap peran apoteker semakin baik dan profesional, sehingga tujuan terapi pasien dapat tercapai secara optimal.
Edukasi DAGUSIBU (DApatkan, GUnakan, SImpan, dan BUang) Obat sebagai Media Peningkatan Kesadaran Mahasiswa Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya Wiputri, Oktaviany Irma; Afifah, Widiyanti; Az Zahra, Aisyah Nabilla; Syamsiyah, Dwi Fitri Nur; Nurjannah, Elok Siti; Firdausi, Nur Haliza
Sewagati Vol 8 No 6 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i6.2188

Abstract

Penggunaan produk kesehatan seperti obat-obatan mengalami peningkatan pada masyarakat. Hal ini juga sejalan dengan meningkatnya angka penyalahgunaan obat dan munculnya penumpukan limbah obat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan obat secara komprehensif untuk menghindari kesalahan penggunaan obat dan risiko berbahaya melalui program DAGUSIBU. DAGUSIBU adalah singkatan dari "DApatkan, GUnakan, SImpan, dan Buang" yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan obat yang baik dan benar. Mitra kegiatan pengabdian ini yaitu mahasiswa kesehatan di lingkup Universitas Muhammadiyah Surabaya yang mana mahasiswa berperan sebagai edukator kesehatan sehingga penting untuk menanamkan tanggung jawab dan kepedulian keamanan pengelolaan obat sejak dini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mahasiswa kesehatan tentang pengelolaan obat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melibatkan mahasiswa kesehatan yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan diawali pre-test, penyuluhan, post-test, evaluasi dan tindak lanjut. Responden yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 74 mahasiswa. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan pengetahuan (50,2% menjadi 50,55%) dan sikap (50% menjadi 50,68%) responden terhadap pengelolaan obat-obatan. Penyuluhan program DAGUSIBU memberikan dampak positif terhadap pemahaman responden tentang obat-obatan dan efektivitasnya.
Antihypertension Profile During Pregnancy at a Private Hospital in Surabaya Wiputri, Oktaviany Irma; Rahma, Iftakhur; Samlan, Karima
Borneo Journal of Pharmacy Vol. 8 No. 1 (2025): Borneo Journal of Pharmacy
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/bjop.v8i1.7938

Abstract

Hypertension during pregnancy, a significant obstetric complication, can lead to severe consequences such as preeclampsia. This study aimed to determine the pattern of antihypertensive medication use, including drug type, route of administration, dosage, and frequency, as well as investigate the relationship between clinical data, including blood pressure and proteinuria, and the use of single or combination antihypertensive therapy in pregnant women with hypertension. A retrospective observational study was conducted on 108 pregnant women with hypertension admitted to the inpatient unit of a private hospital in Surabaya, Indonesia. Data on patient demographics, comorbidities, antihypertensive medications, blood pressure, and proteinuria levels were collected and analyzed. The majority (79.65%) of patients were aged between 20 and 35 years. Common comorbidities included obesity (62.50%), pre-existing hypertension (18.75%), and a history of preeclampsia in previous pregnancies (6.25%). Nifedipine (73.26%) was the most frequently used single antihypertensive medication, followed by methyldopa (23.26%). Combination therapy, primarily nifedipine and methyldopa (92.31%), was commonly employed. Most patients (97.35%) achieved blood pressure control, and 47.79% showed improvement in proteinuria levels. Nifedipine and the combination of nifedipine and methyldopa were the most frequently used antihypertensive medications in this cohort. Most patients achieved blood pressure control, indicating effective management of hypertension during pregnancy. Further studies are warranted to investigate the long-term outcomes and optimize antihypertensive therapy strategies in this population.