Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Optimasi Metode KCKT-ELSD dengan Pemisahan HILIC untuk Penetapan Kadar Glukosamin Hidroklorida pada Suplemen Kesehatan Etik Wahyuningsih; Riesta Primaharinastiti; Mochammad Yuwono
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 7 No. 2 (2020): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v7i22020.80-87

Abstract

Pendahuluan: Analisis glukosamin hidroklorida dalam suplemen kesehatan memiliki beberapa kesulitan dikarenakan rendahnya absorpsi pada daerah UV dan sifat kepolarannya yang tinggi. Tujuan: Mendapatkan kondisi optimum metode kromatografi cair kinerja tinggi dengan detektor hamburan cahaya evaporatif (KCKT-ELSD) menggunakan kolom kromatografi cair interaksi hidrofilik (HILIC) untuk pemisahan glukosamin hidroklorida dalam suplemen kesehatan. Metode: Optimasi kondisi KCKT dilakukan terhadap pengaruh konsentrasi amonium format, pH fase gerak, dan komposisi asetonitril dalam fase gerak pada pemisahan glukosamin hidroklorida dalam suplemen makanan. ZIC-HILIC 150 x 4,6 mm, 5 μm digunakan sebagai kolom. Optimasi kondisi ELSD dilakukan terhadap pengaruh suhu nebulasi dan evaporasi. Hasil: Pemisahan terbaik yang menghasilkan puncak simetris dari glukosamin hidroklorida dicapai dalam kondisi isokratik menggunakan komposisi fase gerak asetonitril : air : 30 mM ammonium format (77 : 3 : 20, v/v/v) pada pH 4,5, suhu kolom 35°C, laju alir fase gerak 1 mL/menit, dan volume injeksi sampel 5 μL. Suhu nebulisasi dan evaporasi berturut-turut adalah 50°C dan 80°C, dengan laju aliran nitrogen adalah 1,10 standar liter per menit (SLM). Kesimpulan: Kondisi optimum KCKT-ELSD dengan mode HILIC yang diperoleh dalam penelitian ini menghasilkan kromatogram dengan puncak glukosamin hidroklorida yang simetris, dan terpisah secara selektif dan sensitif dari komponen matriks suplemen kesehatan.
PERAN STRATEGIS APOTEKER DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN SWAMEDIKASI (SELF MEDICATION) Annisa Kartika Sari; Ria Hanistya; Karima Samlan; Etik Wahyuningsih; Oktaviany Irma Wiputri; Rachma Dessidianti; Isnaeni Isnaeni
Usadha Journal of Pharmacy Vol. 2 No. 4 (2023): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/ujp.v2i4.181

Abstract

Mendukung dan memberdayakan individu untuk melakukan perawatan diri secara mandiri merupakan bagian penting dari praktik apoteker di seluruh dunia. Pengobatan sendiri merupakan salah satu elemen dari perawatan diri, yaitu pemilihan dan penggunaan obat oleh seseorang untuk mengobati penyakit atau gejala yang mereka sadari. Persentase populasi swamedikasi di Indonesia mengalami peningkatan selama 3 tahun terakhir. Hal ini tentunya tidak terlepas dari peran apoteker dalam memberikan pelayanan pengobatan sendiri. Oleh karena itu, tinjauan literatur ini dilakukan untuk menggali informasi mengenai pelayanan kefarmasian khususnya swamedikasi yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia dan hasilnya dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi peran apoteker di Indonesia. Artikel disusun dengan menggunakan metode literature review dari artikel-artikel yang diperoleh melalui database online seperti google scholar, PubMed, NCBI dengan menggunakan kata kunci "Pengobatan sendiri", "Peran Apoteker", dan "Apoteker Komunitas". Kriteria inklusi adalah jurnal yang diakses dalam bentuk full text, jurnal dengan desain penelitian cross-sectional, kohort, kualitatif, kuantitatif, dan mixed method, dan jurnal yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir (2013-2023). Apoteker di beberapa daerah di Indonesia berperan penting dalam mendukung masyarakat dalam meningkatkan kualitas kesehatannya dengan cara mengobati gejala dan penyakit ringan yang diderita (swamedikasi), melalui pemberian rekomendasi baik dengan cara memberikan rujukan ke dokter, memberikan saran dan edukasi farmakologi maupun non farmakologi. Namun demikian, beberapa kendala dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian khususnya swamedikasi dapat terjadi sehingga menyebabkan pelayanan kefarmasian tidak terjadi secara optimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan mencari solusi dari faktor-faktor yang mempengaruhi swamedikasi. Kajian ini berkaitan dengan karakteristik swamedikasi yang terjadi di Indonesia dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi bagi tenaga kefarmasian, khususnya apoteker, untuk meningkatkan pelayanan kefarmasian agar persepsi masyarakat terhadap peran apoteker semakin baik dan profesional, sehingga tujuan terapi pasien dapat tercapai secara optimal.
The Effect of Cloride Acid Concentration to The Phenolic Compound and The Antioxidant Activity in Methanol Extract of Sargassum oligocystum Etik Wahyuningsih; Rachma Nurhayati; Astrid Kusuma Putri
Jurnal Ilmiah Sains Volume 24 Issue 1, April 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jis.v24i1.53431

Abstract

Sargassum oligocystum is a species of brown algae that has many biological activities. The aim of this research is to analyze the polyphenol compound and antioxidant activity with methanol solvent at varying acid concentrations. Addition of hydrochloric acid in methanol solvent at various concentrations of 0.1 N; 0.2 N, 0.3 N in Sargassum oligocystum showed an increase in polyphenol compound, 2.82 mg GEA/g; 3.27 mg GEA/g and 3.88 mg GAE/g, respectively. The increase in polyphenol compound is proportional to the increase in antioxidant activity, 0.92 mg; 0.55 mg and 0.29 mg, respectively. The results showed that methanol extraction with variations of hydrochloric acid in Sargassum oligocystum contained polyphenols and antioxidant activity which increased with increasing acid concentration. Keywords: Antioxidant activity; cloride acid; methanolic extract; phenolic compound; Sargassum oligocystum
Identification of Paracetamol and Caffeine in Jamu Powders Simultaneously Using TLC-Densitometry Wahyuningsih, Etik; Isnaeni, Isnaeni; Asri Darmawati; Annisa Kartika Sari
Berkala Ilmiah Kimia Farmasi Vol. 10 No. 1 (2023): June
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/bikfar.v10i1.44242

Abstract

Paracetamol and caffeine were chemical compounds suspected to be illegally added to traditional herbs claimed as rheumatics drugs. Identification of paracetamol and caffeine was conducted on five samples of jamu powder obtained from the Depot Jamu in Surabaya. This study aimed to simultaneously identify paracetamol and caffeine commonly found in traditional medicine, one of which was jamu powder, using thin-layer chromatography densitometry (TLC-Densitometry). Evaluation of the presence of paracetamol and caffeine in the product of jamu was performed by thin-layer chromatography with silica gel GF254 and chloroform-ethyl acetate (1:1) as the stationary and mobile phases, respectively. The spots on the TLC plate were detected using a UV light at 254 nm, and the areas were measured by a Camag TLC scanner. The TLC profile demonstrated good separation of paracetamol, caffeine, and other substances contained in the products. The retardation factors (Rf) of paracetamol and caffeine were 0,42 and 0,26, with detection limits of 0,0125 µg/spot and 0,05 µg/spot, respectively. The simultaneous identification of caffeine and paracetamol using thin-layer chromatography densitometry revealed that none of the five samples were detected to contain paracetamol and caffeine. Keywords:  Simultaneously, Identification, Paracetamol, Caffeine, Jamu Powder, TLC- Densitometry
Pelatihan Pembuatan Yoghurt Berbahan Dasar Buah pada Kelompok UMKM Binaan PDA 'Aisyiyah Kabupaten Sidoarjo Wiputri, Oktaviany Irma; Isnaeni; Avianto, Primadi; Samlan, Karima; Afifah, Widiyanti; Sari, Annisa Kartika; Hanistya, Ria; Wahyuningsih, Etik; Dessidianti, Rachma; Muzakky, Fuad; Budiastuti; Studiawan, Herra; Handayani, Dwi; Nurjannah, Elok Siti; Firdausi, Nur Haliza
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4 No. 5 (2024): September 2024 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59395/altifani.v4i5.586

Abstract

Yogurt is a health drink that can boost the immune system. However, public understanding of the benefits of yogurt and the ability to produce yogurt independently is still low, leading to the underutilization of local raw materials. This program aims to provide knowledge, technology, education, and skills in making fruit-based yogurt to the PDA Aisyiyah-supported MSME Group in Sidoarjo Regency, to increase interest in household-scale yogurt production. The methods used include counseling, lectures, discussions, hands-on practice, and evaluation through pre-tests and post-tests. The training results showed an increase in participants' understanding of the benefits and production of fruit yogurt. This program also encourages participants' creativity in creating new flavor variants, which attract consumer interest and can increase income. The sustainability of this program is expected to have a positive impact on community welfare and the development of MSMEs in Sidoarjo. Keywords: probiotics, yoghurt, fermented milk, workshop, MSME, fruit, Sidoarjo
Identifikasi Rhodamin B pada Lipstik di Pasar Tradisional Sekitar Universitas Muhammadiyah Surabaya Menggunakan Metode KLT-Densitometri Wahyuningsih, Etik; Sari, Annisa Kartika; Samlan, Karima; Hanistya, Ria
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 1 (2022): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v1i1.13356

Abstract

Rhodamin B dengan nama IUPAC [9-(2-carboxyphenyl)-6-(diethylamino)xanthen-3- ylidene]-diethylazanium chloride memiliki gugus kromofor yang dapat mengabsorbsi sinar UV-Vis. Rodamin B merupakan senyawa yang dilarang penggunaannya dalam kosmetik karena bersifat karsinogenik. Tujuan penelitian ini adalah melakukan identifikasi rhodamin B pada sediaan lipstik di pasar tradisional sekitar Universitas Muhammadiyah Surabaya dengan menggunakan metode KLT-Densitometri. Rhodamin B diidentifikasi secara kualitatif dan kuantitatif dengan KLT-densitometri dengan menggunakan pelarut etil asetat – metanol – 30% ammonium hidroksida 15:3:3. Berdasarkan hasil analisis, pada sampel tidak ditemukan noda yang mirip dengan standar rhodamin B pada Rf 0,49 cm. Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa sampel lipstik yang diuji tidak mengandung rhodamin B.
Aplikasi FT-IR ATR Spektroskopi untuk Identifikasi Parasetamol pada Jamu Sediaan Serbuk Wahyuningsih, Etik; Dessidianti, Rachma
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 1 No 2 (2022): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v1i2.16764

Abstract

Parasetamol dengan rumus kimia N-(4-Hydroxyphenyl) acetamide adalah bahan kimia obat yang diduga ditambahkan secara illegal kedalam obat tradisional.  Metode analisis yang sederhana, cepat dan akurat diperlukan untuk pengendalian keberadaan bahan kimia obat yang ditambahkan pada obat tradisional. Identifikasi parasetamol dilakukan dengan mengunakan FTIR-ATR pada bilangan gelombang 650 to 2000 cm-1 dan profil yang dihasilkan dibandingkan dengan standar parasetamol. Hasil penelitian menunjukkan adanya serapan yang karakteristik pada standar parasetamol daerah finger print pada bilangan gelombang 1650 cm-1 yang menunjukkan C=O amida ulur; 1610 cm-1 (C=C aromatis ulur); 1650 cm-1 (N-H amida tekuk); 1500 cm-1 (C-H aromatis ulur) dan bilangan gelombang 830 cm-1 (=C-H aromatis ulur). Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa tidak terdapat parasetamol pada sampel A dan sampel B dan terdapat parasetamol pada sampel C yang ditunjukkan dengan kemiripan profil  dengan parasetamol standar dan adanya gugus karakteristik yang menunjukkan parasetamol. 
Review Artikel : Desain dan Karakteristik Self Nano Emulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) Hanistya, Ria; Sari, Annisa Kartika; Wahyuningsih, Etik; Samlan, Karima; Wiputri, Oktaviany Irma; Isnaeni; Dessidianti, Rachma
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 2 No 2 (2023): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v2i2.20965

Abstract

Objective: Sistem Nanoemulsi Penghantaran Obat (Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System/SNEDDS) merupakan salah satu pendekatan inovatif dalam penghantaran obat yang bertujuan meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas obat-obatan yang sulit larut dalam air. Bioavalabilitas merupakan kunci penting dalam penyerapan obat dari saluran pencernaan sehingga peningkatan bioavailabilitas dapat memperbaiki profil kinetika obat dalam tubuh. Review terhadap SNEDDS pada artikel ini bertujuan untuk mengulas mengenai keunggulan SNEDDS, desain formulasi dan memahami karakteristik SNEDDS yang baik sebagai sebuah bentuk sistem pengahantaran obat. Methods: jenis metode penelitian yang digunakan pada artikel ini adalah literature review dengan cara mengumpulkan artikel dalam bentuk jurnal mengenai topik desain formulasi dan karakteristik SNEDDS. Results: SNEDDS dibuat dengan menggabungkan berbagai minyak, surfaktan, dan co-surfaktan. Keberhasilan formulasi dari SNEDDS membutuhkan ketelitian yang besar dalam pemilihan komposisi formulasi. Studi preformulasi seperti solubilitas, efisiensi emulsifikasi harus dilakukan untuk menentukan pilihan yang tepat dalam formulasi SNEDDS. Conclusion: Dalam rentang tahun 2005-2020, penelitian dan pengembangan SNEDDS telah menunjukkan potensinya dalam meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas obat-obat yang sulit larut dalam air. Meskipun masih ada tantangan yang perlu diatasi, SNEDDS memiliki potensi yang besar dalam meningkatkan efisiensi terapi obat.
Optimasi Metode dan Penentuan Batas Deteksi untuk Analisis Kadar Fukosantin dalam Sargassum ilicifolium (Turner) C.Agardh Menggunakan KLT-Densitometri Wahyuningsih, Etik; Lissa Putri Amannillah, Verra; Febriananda, Ganis; Nur Aliyyah, Zahra; Az Zahra Wijatmoko, Fathimah
Camellia : Clinical, Pharmaceutical, Analytical and Pharmacy Community Journal Vol 3 No 1 (2024): Camellia (Clinical, Pharmaceutical, Analytical, and Pharmacy Community Journal)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/cam.v3i1.22837

Abstract

Pendahuluan: Fukosantin merupakan pigmen alami yang terdapat pada Sargassum ilicifolium (Turner) C.Agardh dan memiliki banyak aktivitas biologis antara lain sebagai antioksidan, imunomodulator, antikanker maupun antidiabetik. Untuk penetapan kadar fukosantin, metode analisis kromatografi lapis tipis-densitometri (KLT-Densitometri) merupakan metode yang selektif dan sederhana untuk diaplikasikan dalam penelitian ini dengan menggunakan marker fukosantin. Tujuan: Menentukan kondisi analisis yang optimum dan penentuan batas deteksi untuk analisis kadar fukosantin dalam Sargassum ilicifolium (Turner) C.Agardh menggunakan KLT-Densitometri. Metode: Penentuan kondisi optimum dilakukan dengan cara penentuan komposisi fase gerak, volume penotolan, waktu penjenuhan bejana dan Panjang gelombang analisis. Penentuan batas deteksi dilakukan dengan menganalisis larutan standar pada 1-40 µg/ml. Hasil: Heksana: aseton (6:4 v/v) dengan panjang gelombang 398 nm, waktu penjenuhan bejana 30 menit dan volume penotolan 8 µl merupakan komposisi fase gerak terpilih karena menghasilkan pemisahan dengan puncak yang simetris dengan batas deteksi 2,5 µg/ml. Kesimpulan: Pada penelitian ini telah diperoleh kondisi optimum dan batas deteksi untuk analisis fukosantin. Kondisi optimum yang diperoleh dapat dilakukan validasi metode analisis. Fukosantin tidak stabil selama penyimpanan sehingga larutan baku dan sampel sebaiknya dibuat baru Ketika dilakukan analisis.
Branding dan Manajemen Keuangan Produk Diversifikasi Berbasis Bunga Telang pada Ibu PKK Kelurahan Rangkah Tambaksari Surabaya-SDG’s-1: Branding and Financial Management of Telang Flower Based Diversification Products in the PKK Women's Group, Rangkah Tambaksari Village, Surabaya-SDG's-1 Ekowati, Juni; Isnalita, Isnalita; Bermawi, Bastiana; Yuwono, Mochammad; Adrianto, Muhammad Faris; Purwitasari, Neny; Ifadotunnikmah, Farida; Pratama, Adam; Ichsanto, Farhan Hanang; Setiawan, Albertus Aditya; Wahyuningsih, Etik; Rianti, Dian Ratna; Febrianti, Winanda Rizki
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 6 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i6.8515

Abstract

Product branding and effective financial management are essential to boosting the economy of processed food production. However, PKK mothers in Rangkah Tambaksari Village, Surabaya, face challenges, including limited skills in attractive packaging techniques and financial management for calculating business profits and losses. These challenges serve as the basis for community service activities aimed at supporting the Tri Dharma Perguruan Tinggi initiative. The activities include counseling on product branding and financial management to help address these issues. The goal is to improve the quality of processed food production and its connection to human health, ultimately fostering a healthy and prosperous community. Improving the participants' skills is also expected to increase economic value, contributing to efforts to overcome poverty (aligned with the "No Poverty" sustainable development goal). The program employed methods such as counseling sessions and hands-on skills training. As a result of these activities, participants showed a cognitive improvement of more than 35%, along with enhanced skills in preparing processed food products that ensure quality and promote healthy eating.