Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Pemeriksaan Keimigrasian Di Perbatasan Darat Indonesia Dari Perspektif Borderscapes, Geopolitik, Dan Biopolitik Arianto, Ari; Septiyanto, Deni; Hidayat, Fadil; Kamil, Farhan
Jurnal Kajian Stratejik Ketahanan Nasional Vol. 5, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Borderscapes is a new way to view the border shared between two nations. Borderscapes is a view that tries to combine a more people-oriented view and Michel Foucault’s biopolitics. Borderscapes emphasize on the conditions for people who live on the border between two nations and on both sides of the border, such a view makes borderscapes share a lot of similarities with a new paradigm of how border should be treated called soft border. With this new way to view borders, new challenges and opportunities arise caused by the border between two countries and by people who live on the border between the two countries. Keywords: Borderscapes, National Border, Immigration check
HUBUNGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN PADA IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN KEJADIAN BBLR: Relationship of Weight Gain in Mothers During Pregnancy with LBW Incidence Zahra, Thalia Anis; Hidayat, Fadil
Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis Vol. 3 No. 1 (2023): Jurnal Muara Medika dan Psikologi Klinis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmmpk.v3i1.24797

Abstract

Berat badan ibu selama kehamilan dapat mempengaruhi berat badan bayi. Pertambahan berat badan ini dapat dilihat dari Indeks Massa Tubuh/IMT Ibu sebelum hamil, pada Ibu yang memiliki IMT >18 kg masuk dalam kategori normal, untuk IMT <18 masuk dalam kategori kurang dan untuk IMT >25 kg masuk dalam kategori kelebihan. Pada Ibu dengan kondisi normal memerlukan Penambahan sekitar 12,5 – 17,5kg , pada kondisi kuran memerlukan Penambahan sekitar 14 – 20 kg dan pada Ibu dengan kondisi tambahan memerlukan Penambahan sekitar 7,5 – 12,5 kg. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merupakan kondisi dimana bayi memiliki berat badan kurang dari 2500 g, dihitung paling lama 1 jam setelah kelahiran. Berdasarkan penjelasan ini, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dengan kejadian BBLR. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode analisis observasional dengan pendekatan cross-sectional. Pada penelitian ini di dapatkan dari 76 responden Ibu bersalin memiliki usia rata-rata 25.98 dengan nilai tengah 25 Tahun, untuk berat badan Ibu sebelum hami mendapatkan rata-rata 52,99 dengan nilai tengah 51 kg, untuk berat badan selama hamil didapatkan rata-rata 66,09 dengan nilai tengah 65, untuk berat badan lahir bayi didapatkan rata-rata 2946 g dengan nilai tengah 2951g, untuk tinggi badan ibu didapatkan rata-rata 155. Pada penelitian ini juga menunjukkan Pertambahan berat badan ibu selama didapatkan hamil 42 (55, 3%) dalam kondisi normal, 18 (23,7%) kurang dan 16 (21,2%) lebih. Pada penelitian ini terdapat bayi dengan BBLR 12 (15.8%) dan tidak BBLR 64 (84.2%). Dan didapatkan p<0.911 dimana tidak terdapat hubungan yang bermakna antar kedua variabel.
Keterkaitan dismenorea dengan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji Tambunan, Meynisah Sari; Hidayat, Fadil
Tarumanagara Medical Journal Vol. 5 No. 2 (2023): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v5i2.24700

Abstract

Dismenorea, diartikan sebagai nyeri haid, seringkali cukup berlebihan sehingga membatasi seorang perempuan ketika melakukan aktivitas normal. Seringkali, juga dapat bersamaan dengan gejala lainnya mencakup pusing, sakit kepala, muntah, mual dan diare yang dirasakan ketika haid. Angka kejadian dismenorea di Indonesia sebesar 64,25%, yang terdiri dari 9,36% dismenorea sekunder dan 54,89% dismenorea primer. Derajat dismenorea yang dialami setiap perempuan berbeda dan umumnya terjadi pada masa pubertas. Usia remaja sampai dewasa muda lebih rentan mengalami dismenorea karena beberapa faktor risiko, salah satunya ialah konsumsi makan cepat saji yang berlebih. Tujuan studi analitik cross sectional ini sebagai acuan untuk edukasi tentang kebiasaan konsumsi makanan cepat saji terhadap kaitannya dengan dismenorea. Pengambilan data 196 mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020-2022 menggunakan teknik non-random consecutive sampling. Pengambilan data tingkat nyeri dismenorea dan pola konsumsi makanan cepat saji menggunakan kuesioner visual analogue scale (VAS) yang dikombinsikan dengan numeric rating scale (NRS) serta semi-quantitative food frequency questionnaire (SQFFQ). Data yang didapatkan mayoritas mengalami dismenorea sedang (126 subjek; 64,3%) dan sebagian besar sering mengonsumsi makanan cepat saji (131 subjek; 66,8%).  Analisis secara statistik didapatkan hubungan yang signifikan antara dismenore dengan kebiasaan konsumsi makanan cepat saji (p-value = 0,047).
Tingkat pengetahuan kanker serviks dan papsmear pada mahasiswi kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020-2021 Chandra, Fanny; Hidayat, Fadil
Tarumanagara Medical Journal Vol. 5 No. 2 (2023): TARUMANAGARA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/tmj.v5i2.25458

Abstract

Kanker serviks adalah tumor ganas yang menyerang leher rahim. Pap smear merupakan tes yang digunakan untuk mendeteksi lesi prekanker pada serviks dan jika lesi tidak ditangani segera, dapat menimbulkan masalah yang lebih serius yaitu kanker serviks. Pengetahuan mengenai kanker serviks dan papsmear penting untuk mengurangi angka morbiditas dan mortalitas akibat akanker serviks yang cukup tinggi di Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan kanker serviks dan papsmear pada mahasiswi kedokteran Universitas Tarumanagara. Studi deskriptif cross-sectional terhadap 196 mahasiswi angkatan 2020-2021 ini menggunakan teknik total sampling. Tingkat pengetahuan terhadap kanker serviks didapatkan paling banyak pada kategori kurang yaitu 112 (57,1%) responden. Hasil yang sama juga didapatkan pada tingkat pengetahuan terhadap papsmear, di mana paling banyak responden memiliki pengetahuan yang kurang, yaitu sebanyak 77 (39,3%) responden.  Kesimpulan studi ini adalah tingkat pengetahuan mahasiswi kedokteran Universitas Tarumanagara mengenai kanker serviks dan papsmear masih tergolong kurang.
Kaitan Frekuensi Kunjungan Asuhan Antenatal dengan Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Persiapan dan Kegawat Daruratan Kehamilan Rusly, Ariel pricillia; Hidayat, Fadil
Ebers Papyrus Vol. 30 No. 1 (2024): EBERS PAPYRUS
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ep.v30i1.31413

Abstract

Latar belakang : kehamilan adalah periode dimana janin berkembang di dalam uterus. Dalam proses kehamilan dapat terjadi banyak sekali masalah. Kunjungan antenatal care adalah satu-satu nya cara dimana ibu hamil dapat mendapatkan informasi mengenai kesehatan janin dan ibu nya sendiri. Ketidak patuhan ibu dalam melakukan kunjungan antenatal dapat menyebabkan ibu untuk tidak mengetahui jika kehamilan nya dalam keadaan sehat atau tidak. Tujuan : untuk mengetahui apakah ada hubungan antara frekuensi kunjungan antenatal dengan pengetahuan ibu hamil trimester III mengenai persiapan persalinan dan kegawat daruratan. Metode : Penelitian analitik observasional dengan desain studi cross-sectional dilakukan pada ibu hamil trimester III klinik Adikusumah Karawang. Responden diminta untuk mengisi sebuah kuesioner. Analisa data diolah menggunakan uji analisa bivariat. Hasil : penelitian ini dilakukan kepada 109 responden dan sebanyak 61,5% (67) dari responden melakukan kunjungan ANC dengan baik. 48,6%(53) responden berpengetahuan baik dan hasil analisi ujiochi-square yang diperoleh hasil p value 0,001 (p< 0,05) yang artinya ada hubungan antara frekuensi kunjungan ANC dengan tingkat pengetahuan ibu tentang persiapan persalinan dan kegawat daruratan Kehamilan.  
Hubungan Jarak dan Usia Kehamilan dengan Komplikasi Persalinan di RSUD Jhon Piet Wanane Sorong Pajala, Gisela Winny; Hidayat, Fadil
Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 20, No 2 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
Publisher : Faculty of Public Health, Faculty of Medicine and Health, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jkk.20.2.165-175

Abstract

Kematian ibu terjadi hampir setiap dua menit di tahun 2020. Kematian ibu secara langsung yang terkait komplikasi obstetri yaitu  jarak kehamilan dan usia kehamilan. Tujuan studi ini yakni mengetahui hubungan jarak dan usia kehamilan terhadap kejadian komplikasi persalinan di RSUD Jhon Piet Wanane Sorong. Studi ini bersifat analitik observasional dengan menggunakan desain cross-sectional. Hasil studi ini didapatkan sebagian besar subjek berada pada kelompok usia 18-35 tahun (60,3%), tamat SMA (40,2%), tidak bekerja (63,1%), jarak kehamilan terbanyak pada kelompok terlalu dekat (36 bulan) (56,5%), usia kehamilan terbanyak pada kelompok aterm (37-42 minggu) (69,6%) dan jenis komplikasi terbanyak adalah perdarahan postpartum (14,0%). Hasil analisis secara statistik didapatkan hubungan bermakna antara jarak kehamilan terlalu dekat dan terlalu jauh dengan komplikasi persalinan p-value=0,00 dan terdapat hubungan yang signifikan antara usia kehamilan preterm dengan kejadian komplikasi persalinan p-value=0,00. Diharapkan adanya penelitian lebih lanjut yang menggunakan sampel lebih banyak an meneliti variable lain di luar penelitian ini mengenai factor-faktor yang berhubungan dengan komplikasi persalinan. Bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pengawasan selama perawatan antenatal serta manajemen persalinan pada setiap kala dalam persalinan sehingga komplikasi persalinan bagi ibu dan bayi dapat diminimalisir.
Sistem Kerja Shift di Titik Strategis di Tempat Pemeriksaan Keimigrasian dalam persektif ketahanan Hidayat, Fadil; Puspitasari, Maria
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 5 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian & Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i5.4077

Abstract

Penelitian ini berlatar belakang karena tuntutan zaman maka sistem kerja berbentuk shift menjadi keharusan. Dengan sistem kerja shift yang tidak sesuai dengan sifat alami manusia sebagai makhluk diurnal maka tentu akan muncul risiko pekerjaan. Risiko pekerjaan tersebut apabila dilihat di tempat pemeriksaan keimigrasian, maka tentu dapat memunculkan risiko yang sama dengan pekerja-pekerja yang bekerja dengan jadwal shift. nam suatu ancaman terhadap ketahanan nasional suatu bangsa. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang menggunakan metode tinjauan literatur. Hasil temuan penelitian menunjukan bahwa kerja shift terutama yang sudah dilakukan secara berturut-turut akan memberi dampak pada performa pekerja, apabila dikaitkan dengan performa petugas pemeriksa keimigrasian maka dapat menimbulkan ancaman terhadap ketahanan nasional suatu bangsa.
EFFECTIVENESS OF HEALTH EDUCATION IN IMPROVING KNOWLEDGE ABOUT DYSMENORRHEA IN ADOLESCENT GIRLS MUTMAINAH, BALQIS AMATUL; HIDAYAT, FADIL
Al-Iqra Medical Journal : Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran Vol. 8 No. 2 (2025): Al-Iqra Medical Journal: Jurnal Berkala Ilmiah Kedokteran
Publisher : Journal Medical Universitas muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26618/pbjy2220

Abstract

Dismenorea merupakan nyeri menstruasi yang umum dialami remaja putri dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Minimnya edukasi kesehatan reproduksi di sekolah dan keluarga menyebabkan rendahnya pengetahuan remaja mengenai kondisi ini. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas pemberian edukasi kesehatan dalam meningkatkan tingkat pengetahuan remaja putri mengenai dismenorea. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi-eksperimental dengan desain satu kelompok pre-test dan post-test pada 65 siswi SMAN 15 Tangerang, yang dipilih secara acak sederhana. Intervensi dilakukan melalui presentasi interaktif dan diskusi. Nilai pengetahuan mengalami peningkatan yang signifikan setelah intervensi dilakukan, dari rata-rata nilai pre-test sebesar 67,23 mengalami peningkatan menjadi 93,23 pada saat post-test. Sebanyak 92,3% responden mencapai kategori pengetahuan baik setelah edukasi, dibandingkan 49,2% sebelumnya. Uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan bermakna (p < 0,001). Hasil ini sejalan dengan studi lain yang menggunakan metode berbeda namun menunjukkan peningkatan pengetahuan serupa. Dapat disimpulkan bahwa edukasi kesehatan interaktif efektif meningkatkan pemahaman remaja tentang dismenorea. Disarankan agar edukasi kesehatan reproduksi diintegrasikan dalam kurikulum sekolah.Kata kunci          : dismenorea, edukasi kesehatan, remaja putri, pengetahuan
Peran Pemeriksaan Handgrip Strength sebagai Sarana Skrining Risiko Penurunan Kekuatan Otot di Usia Produktif Hidayat, Fadil; HalimSantoso, Alexander; Destra, Edwin; Averina, Frilliesa; YantoPutra, Heri
Kusuma: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2025): Kusuma: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IAI Pangeran Dharma Kusuma Segeran Indramayu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55656/kjpkm.v2i2.477

Abstract

Muscle strength decline is a factor that affects functional performance and work capacity in productive age. Handgrip strength is a practical method to detect this decline quantitatively. This activity aims to identify muscle strength status through handgrip strength examination and provide education on preventing muscle function decline. The examination was conducted on productive age individuals using a digital handgrip measuring tool. Data were collected from 49 participants, consisting of 25 men and 24 women. Handgrip strength values ​​were recorded and categorized into normal or weak status. Furthermore, participants received education through visual posters explaining the relationship between lifestyle, muscle strength, and productivity. The average handgrip strength in men was 36 kg (SD 8.75) and in women it was 22.94 kg (SD 9). The proportion of participants with weak muscle strength reached 10.20% in men and 12.24% in women. This examination successfully identified risk groups that had not shown any clinical symptoms previously. Handgrip strength examination is effective as an early screening tool for the risk of muscle strength decline in productive age. Education based on examination results can increase awareness and encourage lifestyle changes towards long-term muscle function maintenance.
Gambaran Kadar Hemoglobin dan Hematokrit pada Wanita Usia Produktif Hidayat, Fadil; Yogie, Giovanno Sebastian; Firmansyah, Yohanes; Santoso, Alexander Halim; Kurniawan, Joshua; Amimah, Ranindita Maulya Ismah; Gaofman, Brian Albert; Syachputri, Rifi Nathaznya
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i11.11398

Abstract

ABSTRACT Anemia is one of the common public health problems that cannot be underestimated. This could occur especially in children, pregnant and postnatal women, as well as female adolescents or women in menstruation. If untreated, anemia will cause bad effects on the patient, including premature delivery, low birth weight, affecting productivity and performance in work, and also could lead to organ failures or even death. To find out the haemoglobin and haematocrit profile in women of productive age. This is a descriptive study with a cross-sectional design. Data was obtained in July 2023 from Cipondoh Ward. Samples are obtained using a non-random purposive sampling method, including women of productive age that met the criteria. Data was obtained through interviews and blood examination. Qualitative data is presented in proportion (%), and quantitative data is presented in centralized data distribution. This study included 71 women of reproductive age, with the most respondents in the age group 51-64 years (59.2%). The mean haemoglobin level was 12.10 (±1.48) g/dL, with normal haemoglobin levels in 54.9% of respondents, mild anemia in 36.6% of respondents, and moderate anemia in 8.5% of respondents. The study also found an average haematocrit level of 35.70 (±4.35) % from all respondents.Anemia could occur in women of productive age in various age groups. It is important to evaluate haemoglobin and haematocrit levels in women of productive age. further research is needed to assess the parameters to find out the type of anemia, and also to explore and analyze the factors that could cause anemia. Keywords: Age, Anemia, Female  ABSTRAK Anemia merupakan salah satu dari masalah kesehatan masyarakat yang tidak dapat dianggap remeh. Hal ini dapat terjadi terutama pada anak-anak, wanita hamil dan pasca melahirkan, serta remaja putri dan wanita yang sedang menstruasi. Apabila dibiarkan, anemia akan berdampak buruk pada penderitanya, seperti kelahiran premature dan berat badan lahir rendah, gangguan produktivitas dan performa dalam pekerjaan, juga dapat terjadi kegagalan organ hingga kematian. Mengetahui gambaran kadar hemoglobin dan hematokrit pada wanita usia produktif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Data yang diperoleh pada bulan Juli 2023 di Rukun Warga (RW) 008 Kelurahan Cipondoh. Sampel pada penelitian diperoleh dengan metode non-random purposive sampling, meliputi wanita usia produktif yang memenuhi kriteria. Data diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan darah. Data disajikan dalam proporsi (%) untuk data kualitatif serta sebaran data terpusat untuk data kuantitatif. Penelitian ini mengikutsertakan 71 wanita usia produktif, dengan responden terbanyak pada kelompok usia 51-64 tahun (59,2%). Didapatkan rerata kadar hemoglobin 12,10 (±1,48) g/dL, dengan kadar hemoglobin normal pada 54.9% responden, anemia ringan pada 36,6% responden, dan anemia sedang pada 8,5% responden. Didapatkan juga rerata kadar hematokrit 35,70 (±4,35) dari seluruh responden. Anemia dapat terjadi pada perempuan usia produktif di berbagai kelompok usia. Penting untuk mengevaluasi kadar hemoglobin dan hematokrit pada wanita usia produktif. Disarankan penelitian selanjutnya untuk menilai parameter lainnya seperti untuk mengetahui jenis anemia dan menelusuri serta menganalisis faktor-faktor penyebab anemia. Kata Kunci: Anemia, Perempuan, Usia