Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENYULUHAN DAN DETEKSI DINI HIPERTRIGLISERIDEMIA DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEJADIAN DEMENSIA Frisca, Frisca; Santoso, Alexander Halim; Satyanegara, William Gilbert; Kurniawan, Joshua; Nathaniel, Fernando; Warsito, Jonathan Hadi; Averina, Friliesa; Syachputri, Rifi Nathaznya; Amimah, Ranindita Maulya Ismah
Community Development Journal : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 6 (2023): Volume 4 Nomor 6 Tahun 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/cdj.v4i6.20841

Abstract

Demensia merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan fungsi kognitif, yang berdampak pada memori, prilaku yang dapat menurunkan kualitas hidup seseorang. Jumlah penderita demensia setiap tahunya terus bertambah, dan diperkirakan akan mencapai 152 juta pada tahun 2050. Pertambahan usia merupakan faktor risiko utama pada demensia, namun faktor lain seperti gaya hidup, obesitas, depresi, inaktivitas kognitif ikut memengaruhi. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, hipertrigliseridemia tidak hanya menjadi faktor risiko kardiovaskular tetapi juga demensia. Pentingnya untuk memberikan edukasi mengenai hipertrigliseridemia serta dampaknya pada masyarakat. Kegiatan penyuluhan deteksi dini dilakukan di Panti Wreda St. Anna, dengan 31 responden yang mengikuti kegiatan tersebut. Terdapat 14 responden yang mengalami ganggan kognitif, dan 13 responden memiliki nilai trigliserida yang tinggi. Masyarakat penting untuk mengetahui pengendalian dan pencegahan trigliserida tinggi serta melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan trigliserida di fasilitas kesehatan. Hal ini penting diketahui agar masyarat terhindar dari komplikasi yang timbul dari hipertrigliseridemia ini. Diharapkan pemberikan edukasi dan deteksi dini mengenai demensia dan hipertrigliseridemia dapat meningkatkan kualitas hidup dan meningkatan kesehatan masyarakat.
Gambaran Kadar Hemoglobin dan Hematokrit pada Wanita Usia Produktif Hidayat, Fadil; Yogie, Giovanno Sebastian; Firmansyah, Yohanes; Santoso, Alexander Halim; Kurniawan, Joshua; Amimah, Ranindita Maulya Ismah; Gaofman, Brian Albert; Syachputri, Rifi Nathaznya
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 11 (2023): Volume 3 Nomor 11 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i11.11398

Abstract

ABSTRACT Anemia is one of the common public health problems that cannot be underestimated. This could occur especially in children, pregnant and postnatal women, as well as female adolescents or women in menstruation. If untreated, anemia will cause bad effects on the patient, including premature delivery, low birth weight, affecting productivity and performance in work, and also could lead to organ failures or even death. To find out the haemoglobin and haematocrit profile in women of productive age. This is a descriptive study with a cross-sectional design. Data was obtained in July 2023 from Cipondoh Ward. Samples are obtained using a non-random purposive sampling method, including women of productive age that met the criteria. Data was obtained through interviews and blood examination. Qualitative data is presented in proportion (%), and quantitative data is presented in centralized data distribution. This study included 71 women of reproductive age, with the most respondents in the age group 51-64 years (59.2%). The mean haemoglobin level was 12.10 (±1.48) g/dL, with normal haemoglobin levels in 54.9% of respondents, mild anemia in 36.6% of respondents, and moderate anemia in 8.5% of respondents. The study also found an average haematocrit level of 35.70 (±4.35) % from all respondents.Anemia could occur in women of productive age in various age groups. It is important to evaluate haemoglobin and haematocrit levels in women of productive age. further research is needed to assess the parameters to find out the type of anemia, and also to explore and analyze the factors that could cause anemia. Keywords: Age, Anemia, Female  ABSTRAK Anemia merupakan salah satu dari masalah kesehatan masyarakat yang tidak dapat dianggap remeh. Hal ini dapat terjadi terutama pada anak-anak, wanita hamil dan pasca melahirkan, serta remaja putri dan wanita yang sedang menstruasi. Apabila dibiarkan, anemia akan berdampak buruk pada penderitanya, seperti kelahiran premature dan berat badan lahir rendah, gangguan produktivitas dan performa dalam pekerjaan, juga dapat terjadi kegagalan organ hingga kematian. Mengetahui gambaran kadar hemoglobin dan hematokrit pada wanita usia produktif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain potong lintang. Data yang diperoleh pada bulan Juli 2023 di Rukun Warga (RW) 008 Kelurahan Cipondoh. Sampel pada penelitian diperoleh dengan metode non-random purposive sampling, meliputi wanita usia produktif yang memenuhi kriteria. Data diperoleh melalui anamnesis dan pemeriksaan darah. Data disajikan dalam proporsi (%) untuk data kualitatif serta sebaran data terpusat untuk data kuantitatif. Penelitian ini mengikutsertakan 71 wanita usia produktif, dengan responden terbanyak pada kelompok usia 51-64 tahun (59,2%). Didapatkan rerata kadar hemoglobin 12,10 (±1,48) g/dL, dengan kadar hemoglobin normal pada 54.9% responden, anemia ringan pada 36,6% responden, dan anemia sedang pada 8,5% responden. Didapatkan juga rerata kadar hematokrit 35,70 (±4,35) dari seluruh responden. Anemia dapat terjadi pada perempuan usia produktif di berbagai kelompok usia. Penting untuk mengevaluasi kadar hemoglobin dan hematokrit pada wanita usia produktif. Disarankan penelitian selanjutnya untuk menilai parameter lainnya seperti untuk mengetahui jenis anemia dan menelusuri serta menganalisis faktor-faktor penyebab anemia. Kata Kunci: Anemia, Perempuan, Usia
Hubungan Kadar HBA1C dan Insulin Puasa Terhadap Infeksi Saluran Kemih Pada Kelompok Lanjut Usia di Panti Santa Anna S, Donatila Mano; Atzmardina, Zita; Santoso, Alexander Halim; Nathaniel, Fernando; Kurniawan, Joshua; Wijaya, Dean Ascha; Kaminto, Eric Raditya; Syarifah, Andini Ghina; Ezra, Pasuarja Jeranding; Marcella, Agnes; Syachputri, Rifi Nathaznya
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 7 (2024): Volume 6 Nomor 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i7.13510

Abstract

ABSTRACT Urinary tract infection (UTI) poses a serious concern in the elderly population, with approximately 25% of total infection cases in the geriatric group being UTIs. Diabetes mellitus stands as a leading cause of global morbidity and is associated with severe complications, including an increased risk of infections impacting the quality of life. Patients with diabetes face a twofold higher risk of mortality due to infections. Advanced age is also a risk factor for UTIs, influenced by factors such as uncontrolled diabetes. Measuring parameters such as fasting insulin and HbA1c levels is crucial for understanding correlation between diabetes and UTIs. HbA1c can reflect long-term glycemic control in diabetic patients. This cross-sectional study aims to investigate relationship between HbA1c and fasting insulin levels concerning the occurrence of UTIs in the elderly population, conducted at the Santa Anna Nursing Home in 2023. The study included 33 respondents with an average age of 72.88 years, predominantly comprising 24 female respondents (72.7%). The mean fasting insulin level was 12.46 mIU/mL, and HbA1c level was 5.97%. UTIs were diagnosed in 11 respondents (33.3%). The correlation analysis between these variables indicated no significant difference in the mean HbA1c levels between groups with or without UTIs (p = 0.955). However, a significant difference was observed in the mean fasting insulin levels between the two groups (p < 0.001). This finding is noteworthy as fasting insulin levels have a direct correlation with circulating blood glucose levels and formation of red blood cells, potentially influencing HbA1c levels. Further clarification is needed on how these three variables interact. Keywords: Elderly, Fasting Insulin, HbA1c, Urinary Tract Infection  ABSTRAK Infeksi saluran kemih (ISK) adalah masalah serius pada populasi lanjut usia, sekitar 25% dari total kasus infeksi pada kelompok geriatri adalah ISK. Diabetes melitus adalah penyebab utama morbiditas global dan berhubungan dengan komplikasi serius, termasuk risiko infeksi yang berdampak pada kualitas hidup. Pasien diabetes memiliki risiko dua kali lipat lebih tinggi untuk kematian akibat infeksi. Peningkatan usia juga merupakan faktor risiko untuk ISK, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti diabetes yang tidak terkontrol. Pengukuran parameter seperti insulin puasa dan HbA1c adalah kunci dalam memahami korelasi antara diabetes dan ISK. HbA1c dapat mencerminkan kontrol glikemik jangka panjang pada pasien diabetes. Penelitian potong lintang ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kadar HbA1c dan insulin puasa terhadap kejadian ISK pada kelompok lanjut usia yang dilakukan di Panti Lansia Santa Anna pada tahun 2023. Penelitian mengikutsertakan 33 responden dengan rata-rata usia 72,88 tahun dan didominasi oleh jenis kelamin perempuan  sebanyak 24 responden (72,7%). Rerata kadar insulin puasa sebesar 12,46 mIU/mL dan kadar HbA1c sebanyak 5,97%. Sebanyak 11 responden (33,3%) terdiagnosis ISK. Hasil korelasi antara kedua variabel tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam rerata kadar HbA1c antara kelompok dengan atau tanpa ISK (p = 0,955). Meskipun demikian, terdapat perbedaan signifikan dalam rerata kadar insulin puasa antara kedua kelompok (p < 0,001). Hal ini menjadi sebuah pertimbangan karena kadar insulin puasa memiliki korelasi langsung dengan jumlah gula yang beredar bebas dalam darah dan pembentukan sel darah merah yang dapat meningkatkan tingkat HbA1c. Diperlukan penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana ketiga variabel ini berinteraksi. Kata Kunci: HbA1c, Infeksi Saluran Kemih, Insulin Puasa, Lanjut Usia