Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Ekstraksi Etanol Daun Inggu (Ruta Angustifolia [L.] Pers) sebagai Analgesik dan Antiinflamasi dengan Metode Tail Flick dan Induksi Karagenan: Ethanol Extraction of Inggu Leaves (Ruta Angustifolia [L.] Pers) as an Analgesic and Anti-Inflammatory Method using the Tail Flick Method and Carrageenan Induction Busyairi, Lalu; Mia Ariasti; Novitarini
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 6: Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i6.5394

Abstract

Inflamasi atau radang didefinisikan sebagai respon lokal jaringan mamalia yang mengalami luka akibat agen merugikan seperti bakteri, virus, trauma mekanik, keracunan organik, anorganik serta benda asing lainnya. Tanda peradangan meliputi kemerahan, nyeri serta kehilangan fungsi. Sedangkan nyeri merupakan suatu gejala penyakit yang timbul karena disebabkan oleh rangsangan mekanis, termal, kimia, atau listrik yang dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan dengan pembebasan mediator nyeri seperti bradikinin dan prostaglandin, kemudian prostaglandin tersebut menimbulkan hiperalgesia, sehingga mediator nyeri seperti bradikinin dan histamin menimbulkan rasa nyeri. Daun dan batang inggu mengandung minyak atsiri yang terdiri dari metil nonilketon mencapai 90%, pinen. Dari hasil uji kualitatif skrining fitokimia daun inggu (Ruta angustifolia) terdapat kandungan senyawa kimia yaitu flavonoid, steroid, alkaloid, saponin, tanin, kuinon dan triterpenoid. Uji efek antiinflamasi dilakukan dengan metode edema kaki tikus dengan menginduksikan ?-karagenan 0,8 % sebanyak 0,2 ml. Metode induksi karagenan ini merupakan salah satu metode pengujian aktivitas antiinflamasi. daya aktivitas analgesik pada sediaan uji ditunjukkan dengan persentase hambatan nyeri yang diberikan lebih besar atau sama dengan 50% dari kelompok kontrol negatif, maka dianggap efektif sebagai analgesik. Hasil uji statistik menunjukkan persentase hambatan nyeri terdistribusi normal dengan nilai signifikan 0,651(>0,05) dan homogen dengan nilai signifikan 0,152(>0,05) Hasil uji statistik menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun inggu dosis 10 mg dan 20 mg / 200 g BB berbeda bermakna dengan kontrol negatif CMC Na, sehingga membuktikan bahwa pada ekstrak daun inggu mempunyai efek sebagai analgesik
Perbandingan Kecepatan Disolusi Intrinsik (Absorpsi) Tablet Asetosal Menggunakan Pelarut Etanol 95% dengan Pelarut Kloroform Mia Ariasti; Lalu Busyairi Muhsin; Novitarini Novitarini
JIKF Vol 12 No 1 (2024): Jurnal Ilmu Kesehatan dan Farmasi
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nahdlatul Wathan Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jikf.v12i1.2246

Abstract

Disolusi didefinisikan sebagai proses dimana suatu zat padat masuk ke dalam pelarut menghasilkan suatu larutan secara sederhana. Penelitian ini ertujuan untuk mengetahui kecepatan instrisik suatu sedeiaan tablet. Kecepatan intrisik berpengaruh pada absorpsi tubuh pada tablet obat.Disolusi merupakan proses dimana zat padat melarut secara prinsip dikendalikan oleh afinitas antara zat padat dan pelarut. Karakteristik fisik sediaan, proses pembasahan sediaan kemampuan penetrasi media disolusi ke dalam sediaan, proses pengembangan, proses integrasi dan degadrasi. Sediaan merupakan sebagian dari faktor yang mempengaruhi karakteristik disolusi obat dari sediaan. Uji Disolusi yaitu melakukan rekristalisas asetosal dengan pelarut etanol 95% dan chloroformMencetak hasil rekristalisasi menjadi tablet A (Hasil rekristalisasi dengan pelarut chloroform) dan tablet B (hasil rekristalisasi dengan pelarut etanol 95%).. Sampel ditentukan kadarnya dengan spektrofotometer pada λ= 265 nm dengan blangko dapar asetat. (replikasi 3 kali). Pembuatan kurva baku asetosal dimulai dengan menimbang dengan seksama 140 mg asetosal, melarutkan asetosal dengan alkohol 95% beberapa tetes dalam labu takar 50 ml, menambahkan dapar asetat ada tanda batas (larutan stok). Tablet A 0,319mg/menit.mm, Tablet B 0,182 mg/menit.mm. Terdapat perbedaan antara tablet A dan tablet B pada nilai DE dan kecepatan disolusinya. Dilihat dari efisiensi disolusinya, tablet asetosal dengan pelarut kloroform memiliki nilai DE yang lebih besar daripada tablet asetosal dengan pelarut etanol 95%.
Analgesic activity test of Inggu leaf (Ruta angustifolia [L.] Pers) with Tail Flick and Writhing Test method Ariasti, Mia; Busyairi Muhsin, Lalu
Journal of Natural Sciences and Mathematics Research Vol. 10 No. 2 (2024): December
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pain is a sensory and emotional experience related to tissue damage. This study aims to determine the analgesic effect of ethanol extract from Inggu leaves and the effective dose of ethanol extract of Inggu leaves by tail flick and writhing test methods. The tail flick and writhing test methods have been widely used to develop non-steroidal anti-inflammatory drugs. Steroid and flavonoid compounds contained in Inggu leaves are thought to have an effect as analgesics. The powder of Inggu leaves was extracted using the maceration method with 96% ethanol solvent. A total of 25 Wistar male white rats were divided into 5 groups, namely positive control mefenamic acid 9 mg/200 g BB, negative control CMC Na 1%, ethanol extract of Inggu leaves doses of 5 mg/200 g BB, 10 mg/200 g BB and 20 mg/200 g BB. The data obtained were analyzed using the ANOVA test, and then the LSD test was used to determine the differences between groups. The results showed that the 5 mg/200 g BW extract doses, 10 mg/200 g BW, 20 mg/200 g BW, and positive control significantly differed from the negative control group. The extract dose of 20 mg/200 g BB is comparable to the positive control, indicating that the extract dose of 20 mg/200 g BB has the most effective analgesic activity.  
Penyuluhan Pentingnya Cuci Tangan Yang Baik dan Benar Dalam Upaya Pencegahan Infeksi Cacing di SDN 15 Cakranegara Mia Ariasti; Lalu Busyairi Muhsin; Salsabila Yunita Kurniawan; Sri Winarni Sofya; Ayudia Cipta khaerani; Novitarini
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IPTEKS Vol. 2 No. 1 (2024)
Publisher : Rajawali Media Utama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Worm infestation is a parasitic infection that can affect the health, nutrition, intelligence and productivity of patients, especially in primary school-aged children. The disease often occurs due to unsanitary lifestyles and poor sanitation, with a high prevalence in Indonesia, especially in West Nusa Tenggara Province. Children aged 5-14 years, especially in areas with low economic levels, are particularly vulnerable to worms due to a lack of knowledge about clean and healthy living behaviors (PHBS). One solution that can be implemented is to provide counseling to children on how to wash their hands properly to prevent worm infections. This counseling activity was conducted at SDN 15 Cakranegara using a participatory approach, in collaboration with the school and local community. The results of this activity show that counseling can increase children's understanding of the importance of washing hands with soap and running water, which is expected to prevent the spread of worm infections and other related diseases. The success of this counseling is an important step in efforts to increase health awareness among children and communities.
Analgesic Activity Test Of Leunca Leaves (Solanum nigrum L.) Ethanol Extract With Randall Selitto Method Ariasti, Mia; Sofya, Sri Winarni
Jurnal Pijar Mipa Vol. 20 No. 2 (2025)
Publisher : Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram. Jurnal Pijar MIPA colaborates with Perkumpulan Pendidik IPA Indonesia Wilayah Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpm.v20i2.8439

Abstract

Abstract: Pain is a sensory and emotional experience related to tissue damage. This study aims to determine the analgesic effect of leunca leaf ethanol extract and determine the dose of leunca leaf ethanol extract that has the highest analgesic activity with the Randall Selitto method. Randall Selitto method has been widely used for the development of non-steroidal anti-inflammatory drugs. Leunca leaf powder was extracted using maceration method with 96% ethanol solvent. A total of 25 wistar male white rats were divided into 5 groups, namely positive control mefenamic acid 9 mg / 200 g BW, negative control CMC Na 1%, ethanol extract of leunca leaves doses of 5 mg / 200 g BW, 10 mg / 200 g BW and 20 mg / 200 g BW. The data obtained were analyzed by ANOVA test, then LSD test was used to determine the differences between groups. The results showed that the extract doses of 5 mg / 200 g BW, 10 mg / 200 g BW, 20 mg / 200 g BW and positive control were significantly different from the negative control group. The extract dose of 20 mg / 200 g BB is comparable to the positive control, indicating that the extract dose of 20 mg / 200 g BB has the highest analgesic activity. Steroid and flavonoid compounds contained in leunca leaves are thought to have an effect as analgesics.
Analgesic activity test of Inggu leaf (Ruta angustifolia [L.] Pers) with Tail Flick and Writhing Test method Ariasti, Mia; Busyairi Muhsin, Lalu
Journal of Natural Sciences and Mathematics Research Vol. 10 No. 2 (2024): December
Publisher : Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21580/jnsmr.v10i2.20849

Abstract

Pain is a sensory and emotional experience related to tissue damage. This study aims to determine the analgesic effect of ethanol extract from Inggu leaves and the effective dose of ethanol extract of Inggu leaves by tail flick and writhing test methods. The tail flick and writhing test methods have been widely used to develop non-steroidal anti-inflammatory drugs. Steroid and flavonoid compounds contained in Inggu leaves are thought to have an effect as analgesics. The powder of Inggu leaves was extracted using the maceration method with 96% ethanol solvent. A total of 25 Wistar male white rats were divided into 5 groups, namely positive control mefenamic acid 9 mg/200 g BB, negative control CMC Na 1%, ethanol extract of Inggu leaves doses of 5 mg/200 g BB, 10 mg/200 g BB and 20 mg/200 g BB. The data obtained were analyzed using the ANOVA test, and then the LSD test was used to determine the differences between groups. The results showed that the 5 mg/200 g BW extract doses, 10 mg/200 g BW, 20 mg/200 g BW, and positive control significantly differed from the negative control group. The extract dose of 20 mg/200 g BB is comparable to the positive control, indicating that the extract dose of 20 mg/200 g BB has the most effective analgesic activity.  
Antiinflammatory Activity of Bangle Rhizome (Zingiber purpureum Roxb) Ethanol Extract on Rat Carrageenan Induced and Erythema Method Mia Ariasti; Muhammad Eka Putra Ramandha; Sri Winarni Sofya
JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol. 12 No. 1 (2025): JURNAL FARMASI DAN ILMU KEFARMASIAN INDONESIA
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jfiki.v12i12025.50-58

Abstract

Background: Inflammation is a physiological response triggered by cellular damage, typically characterized by symptoms such as edema. Objective: This study was conducted to evaluate the anti-inflammatory activity of the ethanol extract of Bangle rhizome (Zingiber purpureum Roxb.) using the carrageenan-induced paw edema method and the UVB-induced erythema method. The most effective dose demonstrating significant anti-inflammatory activity was also determined. Methods: The bangle rhizome (Zingiber purpureum Roxb) was subjected to maceration using 96% ethanol. A total of 25 rats were randomly divided into five groups: negative control (0.5% CMC-Na), positive control (diclofenac sodium at 0.9 mg/200 g body weight), and treatment groups receiving ethanol extract of bangle rhizome at doses of 5, 10, and 20 mg/200 g body weight. In the carrageenan-induced method, the edema volume in the rat paw was measured following the administration of 0.8% lambda-carrageenan. In the erythema method, the degree of inflammation was assessed using UVB-induced erythema scoring. Results and Conclusion: Anti-inflammatory activity was observed at doses of 5, 10, and 20 mg/200 g body weight in the carrageenan model and at doses of 10 and 20 mg/200 g in the erythema model. The most potent anti-inflammatory effect was recorded at the dose of 20 mg/200 g body weight, which was comparable to the positive control in both models. The presence of flavonoids and steroids in the extract may contribute to the observed anti-inflammatory activity.
Penyuluhan Hipertensi dan Pemeriksaan Tekanan Darah pada Warga Desa Kabul Khairani, Ayudia Cipta; Ariasti, Mia; Sofya, Sri Winarni; Muhsin, Lalu Busyairi; Anisah, Anisah
ADMA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025): ADMA: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Mayarakat
Publisher : LPPM Universitas Bumigora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30812/adma.v6i1.4951

Abstract

Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang sangat banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan tekanan darah rutin menjadi salah satu penyebab kejadian penyakit hipertensi terus meningkat. Perlu dilakukan upaya dalam menurunkan kasus hipertensi. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarkat tentang penyakit hipertensi. Metode pengabdian ini terdiri dari 3 tahap yaitu observasi dengan melihat kondisi dan situasi lokasi pengabdian, persiapan dengan mempersiapkan bahan dan alat pengabdian, dan pelaksanaan dengan memberikan materi penyuluhan yang disertai dengan pretest dan postest serta dilakukan pemeriksaan tekanan darah. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru kepada peserta tentang hipertensi dan pencegahannya dilihat dari hasil pretest dan postest. Hasil pengukuran tekanan darah peserta menunjukkan bahwa 10 orang dengan tekanan darah kategori hipertensi, 3 orang kategori normal tinggi, 3 orang kategori normal, dan 9 orang kategori optimal. Penyuluhan kesehatan yang telah dilakukan berhasil meningkatkan pengetahuan peserta mengenai penyakit hipertensi dilihat dari nilai postest yang meningkat dibandingkan nilai pretest.
EFEK JUS TOMAT (Lycopersicum esculentum)TERHADAP JUMLAH ERITROSITTIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)YANG TERPAPAR ASAP OBAT NYAMUK BAKAR Kresnapati, Bagus Aji; Afriani, Iis Rizka; Khairani, Ayudia Cipta; Ariasti, Mia; Kurniawan, Salsabila Yunita
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 12, No 2 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v12i2.717

Abstract

Asap obat nyamuk bakar mengandung radikal bebas yang dapat memicu terjadinya stress oksidatif sehingga merusak sel tubuh. Radikal bebas yang berlebih di dalam tubuh dapat mempengaruhi jumlah eritrosit. Jus tomat mengandung likopen yang berperan sebagai antioksidan untuk mencegah efek negatif dari radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian jus tomat terhadap jumlah eritrosit tikus putih terpapar asap obat nyamuk bakar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap. Hewan uji yang digunakan pada penelitian adalah Rattus norvegicus yang dipilih secara acak dan dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok kontrol negatif (K-) tanpa perlakuan,  kelompok kontrol positif (K+) dipaparkan asap obat nyamuk bakar selama 8 jam/hari dan kelompok perlakuan (P1) dipaparkan asap obat nyamuk bakar selama 8 jam/hari dan jus tomat 3,76 gr/200gr BB dan kelompok perlakuan 2 (P2) dipaparkan asap obat nyamuk bakar selama 8 jam/hari dan jus tomat 7,52 gr/200gr BB. Pada hari ke-37 dilakukan pengambilan sampel darah dan dilakukan pemeriksaan jumlah eritrosit. Analisis deskriptif didapatkan nilai rataan jumlah eritrosit pada kelompok kontrol positif cenderung lebih tinggi. Hasil uji ANOVA menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif dan kelompok perlakuan (p<0,05). Paparan asap obat nyamuk bakar cenderung meningkatkan jumlah eritrosit. Sedangkan pemberian jus tomat cenderung menurunkan jumlah eritrosit mendekati nilai kontrol negatif.
PERBANDINGAN EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN JARAK MERAH (Jatropha gossypifolia L.) PADA BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aeruginosa Ngedo, Yusvilina Umbu; Pratiwi, Baiq Yulia Hasni; Ariasti, Mia
Jurnal Ilmiah Pharmacy Vol 12, No 2 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Kesehatan Al-Fatah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52161/jiphar.v12i2.765

Abstract

Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa merupakan masalah kesehatan yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak etanol daun jarak merah (Jatropha gossypifolia L.) dalam menghambat pertumbuhan kedua bakteri tersebut. Uji dilakukan dengan metode sumuran pada konsentrasi 10%, 25%, 50%, dan 75%, dengan ciprofloxacin sebagai kontrol positif dan DMSO sebagai kontrol negatif. Hasil menunjukkan ekstrak mampu menghambat S. aureus pada konsentrasi 50% dengan zona hambat 9,7 mm dan 75% dengan zona hambat 11 mm, sedangkan tidak ada zona hambat terbentuk pada P. aeruginosa. Aktivitas antibakteri ini kemungkinan disebabkan oleh senyawa aktif dalam daun jarak merah yang merusak dinding dan membran bakteri. Penelitian ini menunjukkan bahwa daun jarak merah berpotensi sebagai antibakteri alami terhadap bakteri Gram positif.