Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PERBEDAAN PENGALIHAN (COPING) STRES KERJA PADA PERAWAT DI RSJ KOTA KENDARI DAN RSUD BAHTERAMAS PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016. Rizhkal, Muhammad; Asfian, Pitrah; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 4 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.743 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i4.1737

Abstract

ABSTRAKPengalihan stres merupakan suatu proses dimana individu mencoba untuk mengelola berbagai stresoruntuk menghadapi situasi stresful. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan pengalihan stres yangdilakukan oleh perawat pada Rumah Sakit Jiwa Kota Kendari (RSJ) dan Rumah Sakit Umum Daerah BahteramasProvinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016. Metode penelitian ini adalah penelitian observasional analitik denganpendekatan studi komparatif, yang bertujuan untuk mendapatkan apakah perbandingan pengalihan stres kerjapada perawat Rumah Sakit Jiwa Kota kendari (RSJ) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas ProvinsiSulawesi Tenggara tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan antara konfrontasi padaperawat RSJ dan RSUD Bahteramas dengan hasil p = 0,877 (p > 0,1), tidak ada perbedaan antara pemecahanmasalah yang terencana pada perawat RSJ dan RSUD Bahteramas dengan hasil p = 0,0032 (p > 0,1), adaperbedaan antara jarak pada perawat RSJ dan RSUD Bahteramas dengan hasil p = 0,009 (p > 0,1), tidak adaperbedaan antara kontrol diri pada perawat RSJ dan RSUD Bahteramas dengan hasil p = 0,784 (p > 0,1), tidak adaperbedaan antara menerima tanggung jawab pada perawat RSJ dan RSUD Bahteramas dengan hasil p = 0,877 (p >0,1), tidak ada perbedaan antara menghindar pada perawat RSJ dan RSUD Bahteramas dengan hasil p = 0,739 (p >0,1), tidak ada perbedaan antara penilaian positif pada perawat RSJ dan RSUD Bahteramas dengan hasil p = 1 (p >0,1), tidak ada perbedaan antara mencari dukungan sosial pada perawat RSJ dan RSUD Bahteramas dengan hasil p= 0,877 (p > 0,1).Kata Kunci: Pengalihan stres kerja, konfrontasi, pemecahan masalah yang terencana, jarak, kontrol diri, menerimatanggung jawab, menghindar, penilaian positif dan mencari dukungan sosial.
STUDI KUALITAS AIR MINUM DI DESA BALO KECAMATAN KABAENA TIMUR KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2016 Muthaz, Bayu Dwi Atma; Karimuna, Siti Rabbani; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 5 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.104 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i5.2085

Abstract

Air dalam tubuh manusia berkisar antara 50 - 70%, apabila kehilangan 15% dari berat badan dapatmengakibatkan kematian.Air merupakan sumber kehidupan selain sebagai media penularan penyakit ( waterborne disease). Penelitian ini dilakukan pada bulan oktober 2016 Di Laboratorium Fakultas MIPA Universitas HaluOleo kendari yang bertujuan untuk mengetahui jumlah “bakteri E.coli dan Coliform” pada sumber air minum didesa Balo Kecamatan Kabaena Timur Kabupaten Bombana. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptifdengan melakukan observasi dan uji laboratorium bakteriologis. Sumber air minum yang di teliti terdiri dari 3sumber air minum yaitu mata air,air sungai dan sumur gali. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 1dari 3 sampel air yang didapatkan dari sumber air minum positif mengandung bakteri E.coli dan Coliform yangberasal dari sumber mata air sedangkan yang bersumber dari air sungai dan sumur gali tidak menunjukan adanyakehadiran bakteri E.coli dan Coliform bisa dan dari penelitian ini sampel mata air yang di teliti dikatakan tidakmemenuhi persyaratan uji mikrobiologis yang sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor492/Menkes/PER/IV/2010 memberikan pengaruh dan sumbangan yang signifikan.Kata Kunci : Mata air, Air Sungai, Sumur Gali,E.coli dan Coliform , Kualitas Air Minum, Total Bakteri
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAINEA KABUPATEN KONAWE SELATAN TAHUN 2017 Syah, Laskar Putra; Yuniar, Nani; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 7 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.72 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i7.3426

Abstract

Diare merupakan penyakit yang berbasis lingkungan dan terjadi hampir di seluruh daerah geografis di dunia.Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan di dunia termasuk di negara berkembang seper ti di Indonesia,karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antarasanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Lainea Kabupaten KonaweSelatan Tahun 2016. Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan menggunakan desain cross sectionalstudy. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 444 balita dengan besar sampel sebanyak 79 balita. Analisis datamenggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan uji statistik chi-square. Hasil penelitian menunjukkanbahwa tidak terdapat hubungan antara perilaku mencuci tangan dengan kejadian diare pada balita (p value (0,291)> α), terdapat hubungan antara pengelolaan air minum dengan kejadian diare pada balita (p value (0,000) < α), tidakterdapat hubungan antara penggunaan jamban keluarga dengan kejadian diare pada balita (p value (0,252) > α),dan tidak terdapat hubungan antara pengelolaan air limbah dengan kejadian diare pada balita (p value (0,080) > α).Kesimpulan yang didapatkan yaitu terdapat hubungan antara pengelolaan air minum dengan kejadian diare padabalita yang dipengaruhi oleh air minum tidak dimasak sebelum dikonsumsi, air minum berwarna, berbau danberasa, serta air minum tidak disimpan di wadah tertutup. Untuk itu rekomendasi dari penelitian ini kepadamasyarakat untuk mengonsumsi air minum yang sudah dimasak dan memenuhi kriteria air minum yang memenuhisyarat kesehatan, dan berperilaku mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum dansesudah beraktifitas, menggunakan jamban keluarga yang sehat, serta mempunyai SPAL yang memenuhi syaratkesehatan.Kata Kunci : Perilaku Mencuci Tangan, Pengelolaan Air Minum, Penggunaan Jamban Keluarga, Pengelolaan AirLimbah, Diare Pada Balita
FAKTORFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DERMATITIS KONTAK IRITAN PADA NELAYAN DI DESA LAMANGGAU KECAMATAN TOMIA KABUPATEN WAKATOBI TAHUN 2016 Sarfiah, Sarfiah; Asfian, Pitrah; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.648 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1232

Abstract

Salah satu penyakit akibat kerja yang paling banyak dijumpai yaitu dermatitis kontak.Dermatitis Kontak Iritanadalah efek langsung dari bahan iritan baik fisika maupun kimia yang bersifat tidak spesifik padakulit.Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontakiritan pada nelayan.Jenis penelitian ini merupakan Observational analitik dengan rancangan penelitianmenggunakan desain potong silang (cross sectional study).Lokasi pada penelitian ini dilakukan di DesaLamanggau Kecamatan Tomia Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada tahun 2016.Sampel penelitianadalah nelayan yang berumur 20-68 tahun dengan jumlah responden sebanyak 61 orang yang diambil secaraacak (simple random sampling). Faktor-faktor yang berhubungan dengan dermatitis kontak iritan (variabelterikat) dianalisis dengan uji statistik Chi-Square dengan tingkat signifikan 54,1%. Faktor yang berhubungansecara signifikan adalah personal hygiene dengan hasil uji statistik didapatkan nilai ρ value=0,000<0,05 danlama kontak dengan hasil uji Chi-Square didapatkan nilai ρ value=0,000<0,05, sedangkan riwayat penyakit kulitsebelumnya dan riwayat pekerjaan sebelumnya (variabel bebas) tidak memiliki hubungan yang signifikan.Kesimpulan yang dapat ditarik adalah nelayan di Desa Lamanggau hendaknya memperhatikan kebersihan diri(Personal hygiene) agar tidak mudah terkontaminasi bahan iritan yang mempermudah kulit  mengalamigangguan. Waktu kerja nelayan tidak boleh lebih dari 8 jam/hari karena berada dalam kondisi bas ah danlembab dalam waktu lama dapat mempermudah kulit mengalami gangguan.Cara yang dapat dilakukan untukmencegah terjadinya dermatitis kontak iritan adalah dengan memperhatikan dan meningkatkan kebersihandiri serta mengurangi lama kontak agar terhindar dari gangguan kulit.Kata kunci :Dermatitis, personal hygiene, lama kontak, penyakit kulit, dan nelayan.
PERILAKU PENCARIAN PENGOBATAN PADA IBU HAMIL TERHADAP KELUHAN SAKIT SELAMA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAMPO KECAMATAN NAPABALANO KABUPATEN MUNA TAHUN 2016 Suharni, Suharni; Lestari, Hariati; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.389 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1237

Abstract

Perilaku pencarian pengobatan adalah perilaku orang atau masyarakat yang sedang mengalamisakit atau masalah kesehatan yang lain, untuk memperoleh pengobatan sehingga sembuh atauteratasi masalah kesehatannya. Pencarian pengobatan pada masyarakat Indonesia dipenuhimelalui tiga cara yaitu pengobatan sendiri di rumah, pengobatan pada sektor tradisional, danpengobatan pada sektor professional. Tujuan penelitian ini untuk megetahui perilaku pencarianpengobatan ibu hamil terhadap keluhan sakit selama kehamilan di wilayah kerja PuskesmasTampo Kecamatan Napabalano Kabupaten Muna tahun 2016. Penelitian ini merupakanpenelitian kualitatif dengan metode pendekatan fenomenologis. Cara mendapatkan informasimelalui wawancara mendalam dan observasi lapangan. Teknik pengambilan sampel denganmenggunakan purposive sampling berdasarkan kriteria pada informan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa pengobatan sektor awam (pengobatan sendiri) yang dilakukan ibu hamilterhadap keluhan sakit selama hamil adalah membeli obat di warung/pasar dan istrahat dirumah,pengobatan sektor tradisional yang dilakukan adalah pengobatan dukun, dengan menyentuhperut si ibu hamil untuk mengetahui dan memperbaiki letak janin dan kondisi bayi sertapemberian air do’a, sedangkan pengobatan sektor medis professional yang dilakukan adalahpengobatan ke tenaga kesehatan, Puskesmas dan Rumah Sakit. Sumber informasi pencarianpengobatan lebih banyak didengarkan dari orang tua/mertua karena faktor kepercayaan dandianggap sudah berpengalaman. Adapun saran untuk penelitian ini adalah perlunya peningkatanpengetahuan bagi ibu hamil tentang pentingnya melakukan pencarian pengobatan pada sektormedis professional bila mengalami keluhan sakit selama hamil agar ibu hamil mampu menjagakehamilannya dengan baik sehingga resiko kematian ibu dan bayi dapat dihindari.Kata Kunci: Perilaku Pencarian Pengobatan, Keluhan sakit, Kehamilan
ANALISIS FAKTOR RISIKO BBLR, PANJANG BADAN BAYI SAAT LAHIR DAN RIWAYAT IMUNISASI DASAR TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 12-36 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KANDAI KOTA KENDARI TAHUN 2016 Swathma, Dandara; Lestari, Hariati; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.527 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1088

Abstract

Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial danekonomi di masyarakat. Ada bukti jelas bahwa individu yang stunting memiliki tingkatkematian lebih tinggi dari berbagai penyebab dan terjadinya peningkatan penyakit. Banyakfaktor yang dapat memicu seorang balita dapat menjadi stunting yaitu BBLR, panjang badanbayi saat lahir dan riwayat imunisasi dasar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuiberapa besar faktor risiko BBLR, panjang badan bayi saat lahir dan riwayat munisasi dasarterhadap kejadian stunting pada balita usia 12-36 bulan di wilayah kerja puskesmas Kandaikota Kendari tahun 2016. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian epidemiologianalitik observasional menggunakan desain case control. Populasi dalam peneliti an ini 726dengan jumlah sampel sebanyak 51 kasus dan 51 kontrol, pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling dengan pendekatan fixed disease pada sampelkasus maupun kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan BBLR (OR= 5,250; 95%CI= 1,897–14,532), panjang badan bayi saat lahir (OR= 4,078; 95%CI= 1,599-10,400) dan riwayatimunisasi dasar (OR= 6,044; 95%CI= 2,295-15,916).Kata kunci : stunting, bblr, panjang badan bayi saat lahir dan riwayat  imunisasi dasar
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA BAGIAN REFINERY DPT.ANTAM Tbk UBPN SULTRA TAHUN 2016 WINDARI, DIAH; Karimuna, Siti Rabbani; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 1, No 3 (2016): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.427 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v1i3.1247

Abstract

Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses pembangunanindustri dan peranan sumber daya manusia perlu mendapat perhatian khusus baik keselamatan, maupunkesehatan kerjanya. Risiko bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja adalah bahaya kecelakaan dan penyakit kerja.Diantara gangguan kesehatan akibat lingkungan kerja, debu merupakan bahaya yang dapat menyebabkangangguan fungsi paru utamanya para pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar debu,penggunaan APD, masa kerja, kebiasaan olahraga, dan mengukur fungsi paru karyawan bagian refinery di PT.AntamTbk UBPN Sultra. Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan Cross sectional study dengan jumlah sampel50 orang. Penelitian dilakukan pada bulan maret hingga april tahun 2016. Pengumpulan data dilakukan denganmenggunakan kuesioner, pengukuran menggunakan Dust Meter pada debu dan Spirometry pada Fungsi Paru.Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi dengan uji alternatifnyauji Kolmogorov Smirnov. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara kadar debu dengan gangguanfungsi paru (p=0,031), terdapat hubungan antara penggunaan APD dengan gangguan fungsi paru (p=0,030),terdapat hubungan antara masa kerja dengan gangguan fungsi paru (p=0,039), dan terdapat hubungan antarakebiasaan olahraga dengan gangguan fungsi paru (p=0,048). Disarankan bagi perusahaan untuk mengadakan teskesehatan rutin minimal setahun sekali, memberikan masker yang sesuai untuk daerah berdebu yaitu masker yangterbuat dari bahan filter, sedangkan untuk para pekerja sebaiknya melakukan kegiatan olahraga rutin untukmenjaga keadaan paru- paru tetap baik.Kata kunci : Gangguan Fungsi Paru, Kadar Debu, Masa Kerja, Penggunaan APD, dan Kebiasaan Olahraga.
HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN DALAM RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT INFEKSI SALURANPERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA MASYARAKAT DI KELURAHAN RANOMEETO KECAMATAN RANOMEETO TAHUN 2017 Yuslinda, Wa Ode; Yasnani, Yasnani; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.436 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i6.2944

Abstract

ISPA merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang saluran pernafasan bagian atas dan bagian bawah.ISPA dapat menimbulkan gejala ringan (batuk, pilek), gejala sedang (sesak) bahkan sampai gejala yang berat.Berdasarkan data 10 besar penyakit terbanyak diperoleh dari Puskesmas Ranomeeto bahwa jumlah kasus ISPApada tahun 2016 pasien yang berobat sebanyak 1.646 orang. Hal berhubungan dengan sanitasi lingkungan danpemukiman yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan dalamrumah dengan kejadian penyakit ISPA pada masyarakat di Kelurahan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto tahun2016. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalampenelitian ini 85 responden yang diperoleh dengan proportional random sampling. Hasil uji statistik pada tingkatsignifikasi alpha 0,05 diperoleh hasil, (1) ada hubungan yang bermakna antara kondisi fisik rumah dengan kejadianpenyakit ISPA (ρValue= 0,016), (2) tidak ada hubungan yang bermakna antara kepadatan hunian dengan kejadianpenyakit ISPA (ρValue= 0,331), (3) ada hubungan yang bermakna antara sumber pencemaran udara dalam rumahdengan kejadian penyakit ISPA (ρValue= 0,018). Diharapkan kepada masyarakat untuk menjadikan penelitian inisebagai informasi terkait penyebab meningkatnya ISPA yang sering terjadi pada masyarakat sebagai upayapencegahan awal terhadap penyakit ISPA dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk mengembangkanpenelitian lebih lanjut.Kata Kunci : Kondisi Fisik Rumah, Kepadatan Hunian, Sumber Pencemar Udara dan Kejadian Penyakit ISPA.
GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP KEBERADAAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI DI KELURAHAN TOBUUHA KECAMATAN PUUWATU KOTA KENDARI TAHUN 2016 Maulidyah, Nurfadila; Jafriati, Jafriati; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.196 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i6.2868

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksidengan salah satu dari empat virus dengue. Keberadaan Aedes aegypti dipengaruhi oleh faktor manusia danlingkungan. Pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat sangat berperan untuk mengurangi populasiberkembangbiaknya vektor. Keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti penyebab demam berdarah disebabkanoleh Keberadaan tempat penampungan air yang sangat berperan dalam kepadatan vektor nyamuk Aedes aegypti,karena semakin banyak tempat penampungan air yang memadai, maka akan semakin banyak tempat larvanyamuk Aedes aegypti untuk berkembang biak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanapengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dengan keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di KelurahanTobuuha Kecamatan Puuwatu Kota Kendari Tahun 2016. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian iniadalah deskriptif dengan menggunakan metode observasional . Hasil dari penelitian diketahui bahwa dari 100responden (100%) memiliki pengetahuan baik sebanyak 76 responden (76%), memiliki pengetahuan kurangsebanyak 24 responden (24%), sikap baik responden 70 responden (70%), sikap kurang sebanyak 30 responden(30%), tindakan kurang sebanyak 52 responden (52%), memiliki tindakan baik sebanyak 48 responden (48%), 93responden terdapat jentik dan 7 responden tidak terdapat jentik, disimpulkan bahwa pengetahuan baik danterdapat jentik nyamuk sebanyak 73 responden (73%), sikap baik dan t erdapat jentik sebanyak 66 responden(66%), dan tindakan baik dan terdapat jentik sebanyak 44 responden (44%).Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Keberadaan Jentik, Aedes aegypti
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2016 Sari, Rahmatia; Yusran, Sartiah; Ardiansyah, Ririn Teguh
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 2, No 6 (2017): JIMKESMAS Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.677 KB) | DOI: 10.37887/jimkesmas.v2i6.2861

Abstract

Stres kerja adalah pola reaksi psikologis, emosional, kognitif dan perilaku terhadap beberapa aspek kerja,organisasi kerja, dan lingkungan kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungandengan stres kerja pada perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2016.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional study.Populasi adalah seluruh perawat yang bertugas di Ruang Rawat Inap Rumah Saki t Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggaraberjumlah 116 orang. Data sebagai sampel 53 orang yang diperoleh dengan menggunakan metode purposivesampling. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa ada hubungan yang signifikan secara statistik (ρ < 0,05)antara variabel beban kerja dengan stres kerja (ρ = 0,002) dan variabel shift kerja dengan stres kerja (ρ = 0,040).Sebaliknya, tidak ada hubungan secara statistik (ρ > 0,05) variabel hubungan interpersonal dengan stres kerja (ρ =0,321) karena interaksi dan komunikasi berjalan dengan baik. Kemudian gaji dengan stres kerja (ρ = 0,306) padaperawat tidak berhubungan karena gaji yang diperol eh sudah memuaskan. Saran bagi perawat laki-laki yangmemiliki beban kerja ringan sebisa mungkin dapat membantu perawat perempuan yang memiliki beban kerjatinggi sehingga dapat mencegah adanya stres kerja di tempat kerja karena beban kerja yang berat dapatdikurangi.Kata Kunci: Beban Kerja, Shift Kerja, Hubungan Interpersonal, Gaji, Stres Kerja