Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Korelasi Pemberian Diet Rendah Protein Terhadap Status Protein, Imunitas, Hemoglobin, dan Nafsu Makan Tikus Wistar Jantan (The Correlation of Low Protein Diet Administration on Status of Protein, Immunity, Hemoglobin, and Appetite of Male Wistar Rats Rattus norvegicus) Anggraeny, Olivia; Dianovita, Chardina; Putri, Ekanti Nurina; Sastrina, Minarty; Dewi, Ratih Setya
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Jurusan Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.46 KB) | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2016.003.02.6

Abstract

AbstrakKwashiorkor merupakan salah satu bentuk kekurangan energi protein (KEP) yang disebabkan oleh kurangnya asupan protein. Kwashiorkor sering dihubungkan dengan adanya penyakit infeksi dan anemia. Tingkat kematian akibat kwashiorkor dapat mencapai 10-30 persen. Penanganan kasus kwashiorkor melalui intervensi bahan makanan harus dilakukan secara hati-hati karena terjadi penurunan imunitas. Perlu dilakukan uji kelayakan bahan makanan terlebih dulu pada hewan coba; tetapi karena di Indonesia belum ada diet standar untuk membuat model hewan coba kwashiorkor maka penelitian ini merupakan studi pendahuluan untuk membuat hewan coba kondisi kwashiorkor dengan mengetahui pengaruh pemberian diet rendah protein terhadap beberapa variabel yang merupakan indikator kondisi kwashiorkor. Metode yang digunakan adalah dengan pemberian diet rendah protein dengan berbagai konsentrasi (0%, 2%, 4%, dan 18% sebagai diet cukup protein) selama 2 dan 4 minggu. Albumin, IgG, leukosit, hemoglobin, dan leptin serta perubahan berat badan diukur sebagai indikator kondisi kwashiorkor. Analisis statistik menggunakan One-way ANOVA serta dilanjutkan dengan uji korelasi Pearson menggunakan SPSS 16. Regresi linear digunakan untuk mengetahui tren dari perubahan tiap nilai variabel dengan berbagai pemberian kadar protein. Jumlah protein berkorelasi dengan kadar albumin (2 minggu dan 4 minggu) dan dengan kadar IgG (2 minggu) serta ada beda kadar albumin antara kelompok perlakuan 4 minggu (p=0,007, p<0,05). Masih terlalu dini untuk menggunakan diet rendah protein dalam penelitian ini sebagai standar diet untuk membuat tikus model dengan kondisi defisiensi protein yang kronik seperti pada kwashiorkor namun diet rendah protein (0%) selama 4 minggu dalam penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui efektivitas pemberian intervensi gizi tertentu terhadap perubahan kadar albumin.Kata kunci: kwashiorkor; diet rendah protein; albumin; IgG; leukosit; hemoglobin; leptin  AbstractKwashiorkor is one form of Protein Energy Malnutrition (PEM) caused by inadequate protein intake. Kwashiorkor is frequently related to the occurrence of infectious disease and anemia. Mortality rate caused by kwashiorkor ranges 10% to 30%. Otherwise, poor appetite in kwashiorkor is the differentiator from marasmus. Kwashiorkor case handling through particular food intervention should be done carefully because of impaired immunity in kwashiorkor patient. Therefore, it is necessary to examine the feasibility of those food on animal model, but in Indonesia there is no standard diet for animal model of kwashiorkor. This research aims to become a preliminary study to induce kwashiorkor state in animal model to determine the effect of low protein diet for some variables which are the indicators of kwashiorkor condition. The method used was the administration of low-protein diet with various concentrations (0%, 2%, 4%, and 18% as sufficient protein diet) for 2 and 4 weeks. Albumin, IgG, leukocytes, hemoglobin, and leptin and weight changes were measured as indicators of kwashiorkor condition. Statistical analysis was using One-way ANOVA and continued by Pearson correlation test using SPSS 16. Linear regression was used to determine the trend of changes in the value of each variable with a variety of protein content administrations. The amount of protein correlated with the albumin level (2 weeks and 4 weeks) and IgG level (2 weeks) and there were different levels of albumin among the 4 week treatment groups (p = 0.007, p <0.05). It is too early to use a low-protein diet in this study as the standard diet to make animal model of chronic protein deficiency condition as in kwashiorkor, but low protein diet (0%) for 4 weeks in this study can be used to determine the effectiveness of particular nutritional interventions on the changes in albumin levels.Keywords: kwashiorkor, low protein diet, albumin, IgG, leukocyte, hemoglobin, leptin
Pengaruh formulasi tepung terigu dan daun singkong bubuk terhadap sifat sensoris nugget vegetarian jamur merang (Volvariella volvacea) Chardina Dianovita; Praseptia Gardiarini
Journal of Tropical AgriFood Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.1.2.2019.2848.74-78

Abstract

Nugget merupakan alternatif makanan cepat saji yang praktis karena hanya membutuhkan sedikit waktu (1–3 menit), nugget sudah dimasak setengah matang pada pengolahan awal. Jamur merang merupakan bahan yang sering digunakan dalam membuat nugget vegetarian. Beberapa perlakuan untuk meningkatkan penerimaan sensoris (warna, rasa, aroma, dan tekstur) nugget vegetarian telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan daun singkong bubuk terhadap sifat sensoris nugget jamur merang. Penelitian ini adalah penelitian faktor tunggal (formulasi tepung terigu (TT) dan daun singkong bubuk (DSB)) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Formulas TT:DSB dalam persen adalah 25:75, 50:50, dan 75:25. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Friedman dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepungterigu dan daun singkong bubuk memberi pengaruh nyata terhadap sifat sensorishedonik untuk atribut rasa (p=0,028), namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap atribut warna (p=0,291), aroma (p=0,154), dan tekstur (p=0,902). Formulasi TT:DSB memberikan pengaruh nyata terhadap semua atribut sensoris mutu hedonik nugget vegetarian jamur merang, yaitu warna (p = 0,014), rasa (p = 0,003), aroma (p = 0,001), dan tekstur (p = 0,000).
Pelatihan dan Lomba Membuat Jajanan Sehat Yang Memenuhi Kebutuhan Gizi Anak Sekolah Praseptia Gardiarini; Chardina Dianovita; Farida Farida; Nawang Retno
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 4 No 1 (2020): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2020
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v4i1.14645

Abstract

School age children need a balance nutritions to support their growth and development. The optimal growth and development can be reach only if the balances of nutritions consume well. Adequacy of good nutrition doesn’t only come from the main food but also supported by snacks consumed by shool children, for that the production of healthy snacksalso needs attention. Rumah Kumbang is child care community focuses on character building activities and the development of children’s potential. The aim of this community service aim is to train the member of Rumah Kumbang to be able to produce healthy snacks that consist balance nutrition for school age children. The methode in this community service is to provide material exposure, product manufacturing training and a healthy food creation competition. The result is the participants of this community service gain knowledge and motivation to produce healthy and nutritious snacks. In conclusion, after doing this community service, further assistance is needed in relation to healthy snack production process in Rumah Kumbang Community so it can be marketed in wider community
Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Olahan Berbahan Pangan Lokal Kaya Zat Besi Guna Cegah Anemia Santriawati Pondok Pesantren Subulusalam Balikpapan Praseptia Gardiarini; Chardina Dianovita; Abdul Gafur; Ranti Rustika
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2021): JAMSI - September 2021
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.137 KB) | DOI: 10.54082/jamsi.61

Abstract

Santriwati yang ada di Subulusalam berusia sekitar 13-17 tahun yang merupakan kategori remaja putri. Remaja putri sangat rentan mengalami anemia, karena mengalami masa pubertas yang berupa menstruasi dan padatnya kegiatan serta aktivitas fisik yang mereka lakukan. Hal tersebut bila tidak ditunjang dengan nutrisi yang baik akan memungkinkan terjadinya anemia pada santriwati. Bayam, hati, dan tempe mrupakan bahan makanan yang memiliki kandungan zat besi, dan banyak digunakan dalam membuat makanan yang digunakan untuk meningkatkan sel darah merah. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk membuat bahan olahan yang mengandung zat besi. Produk yang dibuat adalah nuget hati bayam dan bronies tempe wortel. Metode yang digunakan adalah metode survey langsung pada menu yang dikonsumsi santriwati yang dilakukan ke pondok pesantren Subulus Salam. Hasil yang diperoleh adalah santriwati Subulus Salam mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai anemia dan cara untuk mencegahnya kemudian pengelola makanan santriwati Subulus Salam dapat membuat produk makanan yang kaya akan zat besi yaitu nugget hati bayam dan bronies tempe wortel yang memiliki cita rasa yang khas dan bergizi.
Penambahan Tepung Daun Singkong pada Pembuatan Nugget Jamur Merang Chardina Dianovita; Praseptia Gardiarini
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 4, No 1 (2020): JSHP (JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v4i1.784

Abstract

This research is culinary art research which make nugget product with adding cassava and flour from cassava leaf. The purpose of this research are : 1) to find out the process of making merang mushroom nugget with the of cassava leaf powder addition, 2) to determine the colour test, aroma, texture and  taste in making merang mushroom nuggets with the addition of cassava leaf powder, 3) to determine the test of color quality, texture, aroma and taste of the merang mushroom nugget with the addition of cassava leaf powder.  This study consisted of two stages, namely experiments and organoleptic tests. The test involved 38 less trained panelists, then the results were analyzed using SPSS 24.0 for Windows. The Analysis results expressed interest with the highest test average result of the color hedonic was 3.87, aroma was 4.03, texture was 3.79, and taste was 4.18. Meanwhile, the average results of the highest value of color hedonic quality test that express interested was 4.21, aroma was 3.76, taste was 3.89, and texture 3.53 was less interested. Of the two formulas most favored by panelists is F2 by adding 50 grams powder.Keywords: Merang Mushroom Nugget (Volvariella Volvacea), Cassava Leaf Powder (Manihot Utilissima).ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian diranah boga dengan membuat produk nugget jamur. Pembuatan nugget jamur merang dengan penambahan tepung daun singkong sebagai diversifikasi produk nugget yang berasal dari bahan nabati. Adapun tujuan penelitian ini: 1) untuk mengetahui proses pembuatan nugget jamur merang dengan penambahan bubuk daun singkong, 2) untuk mengetahui uji kesukaan warna, aroma, tekstur dan rasa pada pembuatan nugget jamur merang dengan penambahan bubuk daun singkong, 3) untuk mengetahui uji mutu warna, tekstur, aroma dan rasa nugget jamur merang dengan penambahan bubuk daun singkong. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik. Pengujian melibatkan 38 orang panelis agak terlatih, kemudian hasilnya dianalisa menggunakan SPSS 24.0 For Windows. Hasil rata-rata tertinggi uji hedonik warna dengan nilai 3.87 menyatakan suka, aroma 4.03 menyatakan suka, tekstur 3.79 menyatakan suka, rasa 4.18 menyatakan suka. Sedangkan hasil rata rata tertinggi uji mutu hedonik warna dengan nilai 4.21 menyatakan suka, aroma 3.76 menyatakan suka, tekstur 3.53 menyatakan agak suka, rasa 3.89 menyatakan suka. Dari kedua formula yang paling disukai panelis adalah F2 dengan penambahan 50 gram tepung.Kata Kunci: Nugget Jamur Merang (Volvariella Volvacea), Bubuk Daun Singkong (Manihot Utilissima)
Pengembangan Tata Kelola Fasilitas Objek Wisata Pemancingan Ikan Air Tawar di Jurusan Teknik Kapal Niaga SMK Negeri 5 Balikpapan Chardina Dianovita; Praseptia Gardiarini; Ranti Rustika
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 6 (2022): JAMSI - November 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.516

Abstract

Objek wisata pemacingan yang terletak di Jalan Mulawarman no.65 Kelurahan lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur Kota Balikpapan ini merupakan salah satu objek wisata pemancingan yang terletak sangat strategis dan memiliki potensial untuk di kembangkan untuk menarik para pengunjung. Hanya saja, dikarenakan dari segi pengelolaan fasilitas yang belum memadai sehingga diperlukan adanya pembenahan fasilitas agar para pengunjung yang datang dapat menikmati objek wisata ini. Objek wisata ini juga memiliki sebuah angkringan yang menjual beberapa produk makanan maupun minuman yang ditawarkan kepada pengunjung yang datang. Adapaun beberapa permasalahan yang ditemui antara lain: angkringan belum memiliki papan nama, belum memiliki daftar menu untuk menunjukkan daftar makanan dan minuman yang dijual, belum memiliki fasilitas tempat duduk yang memadai, dan belum memiliki pencahayaan yang cukup jika di malam hari. Adapun metode yang dilakukan antara lain observasi lapangan, sosialisasi perencanaan kegiatan, menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, pelaksanaan kegiatan, serta pengawasan dan pendampingan. Berdasarkan beberapa permasalahan yang kami temui di lapangan, maka pada pengabdian kali ini kami melakukan beberapa pembangunan dan penambahan fasilitas penunjang di lokasi objek wisata pemancingan ini yaitu: pembuatan papan nama angkringan, pembuatan daftar menu, pembuatan fasilitas tempat duduk, dan pemasangan lampu penerangan.
Hubungan Frekuensi Menonton Drama Korea dengan Pemilihan Makanan Remaja Di Balikpapan Praseptia Gardiarini; Chardina Dianovita; Farida Farida
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 7, No 1 (2023): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v7i1.1588

Abstract

Korean dramas are currently the craze of teenagers, including among students. This allows for behavioral changes due to seeing what is in the drama, one of which is about food selection. This study aims to determine the relationship between the frequency of watching Korean dramas with food choices for students in the Hospitality Department, Poltekba. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional study method. Data collection includes demographic data on students such as age, gender, education level and student income. Additional data are the frequency of watching Korean dramas, food selection and a semi-quantitative food frequency questionnaire to obtain student consumption data. The population in this study were Poltekba students with a sample of 79 students. Data analysis method using Pearson correlation. The results of the descriptive data obtained were 83.5% women with an age range of 20-23 years as many as 60.8%, the level of education in the second year was 68% and the dominant income was classified as moderate at 48.1%.. While the results of food selection, students chose snacks and Korean main meals by 40% and 48%, respectively. Based on the Pearson Correlation test, which is equal to p-value 0.018 and p-value 0.015, it proves that there is a significant relationship between the frequency of watching Korean dramas and food choices for Catering students at Poltkba. 
Optimalisasi Pengembangan Objek Wisata Sungai Wain Melalui Pembuatan Fasilitas Glamour Camping (Glamping) Chardina Dianovita; Febby Rio Pratama Syarif; Ranti Rustika; Praseptia Gardiarini
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 4 No 1 (2024): JAMSI - Januari 2024
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.1029

Abstract

Hutan Lindung Sungai Wain saat ini mulai membuka diri untuk menjadi wisata masal dengan fokus pada ekowisata, eduwisata, dengan sistem pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism) dengan fokus menciptakan wisatawan yang berkualitas didalam kawasan. Kawasan ini juga memiliki zonasi jelajah wisatawan yang bisa dipilih, apakah hanya berjalan-jalan ringan, atau trekking masuk kedalam hutan yang lebih serius. Kawasan desa wisata ini menjadi memiliki keberagaman pilihan wisata baik budaya, makanan, wisata buatan, dan wisata alam. kawasan ini memiliki lahan yang cukup luas, sehingga masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan secara optimal. Pengurus Pokdarwis setempat berencana membangun sebuah kawasan yang dapat digunakan untuk camping, outbond, ataupun team building. Kami telah melakukan pengembangan fasilitas dan inovasi kreatif dalam pengelolaan objek wisata Sungai Wain melalui Glamour Camping (Glamping). Adapun metode yang digunakan antara lain observasi lapangan, sosialisai rencana kegiatan, penyiapan alat dan bahan yang diperlukan, pelaksanaan kegiatan, serta pendampingan. Hasil yang telah dicapai berupa penyerahan peralatan penunjang Glamour Camping (Glamping) dan kegiatan pelatihan serta pendampingan tata kelola pengembangan objek wisata.
Penerapan Personal Hygiene, Sanitasi Peralatan, dan Sanitasi Lingkungan pada Pedagang Nasi Goreng: Studi Kasus Pada Pedagang Nasi Goreng di Kota Balikpapan Chardina Dianovita; Praseptia Gardiarini; Farida Farida; Yolinda Agung
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 8, No 1 (2024): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v8i1.1888

Abstract

The importance of maintaining cleanliness and health is carried out to avoid the dangers of pollution and contamination and prevent various types of diseases. The purpose of this study was to describe personal hygiene, equipment sanitation, and environmental sanitation for fried rice seller. The type of research used is descriptive qualitative, using data collection methods through field observations, in-depth interviews, and the results of documentation. The respondents used were Artomoro fried rice seller who had at least 3 months work experience and were directly involved in handling food. Based on the results of observations, it was found that employees had not properly implemented personal hygiene, such as not using aprons, gloves and head coverings. For the use of equipment is good enough, and store equipment in a clean place. In the selling area, trash is still scattered on the terraces of the stalls, moldy walls and trash cans with open conditions, but trash bins are routinely cleaned by changing the plastic waste every day.
A Rahayu, Enita; Dianovita, Chardina; Rama Oktaviani, Ida
Journal of Applied Community Engagement Vol 4 No 1 (2024): Journal of Applied Community Engagement (JACE)
Publisher : ISAS (Indonesian Society of Applied Science)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52158/jace.v4i1.697

Abstract

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sangat mudah ditemukan di kalangan masyarakat, namun begitu jumlahnya yang sangat banyak mengakibatkan harganya menjadi turun dan hasil olahannya pun tidak bertahan lama. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan yang lebih inovatif agar lele bisa memiliki harga jual yang lebih tinggi dan lebih awet, yaitu dengan dibuat menjadi olahan nugget. Olahan ini sangat mudah untuk dibuat khususnya bagi kalangan ibu-ibu yang ingin membuat industri rumahan, sehingga bisa menaikkan perekonomian mereka. Tujuan dari pelatihan dan pendampingan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam pembuatan nugget dari lele. Hasil dari pelatihan ini, para peserta pelatihan mampu meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam pembuatan nugget dari lele yang nantinya dapat digunakan sebagi peluang usaha. Kesimpulannya adalah pelatihan ini sudah berhasil membantu meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam pembuatan nugget dari lele.