Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS DIET, SOSIO-DEMOGRAFI, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENGENDALIAN GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT KANUJOSO DJATIWIBOWO (RSKD) BALIKPAPAN Gardiarini, Praseptia; Sudargo, Toto; Pramantara, I Dewa Putu
GIZI INDONESIA Vol 40, No 2 (2017): September 2017
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36457/gizindo.v40i2.237

Abstract

Pengendalian gula darah yang buruk, dapat memperparah terjadinya penyakit. Kualitas diet merupakan faktor penting dalam pengendalian gula darah, pengendalian gula yang baik dapat menghindarkan penderita diabetes dari kemungkinan komplikasi lebih lanjut. Kualitas diet, sosio-demografi dan dukungan keluarga akan berdampak terhadap manajemen penyakit DM, hubungan diantara ketiga hal tersebut belum pernah diteliti sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan kualitas diet, faktor sosio-demografi dan dukungan keluarga dengan pemeliharaan gula darah pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Studi Cross-sectional digunakan untuk mengetahui kaitan antara kualitas diet, faktor sosio-demografi dan dukungan keluarga terhadap pengedalian gula darah. Diet Quality Index- International (DQI-I) digunakan untuk menilai kualitas diet, kuesioner Hensarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS) digunakan untuk mengetahui dukungan keluarga. Path regression digunakan untuk mengetahui pengaruh kualitas diet, sosio-demografi dan dukungan keluarga terhadap HbA1c. Hasil penelitian menunjukkan skor kualitas diet yang dicapai subjek penelitian mencapai rata-rata 55.97 ± 6.1. Pendapatan dan pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan pada kualitas diet yaitu 6,55 persen dan 7,11 persen (p0,05). Tidak ditemui hubungan yang signifikan antara pendidikan pendapatan dan kualitas diet pada kadar HbA1c. Kesimpulan dari penelitian bahwa pendidikan dan pendapatan memiliki pengaruh pada skor kualitas diet. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kualitas diet, faktor sosio demografi dan dukungan keluarga terhadap kadar HbA1c.ABSTRACT  The Association of Diet Quality, Sosiodemography, Family Support with Blood Glucose Control among Type 2 Diabetes Patients at RS. Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) in BalikpapanDiet Quality is an important factor to control blood glucose and it could avoid the patient of DM type 2 from complication. Socio-demography factors and family support could help patients in managing DM type 2. The objective of the study is to understand the relationship of diet quality, socio-demography factors, and family support for controlling blood glucose in patients with Diabetes Mellitus Type 2 at Kanujoso Djatiwibowo Hospital. A cross-sectional study was used in this study to know the relationship of diet quality, socio-demography factors, and family support to control blood glucose. Diet Quality Index-International (DQI-I) was used to assess diet quality of all subjects. Hensarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS) questionnaire was used to know family support. Data were analyzed using regression path to know the relationship of diet quality, socio-demography factors, and family support to HbA1c. The result showed that all subjects had scores of diet quality approximately 55.97 ± 6.1. Income and education level factors had a significant relationship with diet quality, i.e 6.55 percent and 7.11 percent (p0.05). There was an inverse relationship between family support and HbA1c level. Income and education level factors have affected on diet quality. No correlation found between diet quality, socio-demography factors and family support with HbA1c level. Keywords: Diet quality, family support, DM type 2, HbA1c
HUBUNGAN ANTARA KUALITAS DIET, SOSIO-DEMOGRAFI, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENGENDALIAN GULA DARAH PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT KANUJOSO DJATIWIBOWO (RSKD) BALIKPAPAN Gardiarini, Praseptia; Sudargo, Toto; Pramantara, I Dewa Putu
GIZI INDONESIA Vol 40, No 2 (2017): September 2017
Publisher : PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.469 KB)

Abstract

Pengendalian gula darah yang buruk, dapat memperparah terjadinya penyakit. Kualitas diet merupakan faktor penting dalam pengendalian gula darah, pengendalian gula yang baik dapat menghindarkan penderita diabetes dari kemungkinan komplikasi lebih lanjut. Kualitas diet, sosio-demografi dan dukungan keluarga akan berdampak terhadap manajemen penyakit DM, hubungan diantara ketiga hal tersebut belum pernah diteliti sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kaitan kualitas diet, faktor sosio-demografi dan dukungan keluarga dengan pemeliharaan gula darah pada pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan. Studi Cross-sectional digunakan untuk mengetahui kaitan antara kualitas diet, faktor sosio-demografi dan dukungan keluarga terhadap pengedalian gula darah. Diet Quality Index- International (DQI-I) digunakan untuk menilai kualitas diet, kuesioner Hensarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS) digunakan untuk mengetahui dukungan keluarga. Path regression digunakan untuk mengetahui pengaruh kualitas diet, sosio-demografi dan dukungan keluarga terhadap HbA1c. Hasil penelitian menunjukkan skor kualitas diet yang dicapai subjek penelitian mencapai rata-rata 55.97 ± 6.1. Pendapatan dan pendidikan memiliki pengaruh yang signifikan pada kualitas diet yaitu 6,55 persen dan 7,11 persen (p<0,05). Tidak ditemui hubungan yang signifikan antara pendidikan pendapatan dan kualitas diet pada kadar HbA1c. Kesimpulan dari penelitian bahwa pendidikan dan pendapatan memiliki pengaruh pada skor kualitas diet. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara kualitas diet, faktor sosio demografi dan dukungan keluarga terhadap kadar HbA1c.ABSTRACT  The Association of Diet Quality, Sosiodemography, Family Support with Blood Glucose Control among Type 2 Diabetes Patients at RS. Kanujoso Djatiwibowo (RSKD) in BalikpapanDiet Quality is an important factor to control blood glucose and it could avoid the patient of DM type 2 from complication. Socio-demography factors and family support could help patients in managing DM type 2. The objective of the study is to understand the relationship of diet quality, socio-demography factors, and family support for controlling blood glucose in patients with Diabetes Mellitus Type 2 at Kanujoso Djatiwibowo Hospital. A cross-sectional study was used in this study to know the relationship of diet quality, socio-demography factors, and family support to control blood glucose. Diet Quality Index-International (DQI-I) was used to assess diet quality of all subjects. Hensarling Diabetes Family Support Scale (HDFSS) questionnaire was used to know family support. Data were analyzed using regression path to know the relationship of diet quality, socio-demography factors, and family support to HbA1c. The result showed that all subjects had scores of diet quality approximately 55.97 ± 6.1. Income and education level factors had a significant relationship with diet quality, i.e 6.55 percent and 7.11 percent (p<0.05). There was an inverse relationship between family support and HbA1c level. Income and education level factors have affected on diet quality. No correlation found between diet quality, socio-demography factors and family support with HbA1c level. Keywords: Diet quality, family support, DM type 2, HbA1c
Pengaruh formulasi tepung terigu dan daun singkong bubuk terhadap sifat sensoris nugget vegetarian jamur merang (Volvariella volvacea) Chardina Dianovita; Praseptia Gardiarini
Journal of Tropical AgriFood Volume 1, Nomor 2, Tahun 2019
Publisher : Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35941/jtaf.1.2.2019.2848.74-78

Abstract

Nugget merupakan alternatif makanan cepat saji yang praktis karena hanya membutuhkan sedikit waktu (1–3 menit), nugget sudah dimasak setengah matang pada pengolahan awal. Jamur merang merupakan bahan yang sering digunakan dalam membuat nugget vegetarian. Beberapa perlakuan untuk meningkatkan penerimaan sensoris (warna, rasa, aroma, dan tekstur) nugget vegetarian telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan daun singkong bubuk terhadap sifat sensoris nugget jamur merang. Penelitian ini adalah penelitian faktor tunggal (formulasi tepung terigu (TT) dan daun singkong bubuk (DSB)) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap. Formulas TT:DSB dalam persen adalah 25:75, 50:50, dan 75:25. Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Friedman dilanjutkan dengan uji BNJ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi tepungterigu dan daun singkong bubuk memberi pengaruh nyata terhadap sifat sensorishedonik untuk atribut rasa (p=0,028), namun tidak memberikan pengaruh nyata terhadap atribut warna (p=0,291), aroma (p=0,154), dan tekstur (p=0,902). Formulasi TT:DSB memberikan pengaruh nyata terhadap semua atribut sensoris mutu hedonik nugget vegetarian jamur merang, yaitu warna (p = 0,014), rasa (p = 0,003), aroma (p = 0,001), dan tekstur (p = 0,000).
The Improvement Of Menu Based On Pare As A Diet Menu Specially In Diabetes Mellitus Patients In Hospitals Praseptia Gardiarini; Ria Setyawati
Jurnal Sains Boga Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Sains Boga, Volume 2 Nomor 1, Mei 2019
Publisher : Program Studi Tata Boga Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JSB.002.1.05

Abstract

Background: Diabetes Mellitus (DM) is a disease whose prevalence has increased every year. The increase in prevalence is thought to be due to lifestyle changes and urbanization that affect the pattern and selection of food menus. One of the easiest management is to consume drugs, but the use of repentance for a long time will cause side effects and quite expensive costs.Pare is one type of vegetable that can be used as an alternative to the main food menu for diabetic mellitus, but because the taste is bitter, Pare is rarely used as a daily menu. Even at the Hospital a Pare-based menu is rarely applied to patients, especially those with Diabetes. Object: This study aims to examine the development of Pare-based menus so that it can be used as an alternative menu for inpatients in hospitals, especially for people with Diabetes Mellitus. Methods:There are two methods used in this study, experimental research methods and statistical descriptions. Result: The results of the stir-fried bitter melon from the experiment were bitter melon vegetables whose color was fresh green, the distinctive aroma of bitter melon still smelled, the texture was soft and the bitter taste was somewhat reduced. Panelist's hedonic test, who stated that they rather like 6 (18.8%), and like 21 (65.6%) and really like 4 (12.5%). Conclsion: Based on the results of the study, it can be concluded that bitter melon can be a basic menu item for type 2 diabetes mellitus patients hospitalized at the hospital.
Penerapan Kesehatan Keselamatan Kerja (K3) di UMKM Laundry Balikpapan Yogiana Mulyani; Praseptia Gardiarini; Syahrul Karim
Jurnal Abdimas Mahakam Vol. 3 No. 1 (2019): Januari
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.65 KB) | DOI: 10.24903/jam.v3i1.413

Abstract

Usaha laundry merupakan suatu usaha yang saat ini mulai berkembang di Balikpapan. Laundry menjadi kebutuhan bagi warga Balikpapan yang memiliki jadwal padat sehingga tidak punya waktu lebih untuk mencuci. Komunitas Laundry Balikpapan (KLB) merupakan suatu komunitas yang didirikan untuk menjadi wadah bagi pengusaha-pengusaha laundry di Balikpapan. Salah satu permasalahan yang ditemui di KLB adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya memperhatikan keselamatan, keamanan kerja (K3) dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Pelaksanaan pelatihan meliputi pemberian materi, pengisian kuesioner pre dan post test, serta praktek langsung pelaksanaan K3 di Laundry di Hotel Novotel Balikapan. Peserta berjumlah 22 orang yang merupakan pekerja dan pemilik usaha laundry yang tergabung dalam KLB. Berdasarkan pre-post tes yang diberikan, pengetahuan peserta meningkat dan setelah melaksanakan pelatihan K3 di Unit Laundry Novotel Balikpapan, peserta semakin paham mengenai pelaksanan K3 di tempat usaha mereka masing-masing. Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan ini adalah bahwa setiap pemilik maupun pekerja di tempat usaha laundry harus memahami standar K3 yang harus disediakan di tempat kerja guna menjamin kesehatan dan keselamatan kerja setiap orang yang ada di wilayah tersebut. 
Penyuluhan dan Pelatihan Pembuatan Olahan Berbahan Pangan Lokal Kaya Zat Besi Guna Cegah Anemia Santriawati Pondok Pesantren Subulusalam Balikpapan Praseptia Gardiarini; Chardina Dianovita; Abdul Gafur; Ranti Rustika
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 1 No 1 (2021): JAMSI - September 2021
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.137 KB) | DOI: 10.54082/jamsi.61

Abstract

Santriwati yang ada di Subulusalam berusia sekitar 13-17 tahun yang merupakan kategori remaja putri. Remaja putri sangat rentan mengalami anemia, karena mengalami masa pubertas yang berupa menstruasi dan padatnya kegiatan serta aktivitas fisik yang mereka lakukan. Hal tersebut bila tidak ditunjang dengan nutrisi yang baik akan memungkinkan terjadinya anemia pada santriwati. Bayam, hati, dan tempe mrupakan bahan makanan yang memiliki kandungan zat besi, dan banyak digunakan dalam membuat makanan yang digunakan untuk meningkatkan sel darah merah. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan untuk membuat bahan olahan yang mengandung zat besi. Produk yang dibuat adalah nuget hati bayam dan bronies tempe wortel. Metode yang digunakan adalah metode survey langsung pada menu yang dikonsumsi santriwati yang dilakukan ke pondok pesantren Subulus Salam. Hasil yang diperoleh adalah santriwati Subulus Salam mendapatkan pengetahuan yang lebih mengenai anemia dan cara untuk mencegahnya kemudian pengelola makanan santriwati Subulus Salam dapat membuat produk makanan yang kaya akan zat besi yaitu nugget hati bayam dan bronies tempe wortel yang memiliki cita rasa yang khas dan bergizi.
Penambahan Tepung Daun Singkong pada Pembuatan Nugget Jamur Merang Chardina Dianovita; Praseptia Gardiarini
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 4, No 1 (2020): JSHP (JURNAL SOSIAL HUMANIORA DAN PENDIDIKAN)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v4i1.784

Abstract

This research is culinary art research which make nugget product with adding cassava and flour from cassava leaf. The purpose of this research are : 1) to find out the process of making merang mushroom nugget with the of cassava leaf powder addition, 2) to determine the colour test, aroma, texture and  taste in making merang mushroom nuggets with the addition of cassava leaf powder, 3) to determine the test of color quality, texture, aroma and taste of the merang mushroom nugget with the addition of cassava leaf powder.  This study consisted of two stages, namely experiments and organoleptic tests. The test involved 38 less trained panelists, then the results were analyzed using SPSS 24.0 for Windows. The Analysis results expressed interest with the highest test average result of the color hedonic was 3.87, aroma was 4.03, texture was 3.79, and taste was 4.18. Meanwhile, the average results of the highest value of color hedonic quality test that express interested was 4.21, aroma was 3.76, taste was 3.89, and texture 3.53 was less interested. Of the two formulas most favored by panelists is F2 by adding 50 grams powder.Keywords: Merang Mushroom Nugget (Volvariella Volvacea), Cassava Leaf Powder (Manihot Utilissima).ABSTRAKPenelitian ini merupakan penelitian diranah boga dengan membuat produk nugget jamur. Pembuatan nugget jamur merang dengan penambahan tepung daun singkong sebagai diversifikasi produk nugget yang berasal dari bahan nabati. Adapun tujuan penelitian ini: 1) untuk mengetahui proses pembuatan nugget jamur merang dengan penambahan bubuk daun singkong, 2) untuk mengetahui uji kesukaan warna, aroma, tekstur dan rasa pada pembuatan nugget jamur merang dengan penambahan bubuk daun singkong, 3) untuk mengetahui uji mutu warna, tekstur, aroma dan rasa nugget jamur merang dengan penambahan bubuk daun singkong. Penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu eksperimen dan uji organoleptik. Pengujian melibatkan 38 orang panelis agak terlatih, kemudian hasilnya dianalisa menggunakan SPSS 24.0 For Windows. Hasil rata-rata tertinggi uji hedonik warna dengan nilai 3.87 menyatakan suka, aroma 4.03 menyatakan suka, tekstur 3.79 menyatakan suka, rasa 4.18 menyatakan suka. Sedangkan hasil rata rata tertinggi uji mutu hedonik warna dengan nilai 4.21 menyatakan suka, aroma 3.76 menyatakan suka, tekstur 3.53 menyatakan agak suka, rasa 3.89 menyatakan suka. Dari kedua formula yang paling disukai panelis adalah F2 dengan penambahan 50 gram tepung.Kata Kunci: Nugget Jamur Merang (Volvariella Volvacea), Bubuk Daun Singkong (Manihot Utilissima)
Pengembangan Tata Kelola Fasilitas Objek Wisata Pemancingan Ikan Air Tawar di Jurusan Teknik Kapal Niaga SMK Negeri 5 Balikpapan Chardina Dianovita; Praseptia Gardiarini; Ranti Rustika
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia Vol 2 No 6 (2022): JAMSI - November 2022
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54082/jamsi.516

Abstract

Objek wisata pemacingan yang terletak di Jalan Mulawarman no.65 Kelurahan lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur Kota Balikpapan ini merupakan salah satu objek wisata pemancingan yang terletak sangat strategis dan memiliki potensial untuk di kembangkan untuk menarik para pengunjung. Hanya saja, dikarenakan dari segi pengelolaan fasilitas yang belum memadai sehingga diperlukan adanya pembenahan fasilitas agar para pengunjung yang datang dapat menikmati objek wisata ini. Objek wisata ini juga memiliki sebuah angkringan yang menjual beberapa produk makanan maupun minuman yang ditawarkan kepada pengunjung yang datang. Adapaun beberapa permasalahan yang ditemui antara lain: angkringan belum memiliki papan nama, belum memiliki daftar menu untuk menunjukkan daftar makanan dan minuman yang dijual, belum memiliki fasilitas tempat duduk yang memadai, dan belum memiliki pencahayaan yang cukup jika di malam hari. Adapun metode yang dilakukan antara lain observasi lapangan, sosialisasi perencanaan kegiatan, menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan, pelaksanaan kegiatan, serta pengawasan dan pendampingan. Berdasarkan beberapa permasalahan yang kami temui di lapangan, maka pada pengabdian kali ini kami melakukan beberapa pembangunan dan penambahan fasilitas penunjang di lokasi objek wisata pemancingan ini yaitu: pembuatan papan nama angkringan, pembuatan daftar menu, pembuatan fasilitas tempat duduk, dan pemasangan lampu penerangan.
Hubungan Frekuensi Menonton Drama Korea dengan Pemilihan Makanan Remaja Di Balikpapan Praseptia Gardiarini; Chardina Dianovita; Farida Farida
JSHP : Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan Vol 7, No 1 (2023): JSHP (Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Politeknik Negeri Balikpapan.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jshp.v7i1.1588

Abstract

Korean dramas are currently the craze of teenagers, including among students. This allows for behavioral changes due to seeing what is in the drama, one of which is about food selection. This study aims to determine the relationship between the frequency of watching Korean dramas with food choices for students in the Hospitality Department, Poltekba. This study uses a quantitative approach with a cross-sectional study method. Data collection includes demographic data on students such as age, gender, education level and student income. Additional data are the frequency of watching Korean dramas, food selection and a semi-quantitative food frequency questionnaire to obtain student consumption data. The population in this study were Poltekba students with a sample of 79 students. Data analysis method using Pearson correlation. The results of the descriptive data obtained were 83.5% women with an age range of 20-23 years as many as 60.8%, the level of education in the second year was 68% and the dominant income was classified as moderate at 48.1%.. While the results of food selection, students chose snacks and Korean main meals by 40% and 48%, respectively. Based on the Pearson Correlation test, which is equal to p-value 0.018 and p-value 0.015, it proves that there is a significant relationship between the frequency of watching Korean dramas and food choices for Catering students at Poltkba. 
APPLICATION OF SOLAR CELL SYSTEM FOR STREET LIGHTING AND INCREASING DIVERSIFICATION OF PROCESSED FISH FOR FISHERMEN AND HOUSEHOLD GROUPS TO INCREASE ECONOMIC RESILIENCE IN KELURAHAN LAMARU , KOTA BALIKPAPAN Maria Ulfah; Andi Sri Irtawaty; Armin; Praseptia Gardiarini; Dessy Handa Sari
Jurnal Pengabdian Ahmad Yani Vol. 1 No. 2 (2021): December
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTI) Bontang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.331 KB) | DOI: 10.53620/pay.v1i2.35

Abstract

The results of the survey and field observations to the Partner (Kelurahan Lamaru Balikpapan), the Balikpapan State Polytechnic Village Development team obtained information from interviews with the kelurahan that there were still RT-RT areas that lacked access to street lighting. Includes RT. 8, RT.19, RT 22, RT 23 RT 28. This lack of access to lighting results in frequent traffic accidents for motorists who cross the road and are not criminals at night or in dark conditions. In addition to the problems above, information was also obtained, that fish, which is one of the natural resources at partner locations, is still not optimally utilized because the average catch of residents is directly sold to traditional markets. as street lamp lighting in several RTs that have been determined above and Increasing Diversification of Processed Fish into Shredded and Nugget. The 5 lamp units that were installed were operating well and received a very positive appreciation by the residents. Residents are also given knowledge about solar cell technology and how to maintain the lamp unit so that its use can be maximized. The Village Development Team also conducted training on diversification of tongkol into shreds and nuggets to provide more value added which has an impact on improving the economy of residents at partner locations which is also accompanied by socialization related to the nutritional value of tongkol. In this Community Service Activity, this village development also carried out the handover of 5 units of village street lighting and a set of kitchen utensils for processing tongkol from the team to the kelurahan which was immediately received by the Lamaru village head.