Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Correlation Of Body Mass Index With Grip Muscle Strength In Elderly Women IP Darmawijaya; Putu Rara Kumbhara Vigneswari; Daryono Daryono
Sport and Fitness Journal Vol 10 No 1 (2022): Volume 10, No. 1, January 2022
Publisher : Program Studi Magister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/spj.2022.v10.i01.p03

Abstract

Elderly (elderly) is closely related to problems with the musculoskeletal system. With increasing age, the elderly experience an aging process that will decrease the production of synovial fluid in the joints, decrease muscle tone and decrease muscle strength. One of the decrease in muscle strength is a decrease in hand grip muscle strength. Hand grip muscle strength can be influenced by several factors, one of which is body mass index (BMI). This study was conducted in May 2021 with the aim of knowing the relationship between body mass index and hand grip muscle strength in elderly women aged 60-67 years in Kemoning Village, Klungkung Regency, Bali. The research design used was cross sectional and obtained a sample of 12 people. Hand grip muscle strength was measured using the Hand Grip Dynamometer, while body mass index (BMI) was obtained from the calculation of body weight (kg) height (m²). The results of the study used the Pearson Product Moment correlation test with the value of Sig. (2-tailed) 0.000 and correlation closeness 0.887. This shows that there is a very strong significant correlation between BMI and hand grip muscle strength in elderly women aged 60-67 years. The hand grip muscle strength of the elderly with the thin category is smaller than the normal category.
Perbaikan Kemampuan Keseimbangan Dinamis dengan Core Stability Exercise pada Penari Hip Hop Ekstrakurikuler di SMA N 1 Sukawati Ni Putu Ari Meiyani Suriatha Putri; I Gede Arya Sena; Daryono
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 8 No. 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.385 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.5855112

Abstract

Tarian hip hop adalah bagian dari modern dance yang sekarang sudah sangat berkembang pesat di seluruh dunia.  Gerakan tarian hip hop memiliki ciri lebih flow dan gerakan mengikuti lagu serta ritme. Keseimbangan diperlukan karena pada saat menari, penari harus mampu kembali pada posisi awal. Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan posisi agar tetap baik dalam kondisi statis maupun dinamis atau dapat mengendalikan gerakan dalam posisi stabil. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan keseimbangan dinamis dengan core stability exercise pada penari hip hop ekstrakurikuler di SMA N 1 Sukawati. Alat ukur keseimbangan dinamis menggunakan y balance test. Rancangan penelitian menggunakan one group pre test and post test dengan nilai hasil rata-rata keseimbangan dinamis sebelum melakukan latihan diperoleh 87,03% dan setelah dilakukan latihan menjadi 88,64% dengan persentase peningkatan 1,84%. Analisis uji paired t-test dengan hasil nilai p adalah 0,000 dimana nilai p<0,05 maka hasil uji signifikan, sehingga bisa dinyatakan bahwa adanya perbaikan keseimbangan dinamis setelah diberikan latihan core stability pada penari hip hop ekstrakurikuler di SMA N 1 Sukawati.
Hubungan Sikap Dan Durasi Kerja Dengan Keluhan Muskuloskeletal Pada Karyawan Kantor Di Rumah Sakit Prima Medika Bali Antonius Tri Wahyudi; Indah Pramita; Daryono Daryono
Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi Vol 6 No 2 (2022): Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi
Publisher : Universitas Widya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33660/jfrwhs.v6i2.170

Abstract

Karyawan kantor di RS Prima Medika melakukan aktivitas pekerjaan dengan sikap kerja duduk statis. Sikap ini dipertahankan selama bekerja kurang lebih dari 4 jam sampai dengan 8 jam lebih. Sikap kerja duduk dalam waktu yang lama dengan leher dan punggung tidak dalam posisi ergonomis mengakibatkan pemendekan pada otot-otot skeletal, hal ini dikarenakan terjadinya reaksi ketegangan atau kontraksi dalam jangka waktu yang panjang sehingga apabila terjadi secaara terus menerus dapat menyebabkan keluhan pada otot-otot yang mendapat beban. Metode penelitian ini adalah metode Cross Sectional dengan menggunakan responden sebanyak 27 orang karyawan kantor RS Prima Medika yang didapat berdasarkan kriteria penelitian. Alat ukur pada penelitian ini adalah Rapid Entire Body Assessment untuk mengukur sikap kerja dan lembar kuesioner Nordic Body Map untuk mengukur keluhan muskuloskeletal dari responden. Hasil pengukuran selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan Spearman’s Rho Test. Hasil Spearman’s Rho Test menunjukkan nilai signifikasi 0,990 dan nilai korelasi 0,003 antara sikap kerja dengan keluhan muskuloskeletal dan nilai korelasi 0,068 dan nilai signifikasi 0,737 antara durasi kerja dengan keluhan muskuloskeletal. Hasil ini menunjukkan bahwa korelasi sikap kerja dan durasi kerja dengan keluhan muskuloskeletal memiliki hubungan searah yang sangat lemah dan tidak signifikan
Pengaruh Perceptual Motor Program terhadap Keseimbangan pada Anak Autism Spectrum Disorder (ASD) Indah Pramita; Daryono; Antonius Tri Wahyudi
Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Vol. 8 No. 2 (2022): Juni 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Universitas PGRI Mahadewa Indonesia bekerjasama dengan Asosiasi Prodi Olahraga Perguruan Tinggi PGRI (APOPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.203 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.6783284

Abstract

Salah satu gangguan motorik yang membatasi anak Autism Spectrum Disorder (ASD) adalah ganguan keseimbangan. Gangguan keseimbangan pada anak ASD dapat dilihat dari ketidak mampuan dalam mempertahankan posisi tertentu, berdiri goyang dan juga gaya berjalan yang tidak stabil. Perceptual Motor Program adalah suatu metode latihan guna memberikan stimulasi terhadap keterampilan persepsi motorik anak. Perceptual motor program dapat meningkatkan hubungan antara persepsi sensori dan motorik anak karena fungsi taktil, visual, auditory, propioseptik ditingkatkan, sehingga akan meningkatkan keseimbangan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh  pemberian perceptual motor program dalam meningkatkan keseimbangan statis dan dinamis anak Autism Spectrum Disorder (ASD). Penelitian ini bersifat pre eksperimental dengan rancangan pre-test and post-test group design. Penelitian ini dilakukan di Yayasan Pradnyagama dengan metode pengambilan sampel purpossive sampling. Total sampel dalam penelitian ini berjumlah 10 sampel.  Hasil penelitian ini menyatakan Perceptual Motor Program meningkatkan keseimbangan statis sebesar 36,18% dan keseimbangan dinamis sebesar 124,59%. Hasil Uji Wilcoxon test pada keseimbangan statis memiliki nilai p=0,002 (p≤ 0,05) dan uji Paired sample Test pada kseimbangan dinamis memiliki nilai p=0.001 (p≤ 0,05). Keseimpulan dalam penelitian ini Pemberian Perceptual Motor Program dapat meningkatkan keseimbangan statis dan dinamis pada Anak Autism Spectrum Disorder (ASD).
PENGARUH CORE STABILITY EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN DAYA TAHAN OTOT VERTEBRA LUMBAL PADA PENGERAJIN UKIRAN KAYU DI DESA BURUAN TAMPAKSIRING GIANYAR Putu Meiyana Trisaputra; Antonius Tri Wahyudi; Daryono Daryono; IP Darmawijaya
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 4: September 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengerajin ukiran kayu memerlukan sikap kerja yang cenderung membungkuk. Bekerja dalam posisi ini melibatkan kerja otot abdominal bekerja secara memendek menahan berat badan ke depan dan otot pinggang bekerja seperti secara memanjang untuk mempertahankan tubuh. Gerakan tersebut jika dilakukan terus menerus dapat menyebabkan penurunan kekuatan otot lumbal, untuk mencegahnya diperlukan McKenzie Exercise secara rutin. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui bagaimana pengaruh core stability exercise terhadap daya tahan otot lumbal pada pengerajin ukiran kayu Desa Buruan, Tampaksiring, Gianyar. Rancangan penelitian menggunakan pre-experimental dengan design one group pre-test dan post-test. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah core stability exercise, variabel terikat adalah daya tahan otot lumbal. Nilai rata-rata kekuatan otot lumbal sebelum dilakukan latihan diperoleh 51,25 kg yang menandakan kekuatan otot lumbal berada pada kategori kurang dan setelah diberikan latihan menjadi 73,67 kg yang menandakan kekuatan otot lumbal berada pada kategori sedang dengan persentase peningkatan 43,74%. Dianalisis menggunakan uji paired sample t-test menunjukkan nilai p=0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat pengaruh McKenzie Exercise kekuatan otot lumbal sampel. Simpulan pada penelitian ini yaitu McKenzie Exercise mempengaruhi kekuatan otot lumbal dan dapat dijadikan solusi untuk menjaga kekuatan otot pada area lumbal.
BALLOON-BLOWING EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KAPASITAS FISIK PADA POPULASI LANSIA DI DATARAN TINGGI: PRE-EKSPERIMENTAL STUDI I Wayan Budi Ariyana; Daryono Daryono; I Gede Arya Sena; I Gede Eka Juli Prasana; Anak Agung Gede Angga Puspa Negara
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 10 No 3 (2022): Majalah Ilimiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor of Physiotherapy and Physiotherapy Profession Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2022.v10.i03.p07

Abstract

Pendahuluan: Daya tahan kardiorespirasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kapasitas fisik lansia. Semakin baik daya tahan kardiorespirasi lansia maka akan semakin baik pula kapasitas fisiknya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas fisik lansia yang terlatih di daerah dataran tinggi dengan pendekatan Balloon blowing exercise sebagai salah satu latihan pernapasan dengan menggunakan balon yang dimodifikasi dengan cara menarik nafas lewat hidung kemudian menghembuskannya lewat mulut sambil meniup balon. Metode: Rancangan penelitian ini adalah pre-eksperimental grup (quasi eksperimental) dengan one group pretest and postest design, dengan jumlah subjek penelitian yaitu 12 orang lansia laki-laki. Intervensi ballon-blowing exercise diberikan dalam frekuensi satu kali sehari selama dua minggu. Hasil: Analisis paired t-test menunjukkan nilai p = 0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa pemberian ballon-blowing exercise efektif dalam meningkatkan daya tahan kardiorespirasi pada lansia di dataran tinggi. Kesimpulan: Pelatihan ballon-blowing mampu meningkatkan kapasitas fisik daya tahan kardiorespirasi pada lansia di dataran tinggi. Kata kunci: balloon blowing exercise daya tahan kardiorespirasi, kapasitas fisik lansia
SUDUT PANDANG ERGONOMI PADA ORGANISASI DAN LINGKUNGAN KERJA PETI KEMAS PT. BALI TUNA SEGAR DI PELABUHAN LAUT BENOA – BALI Daryono -; I Made Astika Yasa
Jurnal Kesehatan Terpadu Vol 5, No 2 (2021): JURNAL KESEHATAN TERPADU
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (606.559 KB)

Abstract

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki beberapa pelabuhan termasuk pelabuhan peti kemas dan salah satunya berada di Bali yaitu PT. Bali Tuna Segar yang melayani pengolahan bahan baku (ikan tuna) siap ekspor secara langsung dan juga melayani penyimpanan bahan baku dalam ruang pendingin (Cold Storage). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sudut pandang secara ergonomi pada organisasi dan lingkungan kerja peti kemas PT. Bali Tuna Segar di Pelabuhan Laut Benoa Bali. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif (field research) berupa pengamatan, wawancara dan penelaahan dokumen. Pengamatan dilakukan pada area kerja dan wawancara dilakukan pada pemilik dan pekerja perusahaan peti kemas tersebut. Hasil yang diperoleh adalah perusahaan telah melakukan pendekatan ergonomi dalam hal keselamatan kerja dengan baik (kelengkapan alat pelindung diri, keamanan ruangan, sterilisasi ruangan dan kebersihan), kondisi lingkungan kerja yang bersih dan organisasi telah melakukan sistem ergonomi baik dari jam kerja, waktu istirahat, skema organisasi yang mudah dipahami dan kelengkapan keselamatan kerja yang diusahakan dengan baik. Perlunya perbaikan dan saran yang berkaitan dengan penambahan lorong pengunjung, alat pelindung diri yang diganti secara berkala, perawatan sarana dan prasarana yang lebih baik, penggunaan display dengan bahan yang permanen dan awet. Kata Kunci: Ergonomi, Organisasi, Lingkungan Kerja, Peti Kemas
Hubungan Kekuatan Otot Tungkai terhadap Tinggi Loncatan Pemain Bola Basket di Lapangan Basket Kertalangu) Ida Ayu Gede Ratih Pradnya Swari; I Made Yoga Parwata; Daryono
JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI) Vol. 2 No. 2 (2023): JURNAL KESEHATAN, SAINS, DAN TEKNOLOGI (JAKASAKTI)
Publisher : LPPM Universitas Dhyana Pura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36002/js.v2i2.2605

Abstract

Kekuatan otot tungkai sangat berperan penting terhadap tinggi loncatan pemain basket. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kekuatan otot tungkai terhadap tinggi loncatan pemain bola basket. Populasi pada penelitian ini berjumlah 20 orang, yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu siswa laki-laki yang mengikuti ekstrakulikuler basket di SMA Negeri 2 Abiansemal. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara non probability sampling dengan metode purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini yaitu sampel laki-laki yang tergabung dalam ekstrakulikuler basket di SMA Negeri 2 Abiansemal sebanyak 20 orang. Dengan metode pengumpulan data menggunakan leg dynamometer untuk mengetahui kekuatan otot tungkai dan papan skala vertical jump untuk mengetahui tinggi loncatan pemain bola basket. Data yang dikumpul kemudian diolah oleh tenaga professional di bidang olah data dengan analisis univariate. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kekuatan otot tungkai terhadap tinggi loncatan pemain bola basket dengan tingkat kategori hubungan sangat tinggi dengan hasil uji korelasi pearson product moment 0,912 positif searah.
PENERAPAN LATIHAN SQUARE STEPPING EXERCISE TERHADAP KELINCAHAN BERJALAN PADA LANSIA Kadek Sinta Adi Pratiwi; Agung Wahyu Permadi; I Made Yoga Parwata; Daryono Daryono
Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia Vol 11 No 3 (2023): Majalah Ilmiah Fisioterapi Indonesia
Publisher : Bachelor and Profession of Physiotherapy Study Program, Faculty of Medicine, Udayana University in collaboration with Indonesian Physiotherapy Association (IPA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MIFI.2023.v11.i03.p19

Abstract

Pendahuluan: Proses penurunan fungsi yang terjadi pada lansia adalah menurunannya kekuatan otot yang mengakibatkan penurunan kemampuan fleksibilitas otot, dimana akan mempengaruhi kemampuan mempertahankan keseimbangan postural atau keseimbangan tubuh sehingga sangat berpengaruh dengan kelincahan pada lansia. Metode: Metode yang digunakan adalah one group pre-test post-test design, yaitu dalam penelitian ini memiliki hasil penelitian sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan. Sampel dalam penelitian berjumlah 25 orang yang ditentukan menggunakan kriteria inklusi, eksklusi serta drop out. Tempat pelaksanaan penelitian dilakukan di wantilan Desa Beringkit Belayu. Penelitian ini dimulai pada tanggal 28 april 2023 sampai 28 Mei 2023. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan setiap 3 kali seminggu dalam waktu penelitian total yaitu 4 minggu dengan durasi setiap kali dilakukan latihan berkisar dari 15 menit sampai 30 menit. Hasil: Hasil analisis data penelitian pada uji normalitas yang menggunakan uji shapiro wilk test dengan nilai signifikan pretest kelincahan 0,989 dan nilai signifikan kelincahan post test 0,181 sehingga dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal, setelah diberikan latihan berupa Square Stepping Exercise (SSE) terhadap lansia. Simpulan: Latihan square stepping exercise menunjukan peningkatan kelincahan pada lanjut usia di Desa Beringkit Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan. Hal ini ditunjukan oleh rata-rata nilai kelincahan sebelum latihan adalah 12,50 detik yang menandakan bahwa nilai kelincahan dibawah kategori normal. Setelah dilakukan latihan square stepping exercise dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu, selama 4 minggu yang menggunakan 1 pola pergerakan yang dilakukan 10 kali repetisi untuk setiap pola, didapatkan nilai rata-rata keseimbangan menjadi 10,66 detik yang menandakan bahwa terjadi perubahan kelincahan setelah melakukan latihan dengan persentase peningkatan 14,72%.