Latar belakang: Penyebab permasalahan sebagai faktor resiko tingginya masalah kesehatan gigi mulut di wilayah kerja Puskesmas Kedungmundu adalah kurangnya pemahaman tentang pentingnya kesehatan gigi dan kebiasaan merawat gigi yang buruk. Hal ini bisa berupa perilaku menyikat gigi yang kurang tepat terutama di tingkat usia anak. Tujuan: Tujuan dari kegiiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan perilaku menyikat gigi yang tepat pada anak-anak dengan Pemanfaatan Buku Saku “Gigit Beras”. Metode: Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini meliputi pembuatan buku saku “Gigit Beras”, edukasi teknik menyikat gigi yang tepat sesuai buku saku serta melakukan evaluasi perilaku menyiklat gigi pada anak. Target partisipasi masyarakat yang ditetapkan adalah 50 orang yang terdiri dari ibu dan anaknya. Hasil: Terjadi perubahan yang signifikan dalam perilaku menyikat gigi anak setelah penggunaan buku saku. Proporsi anak yang tidak sesuai dalam menyikat gigi mereka menurun drastis dari 84% menjadi 12%, sedangkan proporsi anak yang sesuai meningkat dari 16% menjadi 88%. Kesimpulan: Buku saku “Gigit Beras” merupakan alat yang efektif dalam upaya meningkatkan kesehatan gigi anak dan mempromosikan perilaku yang lebih baik dalam perawatan gigi. Kata kunci: buku saku, gigit beras, kesehatan gigi anak, sikat gigi _____________________________________________________________________________ Abstract Background: The cause of the problem as a risk factor for the high prevalence of oral health issues in the Puskesmas Kedungmundu working area is a lack of understanding of the importance of oral health and poor dental care habits. This can manifest as improper teeth brushing behavior, especially among children. Objective: This community engagement initiative aims to improve proper teeth brushing behavior in children by utilizing the "Gigit Beras" Pocket Book. Method: The methods employed in this community engagement endeavor include the creation of the "Gigit Beras" Pocket Book, education on the correct teeth brushing techniques by the content of the pocketbook, and the evaluation of teeth brushing behaviors in children. The target participation is 50 individuals, comprising mothers and their children. Result: There was a significant change in children's tooth-brushing behavior after using the pocketbook. The proportion of children not following proper teeth brushing practices has dropped dramatically from 84% to 12%, while the proportion of those following correct practices has increased from 16% to 88%. Conclusion: The "Gigit Beras" pocketbook effectively enhances children's oral health and promotes better dental care behaviors. Keywords: pocketbook, gigit beras, children's dental health, toothbrushing