Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pemberdayaan kader posyandu melalui diversifikasi pangan lokal pada ibu hamil Nuristha Febrianti; Fitri Fitri; Lailatul Mukaromah; Fanissa Nur Ramadani; Ni Komang Mariasih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.26223

Abstract

AbstrakStunting adalah masalah gizi kronis yang terjadi pada anak-anak akibat kekurangan gizi terutama pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Di Kabupaten Sigi prevalensi angka stunting sebesar 26,4%, dengan Desa Tinggede sebagai salah satu desa dengan stunting tertinggi. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah stunting melalui edukasi gizi dan diversifikasi pangan lokal di Desa Tinggede. Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan tentang stunting dan pelatihan diversifikasi pangan lokal pada kader, dengan fokus pada pengolahan daun kelor menjadi 10 menu jenis makanan bergizi. Hasil menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang pentingnya gizi dan cara mengolah daun kelor menjadi berbagai makanan yang bergizi. Meskipun hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan yang minimal, antusiasme peserta menunjukkan kesadaran akan pentingnya diversifikasi pangan lokal. Dalam jangka panjang, diharapkan kegiatan ini dapat menurunkan angka stunting di Desa Tinggede dengan memperbaiki pola makan dan meningkatkan konsumsi makanan bergizi. Kata kunci: daun kelor; diversifikasi pangan; stunting. AbstractStunting is a chronic nutritional problem that occurs in children as a result of malnutrition especially in the First 1000 Days of Life (HPK). In Sigi Regency, the prevalence of stunting is 26.4%, with Tinggede Village as one of the villages with the highest stunting. This activity aims to prevent stunting through nutrition education and diversification of local food in Tinggede Village. Activities are carried out by providing mentoring on stunting and local food diversification training, focusing on the processing of moringa leaves into 10 nutritious food types menus. Results showed that there was an increase in participants' knowledge and skills about the importance of nutrition and how to process moringa leaves into a variety of nutritious foods. Although pre-test and post-test results showed minimal improvement, participants' enthusiasm indicated an awareness of the importance of diversifying local food. In the long term, it is hoped that this activity can reduce stunting rates in Tinggede Village by improving diet and increasing consumption of nutritious food. Keywords: moringa leaves; food diversification; stunting.
KARAKTERISTIK ORGANOLEPTIK DAN ANALISIS KANDUNGAN GIZI PANGAN LOKAL STIK DANGKE KELOR Nuristha Febrianti; Hardianti
Jurnal Sains dan Teknologi Pangan Vol. 9 No. 6 (2024): Jurnal Sains dan Teknologi Pangan
Publisher : Jurusan Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63071/s01fg798

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui formulasi terbaik dari stik keju dangke kelor terhadap uji organoleptik hedonik (warna, aroma, rasa, dan tekstur) dan uji proksimat (kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat). Metode penelitian  dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 jenis perlakuan F1 (60%:40%), F2 (50%:50%), F3 (40%:60%) dan 2 kali ulangan sehingga menghasilkan 6 unit perlakuan. Data di analisis menggunakan uji Man-Whitney, uji Kruskal-Wallis, Analisys Of Varian (ANOVA) dan uji lanjut Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 95%. Hasil analisis uji organoleptik didapatkan terdapat pengaruh yang signifikan antara warna dan aroma pada setiap perlakuan (p<0,05). Perlakuan F1 merupakan perlakuan yang paling banyak dipilih oleh panelis dengan kategori suka.  Hasil analisis proksimat pada perlakuan terpilih didapatkan kadar air sebesar 1,98%, kadar abu sebesar 1.07%, kadar lemak sebesar 42,93%, kadar protein sebesar 6,21%, kadar karbohidrat sebesar 53,60%. Perlu diperhatikan cara pengolahan dan bahan baku yang dapat menurunkan kadar lemak dari produk.