Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Motivational Interviewing and Physical Activity on Quality of Life of Type 2 DM Patients in Makassar City Ridwan Amiruddin; Nurhaedar Jafar; Jumriani Ansar; Uliadi Barrung Limbong; Risnah
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 2 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i2.14886

Abstract

Objectives: This study aimed to see the effect of a combination of motivational interviewing and physicalactivity programs on the quality of life of patients with type 2 diabetes mellitus (type 2 DM).Methods: The design of this study was a quasi-experimental with a non-randomized control group pretestposttest design. The population was all patients with type 2 DM who were recorded in the medical records ofPublic Health Centers. The sampling technique was exhaustive sampling with a sample size of 30 people inthe intervention group and 30 people in the control group. Using bivariate data analysis, the two dependentmean difference test and two independent mean difference tests were used.Results: Statistical analysis show that there are differences in the mean value of the four domains ofquality of life in the intervention group before and after treatment (p = 0.0001 for each domain of PhysicalHealth, Psychological Conditions, Social Relations, and Environmental Conditions); there is a differencein the quality of life of type 2 DM patients between the intervention group and the control group with thepercentage of improving the quality of life in the good category in the intervention group after being giventreatment by 66.7% (p= 0.0001).Conclusion: Providing a combination of counseling programs with a motivational interviewing approachwhich is followed by gymnastics exercise is effective in improving the quality of life of type 2 DM patients.
Potential Health Benefits of Selayar Orange Peel (Citrus Nobilis Loureiro) in Selayar Society Perspective Ria Qadariah Arief; Ridwan Amiruddin; Citrakesumasari; Syamsiah Russeng; Nurhaedar Jafar
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 3 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i3.15928

Abstract

Objectivity: This study aimed to examine the health benefits of orange peels from the perspective of thegeneral public.Methods: This study involved the Selayar Society in the Batangmatasapo area. The data used seveninformants and literature sources of the health benefit orange peels. Analyze data using Excel Office.Results: This study describes some of the benefits of Selayar orange peel that have used in alternativemedicine on the Selayar Islands in the form of anti-obesity, antipyretic, anti-inflammatory, and as ananalgesic.Conclusion: Selayar orange peel has health benefits in the form of anti-obesity, antipyretic, anti-inflammatory,and analgesic. These results are still in the form of discourse that in the future, will be developed in furtherresearch in the form of an observational study on the content of Selayar orange peel as alternative medicine.
POLA ASUH PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA IBU BADUTA DI TANAH ADAT KAJANG AMMATOA KABUPATEN BULUKUMBA Ismi Nurwaqiah Ibnu; A. Razak M.Thaha; Nurhaedar Jafar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 9 No. 4: DESEMBER 2013
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.648 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v9i4.466

Abstract

Pemberian MP-ASI yang tepat waktu, adekuat dan aman merupakan investasi kesehatan bagi baduta di  masa depan yang tidak terlepas dari emik yang ada di suatu masyarakat. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi tentang pola asuh pemberian makanan pendamping air susu ibu (MP-ASI) pada ibu baduta di Tanah Adat Kajang Ammatoa, Kabupaten Bulukumba. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan paradigma etnometodologi. Teknik pengumpulan data adalah indepth interview dan observasi. Pengolahan data dilakukan  secara manual menggunakan metoden content analysis. Hasil penelitian menunjukkan pola asuh pemberian MP-ASI di masyarakat Adat Ammatoa berasal dari pemahaman ibu yang merupakan konsep ibu sendiri yang dipengaruhi oleh sanro yang bertindak sebagai dukun atau ahli dalam memberikan informasi dalam segala hal perikehidupan di dalam masyarakat Ammatoa. Tindakan dalam pemberian MP-ASI tidak terlepas dari pengaruh sanro, beberapa ada yang sesuai dengan standar kesehatan serta berisiko bagi kesehatan. Makanan anjuran adalah nasi yang merupakan hasil pertanian pertanian utama dengan nilai adat tinggi. Makanan pantangan didasarkan pada rasa makanan.
ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DALAM KAITANNYA DENGAN MALARIA, POLA KONSUMSI PANGAN DAN STATUS SOSIAL EKONOMI DI DAERAH ENDEMIK MALARIA Ansar Ansar; Nurpudji A. Taslim; Nurhaedar Jafar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 2: JUNI 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.776 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i2.488

Abstract

Anemia pada remaja putri merupakan salah satu masalah gizi utama di negara berkembang apalagi pada mereka yang bermukim di wilayah endemik malaria. Penelitian ini bertujuan menilai faktor yang berperan dalam kejadian anemia pada remaja putri di wilayah endemik malaria. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yang dirancang dalam bentuk survei pada wilayah kabupaten, pada setiap kecamatan dipilih beberapa desa yang dilakukan dalam bentuk cluster. Terdapat 314 sampel remaja putri yang terpilih dalam penelitian ini. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, anamnesa malaria, pemeriksaan darah untuk hemoglobin, dan formulir frekuensi makanan. Analisis data menggunakan uji chi square. Ditemukan prevalensi anemia sebesar 29,9%. Responden dengan pola makan bervariasi lebih sedikit yang anemia (10,2% vs 33,6%) (p=0,001). Responden yang tidak terbiasa sarapan pagi lebih banyak yang anemia (44,3% vs 26,5%) (p=0,006). Dan yang pernah menderita gejala malaria klinis dalam tiga bulan terakhir hampir dua kali lebih banyak yang anemia (45,1% vs 27,0%) (p=0,010). Sedangkan berdasarkan penghasilan keluarga ditemukan pula bahwa remaja putri dengan penghasilan keluarga yang rendah lebih banyak yang anemia (32,5% vs 24,8%) (p=0,156). Sebagai kesimpulan bahwa pola konsumsi pangan, kebiasaan sarapan pagi, dan penyakit malaria memiliki hubungan yang bermakna dengan anemia pada remaja putri di wilayah endemik malaria.
POLA MAKAN DENGAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE 2 Andi Mardhiyah Idris; Nurhaedar Jafar; Rahayu Indriasari
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 10 No. 4: DESEMBER 2014
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.228 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v10i4.502

Abstract

Pola makan yang salah dapat menyebabkan kenaikan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pola makan dengan kadar gula darah pasien diabetes mellitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas Kota Makassar. Desain penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan studi cross-sectional, dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di wilayah kerja Puskesmas Batua Raya dan Bara-barayya. Populasi penelitian, yaitu rata-rata jumlah pasien yang berkunjung perbulan di Puskesmas Batua Raya dan Bara-barayya, yaitu 67 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 46 orang. Instrumen penelitian adalah kuesioner identitas diri, food recall 24 jam, food picture, alat pemeriksaan gula darah, nutrisurvey, dan SPSS. Hasil yang diperoleh, pada asupan energi, karbohidrat, dan lemak bermakna dengan nilai p<0,05, yaitu secara berturut-turut 0,012, 0,001, 0,028. Variabel asupan protein nilai p>0,05 yaitu 0,162. Variabel Jenis, gula dan hasil olahannya (p>0,05) yaitu 0,133. Sedangkan variabel sayur dan buah bermakna dengan nilai p 0,000. Variabel jadwal makan nilai p=0,460. Beban glikemik sendiri memiliki hubungan dengan kadar gula darah dibuktikan nilai p<0,05 yaitu, 0,004. Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan pola makan dengan kadar gula darah pasien DM tipe 2 wilayah kerja puskesmas Kota Makassar Tahun 2014.
KONSUMSI TANIN DAN FITAT SEBAGAI DETERMINAN PENYEBAB ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR Marina Marina; Rahayu Indriasari; Nurhaedar Jafar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 11 No. 1: MARET 2015
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.021 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v11i1.516

Abstract

Anemia yang sangat umum dijumpai di Indonesia adalah anemia gizi. Perilaku konsumsi remaja terhadap makanan yang serba instan dan kurang bergizi akan menyebabkan terjadinya masalah gizi. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan asupan zat gizi mikro, pelancar dan penghambat absorbsi zat besi dengan status Hb pada remaja putri di SMAN 10 Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Populasi adalah seluruh siswi di SMAN 10 Makassar berjumlah 380 orang. Sampel penelitian ini adalah remaja putri yang memenuhi kriteria inklusi. Penarikan sampel menggunakan simple random sampling dengan besar sampel 148 siswi. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji independent sample t test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan status Hb adalah asupan tanin/konsumsi teh (p=0,013) dan fitat ( p=0,048) sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan status Hb adalah asupan Fe (p=0,776), vitamin B6 (p=0,915), vitamin B12 (p=0,094), vitamin C (p=0,683), vitamin A (p=0,340) protein (p=0,399) dan kalsium (p=0,673). Tidak ada perbedaan bermakna antara asupan asam folat remaja putri anemia dengan tidak anemia (p=0,680). Kesimpulan dari penelitian bahwa ada hubungan asupan penghambat zat besi (tanin/konsumsi teh dan fitat) dengan status Hb remaja putri di SMAN 10 Makassar tahun 2014.
PENGARUH SMS REMINDER TERHADAP PERILAKU IBU HAMIL MENGONSUMSI TABLET Fe Ahmad Yani; Suriah Suriah; Nurhaedar Jafar
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.163 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1578

Abstract

WHO menyebutkan 40% kematian ibu di negara berkembang berkenaan dengan anemia ibu hamil yang sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi. Penelitian ini bertujuan menilai pengaruh media SMS (ShortMessage Service) reminder terhadap perilaku ibu hamil dalam mengonsumsi zat besi. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen dengan rancangan the non-equivalent control group design. Populasi sebanyak 238 ibu hamil trimester II di Kabupaten Sigi. Sampel sebanyak 106 terdiri dari 54 ibu hamil pada kelompok perlakuan dan 52pada kelompok kontrol. Data dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test, Mann Whitney, Hotelling’s T2 dan Manova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe sebelum dan setelah mendapatkan SMS reminder pada kelompok perlakuan. Tidak ada perbedaan pengetahuan, sikap, motivasi dan tindakan ibu hamil antarkelompok sebelum intervensi, sedangkan setelah intervensi terdapat perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan antar kelompok. Terdapat perbandingan selisih pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil dalam mengonsumsi tablet Fe antarkelompok. Namun, tidak demikian dengan motivasi ibu hamil. Analisis secara bersamaan pada kedua kelompok sebelum pemberian intervensi menunjukkan tidak ada perbedaan pengetahuan, sikap, motivasi dan tindakan ibu hamil, tetapi terdapatperbedaan pada ke empat variabel tersebut setelah pemberian intervensi.
KHASIAT MADU MENURUNKAN TEKANAN DARAH DAN HEMATOLOGI PARAMETER Nurhaedar Jafar; Sitti Khadijah Hamid; Citrakesumasari Citrakesumasari; Ulfa Najamuddin; Aminuddin Syam
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 13 No. 1: MARET 2017
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.075 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v13i1.1586

Abstract

Angka kejadian Diabetes Melitus (DM) terus mengalami peningkatan, baik di dunia, regional, maupun di Indonesia. Salah satu penyebab DM adalah stres oksidatif, sehingga madu sebagai antioksidan alami mampumenurunkan komplikasi yang terjadi. Penelitian ini bertujuan menilai efek pemberian madu terhadap tekanan darah dan hematologi parameter. Jenis rancangan yang digunakan adalah quasi experiment dengan desain prepost control. Populasi adalah penderita DM tipe 2 di dua wilayah kerja puskesmas di Kota Makassar. Sampel adalah sebagian yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 36 penderita DM tipe 2 yaitu 18 responden kelompok intervensi (KI) (diberikan madu dan edukasi gizi), dan 18 responden kelompok kontrol (KII) (diberikan edukasi gizi). Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney U. Hasil penelitian yaitu terjadi penurunan signifikan kadar kolesterol total, LDL, Gula Darah Puasa (GDP) dan Tekanan Darah Diastolik (TDD) pada KI. KII terjadi penurunan signifikan pada kadar LDL dan GDP, tetapi terjadi peningkatan signifikan pada TDD. Terjadi perbedaan yang signifikan pada TDD antara KI dengan KII (p=0,04). Pemberian madu memberi perubahan positifpada GDP (26,2%), total kolesterol (8,3%), LDL (11,7%), HDL (5,4%), tekanan darah sistolik (TDS) (4,1%) dan TDD (9,1%). Kesimpulan dari penelitian bahwa madu menurunkan kadar GDP, kolesterol total, LDL, TDD dan TDS pada penderita DM tipe 2.
Efek Fortifikasi Asam Folat pada Beras Premiks Lokal terhadap Konsentrasi dan Hasil Belajar pada Santri Aminuddin Syam; Nurpudji Astuti Taslim; Budu Budu; Nurhaedar Jafar; Muhammad Jufri
Media Kesehatan Masyarakat Indonesia Vol. 15 No. 4: DESEMBER 2019
Publisher : Faculty of Public Health, Hasanuddin University, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.414 KB) | DOI: 10.30597/mkmi.v15i4.7621

Abstract

Deficiency of iron intake and folic acid intake can cause a shortage of concentration and studentachievement. The purpose of this study explains the effect of giving fortified rice with folic acid on concentrationand Student learning outcome. This study is an experimental using the Double-Blind Randomized ControlTrial Design. The population is students in the Annihaya boarding school is 603 people. The sample is 80male students of aged 12-15 years. The sample was divided into four groups, namely groups given fortificationrice (anemia and non-anemia) and groups given non-fortification rice (anemia and non-anemia). The resultsshowed that the greatest decrease in concentration scores in the intervention group was -2,75, while in thecontrol group, it decreased by -1,65 and there was no significant difference either in the group or the differencegroup with p value> 0,05. The increase in student learning outcomes in the intervention group was 0,11while the control group had decreased by -0,44. The results show that there were significant differences in theintervention group before and after the intervention. But statistical tests showed there were no differences instudent learning outcomes scores between the intervention group and the control group (p>0,05). The conclusionis that the concentration of students decreased in all groups after the intervention and the greatest decreaseoccurred in the group given non-anemic fortified rice. Student learning outcomes increased in all groupsafter the intervention and the largest increase occurred in the anemic group who were given fortified rice.
Analisis Ketahanan Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Kota Makassar Iva Hardi Yanti; Ida Leida Maria; Nurhaedar Jafar
Jurnal Forum Kesehatan Vol 8 No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.764 KB)

Abstract

Chronic renal failure incidence has increased every year, Indonesian renal registry through 2012 on kidney patients Chronicle up to 100,000 thousand patients and predicted continued to experience increased. Research purposes, to know the proportions and the most influence on prognosis of survival of patients who undergo hemodialysis chronic renal in Makassar city hospital by 2012-2015. This type of research, analytic observational cohort retrospective design, the collection of data with a data search medical record, analyzed by kaplan meier and cox regression. The results showed the proportion of patients ' survival year 1, 2, and 3 respectively around 28%,15%, and 13%. The prognosis of the most influential i.e. age and albumin. The proportion of survival of patients aged >55 years amounted to 0.04 (4%) at the end of the 24th month of observation than the age of 55 years < 0.000 (0%) in the month to-38. The group aged >55 years 1,438 times likely experienced the event than age ≤55 years. The proportion of patient survival by albumin <3.5 grams/dl amounted to 0.08 (8%) end of the 24th month of observation than patients with albumin ≥ 3.5 g/dl of 0.000 (0%) the risk of 38 patients with albumin 3.5 grams/dl < 1,297 times likely experienced the event than patients with albumin ≥ 3.5 g/dl. Kesimpulanya Health Services Center, is expected to detect early kidney Chronicles events in the age related and made examination of albumin as one checks the patient's diagnosis.