Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGGUNAAN COMPLAINT BOX TERHADAP WORK ENGAGEMENT PADA PEGAWAI KANTOR IMIGRASI KELAS I TPI BANJARMASIN Dhea Puspita; Vivi Listia; Shanty Komalasari; Musfichin
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i3.26227

Abstract

Institutional policies that are not in accordance with the needs and work expectations of employees will have a negative impact on employee work attitudes and make employees lose commitment to their work. Without commitment, there will be no consistency within the employee. To overcome this problem, it is necessary to have good work commitment and communication between employees and employees between leaders so that they can be considered regarding follow-up through their leaders. Because if employees have complaints that are not conveyed, then this can be one of the factors that results in decreased work engagement and also affects the work environment so that it makes employees have indifference, indifference and even apathy. The aim of the community service activity is the installation of a complaint box located at the TPI Banjarmasin Class I Immigration Office which is carried out to create a comfortable and prosperous working atmosphere for workers within the TPI Banjarmasin Class I Immigration Office. This is of course useful for making employees aware in the office environment to always increase their commitment to work and at the same time be a concern for leaders to continue paying attention to employees who have problems both internal and external. That commitment is very important for someone to have by submitting complaints through the complaint box. And it is hoped that it will be useful for users of the complaint box so that they can create a communicative and conducive work environment, so that it can produce good performance productivity. ABSTRAK Kebijakan institusi yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan harapan kerja pegawai akan berdampak buruk pada sikap kerja pegawai dan membuat pegawai kehilangan komitmen pada kerjanya. Tanpa komitmen, tidak akan konsistensi dalam diri pegawai tersebut. Untuk mengatasi permasalahan ini, maka diperlukan adanya komitmen kerja dan komunikasi yang baik pegawai antar pegawai maupun pegawai antar pimpinan agar dapat dipertimbangkan terkait tindak lanjut melalui pimpinan mereka. Dikarenakan apabila pegawai memiliki keluhan yang tidak tersampaikan, maka hal tersebut dapat menjadi salah satu faktor menurunnya komitmen kerja (work engagement) dan juga berpengaruh terhadap lingkungan kerjanya sehingga membuat pegawai memiliki sifat masa bodoh, acuh tak acuh bahkan apatis. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu pemasangan sarana kotak pengaduan bertempat di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin yang dilakukan demi terciptanya suasana kerja yang nyaman dan sejahtera bagi para pekerja yang berada di lingkungan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin. Hal ini tentunya berguna untuk menyadarkan para pegawai di lingkungan kantor agar senantiasa meningkatkan komitmen terhadap kerjanya dan sekaligus menjadi perhatian bagi para pimpinan untuk tetap memperhatikan para pegawai yang memiliki masalah baik internal maupun eksternal. Bahwa komitmen sangat penting untuk dimiliki oleh seseorang dengan menyampaikan keluhan melalui sarana kotak pengaduan. Dan diharapkan dapat bermanfaat bagi para pengguna kotak pengaduan tersebut agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang komunikatif dan kondusif, sehingga dapat menghasilkan produktivitas kinerja yang baik
The Relationship Between Work Motivation and Work Engagement in BBPPKS Banjarmasin Employees Safitri, Iti; Musfichin; Mulyani
Interdisciplinary Journal of Social Science and Education (IJSSE) Vol. 2 No. 3 (2024)
Publisher : Indonesian Academy of Social and Religious Research (IASRR)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53639/ijsse.v2i3.46

Abstract

The purpose of this study was to determine the relationship between work motivation and work engagement in employees of the Banjarmasin Social Welfare Education and Training Center. The research method used is quantitative method with correlational type. The population and sample were 27 people. Sampling using non-probability sampling technique with saturated sampling type. The data collection technique in this study used a Likert scale, namely the work motivation scale and work engagement assisted by the SPSS version 26 application. The results of this study indicate that the p value = 0.000 <0.05, so it can be concluded that there is a significant positive relationship between work motivation and work engagement variables. This means that the higher the work motivation, the higher the work engagement of a person.
Self Stigma Orang dengan HIV AIDS (ODHA) pada Kelompok Penggagas Borneo Plus Hartono, Hartono; Yulia Hairina; Musfichin
Jurnal Al-Husna Vol. 4 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushluddin and Humanities, UIN Antasari Banj

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jah.v4i2.6553

Abstract

HIV AIDS sampai sekarang menjadi permasalahan global, pandemi ini memicu tumbuhnya self stigma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran self stigma pada ODHA. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 orang (70%) dikategori sedang, kategori tinggi 4 orang (20%), dan 2 orang (10%) dikategori rendah. Berdasarkan rentang usia 19-24 tahun ditemukan 5 orang (25%) dikategori sedang dan 1 orang (5%) dikategori tinggi. Rentang usia 25-30 tahun ditemukan 2 orang (10%) dikategori rendah, 6 orang (30%) dikategori sedang dan 3 orang (15%) dikategori tinggi. Direntang usia 30> ditemukan 3 orang (15%) dikategori sedang. Berdasarkan latar pendidikan, pada SLTP terdapat 4 orang (20%) dikategori sedang. Tingkat SLTA terdapat 2 orang (10%) dikategori rendah, 8 orang (40%) dikategori sedang, dan 4 orang (20%) dikategori tinggi. Pendidikan S1 ditemukan 2 orang (10%) dikategori sedang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa self stigma tidak terkait dengan latar belakang usia dan pendidikan.
Regulasi Diri Dan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Dalam Mengerjakan Tugas Akhir Di Masa Pandemi Covid-19 Lutfia, Helma; Yulia Hairina; Musfichin
Jurnal Al-Husna Vol. 4 No. 2 (2023): Agustus 2023
Publisher : Islamic Psychology Study Program, Faculty of Ushluddin and Humanities, UIN Antasari Banj

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18592/jah.v4i2.6577

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi membuat semua mengalami perubahan, salah satunya aspek pendidikan yang ada di perguruan tinggi. Hal tersebut mempengaruhi dalam proses pengerjaan tugas akhir mahasiswa seperti menghindar atau melakukan penundaan yang merupakan sebuah sikap yang mengarah pada perilaku prokrastinasi akademik. Penundaan secara sadar dan berulang-ulang dalam mengerjakan tugas akhir tentu memberikan banyak dampak negatif bagi mahasiswa salah satunya tidak lulus tepat waktu yaitu lebih dari delapan smester. Perilaku prokrastinasi akademik ini dapat berkurang salah satunya dengan memiliki regulasi diri yang baik. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara regulasi diri dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa dalam mengerjakan tugas akhir di masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara regulasi diri dan prokrastinasi akademik dengan arah korelasi negatif (rxy= -0,336; p= 0,015). 
Penggunaan Stiker Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja di Biro SDM Polda Kalimantan Selatan Wahdati, Anisya; Yanti, Risda; Komalasari, Shanty; Musfichin
Devotion : Jurnal Pengabdian Psikologi Vol. 1 No. 02 (2022): November
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35814/devotion.v1i02.4002

Abstract

The decline in occupational safety and health is a problem that occurs in the world of work. The number of work accidents that occur especially for employees who work in an environment that has a high risk of health and safety. Occupational safety and health in an organization is not only influenced by the system that has been implemented by the organization, but is also implemented by everyone's awareness of how to prevent it. The number of work accidents caused by a lack of knowledge about occupational safety and health (K3) and a non-conducive work environment. To overcome this problem, it is necessary to use K3 stickers in the work environment to prevent work accidents, especially in the Human Resources Bureau of the South Kalimantan Police. The purpose of holding this community service activity is to introduce the importance of occupational safety and health (K3) in the organization so that the staff of the South Kalimantan Police HR Bureau are aware of the importance of occupational safety and health (K3). The results of community service (PKM), concluded that the sticking of K3 stickers in the work room made the staff take the initiative to remove the power plug after use. Unlike before this PKM activity, many electrical plugs were found in the workspace that were still installed and not removed after use. Through this PKM activity, it is hoped that it will have a beneficial effect and educate the staff of the HR Bureau to always be careful about work safety.
Persepsi Beban Kerja Pegawai Personalia Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura Anggraeni, Yulia Wahyu; Nurfadilah; Agustina, Sri Vina; Komalasari, Shanty; Musfichin
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis Volume 3, No. 2, Desember 2023 Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrmb.v3i2.2927

Abstract

Abstrak. Pegawai dapat diartikan sebagai seseorang yang sedang menjalankan tugasnya yaitu bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. Mereka dituntut untuk mampu mengerjakan pekerjaan dengan semaksimal mungkin dan bekerja tak lepas dari adanya beban kerja yang mana hal ini menuntut seseorang untuk bisa menjalankan pekerjaan tersebut dengan maksimal sehingga hal ini berkaitan erat dengan kemampuan seseorang serta keadaan diri seseorang. Karena dalam beban kerja selain keadaan diri seseorang juga dituntut untuk mampu menyesuaikan dengan terget waktu yang telah ditentukan. Setiap orang pasti memiliki persepsi yang berbeda tentang beban kerja sehingga tak jarang ada yang beranggapan bahwa beban kerja mampu menjadi tantangan tersendiri tetapi ada pula yang beranggapan tentang beban kerja yang mengakibatkan seseorang menjadi tertekan. Pada penelitian ini peneliti ingin melihat bagaimana persepsi pegawai personalia di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Teknik analisis yang digunakan berupa pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjek yang diwawancara sebanyak 3 orang yang mana mereka merupakan pegawai sub bagian personalia di Pondok Pesantren Darul Hijrah Putri Martapura. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua subjek yang memberikan persepsi positif mengenai beban kerja sedangkan satu subjek mempersepsikan beban kerja dengan negatif. Abstract. An employee can be defined as someone who is carrying out their duties, namely working in an organization or company. They are required to be able to do the work as optimally as possible and work cannot be separated from the workload, which requires a person to be able to carry out the work to the maximum, so this is closely related to a person's abilities and a person's personal situation. Because in workload, apart from one's personal condition, one is also required to be able to adapt to the predetermined time target. Everyone definitely has a different perception about workload, so it is not uncommon for some to think that workload can be a challenge in itself, but there are also those who think that workload causes someone to become depressed. In this study, researchers wanted to see the perceptions of personnel employees at the Darul Hijrah Putri Martapura Islamic Boarding School. This research uses descriptive qualitative methods. The analysis techniques used are data collection, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The subjects interviewed were 3 people, all of whom were personnel sub-division employees at the Darul Hijrah Putri Martapura Islamic Boarding School. The research results showed that there were two subjects who gave positive perceptions regarding workload while one subject perceived workload negatively.