Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

the Studi Perencanaan Distribusi Air Bersih Di Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo Menggunakan Software WaterCAD V8i Hadi, rafli mas; Sumiadi; M. Amar Sajali
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.02.137

Abstract

Seiring berkembangnya suatu wilayah populasi penduduk juga semakin bertambah yang kemudian diikuti meningkatnya kebutuhan air bersih. Desa Wotan, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo memiliki permasalahan dimana ketersediaan air bersih yang tidak sebanding dengan kebutuhannya sehingga pada saat musim kemarau masyarakat mengalami krisis akan air bersih. Pemanfaatan air tanah merupakan salah satu upaya untuk menambah sumber pasokan air guna memenuhi kebutuhan akan air bersih. Pendugaan air tanah dilakukan dengan metode geolistrik dan untuk pendistribusian air bersih direncanakan dengan program WaterCAD v8i. Dari analisa geolistrik pada tiga titik duga menghasilkan lapisan tuf, breksi-lava dan aglomerat pada lokasi studi. Potensi debit air tanah dihitung dengan metode Darcy dan menghasilkan debit sebesar 6.18 l/dt. Pendistribusian air bersih bersumber dari sumur bor dengan menggunakan pompa submersible, tandon, serta pipa berbahan PVC. Berdasarkan Permen PU No. 18/PRT/M/2007, hasil analisa dari segi aspek hidolika sudah memenuhi kriteria dengan nilai kecepatan berkisar 0.1 -2.5 /dt, headloss gradient berkisar 0,125- 3,829 m/km dan nilai tekanan berkisar 0,4 -7,38 atm.
Perencanaan Efektifitas Penggelontoran Sedimen Pada Bendung Lodoyo Menggunakan Aplikasi Hec-Ras Narendra, Narendra Agung Setya Virgosa; Dian Sisinggih; M. Amar Sajali
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.02.133

Abstract

Sedimentasi yang terjadi di Bendung Lodoyo, yang secara administrasi terletak di Desa Lodoyo, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, menimbulkan masalah serius dalam pengelolaan sumber daya air. Erosi di hulu sungai menyebabkan sedimentasi di waduk, mengurangi kapasitas dan umur bendung. Upaya penggelontoran sejak 1990 belum tentu efektif, sehingga penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi dan menganalisis efektifitas penggelontoran sedimen pada bendung Lodoyo dengan menggunakan aplikasi Hec-Ras. Penelitian ini menggunakan simulasi HEC-RAS 6.0 untuk menguji dua belas skenario penggelontoran dan menentukan skenario yang paling efektif menggunakan kalibrasi model dan menghitung efisiensi penggelontoran dengan menggunakan persamaan Mahmood 1. Hasil penelitian menunjukkan skenario dengan total penggelontoran sedimen tertinggi adalah meningkatkan debit 30% dari inflow eksisting dengan waktu penggelontoran yang sama dengan total sedimen tergelontor sebesar 744.084,47 m³ untuk efektivitas terbaik karena melebihi jumlah total sedimen tergelontor dari data lapangan tahun 2022. Ini membantu mengidentifikasi strategi pengelolaan sedimentasi yang lebih baik untuk memperpanjang umur tampungan dan efisiensi penggunaan sumber daya air.
Studi Evaluasi Genangan Menggunakan Aplikasi SWMM 5.2 pada Wilayah Gading Kasri Kota Malang Otta, Rhea Rachma; Sajali, Muhammad Amar; Saputra, Anggara Wiyono Wit
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2024.004.02.167

Abstract

Permasalahan genangan di Kota Malang, Jawa Timur, telah meningkat dari tahun ke tahun. Salah satunya di wilayah Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Oleh karena itu, dilakuan penelitian dengan tujuan mengetahui debit banjir di saluran drainase, kemapuan kapasitas saluran drainase, dan evaluasi serta penanganan apabila terjadi luapan di saluran drainase. Analisis kemampuan saluran drainase menggunakan pemodelan dengan SWMM 5.2. Hasil pemodelan divalidasi dengan data genangan tahun 2020 dan 2021, serta hasil FGD 2023 (Forum Group Discussion). Hasil menunjukan bahwa terdapat 19 saluran yang meluap karena tidak mampu menampung debit rancangan kala ulang 10 tahun, yang terletak di Jl. Galunggung, Jl. Surabaya, Jl. Ijen, Jl. Wilis, Jl. Klampok Kasri, Jl. Simpang Gading, dan Jl. Terusan Surabaya. Untuk mengetahui permasalahan di saluran dilakukan evaluasi dengan meninjau kondisi eksisting dan profil muka air hasil pemodelan. Berdasarkan hasil evaluasi terdapat penumpukan sampah dan sedimen, penyempitan saluran, serta kerusakan struktural pada saluran drainase.
Pemanenan Air Hujan (Rainwater Harvesting) Desa Sama Guna Andawayanti, Ussy; Lufira, Rahmah Dara; Prasetyorini, Linda; Sajali, M Amar; Sumiadi, Sumiadi; Sofriansyah, Rafi Satria; Dewanti, Wahyuning
UN PENMAS (Jurnal Pengabdian Masyarakat untuk Negeri) Vol 4 No 2 (2024): UN PENMAS Vol 4 No 2
Publisher : LPPM Universitas Narotama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29138/un-penmas.v4i2.2916

Abstract

Krisis air pasca gempa 2018 masih berdampak pada masyarakat Lombok, terutama Lombok Utara. Untuk mencegah kekurangan air bersih di masa depan, khususnya saat musim kemarau, sistem pemanenan air hujan diusulkan. Inisiatif ini bertujuan mengatasi ketersediaan air bersih di Desa Sama Guna. Metodenya melibatkan survei, dengan data curah hujan dari 1994-2020 menunjukkan rata-rata 249,7 mm per tahun. Dengan luas atap 118,8 m², potensi penampungan air hujan mencapai 28,4 m³ per tahun. Sistem penyimpanan dirancang dengan bak persegi (4m x 4m x 2m) yang dapat menampung 28.423 liter per tahun. Untuk memastikan kualitas air, digunakan filter persegi (1m x 1m x 1,3m) dengan lapisan kerikil, arang aktif, zeolit, dan pasir silika. Sistem ini diharapkan dapat menyediakan pasokan air yang stabil dan berkualitas bagi warga Desa Sama Guna.
Studi Pemanfaatan Sumber Siuk Untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Baku Perdesaan di Kecamatan Jabung Kabupaten Malang Rahmad Aziz Saputra; Sumiadi; M. Amar Sajali
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.01.023

Abstract

Salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Malang adalah Kecamatan Jabung. Dimana di kecamatan tersebut ada 4 desa yang masih kekurangan untuk mencukupi kebutuhan air baku sehari-hari yaitu Desa Pandansari Lor, Desa Gading Kembar, Desa Argosari dan Desa Kemiri. Lokasi yang sebagian berada di wilayah cenderung berbukit-bukit mengakibatkan masyarakat hanya mengandalkan sumber air terdekat dengan jaringan yang sederhana dan bantuan air dari pemerintah. Menyikapi hal tersebut maka penelitian ini memiliki tujuan merencanakan sistem jaringan pipa dalam pemenuhan kebutuhan akan air baku bagi masyarakat. Perencanaan jaringan pipa air baku pada studi ini akan menggunakan aplikasi WaterGems CONNECT Edition 4. Selain itu, dilakukan perhitungan proyeksi jumlah penduduk hingga tahun 2042. Hasil simulasi dengan program WaterGEMS CONNECT Edition 4 pada kondisi tekanan pipa berkisar antara 0,82 – 14,49 atm, kecepatan aliran pipa berada dalam rentang 0,103 – 1,094 meter/detik dan headloss gradient berkisar dengan rentang 0,203 – 10,2 m/km. Serta hasil dari simulasi klorinasi pada jaringan pipa berkisar antara 0,20579 – 0,44087 mg/L. Pekerjaan pembangunan sistem jaringan air baku membutuhkan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp 12.059.929.000,00.
Analisis Limpasan Permukaan Untuk Penentuan Daerah Rawan Banjir Menggunakan ArcSWAT Pada Sub DAS Wonosari Kabupaten Bondowoso Aditama, Dimas Hafiz; Harisuseno, Donny; Sajali, Muhammad Amar
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.01.020

Abstract

Kabupaten Bondowoso merupakan daerah yang rawan terhadap bencana banjir. Banjir dapat terjadi akibat adanya genangan air pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Penggundulan hutan oleh masyarakat sekitar menjadi salah satu faktor pendukung yang dapat menyebabkan bencana banjir. Melihat hal tersebut maka salah satu upaya untuk dapat mengelola resiko terjadinya bencana banjir adalah dengan menentukan daerah-daerah yang rawan terhadap banjir yang terjadi di Kabupaten Bondowoso terutama di Sub DAS Wonosari. Beberapa parameter yang mempengaruhi tingkat kerawanan banjir disuatu daerah, diantaranya parameter curah hujan, jenis tanah, penggunaan lahan, kemiringan lahan, limpasan permukaan, ketinggian lahan dan kerapatan sungai. Parameter-parameter tersebut diolah dengan pembobotan dan skoring yang kemudian di overlay untuk mendapatkan peta rawan banjir. Terdapat 5 kelas kerawanan banjir yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah rawan banjir pada lokasi penelitian paling signifikan berada ditingkat tinggi dengan luas sebesar 281 km² atau 44% dari total luas Sub DAS.
Upaya Mitigasi Bencana Banjir Sungai Gembong Kabupaten Pasuruan Wibowo, Hindrawan Tri; Linda Prasetyorini; M. Amar Sajali
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.01.035

Abstract

Sungai Gembong merupakan sungai yang secara administrasi ada di Kabupaten dan Kota Pasuruan. Pada tahun 2021 terjadi banjir akibat luapan Sungai Gembong yang menggenangi 4 kelurahan dengan ketinggian kurang lebih 1 meter. Diperlukan adanya upaya mitigasi bencana banjir untuk mengurangi dampak dan risiko yang ditimbulkan akibat bencana banjir dari Sungai Gembong. Penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan nilai debit banjir secara perhitungan, luas genangan banjir kala ulang 2, 25, dan 50 tahun serta upaya mitigasi yang dapat dilakukan pada Sungai Gembong untuk mengurangi dampak dan risiko banjir. Penelitian ini dimulai dengan analisis kualitas data hujan dan selanjutnya melakukan perhitungan untuk mendapatkan debit banjir rancangan dengan kala ulang 2, 25, dan juga 50 tahun. Setelah didapatkan debit pemodelan dilakukan dengan HEC-RAS 6.3.1 dengan analisis 2D dan simulasi Unsteady Flow Analysis untuk mendapatkan sebaran genangan banjir yang terjadi. Selanjutnya dilakukan upaya mitigasi untuk mengurangi dampak dan resiko banjir. Hasil dari penelitian ini yaitu rekomendasi upaya mitigasi struktural dengan normalisasi sepanjang 4,1 km dan 3,9 km serta tanggal sepanjang 8,3 km dan 7,9 km. Mitigasi non-struktural berupa penempatan peralatan penunjang sistem peringatan dini bencana banjir.
Studi Penerapan Metode Rainfall Anomaly Index (RAI) dalam Analisa Kekeringan di Sub Das Widas, Kabupaten Nganjuk Irsam, Ramadhanti Mutiara; Donny Harisuseno; M. Amar Sajali
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.01.045

Abstract

Pemerintah Kabupaten Nganjuk memetakan 19 desa di lima kecamatan yang mengalami kekeringan tiap musim kemarau. Studi mengenai analisa indeks kekeringan diperlukan untuk mengetahui gambaran tingkat kekeringan di Sub DAS Widas Kabupaten Nganjuk. Perhitungan indeks kekeringan meteorologi menggunakan metode RAI dan data curah hujan Sub DAS Widas yang tersedia tidak mencakup periode 30 tahun yang diperlukan. Oleh karena itu, data curah hujan satelit (CHIRPS) digunakan untuk memperoleh data curah hujan perpanjangan. Analisis kalibrasi dilakukan untuk mengoreksi nilai curah hujan satelit. Persamaan regresi linier dipilih untuk mengoreksi curah hujan satelit pada stasiun hujan pengamatan. Hasilnya menunjukkan bahwa tahun-tahun kering dengan status “Amat Sangat Kering” terjadi pada tahun 1997, 1998, 2003, 2005, 2007, 2018, dan 2019, sedangkan kekeringan dengan status “Sangat Kering” terjadi pada tahun 1996, 2001, dan 2002. Peta sebaran kekeringan menunjukkan bahwa daerah terdampak kekeringan umumnya terjadi di 19 kecamatan, termasuk Bagor, Baron, Gondang, Jatikalen, Kertosono, Lengkong, Loceret, Nganjuk, Berbek, Ngetos, Ngluyu, Ngronggot, Pace, Patianrowo, Prambon, Rejoso, Sawahan, Sukomoro, Tanjunganom, dan Wilangan.
Pemanfaatan Data ERA5 untuk Estimasi Curah Hujan di DAS Anai Provinsi Sumatera Barat Muhammad Ridho Abdillah; Donny Harisuseno; Muhammad Amar Sajali
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2025.005.01.059

Abstract

DAS Anai merupakan salah satu DAS besar di Sumatera Barat yang memiliki banyak isu strategis lokal seperti aliran debris, rawan banjir, erosi, sedimentasi dan alih fungsi lahan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan perencanaan bangunan air yang membutuhkan data curah hujan. Dalam hal ini terdapat masalah keterbatasan data stasiun hujan di DAS Anai yang mengekibatkan tidak optimalnya data hujan yang dihasilkan. Maka diperlukan alternatif lain dengan memanfaatkan data ERA5. Namun sebelum dapat dimanfaatkan, data ERA5 perlu diuji dahulu terhadap data curah hujan stasiun observasi. Pada penelitian ini dilakukan tahapan evaluasi, koreksi, dan validasi data. Berdasarkan tahapan yang dilakukan, maka diperoleh nilai koefisien koreksi yang sesuai untuk setiap interval hujan. Setelah data ERA5 dikoreksi, diperoleh nilai MAE yang lebih kecil dibandingkan sebelum data dikoreksi. Selain itu, pada analisis statistik diperoleh Koefisien Korelasi: 0,95 (“Sangat Kuat”), RMSE-RSR: 0,61 (“Memuaskan”), NSE: 0,53 (“Memuaskan”). Sehingga data ERA5 dapat dimanfaatkan sebagai alternatif dalam mengestimasi curah hujan di DAS Anai.
Pemetaan Spasial Kekeringan Menggunakan Metode Standardized Precipitation Index (SPI) di DAS Blega, Kabupaten Bangkalan: Pemetaan Spasial Kekeringan Donny Harisuseno; Muhammad Amar Sajali; Winnie Meilinda Dewi
Jurnal Teknika Vol 16 No 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jt.v16i2.1241

Abstract

Bencana kekeringan menjadi perhatian bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangkalan beberapa tahun terakhir. Studi ini bertujuan untuk menganalisis indeks kekeringan dan mengembangkan peta spasial kekeringan di Kabupaten Bangkalan khususnya di DAS Blega. Penelitian ini menggunakan konsep kekeringan meteorologis untuk menganalisa karakteristik kekeringan di lokasi penelitian. Data yang digunakan adalah data curah hujan bulanan, data curah hujan satelit, dan peta DAS Blega. Indeks kekeringan dianalisis menggunakan metode Standardised Precipitation Index (SPI). Peta spasial kekeringan diperoleh menggunakan metode Inverse Distance Weight (IDW) pada aplikasi ArcGIS 10.8. Hasil studi menunjukkan intensitas kekeringan terparah terjadi selama tujuh bulan (bulan Mei hingga November). Pola hubungan antara indeks kekeringan bulanan dengan tingkat kekeringan rentang 1992 - 2021 menunjukkan tingkat kekeringan "Amat Sangat Kering" terjadi secara berkala setiap empat tahun. Hasil perbandingan antara kejadian tahun kering dari hasil analisis metode SPI dan kejadian tahun EL Nino yang dikeluarkan BMKG menunjukkan terdapat kesesuaian antara kejadian tahun kering yang terjadi. Analisis kesesuaian menunjukkan persentase sebesar 75,97%, menunjukkan adanya kesamaan yang relatif baik antara kejadian kekeringan historis di daerah penelitian dengan kekeringan yang berasal dari metode SPI. Hasil studi memverifikasi bahwa metode SPI layak digunakan untuk menggambarkan karakteristik kekeringan di lokasi studi.