Ahman
Universitas Pendidikan Indonesia

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Academic Anxiety Among College Students Reviewed From Gender, Age, and Academic Year Perspective Elin Maulida Rahmawati; Ahman; Setiawati; Zeed Hamdy Rukman; Dina Dwi Rahayu
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Desember 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v9i1.6124

Abstract

Academic anxiety is a form of emotional response triggered by unpleasant situations such as fear, anxiety, tension, and worry caused by the academic process. This study aims to describe academic anxiety in college students in terms of gender, age, and academic year. Adopting a positive paradigm, this study used a quantitative approach with a survey design. The research population includes active students of BK FIP UPI class of 2019-2022 academic year 2022/2023. The research sample was 348 taken using a non-probability sampling technique and saturated sample type. The results of the study can be concluded as follows: (1) In general, the tendency of students' academic anxiety is in the “moderate” category. (2) Female students show a higher level of academic anxiety. (3) Older students tend to have the highest level of academic anxiety. (4) Final year students have the highest level of academic anxiety. This research can help higher education counseling centers to provide guidance and counseling services to students who experience academic anxiety in facing the challenges of studying. Keywords: anxiety, academic anxiety, college student
The Pengembangan dan Validasi Instrumen Skala Nonviolence Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Bandung: Analisis Pemodelan Rasch Silmi Hafiyani; Ahman
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Desember 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v9i1.6230

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan memvalidasi instrument skala nonviolence remaja untuk mengukur kemampuan resolusi konflik tanpa kekerasan pada siswa SMK di Kota Bandung. Proses pengembangan instrument meliputi studi literatur, konsultasi dengan pakar pendidikan dan psikologi, serta uji coba awal dengan sampel siswa. Skala ini dikembangkan berdasarkan teori nonviolence dan instrumen Teenage Nonviolence Test. Penelitian ini dilakukan pada 939 siswa SMK yang terdiri dari empat SMK, yaitu SMKN 10 Bandung, SMKN 5 Bandung, SMKN PU Bandung, dan SMKN 8 Bandung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Analisis data menggunakan metode deskriptif dan uji validitas Rasch Model untuk memastikan validitas dan reliabilitas instrumen.  Hasil penelitian menunjukkan skala nonviolence memiliki validitas konstruk dan reliabilitas yang baik. Instrumen skala nonviolence mengukur berbagai aspek nonviolence. Penelitian ini memberikan kontribusi terhadap pengembangan penelitian bimbingan dan konseling sebagai alat praktis dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah kekerasan serta sebagai alat yang dapat mempromosikan peacebuilding di sekolah. Kata kunci: nonviolence, validitas, reliabilitas
Pengembangan dan Pengukuran Psikometrik Inventori Perencanaan Karier Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berbasis Analisis Rasch Model Silvia Agustina; Ahman
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Desember 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v9i1.6232

Abstract

Perencanaan karier memiliki peranan yang signifikan dalam perkembangan karier remaja terutama yang berada pada tingkat SMK untuk mempersiapkan karier yang sukses di masa depan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan dan memvalidasi iventori perencanaan karier remaja untuk mengukur kemampuan perencanaan karier pada siswa SMKN 1 Bojong Gede Proses pengembangan instrument meliputi studi literatur, konsultasi dengan pakar Bimbingan dan Konseling, serta uji coba awal dengan sampel siswa. Penelitian ini dilakukan pada 434 siswa SMKN 1 Bojong Gede. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif survei dengan analisis data menggunakan metode deskriptif dan uji validitas Rasch Model untuk memastikan validitas dan reliabilitas. Hasil penelitian menunjukkan inventori ini memiliki validitas konstruk dan reliabilitas instrumen yang bagus sekali. Oleh karena itu, inventori perencanaan karier siswa SMK mampu mengukur berbagai aspek perencanaan karier dengan tepat. Penelitian ini memberikan kontribusi signifikan pada bidang pendidikan, psikologi, serta bimbingan dan konseling berupa inventori perencanaan karier yang valid dan reliabel bagi siswa SMK. Kata kunci: perencanaan karier, rasch model, validitas, SMK
Validasi Instrumen Sikap Optimisme Remaja: Analysis Rasch Model Salwa Almaliyah; Ahman
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Desember 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v9i1.6310

Abstract

Optimisme merupakan kecenderungan individu untuk memiliki harapan positif terhadap masa depan, dan meyakini bahwa segala sesuatu akan berjalan menuju kebaikan. Hal ini merupakan sikap mental yang sangat penting dalam perkembangan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memvalidasi instrument sikap optimisme remaja. Instrumen tersebut dikembangkan berdasarkan 4 aspek yang dirumuskan oleh Seligman (2006). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 212 remaja dengan rentang usia 12-18 tahun. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan desai penelitian survei. Pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini menggunakan bantuan Rasch Model dengan aplikasi Winsteps versi 3.73. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrument sikap optimisme remaja menunjukkan validitas dan reliabilitas yang tinggi dengan 27 dari 30 item yang layak digunakan, konsistensi logit yang meningkat, serta nilai alpha Cronbach dan Item Reliability yang sangat baik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa instrumen yang dikembangkan akurat dalam mengukur sikap optimisme remaja Kata kunci: optimisme, validitas, reliabilitas
Validitas Inventori Resiliensi Akademik Siswa Sekolah Menengah Atas dengan Pendekatan Rasch Model Salsabila Farah Diba; Ahman
G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 9 No. 1 (2024): Desember 2024. G-Couns: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Universitas PGRI Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31316/gcouns.v9i1.6354

Abstract

Resiliensi akademik dimaknai sebagai kemampuan bertahan siswa dalam keadaaan sulit, mampu mengatasi kesulitan, bangkit dari keterpurukan serta dapat beradaptasi secara positif terhadap tekanan dan tuntutan akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan serta menvalidasi inventori resiliensi akademik bagi siswa SMA. Proses pengembangan instrument meliputi studi literatur, konsultasi dengan pakar Bimbingan dan Konseling, serta uji coba. Responden penelitian ini sebanyak 238 siswa dari 5 SMA yang berada di pulau Sumatera. Inventori pada penelitian ini terdiri dari 56 pernyatan dengan 4 aspek yaitu, confidence, control, composure, commitment. Analisis data dengan pendekatan Rasch model menggunakan uji ketepatan skala, tingkat kesesuaian item, uji dimensionalitas dan reliabilitas item. Hasil menunjukan inventori memiliki validitas kontruk dan reliabilitas yang baik, sehingga dapat mengukur aspek resiliensi akademik. Penelitian ini memberikan kontribusi pada bidang pendidikan, bimbingan dan konseling serta psikologi yang nantinya dapat membantu dalam memberikan pelayanan kepada siswa agar dapat berkembang secara optimal. Kata kunci: resiliensi akademik, rasch model, validitas
STIGMA NEGATIF PADA GURU BK KARENA ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING YANG TIDAK TERLAKSANA Dwi Rizky Fitria; Ahman; Yusi Riksa Yustiana
Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10 No 2 (2024): JBK ( Jurnal Bimbingan dan Konseling)
Publisher : Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Barru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandangan negatif mengenai Guru BK yang seringkali disebut galak, polisi sekolah, dan hanya mengurus siswa yang bermasalah membuat para siswa takut kepada guru BK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab timbulnya stigma negatif mengenai Guru BK tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode kajian pustaka dan didapatkan hasil bahwa stigma negatif tersebut timbul karena BK di sekolah yang tidak berjalan dengan baik dan kode etik bimbingan dan konseling yang tidak terlaksana. Rendahnya pemahaman guru BK mengenai kode etik bimbingan dan konseling juga mempengaruhi hal ini. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasian untuk para guru BK dan calon guru BK serta para tenaga pendidik sehingga layanan bimbingan dan konseling di sekolah bisa semakin lebih baik lagi kedepannya.
STIGMA NEGATIF PADA GURU BK KARENA ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING YANG TIDAK TERLAKSANA Dwi Rizky Fitria; Ahman; Yusi Riksa Yustiana
Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 10 No 2 (2024): JBK ( Jurnal Bimbingan dan Konseling)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Barru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandangan negatif mengenai Guru BK yang seringkali disebut galak, polisi sekolah, dan hanya mengurus siswa yang bermasalah membuat para siswa takut kepada guru BK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa penyebab timbulnya stigma negatif mengenai Guru BK tersebut. Penelitian dilakukan dengan metode kajian pustaka dan didapatkan hasil bahwa stigma negatif tersebut timbul karena BK di sekolah yang tidak berjalan dengan baik dan kode etik bimbingan dan konseling yang tidak terlaksana. Rendahnya pemahaman guru BK mengenai kode etik bimbingan dan konseling juga mempengaruhi hal ini. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasian untuk para guru BK dan calon guru BK serta para tenaga pendidik sehingga layanan bimbingan dan konseling di sekolah bisa semakin lebih baik lagi kedepannya.