Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Abreviasi dalam Komunikasi Sehari-Hari Siswa Kelas XII SMA Taruna Nusantara Tahun 2023: Suatu Kajian Morfologis Pebri Dwi Lesmono Nugroho; Rustono, Rustono; Imam Baehaqie
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3245

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses pembentukan abreviasi yang muncul dalam Komunikasi Sehari-Hari Siswa Kelas XII SMA Taruna Nusantara Tahun 2023. Penelitian kualitatif dengan metode deskriptif merupakan metode yang digunakan dalam penelitian. Objek pada penelitian ini adalah komunikasi sehari-hari siswa Kelas XII SMA Taruna Nusantara Tahun 2023. Pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat abreviasi dalam komunikasi para siswa Kelas XII SMA Taruna Nusantara Tahun 2023 yang terdiri atas: 69 akronim, 41 singkatan, 15 penggalan, dan 3 kontraksi. Abreviasi digunakan dalam komunikasi sehari-hari di kalangan siswa kelas XII SMA Taruna Nusantara Tahun karena efektif dan efisien.
Analisis Wacana Kritis Model Teun A. van Dijk pada Surat Kabar Online Kompas dengan Tajuk “Guru Dijejali Beragam Aplikasi Pendidikan” Ella, Seylla Arifeni; Nufi Azam Muttaqin; Imam Baehaqie
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3549

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis wacana pada teks berita online Kompas dengan tajuk “Guru Dijejali Beragam Aplikasi Pendidikan” menggunakan model Teun A. van Dijk. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri (Human Instrument). Sumber data dalam penelitian ini adalah teks surat kabar online Kompas dengan tajuk “Guru Dijejali Beragam Aplikasi Pendidikan” yang diterbitkan pada 29 Januari 2024. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Teknik dokumentasi. Data-data penelitian yang ditemukan kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis model Miles & Huberman yang dilakukan melalui tiga tahap yaitu (1) reduksi data, (2) penyajian data, dan (3) verifikasi atau penarikan simpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, ditemukan bahwa pada aspek struktur makro, wacana teks berita yang dikaji memfokuskan pembahasannya pada respons pro dan kontra terhadap aplikasi pendidikan yang dibuat oleh Kemendikbudristek. Pada aspek superstruktur, wacana teks berita yang dikaji disusun secara sistematis mulai dari bagian pendahuluan, isi, dan penutup. Pada aspek struktur mikro, wacana teks berita yang dikaji terdiri atas elemen semantik, sintaksis, dan grafis. Elemen semantik terdiri atas unsur latar, detil, maksud, dan praanggapan. Elemen sintaksis terdiri atas bentuk kalimat, koherensi, dan kata ganti. Elemen grafis terdiri atas penggunaan tanda kurung, penggunaan huruf tebal, dan penggunaan tanda petik. Berkaitan dengan konteks sosial, wacana teks berita dengan tajuk “Guru Dijejali Beragam Aplikasi Pendidikan” dapat dipandang sebagai bentuk respons terhadap situasi yang terjadi di dunia pendidikan Indonesia saat ini khususnya berkaitan dengan respons para guru dan pemerhati pendidikan terhadap adanya kebijakan penggunaan aplikasi-aplikasi pendidikan yang dibuat oleh Kemendikbudristek
Analisis Wacana Kritis Model Van Djik Pada Sambutan Joko Widodo pada Pembukaan Kongres XXIII PGRI Tahun 2024 Michael Johan Sulistiawan; Vio Amandini Afriliana; Imam Baehaqie
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i2.3582

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro teks berita web setkab.co.id. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model van Djik. Hasil analisis menunjukkan bagian makro struktur menggambarkan secara umum tema isu tentang kesempatan baik dalam dunia pendidikan agar jangan sampai terlewatkan oleh bangsa Indonesia. Bagian superstruktur skematik terdiri atas summary dan story yang menggambarkan upaya penulis untuk menampilkan efek tertentu. Bagian mikro struktur terdiri atas latar, detil, maksud, koherensi, koherensi pembeda, bentuk kalimat, kata ganti, leksikon, praanggapan, grafis, dan metafora .
Enhancing Nazir Capacity through Legal Literacy of Land Trust to Ensure Legal Certainty in Waqf Land Management Suhadi, Suhadi; Dani Muhtada; Asmarani Ramli; Imam Baehaqie; Isnani; Ardi Sirajudin Rauf; Lucky Andinna Santyoko; Muhammad Ridha
Jurnal Pengabdian Hukum Indonesia Vol. 7 No. 2 (2024): (July-December, 2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jphi.v7i2.6693

Abstract

Nazir as the party who received the mandate to receive and manage waqf land faced several problems related to waqf land. These problems are that the waqf land has not been certified, the waqf land is in dispute, the waqf land has been lost/controlled by another party. This problem occurs because the practice of waqf land is carried out verbally on the basis of mutual trust, the waqf pledge has not been made before PPAIW, the waqf pledge deed has not been processed, the waqf land has not been registered, and the waqf land has not been utilized according to the waqf pledge. Through community service activities, Nazir's capacity was increased through literacy in land waqf law. Legal literacy includes the land waqf process and waqf land registration. The legal act of donating land must be carried out according to the Waqf Law, carried out before an authorized official and the waqf land is registered at the Land Office. The waqf pledge must be made in front of the Waqf Pledge Deed Registrar to be recorded in the Waqf Pledge Deed. The Waqf Pledge Deed is written evidence in land registration at the Land Office, as the basis for issuing a Waqf Land Certificate. Waqf Land Certificates are issued to create legal certainty and legal protection for land waqf. The regulation of land waqf in the Waqf Law and its implementing regulations further confirms waqf as an important and useful institution for efforts to realize community welfare, in line with the goals of state life.
Terminologi Etnolinguistik Upacara Adat Pernikahan Adat Jawa Tengah pada Masyarakat Kota Semarang Sagita Tiara Dewi; Nilam Aliya Putri; Imam Baehaqie
JURNAL PENDIDIKAN BAHASA Vol. 15 No. 4 (2025): JURNAL PENDIDIKAN BAHASA
Publisher : STKIP Taman Siswa Bima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37630/jpb.v15i4.3595

Abstract

Penelitian ini mengkaji terminologi etnolinguistik dalam upacara adat pernikahan Jawa Tengah pada masyarakat Kota Semarang. Perkawinan adat Jawa Tengah kaya akan terminologi yang mencerminkan struktur sosial, filosofi, dan kepercayaan masyarakat. Di tengah pesatnya urbanisasi Kota Semarang, tradisi pernikahan Jawa masih dipertahankan meskipun berpotensi mengalami pergeseran makna. Penelitian ini bertujuan mengungkap makna kultural dalam terminologi upacara pernikahan dan menganalisis hubungannya dengan sistem nilai budaya masyarakat Jawa Tengah. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan etnolinguistik yang dilakukan pada September 2025 di Kecamatan Semarang Barat dan Gunungpati, Kota Semarrang. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan juru panggih (64 tahun) dan pranatacara (57 tahun). Teknik pengumpulan data mencakup studi pustaka, wawancara, teknik simak bebas libat cakap, teknik pancing, catat, dan rekam. Analisis menggunakan metode padan referensial melalui transkripsi, klasifikasi terminologi, dan sinkronisasi data. Penelitian ini menganalisis berbagai prosesi seperti sinduran, sungkeman, midodareni, siraman, dan panggih yang mengandung makna simbolis mendalam. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pelestarian warisan budaya tak benda dan memperkaya kajian bahasa dan budaya di Indonesia.
Menyingkap Makna Peribahasa Jawa: Interpretasi Masyarakat tentang Relasi Orang Tua dan Anak Ahc Fausi; Muhammad Anis Rofiq; Imam Baehaqie
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 4 (2025): OKTOBER-DESEMBER
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/qpw7qq75

Abstract

Penelitian etnolinguistik ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan secara komprehensif interpretasi masyarakat Jawa, khususnya orang tua dan tokoh adat, terhadap tiga peribahasa kunci mengenai hubungan anak dan orang tua, serta menelaah pergeseran maknanya akibat modernisasi. Suku Jawa, yang dikenal memiliki pengaruh besar dalam tatanan moralitas dan etika di Indonesia, mewariskan ajaran kebaktian melalui peribahasa sebagai inti dari kearifan lokal. Tiga peribahasa yang dikaji adalah Mikul Dhuwur Mendem Jero, Kacang Ora Ninggal Lanjaran, dan Anak Polah Bapak Kepradhah. Penelitian menggunakan pendekatan etnolinguistik dan metode cakap (wawancara mendalam) terhadap tiga informan kunci. Hasil penelitian menunjukkan adanya dinamika antara upaya melestarikan nilai luhur dan pergeseran makna yang tak terhindarkan dalam pandangan masyarakat kontemporer. Interpretasi makna filosofis Mikul Dhuwur Mendem Jero konsisten dimaknai sebagai kewajiban anak menjunjung martabat dan menyembunyikan aib orang tua. Namun, pergeseran makna yang signifikan terlihat pada Kacang Ora Ninggal Lanjaran, yang oleh sebagian informan ditafsirkan sebagai kewajiban untuk tidak melupakan asal atau orang yang telah berbuat baik, bukan lagi hanya soal pewarisan karakter dari orang tua. Sementara itu, Anak Polah Bapak Kepradhah dinilai kontroversial dan hanya relevan pada rentang waktu tertentu, sebab konsekuensi perbuatan anak yang sudah dewasa (baligh) seharusnya ditanggung sendiri oleh anak tersebut. Secara keseluruhan, disimpulkan bahwa interpretasi dan pergeseran makna ini merupakan proses adaptasi nilai di mana masyarakat mulai mengoreksi relevansi universal peribahasa di tengah arus modernisasi, namun tetap berupaya mempertahankan ajaran kebaktian sebagai poros utama moralitas sosial.