Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Effect of Substituting Wheat Flour with Composite Flour (Cucurbita moschata and Daucus carota L.) on Biscuits as a Source of Beta Carotene for Stunted Children Asysyifa Riana; Hari Hariadi; Yuliati Widiastuti; Iriyanti Harun; Galuh Chandra Irawan; Lanny Tantie; Kartika Anzani; Firman Rezaldi; Andri Tri Cahyono
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan Vol 12, No 2 (2024): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v12i2.25279

Abstract

The problem of stunting in Indonesia is still quite high, namely 21,6% based on data from the 2022 Indonesian Nutrition Status Survey (SSGI). One of the effective measures to control stunting is through providing additional food (PMT) such as biscuits to children. Carrots and pumpkin are local foods that are rich in beta carotene. Carotenoids as a source of provitamin A are able to overcome the problem of vitamin A deficiency (VAD), which is the cause of growth disorders in children. This research aims to determine the effect of substitution of yellow pumpkin (Cucurbita moschata) and carrot (Daucus carota L.) composite flour on organoleptic characteristics including color, aroma, taste, texture and nutritional content (beta carotene, carbohydrates, protein and fat). This research used a Randomized Block Design (RAK) with 3 treatments, namely formula 1 (150 grams of wheat flour, 50 grams of pumpkin flour and 50 grams of carrot flour), formula 2 (50 grams of wheat flour, 60 grams of pumpkin flour and 50 grams of flour carrots) and formula 3 (50 grams of wheat flour, 50 grams of pumpkin flour and 150 grams of carrot flour) with 3 repetitions. The research results showed that formula 3 biscuits were the best formulation in terms of organoleptic characteristics with the highest beta carotene content compared to F1 and F2. F3 biscuits contain 30,97 mg beta carotene, 7,45 grams of carbohydrates, 3,22 grams of protein and 8,89 grams of fat. The conclusion of this research is that the substitution of wheat flour with composite flour (Cucurbita moschata and Daucus carota L.) has an effect on the nutritional content (beta carotene, carbohydrates, protein and fat) of biscuits. Consuming pumpkin biscuits per 100 grams can qualify as a good source of the antioxidant beta carotene.
Penyuluhan Cara Konsumsi Kombucha Bunga Telang Sebagai Minuman Probiotik Bagi Pasien Kolesterol bagi Masyarakat Kampung Pekuncen Cilegon Banten Firman Rezaldi; Sukardi Sugeng Rahmad; Rifkarosita Putri Ginaris; Wijayanti Wijayanti; Desi Trisnawati; M. Fariz Fadillah; Ucu Wandi Somantri; Heny Sasmita
Jurnal Relawan dan Pengabdian Masyarakat REDI Vol. 2 No. 2 (2024): November
Publisher : Yayasan REDI Tiga Monas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69773/mkxfx787

Abstract

Peningkatan jumlah Low Densitas Lipoprotein (LDL), trigliserida, dan High Densitas Lipoprotein (HDL) yang cenderung mengalami penurunan dikenal sebagai kolesterol tinggi atau hiperkolesteromia. Pengobatan kolesterol secara umumnya dilakukan melalui terapi secara kimiawi yang telah memiliki aktivitas farmakologi sebagai penurun kolesterol yaitu simfastatin. Efek samping dari pengobatan secara kimiawi adalah terjadinya infalamasi pada lambung, kerusakan hati, ginjal, dan resistensi semakin meningkat. Solusi yang ditawarkan dalam meminimalisir pengobatan kolesterol secara kimiawi yaitu dengan pemanfaatan kombucha bunga telang sebagai minuman probiotik yang telah terbukti dapat diperankan sebagai substansi pangan fungsional, obat, dan kosmetik, sehingga ketaatan dalam mengkonsumsi kombucha bunga merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam menurunkan kadar kolesterol. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui level kepatuhan masyarakat dalam mengkonsumsi kombucha bunga telang dalam upaya menurunkan kolesterol.  Metode pengabdian ini dilakukan secara deskriptif dan teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Hasil pengabdian ini telah membuktikan bahwa ketaatan masyarakat dalam level tinggi mencapai 24,40%, sedang 68,30%, rendah 7,33 % sehingga dapat disimpulkan masyarakat yang memiliki kolesterol tinggi dikampung pekuncen desa ciwedus kota cilegon provinsi banten mempunyai tingkat ketaatan yang sedang dengan prosentase sebesar 68,30%.