Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

STUDI LITERATUR: SKOR OSTA (OSTEOPOROSIS SELF –ASSESSMENT TOOLS FOR ASIAN) SEBAGAI DETEKSI DINI OSTEOPOROSIS PADA WANITA MENOPAUS Rustandi, Fitriya Wulandari; Kurniati, Mala; Anggraeni, Selvia; Fajrin, M.
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.9820

Abstract

Abstrak : Studi Literatur: Skor Osta (Osteoporosis Self –Assessment Tools For Asian) Sebagai Deteksi Dini Osteoporosis Pada Wanita Menopause. Osteoporosis atau yang biasa masyarakat tahu keropos tulang yaitu merupakan suatu penyakit degeneratif pada bagian tulang yang ditandai dengan menurunnya pada massa tulang, dikarenakan berkurangnya matriks dan mineral yang disertai dengan kerusakan pada mikroarsitektur pada jaringan tulang sehingga terjadilah penurunan kekuatan pada tulang Menurut data dari badan kesehatan dunia WHO (World Health Organization) terdapat 200 juta orang yang menderita osteoporosis. Di seluruh dunia 1 dari 3 perempuan dan dari 5 laki-laki berusia lebih dari 50 tahun akan mengalami fraktur atau patah tulang osteoporosis. Wanita menopause berada pada risiko yang lebih tinggi daripada wanita lainnya dari beberapa wanita pascamenopause mengalami osteoporosis. Meningkatnya penderita osteoporosis sebagai penyakit silent disease dan alat diagnosis yang tersedia sangat sedikit sehingga dibutuhkan alat 6 pemeriksaan yang mudah, terjangkau dan akurat. Untuk saat ini di kembangkan alat pemeriksaan yang mudah, cepat dan akurat untuk mengidentifikasi kelompok dengan risiko tinggi terkena osteoporosis yang berguna dalam deteksi dini yaitu OSTA. Metode penelitian menggunakana literatur review tipe naratif dari berbagai jurnal internasional dan lokal berjumlah 17 penulisan ini berdasarkan hasil pencarian sumber literatur google cendikia dan NCBI Pubmed.Kata kunci yang digunakan untuk mencari literatur review adalah “osteoporosis”, “menopause”, “skor OSTA”.
CASE REPORT: EPILEPSI Maria, Donna; Chaniago, Fadilla Putri Aqilla; Rustandi, Fitriya Wulandari; Fauzi, Ade Umar Aulia; Kasyfi, Fathul Qadir; Putri, Pratiwi Hendro
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2024): MARET 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v5i1.25257

Abstract

Epilepsi adalah suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan berulang (Epileptic Seizures) akibat lepas muatan listrik abnormal dan berlebihan di neuron-neuron otak secara paroksismal, dan disebabkan oleh berbagai etiologi, bukan disebabkan oleh penyakit otak akut Epilepsi bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu kumpulan gejala. Gejala yang paling umum adalah adanya kejang. Setiap kali terjadi serangan kejang, apalagi bila berlangsung sampai beberapa menit, akan menimbulkan kerusakan hingga kematian sejumlah sel otak. Laporan kasus ini bertujuan membahas aspek definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, diagnosis, pemeriksaan penunjang, tatalaksana, dan prognosis dari penyakit epilepsi. Laporan kasus ini melaporkan seorang perempuan 23 tahun dengan keluhan kejang seluruh badan sebelum masuk rumah sakit, nyeri kepala juga dirasakan sejak 3 hari yang lalu, mempunyai riwayat jatuh dan terbentur kepalanya. Mengalami keluhan yang sama sejak 2 bulan terakhir yaitu memiliki riwayat kejang dengan anggota gerak yang menggeram, tubuh yang kaku, dan mata kearah atas yang berlangsung ± 1 menit, juga mempunyai riwayat stress psikologis. Hasil pemeriksaan neurologis dalam batas normal. Hasil pada pemeriksaan ct scan kepala yaitu tidak ada kelainan. Pada pemeriksaan EEG dijumpai gelombang epileptikum dan perlambatan Penatalaksanaan yang diberikan pada pasien ini adalah O2 2-4 lpm, Rl 20 tpm, Inj omz 1 ampul/12 jam, Inj diazepam 1 ampul, Ondansetron 2x1, B complex 1x1, Depakote 3x500, Phenytoin 2x1, Asam folat 1x1.
Penyuluhan Mengenali dan Mencegah Penyakit Mumps (Gondongan) Di Panti Asuhan Putri Tunas Harapan Aisyiyah Pringsewu Pinilih, Astri; Paranggai, Elhi Andi; Susilo, Ajeng Ishelina; Hadi, Dimas Surya; Fadhillah, Dwi Noor; Sisti, Chintia Florentina; Aldiansyah, Aditia Randi; Rustandi, Fitriya Wulandari; Ramadhani, Aditya
Jurnal Abdimas Kedokteran & Kesehatan Vol 3, No 2 (2025): Volume 3 Nomor 2
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jakk.v3i2.19726

Abstract

Mumps atau gondongan merupakan suatu infeksi virus akut yang digambarkan akibat terjadinya proses inflamasi atau peradangan pada kelenjar parotis dan kelenjar lainnya. Manifestasi klinis dari penyakit ini meliputi adanya nyeri dan pembengkakan pada kelenjar parotis dan dapat melibatkan jaringan atau organ lainnya, sehingga dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan sulitnya untuk menelan. Penyakit gondongan (mumps) di Indonesia belum mendapatkan perhatian besar dikarenakan dari sifatnya penyakit ini yang self-limiting disease atau penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya, sehingga belum terdapat data epidemiologi yang memadai. Penyakit mumps dapat terjadi pada semua umur dan paling sering terjadi pada anak-anak usia 5-15 tahun, sebanyak 85% terjadi pada kasus anak-anak yang berusia kurang dari 15 tahun dan untuk kasus pada orang tua jarang dijumpai. ). Penatalaksanaan mumps berupa terapi simptomatik. Dapat diberikan analgesik, serta pemeberian kortikosteroid pada kasus berat. Memperbanyak minum air putih serta diet lunak dan bed rest. Tujuan dilaksanakannya penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pengenalan serta pencegahan pada penyakit mumps (gondongan).