Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Dinamik pada Gedung LAB UPTB BPPPL DLHK Aceh dengan Metode Respon Spectrum Permatasari, Nina; Herian Syaputra, Novriza; Bunyamin, Bunyamin; Hady, Munirul; Idroes, Imransyah
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 4, No 1 (2023): SEMNAS MULTIDISIPLIN ILMU
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gempa bumi merupakan kejadian alam yang tidak diketahui kapan akan terjadi dan seberapa besarnya. Korban jiwa akibat gempa biasanya tidak diakibatkan oleh gempa itu secara langsung, melainkan diakibatkan oleh bangunan yang runtuh ketika gempa. Oleh karena itu bangunan gedung memerlukan ketahanan terhadap gempa bumi untuk memberikan waktu agar penghuni gedung dapat melakukan evakuasi diri dari gedung tersebut. Objek penelitian ini adalah Bangunan Gedung Lab UPTD BPPPL DLHK Aceh yang merupakan gedung dinas lingkugan hidup dan kehutanan aceh. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keamanan struktur bangunan gedung dengan analisis response spectrum yang ditinjau berdasarkan displacement, simpangan antar lantai, dan Gaya geser dasar dalam merespon gaya gempa, berdasarkan data rekaman gempa Pidie Jaya. Penelitian ini menggunakan metode response spectrum dengan menggunakan software ETABS Versi Student. Pengolahan data akan di analisis dengan menggunakan standar SNI 1726-2019. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa waktu getar alami fundamental struktur gedung memenuhi batas kontrol waktu getar alami yaitu sebesar 0,6380 detik. Nilai base shear yang didapat dari perhitungan yaitu untuk arah X sebesar 886,60 kN dan arah Y sebesar 856,80 kN. Nilai displacement arah x dan y menunjukkan displacement terbesar terjadi pada atap (elevasi 12,6 m) dengan jarak 12,313 mm untuk arah x sedangkan arah y terjadi pada atap (elevasi 12.6 m) dengan jarak 9,101 mm. Nilai batasan simpangan antar lantai pada elevasi 12,6 m sebesar 16,545 mm arah X dan 9,747 mm arah Y, sedangkan drift limit adalah 84 mm. Sehingga dapat disimpulkan hasil simpangan antar lantai arah X dan arah Y memenuhi peraturan SNI 1726-2019.Kata kunci: Analisis Dinamik; Displacement; Gempa Bumi; Response Spectrum; SNI;
Tinjauan Kuat Tekan Beton Berupa Serat Ban Bekas dan Pozolan Di Dalam Agregat Halus Harry, Aulia; Bunyamin, Bunyamin; Idroes, Imransyah; Hady, Munirul; Pramanda, Heru; Munirwan, Reza Pahlevi
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 9, No 2 (2023): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jts-utu.v9i2.8386

Abstract

Pemanfaatan limbah sebagai bahan pengganti atau bahan tambahan pada campuran beton dapat mengurangi tingkat pencemaran lingkungan. Salah satu limbah yang telah banyak dimanfaatkan oleh peneliti dalam beton adalah ban bekas. Serat yang ada dalam ban bekas digunakan sebagai bahan tambah terhadap semen maupun agregat. Namun, beberapa penelitian menunjukkan kekuatan beton menurun. Pada penelitian ini, serat ban bekas dikombinasikan dengan bahan lain yang mengandung silika yaitu pozzolan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas kuat tekan beton yang menggunakan pozzolan sebagai pengganti sebahagian agregat halus sebesar 10% dan serat ban bekas sebagai bahan aditif sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15%. Bahan Pozolan yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Krueng Raya, Kecamatan Masjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, sedangkan serat ban bekas kendaraan berasal dari Kecamatan Suka Makmur, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian dilakukan secara eksperimental di laboratorium, dengan kuat tekan betn rencana sebesar 17,00 MPa, dengan benda uji berjumlah 20 buah, di mana setiap variasi terdiri dari 5 benda uji. Pengujian berupa kuat tekan beton terhadap perendaman benda uji selama 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15% berturut-turut didapatkan sebesar 18,29 MPa, 12,23 MPa, 11,82 MPa, dan 10,84 MPa. Kuat tekan beton menurun, hal ini disebabkan oleh banyaknya jumlah serat ban bekas yang ditambahkan ke dalam beton, sehingga daya ikat antar serat dan semen menjadi tidak baik.
Analisis Penambahan Tenaga Kerja Menggunakan Metode Duration Cost Trade Off Pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Badan Kepegawaian Aceh endis liani, tika; Bunyamin, Bunyamin; Pramanda, Heru; Jefriza, Jefriza; Idroes, Imransyah
Jurnal Perencanaan dan Penelitian Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Iskandar Muda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/prince.v3i2.823

Abstract

Proyek konstruksi merupakan rangkaian mekanisme pekerjaan yang sensitif karena setiap aspek saling mempengaruhi antara satu dengan yang lainnya. Proyek pembangunan gedung kantor BKA (Badan Kepegawaian Aceh) merupakan salah satu proyek konstruksi yang memiliki peran penting dalam pengembangan infrastruktur di Aceh, oleh karena itu, penambahan tenaga kerja menjadi salah satu alternatif untuk mempercepat proyek ini. Tujuan penelitian ini memberikan landasan yang kuat bagi manajer proyek dalam mengambil keputusan strategis terkait penambahan atau pengurangan tenaga kerja. Manfaat dari penelitian ini ialah dapat menjadi dasar bagi pengembangan praktik-praktik terbaik dalam manajemen proyek konstruksi yang melibatkan analisi penambahan tenaga kerja. Pada penelitian ini menggunakan perbandingan 2 jam lembur dan 4 jam lembur beserta 2 dan 4 orang penambahan tenaga kerja manakah yang lebih efisien menurut biaya dan waktu. Setelah data didapatkan, kemudian diolah dengan Software Microsoft Project untuk mendapatkan lintasan kritis pekerjaan. Lintasan kritis yang didapatkan akan menjadi fokus analisa dan diolah menggunakan Software Microsoft Excel. Berdasarkan hitungan dari setiap pekerjaan pada lintasan kritis maka didapatkan hasil bahwa setelah penambahan 2 jam durasi crashing 291,96 hari dengan biaya Rp 16.805.938.810, untuk penambahan 4 jam kerja didapatkan durasi crashing. 257,45 hari dengan biaya Rp 14.819.782.405. Penambahan 2 tenaga kerja didapatkan biaya Rp 8.579.874.024 dan untuk penambahan 4 tenaga kerja didapatkan biaya Rp 8.579.874.024. Berdasarkan penambahan jam lembur 2 dan 4 jam  dengan  penambahan  2  sampai  4  tenaga  kerja  yang paling efektif  adalah penambahan 4 tenaga kerja dari waktu lembur 4 jam, karena menghasilkan biaya termurah sebesar Rp 8.579.874.024 dengan durasi sebesar 257,45 hari.
Evaluasi Penanganan Kerusakan Jalan Akibat Peningkatan Volume Lalu Lintas Pramanda, Heru; Bunyamin, Bunyamin; Idroes, Imransyah; Jefriza, Jefriza; Zdaki, T Muhammad
VOCATECH: Vocational Education and Technology Journal Vol 6, No 1 (2024): October
Publisher : Akademi Komunitas Negeri Aceh Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38038/vocatech.v6i1.190

Abstract

AbstractThe population and number of vehicles are increasing every year, making road transportation infrastructure crucial. The Twi Slimeng - Empee Bata road, located in Blang Bintang, Aceh Besar Regency, connects several villages in the district to urban areas. The road is 2,110 km long and 3.5 meters wide, with a flexible pavement type. Due to the rising vehicle volume, the road has suffered serious damage, especially posing a high risk to motorcyclists' safety. The research aims to upgrade and rehabilitate the road from class III to class II and widen it to improve safety and comfort for road users. The 2018 Bina Marga method (Revision 02) No.16.1/SE/Db/2020 is used for this research. The findings indicate various types of damage along the road, including patches (1.94%), crocodile cracks (4.50%), longitudinal cracks (1.61%), grain release (2.03%), roughness (0.47%), and potholes (4.97%). The research recommends implementing a regular maintenance program to address road damage and enhance the safety and comfort of road users. Abstrak Pertumbuhan populasi dan jumlah kendaraan semakin meningkat setiap tahun sehingga infrastruktur transportasi jalan menjadi hal yang sangat krusial. Jalan Twi Slimeng - Empee Bata, Kec. Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar merupakan jalan yang menghubungkan beberapa desa di Kec. Blang Bintang menuju perkotaan. Jalan ini memiliki tipe perkerasan lentur dengan panjang jalan 2,110 km dan lebar jalan 3,5 meter. Jalan ini mengalami kerusakan serius akibat peningkatan volume kendaraan, yang berisiko tinggi bagi keselamatan pengendara sepeda motor. Penelitian ini bertujuan untuk peningkatan/rehabilitasi kelas jalan yang diakibatkan oleh meningkatnya volume kendaran di jalan Twi Slimeng - Empee Bata. Untuk mengatasi masalah tersebut, akan direncanakan peningkatan dan rehabilitasi jalan Twi Slimeng - Empee Bata dari kelas III ke kelas II, serta pelebaran jalan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan. Metode penelitian ini menggunakan metode Bina Marga tahun 2018 (Revisi 02) No.16.1/SE/Db/2020. Hasil dari penelitian ini meliputi jalan Twi Slimeng - Empee Bata mempunyai beberapa jenis kerusakan yaitu tambalan (1,94%), retak buaya (4,50%), retak memanjang (1,61%), pelepasan butir (2,03%), rough (0,47%) dan lubang (4,97%) di sepanjang ruas jalan. Hasil penelitian merekomendasikan program pemeliharaan berkala untuk menangani kerusakan jalan dan meningkatkan keselamatan serta kenyamanan pengguna jalan.
Dampak U-Turn terhadap Kelancaran Pengguna Flyover di Simpang Surabaya Pramanda, Heru; Deza, Muhammad; Ariansyah, Dedek; Idroes, Imransyah; Bunyamin, Bunyamin
Jurnal Perencanaan dan Penelitian Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2025): Maret
Publisher : Universitas Iskandar Muda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/prince.v4i1.938

Abstract

Peningkatan prasarana transportasi dilakukan dalam beberapa bentuk misalnya penataan system transportasi secara terpadu, termasuk pada ruas jalan dapat dilakukan pemasangan median yang juga diikuti dengan pembukaan jalan berupa U-Turn. Fasilitas U-Turn tidak secara keseluruhan mengatasi masalah konflik, sebab U-Turn itu sendiri akan menimbulkan permasalahan konflik tersendiri. Kota Banda Aceh sebagai kota dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, memiliki masalah kemacetan di berbagai titik. Salah satunya di Simpang Surabaya. Walaupun pemerintah telah mengupayakan masalah penataan tarnsportasi di daerah tersebut dengan pembangunan flyover, namun, perlu dipelajari dampak dari pembangunan flyover, terutama terkait dengan penggunaan jalan pada persimpangan tanjakan dan turunan flyover. Tidak dapat dipungkiri adanya U-Turn di area flyover memberi dampak bagi pola pergerakan kendaraan. Penelitian difokuskan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh U-Turn bagi pergerakan kendaraan di area flyover Simpang Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, yang digunakan untuk meneliti dengan menggunakan angka dan statistik dalam pengumpulan serta analisis data yang dapat diukur. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik simple random sampling. Pengolahan data dilakukan dengan Statistical Product and Service Solution (SPSS), berupa metode analisis linear berganda, koefisien determinasi, uji F, uji t, dan menentukan uji korelasi. Dari hasil penelitian pengaruh u-turn terhadap pengguna flyover pada Simpang Surabaya sangat berpengaruh, didapatkan model yang terbaik yaitu Y = 0,724 X8 + 0,795 X10 + 0,896 X11, merupakan model regresi yang sesuai menggambarkan pengaruh 3 (tiga) variabel bebas, Cuaca (X8), Pengaruh Waktu Perjalanan (X10) dan Opsi Alternatif Rekayasa (X11) yang secara bersamaan mempengaruhi pengguna kendaraan (Y).
PENGARUH BENTUK KOLOM TERHADAP GAYA LATERAL GEMPA PADA GEDUNG LANDMARK BSI ACEH Hady, Munirul; Maulana, Satria; Idroes, Imransyah
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 11, No 1 (2025): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jts-utu.v11i1.10304

Abstract

Posisi geografis Indonesia yang terletak antara lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Indonesia terletak di jalur gunung api (ring of fire) bagian dari cincin api Pasifik. Ruang lingkup penelitian ini adalah Penelitian ini mengacu pada SNI-1726-2019, SNI-1727-2020 dan SNI-2847-2019, dengan menggunakan metode gempa dinamis (respons spektrum) tetap mempertahankan mutu beton, mutu baja. Hasil berat total bangunan: gedung landmark BSI Aceh dengan kolom spiral 16.443,05 ton lebih kecil saat bangunan tersebut didesain menggunakan kolom terikat sebesar 17.222,20 ton. Diagram Moment: desain dengan kolom terikat sebesar = 1103.04 kN-m dan kolom spiral memiliki nilai moment M3 = 1579,61 kN-m. Gaya aksial: gedung dengan kolom spiral sebesar nilai = -2284,69 , dan pada gedung kolom terikat memiliki nilai = -2767,47 . Displacement Lateral Maksimum Setiap Lantai: Gedung dengan kolom terikat memiliki displacement sebesar 0.018mm dan desain kolom spiral sebesar 0.023mm. gaya geser: pada gedung dengan kolom spiral yaitu sebesar = -8,54 kN/m dan kolom terikat sebesar = -154,53 kN/m dapat disimpulkan bahwa desain gedung dengan kolom spiral menawarkan kekuatan, stabilitas, dan keandalan struktural yang lebih baik daripada desain gedung dengan kolom terikat.
Evaluasi Substitusi Limbah Beton pada Agregat Kasar Terhadap Performa Tarik Lentur Beton (5%, 10%, 15%) Saputra, T.Agung Wiendi; Idroes, Imransyah; Mubarak, Azzaki
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 11, No 2 (2025): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN TEKNOLOGI KONSTRUKSI
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35308/jts-utu.v11i2.13133

Abstract

Pemanfaatan limbah sebagai substitusi atau bahan tambahan dalam campuran beton dapat menurunkan tingkat pencemaran lingkungan. Limbah beton menjadi salah satu kontributor limbah terbesar. Pada penelitian terdahulu dengan mensubtitusi limbah beton sebagai pengganti agregat kasar dapat mengetahui kuat tarik lentur beton terjadi penurunan pada mutu tinggi diatas 25 MPa. Pengujian dilaksanakan di Laboratorium Kontruksi Bahan Bangunan prodi teknik sipil Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Kuat tekan beton rencana adalah f'c 15 MPa. Penelitian ini dilakukan pada 12 buah benda uji  berukuran 15 x 15 x 60 cm 9 buah benda uji  menggunakan  5%, 10%, 15% limbah beton sebagai pengganti agregat kasar, sedangkan untuk pembanding digunakan 3 buah benda uji beton normal. Pengambilan Limbah beton diambil dari hasil penelitian kuat tekan di Universitas Syiah Kuala dengan mutu 25 MPa. Masing-masing variasi sebanyak 3 buah benda uji, serta perawatan benda uji dengan perendaman dalam bak dan  pengujian akan dilakukan sampai beton berumur 28 hari. Hasil dari penelitian ini akan dibandingkan beton normal dengan menggunakan Limbah beton sebagai pengganti agregat kasar dengan variasi 5%,10% dan 15%. Kuat tarik lentur beton normal sebesar 3,011 MPa Sedangkan variasi 5% dan 10% serta 15% mengalami penurunan yaitu sebesar 2,663 MPa, 2,696 MPa dan 2,666 MPa, Penurunan tersebut disebabkan masih dikategorikan stabil karena penurunan tersebut dikontrol dengan hasil kuat tekan tidak mencapai 1 MPa, sehinggga dapat disimpulkan bahwa penggunaan limbah beton sebagai pengganti agregat kasar pada pengujian kuat tarik lentur beton tidak bisa digunakan pada beton struktural tetapi bisa digunakan paa beton non-struktural