Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PEMANFAATAN CANGKANG KEONG SAWAH SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAHAGIAN SEMEN DAN AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON Munirul Hady; Bunyamin Bunyamin; Darwin Darwin; Aulia Rahman; Andrisman Satria
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.09 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v8i1.5198

Abstract

AbstractConcrete is one of the choices as a structural material for construction in the construction sector, in this case, a concrete mixture is an object that is often used as research to obtain efficient construction methods and develop concrete constituent materials. The utilization of waste as a substitute for portland cement or additives is not a new thing. This research is expected to reduce rice snail waste that pollutes the environment and compare the compressive strength of normal concrete with concrete that uses rice snails as a partial substitute for cement and fine aggregate. This study refers to the ACI 211.1-91 and ASTM C-33/C33-08 methods. The rice snail waste was first crushed and filtered through a sieve that passed the ASTM No. 200 filter as a partial substitution of cement with substitution percentages of 0%, 5%, 10%, and 15% in the concrete mixture. The test object used is a cylinder with dimensions of 15 cm x 30 cm, totaling 40 specimens with a planned concrete quality of 17 MPa by the minimum requirements for structural concrete in SNI 2847-2019. Each percentage of 5 samples and testing will be carried out until the concrete is 28 days old in an immersion bath. The results show that the compressive strength using 0% snail shell variations was 17.35 MPa and 5%, 10%, and 15% variations were 15.74 MPa, 10.60 MPa, and 7.63 MPa. As well as the ratio of the density of the volume of concrete with mixed variations of 0%, 5%, 10% and 15%, namely 2344.4 kg/cm3, 2277.2 kg/cm3, 2170.4 kg/cm3 and 2103.7 kg/cm3. Keywords—Compressive Strength of Concrete, Rice Snail Waste, Substitution 
Kuat Tekan Beton Normal Menggunakan Butiran Halus Ban Bekas Kendaraan sebagai Substitusi Agregat Halus dan Tambahan Serat Ban Bekas Kendaraan Muhammad Iqbal; Imransyah Idroes; Munirul Hady
Portal: Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 1 (2022): Edisi April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/portal.v14i1.2848

Abstract

Limbah ban bekas merupakan salah satu penyumbang limbah terbanyak. Oleh karena itu perlunya penelitian terhadap campuran beton dengan menggunakan limbah ban bekas sebagai bahan substitusi maupun bahan tambah. Serat limbah ban bekas digunakan sebagai bahan tambah dengan variasi 0%, 5%, 10%, dan 15% terhadap berat semen serta butiran halus ban bekas kendaraan yang digunakan sebagai subsitusi pasir halus dengan variasi 0%, 5% dari berat pasir halus. Hasil dari penelitian ini ialah dengan variasi beton normal dan dengan menggunakan butiran halus ban bekas kendaraan sebagai subsitusi agregat halus dan tambahan serat ban bekas kendaraan 0% menghasilkan kuat tekan sebesar 17,10 MPa. Sedangkan variasi 5% dan 10% serta 15% mengalami penurunan yaitu sebesar 15,48 Mpa, 13,10 Mpa dan 9,44 Mpa, penurunan tersebut disebabkan kurangnya daya ikatan antar material campuran, sedangkan untuk perbandingan berat volume beton dengan variasi 0% sebesar 2465,6 Kg/m3, serta berat volume beton pada variasi 5%, 10%, dan 15% ialah sebesar 2392,4 Kg/m3, 2329,4 Kg/m3 dan 2293,8 Kg/m3.
ANALISIS DINAMIK PADA GEDUNG A1 PEMONDOKAN UPT. ASRAMA HAJI EMBARKASI ACEH DENGAN MENGGUNAKAN METODE TIME HISTORY Alif Akbar Azani; Aulia Rahman; Munirul Hady; Bunyamin .
Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Teknik Sipil dan Teknologi Konstruksi
Publisher : Universitas Teuku Umar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.437 KB) | DOI: 10.35308/jts-utu.v8i2.5979

Abstract

Indonesia is one of the countries most prone to earthquakes, causing a lot of damage to building structures. Therefore, buildings require earthquake resistance to allow time for building occupants to evacuate from the building. The object of this research is the A1 Hajj Boarding Boarding Building for the Embarkation of Aceh which is located on Teuku Nyak Arif Street, Kuta Alam District. The purpose of this study was to see whether the building met the requirements of SNI 1726-2019 in response to the Simeulue I earthquake with a magnitude of 8.3 on April 11, 2012, using Time History analysis with the help of software ETABS. By reviewing the building deformation, displacement and deviation between levels, knowing the working forces in the form of axial forces, bending moments, and shear forces on the columns and beams of the building. Data processing will be analyzed with the standard rules of SNI 1726-2019. From the analysis, it is found that the basic shear strength due to earthquake loads is 2302.1 kN for the x direction and 637.6 kN for the y direction. The largest maximum lateral displacement is 11.445 mm for the x-direction and 11.774 mm for the y-direction, causing the interstory drift of each combination of loading structures to remain within the limits permitted by earthquake-resistant building standards (SNI 1726:2019). It can be concluded that the Aceh Embarkation Hajj Dormitory Building A1 has been designed in accordance with the SNI 1726:2019 standard.
Analisis Kuat Tekan Beton Menggunakan Bahan Substitusi Serat Roving dan Cangkang Tiram Bunyamin Bunyamin; Munirul Hady; Nesri Hendrifa; Ahmad Syakir
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i3.6073

Abstract

Para peneliti telah melakukan percobaan terhadap bahan-bahan lain yang sifatnya sama seperti semen, seperti limbah cangkang tiram. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggantian semen 10% dan FAS (Faktor Air Semen) 0,50 mampu meningkatkan kuat tekan beton. Pada penelitian ini, akan ditambahkan material lain ke dalam semen tersebut yaitu serat roving (serat gypsum), bertujuan mengurangi retak yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah cangkang tiram sebesar 10% dan penambahan serat roving sebesar 5%, 10%, dan 15% ke dalam semen terhadap kuat tekan beton. Benda uji berupa silinder (15 cm x 30 cm) berjumlah 20 unit. Limbah cangkang tiram berasal dari Krueng Neng, Aceh Besar. Serat roving didapatkan dari toko bahan bangunan di Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode ACI 211.1-91 (American Concrete Institute) dan ASTM (American Society for Testing and Material). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton normal sebesar 22,05 MPa. Sedangkan kuat tekan beton dengan substitusi serat roving dan cangkang tiram adalah 25,16 MPa, 30,59 MPa, dan 30,70 MPa. Kuat tekan beton yang dikombinasikan meningkat dibandingkan dengan kuat tekan beton normal.
Analisis Beban Gempa Pada Gedung A1 Pemondokan Upt. Asrama Haji Embarkasi Aceh Dengan Metode Statik Ekivalen (SNI 1726-2019) Ferry Farhany; Munirul Hady; Bunyamin; David Sarana
Journal of Planning and Research in Civil Engineering Vol. 2 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Iskandar Muda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55616/prince.v2i2.497

Abstract

Bangunan gedung dituntut mampu bertahan dalam menahan beban yang terjadi dan dapat memberikan kenyamanan kepada penghuninya sesuai dengan yang direncanakan. Objek penelitian ini adalah Bangunan Gedung A1 Pemondokan Asrama Haji Embarkasi Aceh yang terletak di Jalan Teuku Nyak Arif, Kecamatan Kuta Alam. Tujuan penelitian ini melihat kukuatan struktur gedung merespon gaya gempa, berdasarkan data gempa Simeulue I dengan magnitudo 8,3 SR. Tinjauan penelitian ini berupa deformasi, displacement dan simpangan antar tingkat. Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana ketahanan struktur gedung. Penelitian ini menggunakan metode Statik Ekivalen dengan pengolahan datanya menggunakan software ETABS v20. Dari hasil analisis diperoleh bahwa kekuatan geser dasar akibat beban gempa sebesar 2,47x10-6 kN untuk arah x dan 2302,1099 kN untuk arah y. Perpindahan lateral maksimum terbesar yaitu 0.056 mm untuk arah x dan 4.302 mm untuk arah y, sehingga menyebabkan interstory drift dari setiap kombinasi pembebanan struktur bangunan ini masih dalam batas yang diizinkan oleh standar bangunan tahan gempa (SNI 1726:2019)
TINJAUAN ULANG TWO-CELL BOX GIRDER BETON PRATEGANG TERHADAP KAPASITAS DUKUNG BEBAN LALU LINTAS PADA PERENCANAAN PEMBANGUNAN FLY OVER SIMPANG SURABAYA KOTA BANDA ACEH Munirul Hady; Taufiq Saidi; Muttaqin Hasan
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 6, No 3 (2017): Volume 6, Nomor 3, Mei 2017
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: Location of Simpang Surabaya is located in the city of Banda Aceh. At this intersection occurs meeting some of the main line to the city of Banda Aceh, causing traffic jams. This is the underlying construction of fly over Simpang Surabaya in 2016 using the two-cell cross-sectional as upper structure. The purpose of this study was to review the two-cell box girder in terms of safety (deflection and moment), and economically (volume superstructure box girder) by using the planning data flyover Simpang Surabaya. Fly over modeled as three-span continuous beam structure with a span configuration (45 + 50 + 45) m. Imposition of the box girder based on SNI 1725:2016. Planning fly over is based RSNI T-04-2005 and Manual 021 / BM / 2011. Increased traffic loads by increasing the burden Strip "D" uniformly distributed along the flyover to the structure of the flyover was destroyed with the help of software SAP2000. Results of this study was two-cell cross-section is very efficient in terms of deflection and bending moment capacity. At the maximum deflection serviceability load combinations that occurred on the two-cell amounted to 0.0091 meters. From the moment-curvature relationship chart obtained information that the two-cell cross-section has a capacity of 126,953.71 kN.m cracking moment, the yield moment capacity of 164,061.23 kN.m and ultimate moment capacity of 211,679.11 kN.m. Two-cell structure has a weight of 38849.73 kN. Two- cell box girder reaching powers cracking moment when the additional traffic load of 204 kN / m, reaching powers yield moment when the additional traffic load of 323 kN / m and reaching powers ultimate moment when the additional traffic 511 kN / m.Keywords : Review, Fly over Simpang Surabaya, two-cell box girder, the traffic load.Abstrak: Letak Simpang Surabaya sangat strategis di Kota Banda Aceh. Pada simpang ini terjadi pertemuan beberapa jalur utama menuju Kota Banda Aceh sehingga menyebabkan kemacetan lalu lintas. Hal tersebut yang mendasari pembangunan fly over Simpang Surabaya pada tahun 2016 ini dengan menggunakan  penampang two-cell sebagai struktur bangunan atasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk meninjau ulang two-cell dari segi keamanan (lendutan dan momen), serta segi ekonomis (volume struktur bangunan atas box girder) dengan menggunakan data perencanaan fly over Simpang Surabaya. Fly over dimodelkan sebagai struktur balok menerus tiga bentang dengan konfigurasi bentang (45 + 50 + 45) m. Pembebanan pada box girder didasarkan pada SNI 1725: 2016. Perencanaan fly over ini berdasarkan RSNI T-04-2005 dan Manual 021/BM/2011. Peningkatan beban lalu lintas berupa peningkatan beban Lajur “D” yang terdistribusi merata disepanjang  fly over hingga struktur fly over itu hancur dengan bantuan software SAP2000. Hasil penelitian ini adalah penampang two-cell sangat efisien ditinjau dari segi lendutan dan kapasitas momen lentur. Pada kombinasi beban layan maksimum lendutan yang terjadi pada two-cell sebesar 0,0091 meter. Dari grafik hubungan momen-kelengkungan diperoleh informasi bahwa penampang two-cell memiliki kapasitas momen retak sebesar 126953,71 kN.m, kapasitas momen leleh sebesar 164061,23 kN.m, dan kapasitas momen ultimit sebesar 211679,11 kN.m. Penampang two-cell memiliki berat struktur sebesar 38849,73 kN. Penampang two- cell box girder mencapai kekuatan momen retak pada saat penambahan beban lalu lintas sebesar 204 kN/m, mencapai kekuatan momen leleh pada saat penambahan beban lalu lintas sebesar 323 kN/m dan mencapai kekuatan momen ultimit pada saat penambahan beban lalu lintas sebesar 511 kN/m.Kata kunci : Tinjauan ulang, Fly over simpang Surabaya, two-cell box girder, beban lalu lintas.
Analisis Kuat Tekan Beton Menggunakan Bahan Substitusi Serat Roving dan Cangkang Tiram Bunyamin Bunyamin; Munirul Hady; Nesri Hendrifa; Ahmad Syakir
Jurnal Serambi Engineering Vol 8, No 3 (2023): Juli 2023
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v8i3.6073

Abstract

Para peneliti telah melakukan percobaan terhadap bahan-bahan lain yang sifatnya sama seperti semen, seperti limbah cangkang tiram. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa penggantian semen 10% dan FAS (Faktor Air Semen) 0,50 mampu meningkatkan kuat tekan beton. Pada penelitian ini, akan ditambahkan material lain ke dalam semen tersebut yaitu serat roving (serat gypsum), bertujuan mengurangi retak yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah cangkang tiram sebesar 10% dan penambahan serat roving sebesar 5%, 10%, dan 15% ke dalam semen terhadap kuat tekan beton. Benda uji berupa silinder (15 cm x 30 cm) berjumlah 20 unit. Limbah cangkang tiram berasal dari Krueng Neng, Aceh Besar. Serat roving didapatkan dari toko bahan bangunan di Banda Aceh. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan metode ACI 211.1-91 (American Concrete Institute) dan ASTM (American Society for Testing and Material). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan beton normal sebesar 22,05 MPa. Sedangkan kuat tekan beton dengan substitusi serat roving dan cangkang tiram adalah 25,16 MPa, 30,59 MPa, dan 30,70 MPa. Kuat tekan beton yang dikombinasikan meningkat dibandingkan dengan kuat tekan beton normal.
Tinjauan Kuat Tarik Belah Beton Menggunakan Bahan Substitusi Serat Roving dan Cangkang Tiram Bunyamin; Heru Pramanda; Munirul Hady; Febrina Dian Kurniasari; Muhammad Anshar
Jurnal Serambi Engineering Vol. 9 No. 2 (2024): April 2024
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Additives such as fibres have been widely used to increase the tensile strength of concrete. Previous research has shown that the tensile strength of concrete may also be increased by replacing 10% of the cement with waste materials, such as oyster shell ash. In this research, waste material in the form of oyster shells was combined with roving fibre (gypsum fibre). The objective in this research is to ensure the split tensile strength of concrete using 10% oyster shell waste combined with 5%, 10% and 15% gypsum fibre in cement. The oyster shell waste was sourced from Krueng Neng, Aceh Besar. Gypsum fibre was sourced from a building materials shop in Banda Aceh City. This research used the method of ACI 211.1-91 or American Concrete Institute and ASTM or American Society for Testing and Materials, with cylindrical test specimens (15 cm x 30 cm). The test results showed that the normal splitting tensile strength of concrete was 2.95 MPa. Meanwhile, the splitting tensile strengths of concrete with gypsum fibre and oyster shell ashsubstitution were 3.10 MPa, 3.49 MPa and 3.51 MPa. The combination of oyster shell ash and gypsum fibre in concrete can significantly increase the splitting tensile strength of concrete.
Analisis Dinamik Pada Gedung Laboratorium UPTD BPPPL DLHK Aceh Dengan Menggunakan Metode Time History Pranata, Willy; Bunyamin, Bunyamin; Hady, Munirul
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 4, No 1 (2023): SEMNAS MULTIDISIPLIN ILMU
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang rawan terjadi bencana alam salah satunya gempa bumi seperti gempa yang terjadi pada Pidie Jaya dengan kekuatan 6,5 SR pada tanggal 07 Desember 2016. Gempa ini menyebabkan banyak bangunan gedung yang mengalami kerusakan sehingga menimbulkan korban jiwa. Objek penelitian ini adalah bangunan gedung Laboratorium UPTD Balai Pengujian, Penelitian, dan Pengembangan Lingkungan (BPPPL) DLHK Aceh yang terletak di Jalan Tgk. Melagu no. 6, Desa Tibang Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keamanan dan kinerja struktur gedung dalam merespon gaya gempa, berdasarkan data rekaman gempa Pidie Jaya. Penelitian ini menggunakan metode time history yang di bantu oleh aplikasi software ETABS Versi Student. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa waktu getar alami fundamental struktur gedung memenuhi batas kontrol yaitu sebesar 0,6380 detik. Nilai base shear yang didapatkan dari perhitungan untuk arah X sebesar 886.6048 kN dan arah Y sebesar 886.6044 kN. Nilai displacement arah X dan Y terbesar terjadi pada atap (elevasi 12,60 m) dengan jarak 9,758 mm untuk arah X dan arah Y dengan jarak 6,769 mm. Nilai batasan simpangan antar lantai yang didapat sebesar 84 mm, didapatkan dari tinggi lantai (4,2 m) dikalikan dengan 2% tinggi banguan, nilai terbesar untuk arah X yaitu 21.368 mm dan untuk arah Y yaitu 15.362 mm, semua jarak simpangan antar lantai tidak ada yang melewati batas izin simpangan sehingga memenuhi peraturan SNI 1726:2019.Kata kunci: Gedung; Perpindahan; Gempa Bumi; Struktur; Riwayat Waktu.
Perkuatan Seismik Struktur Gedung UPTD Kantor Dinas Pengairan Provinsi Aceh Dengan Menggunakan Bresing Baja Tipe V-Braced Dan Inverted V-Braced Zakaria, Zunaidillah; Hady, Munirul; Mukhlis, Amir
Prosiding Seminar Nasional USM Vol 4, No 1 (2023): SEMNAS MULTIDISIPLIN ILMU
Publisher : Universitas Serambi Mekkah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia salah satu negara yang sering terjadi gempa khususnya Aceh menjadi kekhawatiran pada bangunan yang sudah ada (eksisting), salah satunya Struktur Gedung UPTD Kantor Dinas Pengairan Provinsi Aceh, sehingga perlunya dilakukan perkuatan seismik menggunakan bresing baja tipe V-Braced dan Inverted V-Braced untuk menambah kekuatan struktur, Tujuan penelitian ini ialah, menganalisa perbandingan level kinerja struktur Gedung UPTD Kantor Dinas Pengairan Provinsi Aceh, sesuai metode ATC-40 untuk mengetahui gaya geser dasar dan perpindahan maksimum yang dapat ditahan oleh struktur. Level kerusakan yang dihasilkan dapat digunakan sebagai evaluasi keamanan struktur setelah terjadi gempa. Adapun ruang lingkup penelitian ini dimulai dari menganalisis struktur gedung menggunakan metode pushover, titik kinerja, level kinerja dan mekanisme sendi plastis serta perilaku struktur gedung tersebut dalam menahan gaya gempa. Data primer berupa hasil pengamatan dilapangan tersebut meliputi data Asbuild drawing, mutu baja dan mutu beton. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi literatur dan instansi-instansi terkait antara lain, Peta Provinsi Aceh, peta Kota Banda Aceh, denah lokasi penelitian, serta respon spektrum yang didapatkan dari puskim PUPR 2019-2020. Hasil penelitian ini menunjukkan ukuran profil bresing yang digunakan yaitu baja IWF dengan dimensi 100x100x8x6 yang di tambahkan di beberapa sisi struktur gedung telah memenuhi syarat keamanan dan layak digunakan sebagai sistem perkuatan. Untuk hasil analisa pushover didapat level kinerja struktur pada arah X dan Y berada pada level Immediate Occupancy (IO) serta distribusi sendi plastis yang terjadi pada struktur Gedung sesuai yang diharapkan yaitu (strong column weak beam) Simpangan antar lantai setelah dilakukan perkuatan menggunakan bresing lebih kecil dibandingkan pada kondisi eksisting.Kata kunci: Inverted V-Braced, Perkuatan Seismik, Pushover, Respon Spektrum, V-Braced