Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN UMPAN HIDUP JENIS IKAN TEMBANG (Sardinella fimbriata) DAN IKAN RAMBENG (Stelophorus sp) TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT TANGKAP POLE AND LINE PADA KM. FLOTIM 24 DENGAN ALAT BANTU RUMPON DI LARANTUKA, FLORES TIMUR NTT Soepardi, Sugiono; Widagdo, Aris; Polin, Charlens; Siahaan, Irandha C. M.; Wudi, Erick Umbu; H, Eddy Sugriwa; Saputra, Aman
Jurnal Bahari Papadak Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Pengaruh penggunaan umpan hidup jenis Tembang (Sardinella fimbriata) dan Rambeng (Stelophorus sp) terhadap produktivitas alat tangkap Pole and Line pada KM. Flotim 24, di Larantuka merupakan penelitian yang dilaksanakan perairan Utara Laut Selatan Flores dan Perairan Maumere, tanggal 28 Maret sampai dengan 03 Mei 2023. Tujuan penelitian untuk mengetahui teknik pengoperasian alat tangkap, jenis umpan hidup berbeda yang dgunakan terhadap produktivitas alat tangkap. Dalam 10 kali operasi penangkapan menggunakan umpan jenis Tembang (Sardinella fimbriata) nilai produktivitas sebesar 1.695 Kg, dan untuk pengunaan umpan jenis Rambeng (Stelophorus sp) dalam 4 kali operasi nilai produktivitas sebesar 1.675 kg dan nilai rata-rata produktivitas alat tangkap sebesar 1.685 kg, sedangkan efektifitas penggunaan umpan menunjukkan bahwa 1 kg umpan Tembang menghasilkan 12,55 kg ikan hasil tangkapan, dan penggunaan 1 kg umpan ikan Rambeng menghasilkan 13,40 Kg ikan hasil tangkapan. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa tidak terdapat beda nyata pengaruh penggunaan umpan hidup yang berbeda terhadap produktivitas alat tangkap Pole Line. Kata Kunci : Produktivitas, Pole And Line, Hasil Tangkapan Abstract - The effect of using Tembang (Sardinella fimbriata) and Rambeng (Stelophorus sp) live bait on the productivity of Pole and Line fishing gear at KM. Flotim 24, in Larantuka, is a research carried out in the waters of the North South Sea of ​​Flores and Maumere waters, from March 28 to May 3 2023. The aim of the research is to find out fishing gear operating techniques, different types of live bait used on fishing gear productivity. In 10 fishing operations using Tembang type bait (Sardinella fimbriata) the productivity value was 1,695 kg, and for using Rambeng type bait (Stelophorus sp) in 4 operations the productivity value was 1,675 kg and the average value of fishing gear productivity was 1,685 kg. while the effectiveness of using bait shows that 1 kg of Tembang bait produces 12.55 kg of fish caught, and the use of 1 kg of Rambeng fish bait produces 13.40 kg of fish caught. These two things show that there is no real difference in the effect of using different live baits on the productivity of Pole Line fishing gear. Keywords : Productivity, Pole And Line, Catch
HUBUNGAN PARAMETER KUALITAS AIR TERHADAP TUTUPAN KARANG DI PESISIR KELURAHAN FATUBESI DAN PASIR PANJANG, KOTA KUPANG Polin, Charlens; Siregar, Jhon Septin Mourisdo; Satir, Edizul Adiwijaya; Ratung, Agustinus Apriyadi Hanggum; Boikh, Lebrina Ivantry
Jurnal Bahari Papadak Vol 5 No 2 (2024): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Eutrofikasi akan menyebabkan meledaknya populasi organisme tertentu sehingga dapat menimbulkan kematian beberapa organisme perairan, termasuk ekosistem terumbu karang. Tujuan mengetahui hubungan kondisi kualitas air terhadap tutupan karang di Pesisir Kelurahan Fatubesi dan Pasir Panjang, Kota Kupang. Penelitian ini dilaksanakan di Pesisir Kelurahan Fatubesi dan Kelurahan Pasir Panjang Kecamatan Kota Lama Kota Kupang pada bulan Agustus 2023 Pengambilan data tutupan terumbu karang dilakukan dengan Point Intercept Transect (PIT) dengan panjang transek 2 x 25 m yang diletakkan pada kedalaman 3 meter dan 10 meter. Principal Components Analysis digunakan untuk melihat parameter - parameter lingkungan yang mempengaruhi tutupan karang pada suatu perairan. Hasil uji PCA yang dilakukan, tutupan karang memiliki korelasi positif dengan salinitas (0.676), kecerahan (0.676), kecepatan arus (0.618) dan DO (0.708). Sedangkan suhu, pH dan kekeruhan memiliki korelasi negative dengan tutupan karang yaitu masing-masing sebesar -0.526, -0.736 dan -0.494. Hasil Penelitian ini menjadi informasi bagi pemerintah dan masyarakat untuk melakukan pengelolaan yang baik melalui pengurangan buangan bahan organic ke badan perairan yang bersumber dari kegiatan yang dilakukan di daratan. Kata kunci : Eutrofikasi, terumbu karang, Principal Components Analysis Abstract - Eutrophication will cause an explosion in the population of certain organisms that can cause the death of some aquatic organisms, including coral reef ecosystems. The purpose of knowing the relationship of water quality conditions to coral cover in the Coastal Village of Fatubesi and Pasir Panjang, Kupang City. This research was conducted in the coastal area of Fatubesi Village and Pasir Panjang Village, Kota Lama Sub-district, Kupang City in August 2023. Data collection of coral reef cover was carried out by Point Intercept Transect (PIT) with a transect length of 2 x 25 m which was placed at a depth of 3 meters and 10 meters. Principal Components Analysis is used to see environmental parameters that affect coral cover in a body of water. The results of the PCA test conducted, coral cover has a positive correlation with salinity (0.676), brightness (0.676), current speed (0.618) and DO (0.708). while temperature, pH and turbidity have a negative correlation with coral cover which is -0.526, -0.736 and -0.494 respectively. The results of this study provide information for the government and the community to carry out good management through reducing the discharge of organic matter into water bodies sourced from activities carried out on land. Keywords: Eutrophication, coral reef, Principal Components Analysis
PELATIHAN DIVERSIFIKASI OLAHAN RUMPUT LAUT PADA WANITA PESISIR DI DESA TESABELA - KABUPATEN KUPANG BARAT, NTT Siahaan, Irandha Citra Marasi; Ulat, M. Ali; Widagdo, Aris; Prasetyo, Ganang D.; Rajab, Resky A.; Polin, Charlens; Sugiono, Sugiono
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i3.3646

Abstract

Salah satu daerah yang memiliki potensi perikanan di Nusa Tenggara Timur yaitu desa Tesabela. Desa tesabela berada di Kabupaten Kupang Barat. Penduduk desa Tesabela terdiri dari 1.170 orang, dengan persentase penduduk berdasarkan mata pencaharian tertinggi berasal dari laut yaitu pembudidaya rumput laut. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan harga jual rumput laut melalui pengolahan rumput laut menjadi es krim rumput laut dan pada wanita pesisir Desa Tablolong, Kabupaten Kupang Barat. Pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2023 melalui kegiatan pelatihan tentang pembuatan es krim rumput laut yang berlokasi di Desa Tesabela, Kecamatan Kupang Barat. Kegiatan dimulai dengan kegiatan sosialisasi prosedur pembuatan es krim rumput laut, perhitungan biaya produksi dan potensi usaha kemudian dilanjutkan dengan pelatihan cara pembuatan hingga pengemasan. Peserta yang mengikuti pelatihan sejumlah 20 orang yang terdiri dari istri nelaya gill net. Kegiatan monitoring dilaksanakan dua bulan setelah kegiatan pelatihan. Hasil yang didapatkan yaitu produk yang diolah oleh kelompok ibu rumah tangga di Desa Tesabela sangat banyak diminati oleh konsumen, sehingga usaha es krim rumput laut dapat membantu meningkatkan pendapatan wanita pesisir di Desa tesabela. Berdasarkan kegiatan dan monitoring dapat disimpulkan bahwa harga rumput laut dapat ditingkatkan kembali melalui pengolahan rumput laut menjadi es krim rumput laut sehingga dapat membantu meningkatkan pendapatan ibu rumah tangga di Desa Tesabela Kabupaten Kupang Barat.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DESA TESABELA DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN TEKNIK PENANGANAN IKAN YANG BAIK DAN BENAR GUNA MEMINIMALISIR KEMUNDURAN MUTU Siahaan, Irandha Citra Marasi; Ulat, M. Ali; Prasetyo, Ganang D.; Rajab, Resky A.; Polin, Charlens; Sugiono, Sugiono
Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia Vol 4 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Perikanan Indonesia
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppi.v4i3.3681

Abstract

Desa tesabela berada di Kabupaten Kupang Barat. Penduduk desa Tesabelaterdiridari 1.170 orang, dengan persentase penduduk berdasarkan mata pencahariantertinggi berasal dari laut yaitu pembudidaya rumput laut. Kegiatan ini bertujuanuntuk memberikan informasi dan sarana mengenai teknik penanganan ikanyangbaikdan benar kepada nelayan di Desa Tesabela, Kabupaten Kupang Barat. Pengabdiankepada masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 15 September 2023melaluikegiatan pelatihan tentang sarana dan teknik penanganan ikan yang baik danbenaryang berlokasi di Desa Tesabela. Kegiatan dimulai dengan kegiatansosialisasiprosedur penanganan ikan yang baik dan benar, sarana penangananikanbaginelayan skala kecil. Peserta yang mengikuti pelatihan sejumlah 20 orang yangterdiridari nelayan gill net. Kegiatan monitoring dilaksanakan dua bulan setelahkegiatanpelatihan. Hasil yang didapatkan yaitu Penanganan ikan yang telah dilakukanolehnelayan gillnet dengan menggunakan coolbox dengan perbandingan es danikanyangbenar juga menghasilkan hasil yang signifikan yaitu terjadi perubahan kualitasmutuikan hasil tangkapan nelayan gillnet di Desa Tesabela.
PEMETAAN SEBARAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN PADA KM . MINA SAMUDRA MAKMUR 02 MENGGUNAKAN ALAT TANGKAP PURSE SEINE Yami, Yoanda Manrdred; Soepardi, Sugiono; Polin, Charlens; Ulat, Muhamad Ali; Siahaan, Irandha C. M.; Saputra, Aman
Jurnal Bahari Papadak Vol 6 No 1 (2025): Jurnal Bahari Papadak
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak - Daerah penangkapan atau fishing ground merupakan area perairan yang menjadi tempat atau lokasi penangkapan ikan, memiliki kondisi yang mendukung keberadaan dan pertumbuhan ikan, sehingga menjadi tempat yang menarik bagi nelayan untuk melakukan aktivitas penangkapan, sehingga pemetaan sebaran fishing ground dapat dilakukan dengan menggunakan indicator hasil tangkapan alat tangkap purse seine. Penelitian pemetaan sebaran daerah penangkapan dilaksanakan selama 90 (Sembilan puluh) hari terhitung 5 Januari sampai 28 April 2025, pada KM. Mina Samudra Makmur 02, selanjutnya data diolah secara deskriptif untuk ploting koordinat fishing ground berdasarkan posisi pengoperasian alat tangkap. Selanjutnya sebaran fishing ground diindikasikan dengan perolehan hasil tangkapan.dalam proporsi tangkapan utama (target) dan tangkapan sampingan (non-target) disertai identifikasi jenis ikan. Hasil tangkapan sampingan (non-target) selanjutnya dikelompokan menjadi hasil tangkapan yang dapat dimanfaatkan kembali (retained) dan hasil tangkapan yang dibuang (discarded). Hasil tangkapan utama (target) berupa ikan layang deles (Decapterus lajang), ikan layang benggol (Decapterus russelli), ikan kembung (Rastrelliger sp.), ikan selar bentong (Selar crumenophthalmus), ikan lemuru (Sardinella sp.), ikan lemuru jawa (Amblygaster sirm). Hasil tangkapan KM. Mina Samudra Makmur 02 sebesar 217.671 kg yang terdiri dari Hasil tangkapan Utama sebesar 192.412 kg (88,40 %) dan Hasil Tangkapan Sampingan sebesar 25.259 kg (11,60 %) Kata Kunci: Sebaran, Purse Seine, Daerah Penangkapan, Pemetaan Abstract - Fishing ground is a water area that is a place or location for fishing, has conditions that support the existence and growth of fish, so that it becomes an attractive place for fishermen to carry out fishing activities, so that mapping the distribution of fishing grounds can be done using the purse seine fishing gear catch indicator. The research on mapping the distribution of fishing areas was carried out for 90 (ninety) days from January 5 to April 28, 2025, on KM. Mina Samudra Makmur 02, then the data was processed descriptively to plot the coordinates of the fishing ground based on the operating position of the fishing gear. Furthermore, the distribution of fishing grounds is indicated by the acquisition of catch results. in the proportion of main catch (target) and bycatch (non-target) accompanied by identification of fish types. Bycatch (non-target) is then grouped into catches that can be reused (retained) and catches that are discarded (discarded). The main catch (target) is in the form of scad (Decapterus tunggal), scad (Decapterus russelli), mackerel (Rastrelliger sp.), scad (Selar crumenophthalmus), lemuru fish (Sardinella sp.), Java lemuru fish (Amblygaster sirm). The catch of KM. Mina Samudra Makmur 02 was 217,671 kg consisting of the Main Catch of 192,412 kg (88.40%) and the Bycatch of 25,259 kg (11.60%) Keyword : Distribution, Purse Seine,Ffishing Ground Mapping.
Kesesuaian Konstruksi Jaring Insang Dasar Monofilamen yang Dioperasikan Nelayan Desa Tesabela Berdasarakan SNI 01-7214-2006 Rajab, Resky Amalia; Prasetyo, Ganang Dwi; Siahaan, Irandha Citra M.; Widagdo, Aris; Polin, Charlens
JURNAL MEGAPTERA Vol 2, No 2 (2023): Jurnal Megaptera (JMTR)
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jmtr.v2i1.13708

Abstract

Jaring insang dasar monofilamen yang dioperasikan oleh nelayan Desa Tesabela umumnya dibuat sendiri sehingga terdapat variasi-variasi ukuran antar alat tangkap, selain itu juga penggunaan pemberat yang berbahan dasar batu dan dipasang pada tali pemberat sehingga adanya variasi berat pemberat dalam satu unit alat tangkap. Perbedaan ukuran tersebut akan mempengaruhi kinerja alat tangkap saat dioperasikan yang akan mempengaruhi jumlah hasil tangkapan. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan kesesuaian konstruksi jaring insang dasar monofilamen yang dioperasikan oleh nelayan Desa Tesabela dengan SNI 01-7214-2006. Penelitian ini dilaksanakan di pada bulan Oktober – Desember 2023 di Desa Tesabela, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitan ini, yaitu deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan dari 11 kriteria ketentuan konstruksi jaring insang dasar monofilamen yang dioperasikan oleh nelayan Desa Tesabela dengan SNI 01-7214-2006 terdapat 10 kriteria yang belum memenuhi, yaitu 1) Hanging ratio datar, 2) Perbandingan panjang jaring terpasang dengan tinggi jaring terpasang, 3) Perbandingan diameter benang dengan mata jaring teregang, 4) Perbandingan daya apung dengan panjang tali ris atas, 5) Perbandingan daya tenggelam dengan panjang tali ris bawah, 6) Perbandingan daya tenggelam dengan daya apung, 7) Perbandingan jarak pelampung dengan tinggi jaring, 8) Perbandingan jarak pemberat dengan tinggi jaring, 9) Perbandingan jarak pelampung dengan panjang tali ris atas, 10) Perbandingan jarak pemberat dengan panjang tali ris bawah. Terdapat 1 kriteria yang memenuhi, yaitu perbandingan panjang jaring tali ris bawah dengan panjang tali ris atas.The monofilament bottom gill nets operated by Tesabela Village fishermen are generally made by themselves so that there are variations in size between fishing gear, in addition to the use of weights made from stone and attached to weight lines so that there are variations in the weight of the weight in one unit of fishing gear. The difference in size will affect the performance of the fishing gear when operated which will affect the amount of catch. The aim of this research is to describe the suitability of monofilament bottom gill net construction operated by Tesabela Village fishermen with SNI 01-7214-2006. This research was carried out in October – December 2023 in Tesabela Village, West Kupang District, Kupang Regency. The method used in this research is descriptive. The results of the research show that of the 11 criteria for the construction of monofilament bottom gill nets operated by Tesabela Village fishermen with SNI 01-7214-2006, there are 10 criteria that are not met, namely 1) Flat hanging ratio, 2) Comparison of the length of the installed net with the height of the installed net, 3) Comparison of the diameter of the thread with the stretched mesh, 4) Comparison of buoyancy with the length of the top rope, 5) Comparison of sinking power with the length of the bottom rope, 6) Comparison of sinking power with buoyancy, 7) Comparison of the distance between the float and the height of the net, 8) Comparison of the distance between the weights and the height of the net, 9) Comparison of the distance between the buoys and the length of the top rope, 10) Comparison of the distance between the weights and the length of the bottom rope. There is 1 criterion that is met, namely the ratio of the length of the lower ris rope net to the length of the upper ris rope.