Sulistianingrum, Lely
Unknown Affiliation

Published : 11 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

PIJAT BAYI DALAM RANGKA MENSTIMULUS PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA DI DESA WAY HUI KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Novadela, Nora Isa Tri; Nurchairina, Nurchairina; Sulistianingrum, Lely
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 Mei 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v6i1.15318

Abstract

 Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa bayi dan balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan memengaruhi dan menentukan pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Agar anak dapat mencapai pertumbuhan yang optimal, maka diperlukan suatu bentuk perawatan yang lebih intensif diantaranya berupa sentuhan dan stimulasi yang terus menerus. Pijat bayi merupakan seni perawatan kesehatan yang mampu melemaskan sendi yang terlalu kaku dan menyatukan organ tubuh dengan sentuhan. Manfaat pijat bayi adalah meningkatkan daya tubuh, keseimbangan kognitif, sensorik, motorik dan stimulasi syaraf, selain mendapatkan manfaat fisik dari pijat bayi, juga mampu meningkatkan bounding antara anak dan orang tua.Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada ibu mengenai keterampilan pijat bayi dalam menstimulus kenaikan berat badan bayi. Metode kegiatan ini  dilakukan dengan memberikan penyuluhan menggunakan power point dan bahan peraga pijat bayi kepada ibu.Kegiatan berjalan dengan baik dan telah dilaksanakan pada tanggal 23 November 2023 di Posyandu Bougenville Desa Way Hui. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 35 orang. Peserta mendapatkan edukasi pentingnya mengenal pijat bayi untuk menstimulus kenaikan berat badan bayi. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dan dapat memotivasi ibu dalam keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan bayinya. Kegiatan pendampingan kesehatan berupa dan praktik mengenai pijat bayi . Kegiatan penyuluhan memiliki dampak positif terhadap peningkatan pengetahuan peserta penyuluhan tentang pijat bayi dalam rangka meningkatkan daya tahan tubuh dan ikatan bounding ibu dengan bayinya. 
PENDAMPINGAN ANEMIA PADA REMAJA DAN PERSIAPAN MENGHADAPI MENARCHE DI SMP TRI SUKSES NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Putriana, Yeyen; Risneni, Risneni; Sulistianingrum, Lely
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 November 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i2.12790

Abstract

 Dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu tentu tidak dimulai saat seorang wanita hamil saja. Diperlukan persiapan seorang remaja yang sehat agar menjadi ibu yang sehat. Remaja yang sehat diawali dengan pra pubertas yang sehat pula. Saat ini Indonesia sedang giat melaksanakan penanggulangan stunting. Stunting diawali oleh seorang ibu hamil yang tidak sehat dan mengalami kekurangan energy protein dan anemia sejak remaja. Data hasil Riskesdas tahun 2018 remaja putri mengalami anemia yaitu 48,9%, dengan proporsi anemia ada di kelompok umur 15-24 tahun dan 25-34 tahun. Faktor yang menyebabkan tingginya angka kejadian anemia pada remaja diantaranya rendahnya asupan zat besi dan zat gizi lainnya misalnya vitamin A, vitamin C, folat, riboflavin dan vitamin B12, kesalahan dalam konsumsi zat besi misalnya konsumsi zat besi bersamaan dengan zat lain yang dapat mengganggu penyerapan zat besi tersebut. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Menurut WHO,remaja adalah individu berusia 12 sampai 24 tahun yang belum menikah dan masih tergantung pada orang tua. Remaja didefinisikan sebagai pertumbuhan, transisi dan perkembangan anak secara fisik,mental dan emosional mulai dari usia rata-rata 12-20 tahun (Ismainar, 2016). Permulaan masa remaja ditandai dengan perubahan fisik, hormonal, psikologis dan sosial yang signifikan berhubungan dengan mencapai kematangan seksual. Salah satu proses kematangan seksual adalah datangnya menarche, didefinisikan sebagai siklus menstruasi pertama, perdarahan menstruasi pertama (Santrock, 2017). Menarche adalah lapisan dinding rahim yang mengalami pembusukan atau menstruasi yang mengandung pembuluh darah dan pertama kali dialami oleh remaja putri pada masa pubertas (Baharudin, 2019). Menarche dapat memiliki keunikan fisiologis dan psikologis pada gadis remaja, memengaruhi persepsi mereka tentang realitas kehidupan baik pada masa remaja maupun dewasa. Menarche biasanya terjadi antara usia 12 tahundan 14 tahun. Remaja dalam menghadapi menarche akan memberikan perbedaan tanggapan keduanya, baik tanggapan negatif dan positif. Respon negatif yang ditunjukkan oleh anak yang mengalami menarche adalah kecemasan, kebingungan, ketidakpastian, ketidaknyamanan sehingga akan memengaruhi anak dalam menghadapi menstruasi pertama. (Gaikwad, 2018). Ketidaktahuan dan kurangnya informasi tentang menarche juga salah satunya penyebab kecemasan pada remaja dalam menghadapi menstruasi pertamanya. Di negara berkembang, sebagian masyarakat masih menganggap informasi tentang menarche sebagai hal yang tabu, dan masih ada budaya diam dan keyakinan atau persepsi negatif yang diturunkan dari generasi ke generasi. Oleh karena itu, pemberian informasi dan pendidikan diperlukan untuk menciptakan kesiapan menghadapi menarche sehingga anak perempuan dapat melewati masa pertama dan selanjutnya siklus haid lancar. Problematika kaum remaja dapat terjadi sehubungan dengan adanya perbedaan kebutuhan (motif) dan aktualisasi dari kemampuan penyesuaian diri (adaptasi) remaja terhadap lingkungan tempat hidupnya dan tumbuh berkembang sebagai seorang pribadi manusia dan makhluk sosial. Masa transisi ini merupakan masa yang kritis bagi remaja, disaat muncul keinginan lepas mandiri dari ketergantungan orang tua, rasa ingin tahu yang berlebihan dan mulai rentan terhadap perilaku beresiko.
PENDAMPINGAN IBU DALAM PENGGUNAAN BEDONG HASTAN DALAM RANGKA PEMBINAAN DESA TANGGUH ASI DI DESA MARGA AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Novadela, Nora Isa Tri; Nurchairina, Nurchairina; Sulistianingrum, Lely
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 2 (2023): Volume 5 Nomor 2 November 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i2.12791

Abstract

Hipotermi merupakan 6,3% penyebab kematian neonatal. Kejadian hipotermi pada bayi baru lahir cukup tinggi, secara global berkisar 8,5% - 52%, diperkirakan 17 juta bayi baru lahir mengalami hipotermia di negara berkembang. Kejadian hipotermi terjadi pada 92,3% bayi baru lahir, lebih dari 50% mengalami moderat hipotermi, risiko ini meningkat pada 24 -72 jam pertama kehidupannya. Bayi baru lahir akan memiliki mekanisme pengaturan suhu tubuh yang belum efisien dan masih lemah, sehingga penting untuk mempertahankan suhu tubuh agar tidak terjadi hipotermi. Hipotermi terjadi apabila suhu tubuh di bawah 36,5°C. Sangat penting untuk menjaga suhu tubuh BBL. Seorang ibu atau bidan dapat melakukan beberapa upaya untuk menghangatkan dan mempertahankan suhu tubuh bayi. Upaya pertama yang dapat dilakukan yaitu memberikan ASI atau menyusui, upaya kedua dapat dilakukan dengan metode kangguru, dan upaya selanjutnya yaitu membedong bayi dan menempatkan di ruangan yang hangat. Sejumlah penelitian medis menemukan manfaat bedong bayi, seperti kutipan dari Preciouslittlesleep, Senin (14/3/2016), yaitu, mengurangi resiko SIDS (Suddent Infant Death Syndrom), menenangkan bayi, melatih gerakannya, mengatasi tangisan bayi dan membuat bayi tidur lebih nyenyak. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada ibu hamil tentang penggunaan bedong hastan yang lebih hangat, praktis, efektif dan efisien dibandingkan bedong kontemporer. Kegiatan berjalan dengan baik dan telah dilaksanakan Pada Tanggal 10 Juni 2023 di Posyandu Melati Desa Marga Agung. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 35 orang. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi ibu hamil dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang perawatan bayi baru lahir, khususnya dalam pencegahan hipotermi pada bayi baru lahir.  Kata kunci : Suhu tubuh bayi, Hipotermi, Bedong Hastan.ABSTRACT
Edukasi Tanda Bahaya pada Kehamilan, Pencegahan Anemia dan Persiapan Menyusui pada ibu hamil di Desa Marga Agung Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan Putriana, Yeyen; Risneni, Risneni; Sulistianingrum, Lely
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023): Volume 5, Nomor 1, MEI 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v5i1.10267

Abstract

Kematian ibu di Indonesia sebagian besar terjadi pada saat kehamilan, persalinan dan nifas sebesar 90% pada tahun 2009. Penyebab langsung kematian ibu adalah perdarahan sebesar 28%, eklamsia sebesar 24%, infeksi sebesar 11%. Penyebab tidak langsung adalah kurang energi kronik selama kehamilan sebesar 37% dan anemia kehamilan sebesar 40% (Depkes RI, 2014). Angka Kematian Ibu (AKI masih di kisaran 305 per 100.000 Kelahiran Hidup, belum mencapai target yang ditentukan yaitu 183 per 100.000 KH di tahun 2024.Defisiensi zat besi merupakan masalah nutrisi utama di negara-negara berkembang dan penyebab utama anemia di dunia. Hemoglobin merupakan indikator yang paling sering digunakan untuk skrining anemia defisiensi zat besi. Wanita usia subur adalah golongan yang paling rentan terkena anemia. Pemberian tablet tambah darah merupakan salah satu upaya pemerintah dalam pencegahan anemia defisiensi besi. Upaya tersebut masih belum maksimal karena berbagai hambatan diantaranya kurangnya kesadaran masyarakat untuk pencegahan dan pengendalian anemia terutama untuk melakukan cek kadar hemoglobin, status ekonomi juga memengaruhi pemenuhan kebutuhan makanan tinggi zat besi.Pemberian ASI eksklusif sangat penting diberikan pada bayi bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sejak dini. Sesuai dengan tujuan SDGs tahun 2030 yaitu dengan pemberian ASI eksklusif dapat meningkatkan kesehatan ibu anak, menyumbang 302 Milyar USD tiap tahunnya pada pemasukan ekonomi dunia, dan dapat menekan pengeluaran untuk membeli susu formula sehingga lebih hemat dan ramah lingkungan. Selain itu juga, pemberian ASI dapat menurunkan risiko kematian bayi sekitar 13%. Mengingat Angka Kematian Neonatal  (AKN) di Indonesia pada tahun 2012  masih tinggi sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup, angka tersebut berkontribusi 59% terhadap kematian bayi. Di negara berkembang pemberian ASI telah berhasil menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi per tahun dari kematian dan kesakitan, atas dasar tersebut World Health Organization (WHO) merekomendasikan untuk hanya memberikan ASI sampai bayi berusia 6 bulan.Puskesmas Karang Anyar merupakan salah satu puskesmas yang menjadi mitra Pusat unggulan (Center of Excellence) Jurusan Kebidanan di bidang manajemen laktasi. Wilayah kerja Puskesmas Karang Anyar meliputi 12 Desa. Tingginya angka kehamilan dan angka menyusui di desa tersebut memerlukan upaya pengelolaan kesehatan yang baik agar derajat kesehatan ibu dan anak dapat tercapai dengan maksimal. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan edukasi kepada ibu hamil.Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil, dan kader tentang tanda bahaya kehamilan, pencegahan anemia dan persiapan menyusui serta pentingnya ASI eksklusif. Kegiatan berjalan dengan baik dan telah dilaksanakan Pada Tanggal 20 Maret 2023 di Posyandu Melati Desa Marga Agung. Jumlah peserta yang hadir sebanyak 35 orang. Peserta mendapatkan Edukasi pentingnya mengenal tanda bahaya kehamilan, anemia dan persiapan pemberian ASI bagi ibu hamil. Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat bagi ibu hamil dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang tanda bahaya pada periode kehamilan sangat penting. Hal ini dikarenakan ibu dapat lebih cepat mengetahui apabila ada masalah kesehatan dalam dirinya dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Kata kunci : Tanda Bahaya Kehamilan, Anemia, Persiapan Pemberian ASI
PENDAMPINGAN IBU HAMIL DALAM PERSIAPAN MENYUSUI DAN PEMBERIAN MAKAN BAYI DAN ANAK (PMBA) USIA 6-24 BULAN DI REJOMULYO KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Putriana, Yeyen; Risneni, Risneni; Sulistianingrum, Lely
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2024): Volume 6 Nomor 1 Mei 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v6i1.15316

Abstract

 Masa sejak konsepsi hingga dua tahun pertama kehidupan anak merupakan periode emas yang menentukan kualitas kehidupan. Nutrisi yang adekuat selama periode tersebut menjadi dasar bagi perkembangan potensi setiap anak. WHO (World Health Organization) merekomendasikan Pemberian Makan pada Bayi dan Anak (PMBA) yang tepat meliputi Inisiasi Menyusu Dini (IMD) segera setelah lahir minimal selama 1 jam, pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif sampai usia 6 bulan, memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) mulai usia 6 bulan, dan meneruskan pemberian ASI sampai usia 2 tahun atau lebih.Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan dan edukasi kepada ibu hamil dan ibu menyusui di Posyandu Melati Rejomulyo, mengenai pentingnya persiapan menyusui dan pemberian makan bayi dan anak usia 6-24 bulan. Bentuk kegiatan ini dengan memberikan penyuluhan dan membagikan leaflet kepada ibu hamil dan ibu yang memiliki bayi balita di posyandu melati Rejomulyo Lampung Selatan.Metode pada pengabdian masyarakat ini dengan ceramah, tanya jawab dan pembagian leaflet. Kegiatan berjalan dengan baik dan telah dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2024 di Posyandu Melati Rejomulyo Lampung Selatan. Jumlah peserta  sebanyak 70 orang. Peserta mendapatkan edukasi pentingnya persiapan menyusui dan pemberian makan bayi dan anak usia 6-24 bulan.Diharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat dan dapat memotivasi ibu  dalam persiapan menyusui dan pemberian makan bayi dan anak usia 6-24 bulan, sehingga tumbuh kembang anak optimal. 
Pendampingan Ibu Menyusui Dalam Persiapan Menyusui Dan Manajemen Laktasi Dalam Rangka Pekan Promosi Center Of Excellent (CoE) Novadela, Nora Isa Tri; Aliyanto, Warjidin; Sulistianingrum, Lely; Rusyantina, Anggun; Safutri, Dessy
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v7i1.20583

Abstract

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 persentase bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif di Indonesia adalah 55,5%. Angka ini masih jauh di bawah target nasional sebesar 80%. Semakin meningkatnya pengetahuan ibu dan peran keluarga akan pentingnya pemberian ASI Eksklusif untuk bavyi, maka semakin meningkat persentase pemberian ASI Eksklusif. Hal ini juga didukung dengan adanya himbauan penyediaan Pojok ASI di fasilitas umum dan perkantoran.Rendahnya angka pemberian ASI eksklusif akan berdampak langsung pada kualitas hidup dan kenyamanan generasi mendatang. Populasi balita di seluruh dunia pada tahun 2019 diperkirakan mencapai 144 juta, dengan 47 juta anak mengalami kekurangan berat badan dan 38,3 juta anak mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Ibu baru umumnya mengalami kelelahan dan fluktuasi suasana hati, yang mungkin termasuk perasaan khawatir terhadap diri mereka sendiri dan bayi mereka (WHO, 2020)Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada ibu menyusui mengenai manajemen laktasi. Metode kegiatan ini  dilakukan dengan memberikan edukasi menggunakan video dan lembar balik kepada peserta. Kegiatan edukasi Gebyar Center of Excellent (CoE) dilaksanakan pada tanggal 19 Desember 2024 di Klinik Pratama dan CoE Manajemen Laktasi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang. Jumlah peserta yang hadir  sebanyak 65 orang. Peserta mendapatkan edukasi pentingnya manajemen laktasi untuk menunjang keberhasilan menyusui. Manajemen Laktasi dimulai pada masa kehamilan, setelah persalinan dan masa menyusui bayi. Ruang lingkup manajemen Laktasi meliputi ASI eksklusif, teknik menyusui, dan upaya meningkatkan ASI.  Diharapkan kegiatan Gebyar CoE ini dapat bermanfaat dan dapat memotivasi ibu dalam keberhasilan pemberian ASI eksklusif.  Kata kunci : ASI Eksklusif, Persiapan Menyusui dan Manajemen Laktasi
Hubungan Tingkat Pengetahuan Mahasiswi STR Kebidanan Tanjungkarang Tentang Dismenorea Dengan Penanganan Nyeri Haid Putriana, Yeyen; Sulistianingrum, lely
MIDWIFERY JOURNAL Vol 4, No 1 (2024): Volume 4, Nomor 1 Maret 2024
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v4i1.14662

Abstract

Background ; Menstruation and dysmenorrhea are concomitant events that occur every month in normal, adult women. Student learning activities can be disrupted due to abdominal pain or dysmenorrhoea. Appropriate initial treatment for students can overcome discomfort and can increase student productivityObjective: The aim of this research is to determine the relationship between level of knowledge and behavior in the initial treatment of dysmenorrhoea.Method: The research used a descriptive correlation research design with a cross sectional approach. The sampling used in this research was a probability sampling technique with a stratified sampling type. The number of samples in this study was 82 respondents, the data collection technique used a questionnaire. Data processing and bivariate analysis using chi square test with alpha 5%Results: The level of knowledge of female students regarding dysmenorrhoea was 82 respondents, the level of good knowledge was 60% of respondents, sufficient knowledge was 40% and the level of knowledge was poor (20%). The level of pain experienced by respondents was 22.5% moderate, 51% severe and 58% mild. 75% of respondents' initial handling behavior carried out appropriate behavior to treat dysmenorrhoea. . The results of this study show that there is a relationship between dysmenorrhoea and dysmenorrhoea handling behavior in female students of the Tanjungkarang Midwifery STR study program.Suggestion ; It is necessary to provide education to female students and assistance so that they can get through menstruation and dysmenorrhoea safely and comfortably. To stay healthy and follow PBM properly during menstruation and dysmenorrhea. Keywords: Dysmenorrhoea, level of knowledge, initial treatment behavior, Midwifery STR students Class of 2023 
Karakteristik dan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) Sulistianingrum, Lely
MIDWIFERY JOURNAL Vol 3, No 4 (2023): Volume 3 Nomor 4 Desember 2023
Publisher : Universitas Malahayati Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mj.v3i4.13379

Abstract

                Background: Chronic energy deficiency (CED) in pregnancy is a nutrition problem in Indonesia. The contribution and occurrence of SEZ in pregnant women will affect fetal growth and development. Pregnant women with nutrition and health problems have an impact on the health and safety of mothers and babies and the quality of babies born. The causes of the high prevalence of SEZ that are most often found in the community are behavioral factors such as lifestyle, eating patterns, and socioeconomic factors.                Objective: to determine the analysis of factors associated with the incidence of SEZ in pregnant women at the Way Kandis Health Center, Bandar Lampung City in 2023.               Method: This type of research is quantitative with cross sectional design. The population in this study were all pregnant women at the Way Kandis Health Center in Bandar Lampung. The sample was 70 respondents. The sampling technique used purposive sampling technique. Data were collected with a questionnaire sheet consisting of 15 questions, including the sub-theories of the definition of SEZ, signs and symptoms, how to identify pregnant women with SEZ, early detection of SEZ and prevention. Data collection included editing, scoring, coding, and tabulating, then data were analyzed by univariate and bivariate analysis manually with computer.                Results: The results showed that there was a relationship between parity and the incidence of SEZ in pregnant women with a p value of 0.001 <0.05, education with the incidence of SEZ with a p value of 0.014 <0.05 and the level of knowledge of pregnant women with a p value of 0.047 <0.05.               Conclusion: there is a relationship between maternal characteristics (parity and education) and the level of maternal knowledge with the incidence of SEZ at Way Kandis Health Center, Bandar Lampung City in 2023.                Suggestion: It is hoped that there will be an increase in socialization about Chronic Energy Deficiency (SEZ) in pregnant women, and as a consideration for puskesmas, especially in determining programs that support the reduction in the percentage of achievements of pregnant women with SEZ. Keywords: Pregnant women, Chronic Energy Deficiency, Malnutrition   
Analysis Of Factors Related To The Incident Of Chronic Energy Deficiency (CED) In Pregnant Women Sulistianingrum, Lely; Octaviana, Amrina; Risneni, Risneni; Delia Suja, Monica Dara
JKM (Jurnal Kebidanan Malahayati) Vol 10, No 8 (2024): Volume 10,No.8 Agustus 2024
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkm.v10i8.16928

Abstract

Latar Belakang : Kurang energi kronis (KEK) pada kehamilan merupakan masalah gizi di Indonesia. Kontribusi dan terjadinya KEK pada ibu hamil akan memengaruhi tumbuh kembang janin. Ibu hamil dengan masalah gizi dan kesehatan berdampak terhadap kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi serta kualitas bayi yang dilahirkan. Prevalensi risiko KEK di kota Bandar Lampung pada wanita hamil sebesar 17,36% dan wanita tidak hamil 17,02%. Salah satu puskesmas di Kota Bandar Lampung yakni Puskesmas Way Kandis di tahun 2022, terdapat ibu hamil dengan KEK sebanyak 48 ibu hamil.Tujuan : Menganalisis faktor yang berhubungan dengan kejadian KEK pada ibu hamil di wilayah Puskesmas Way Kandis Kota Bandar Lampung.Metode : Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan cross sectional, dengan sampel ibu hamil KEK di Wilayah Puskesmas Korpri. Analisis statistik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji chi-square.Hasil : hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang paling berhubungan dengan kejadian KEK yaitu ibu hamil dengan Paritas > 2 anak dengan nilai p 0,001<0,05, kemudian ibu hamil dengan gizi kurang nilai p 0,001<0,05, dan ibu hamil dengan infeksi penyakit, nilai p 0,004 <0,05. Untuk variabel yang tidak berhubungan adalah umur, jarak kelahiran, serta usia kehamilan.Kesimpulan : variabel yang paling berhubungan dengan kejadian KEK yaitu ibu hamil dengan Paritas > 2 anak dengan nilai p 0,001<0,05.Saran : Pentingnya pendidikan kesehatan mengenai asupan gizi pada ibu hamil dalam mencegah terjadinya kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil, dapat memengaruhi tumbuh kembang janin, sehingga dapat mencegah terjadinya komplikasi pada saat persalinan. Kata kunci : Ibu hamil, KEK, malnutrisi ABSTRACT Background: Chronic energy deficiency (CED) in pregnancy is a nutritional problem in Indonesia. The contribution and occurrence of CED in pregnant women will affect the growth and development of the fetus. Pregnant women with nutritional and health problems have an impact on the health and safety of the mother and baby, as well as the quality of the baby born. The prevalence of CED risk in the city of Bandar Lampung in pregnant women is 17.36% and in non-pregnant women is 17.02%. One of the community health centers in Bandar Lampung City is the Community Health Center Way Kandis. In 2022, there were 48 pregnant women with CED.Objective: To analyze factors related to the incidence of CED in pregnant women in the Way Kandis Community Health Center area, Bandar Lampung City.Method: This research was conducted using a cross-sectional approach with a sample of KEK pregnant women in the Korpri Community Health Center area. The statistical analysis that will be used in this research is the chi-square test.Results: The results of the study show that the variables most related to the incidence of CED are pregnant women with parity > 2 children with a p value of 0.001<0.05, then pregnant women with malnutrition with a p value of 0.001<0.05, and pregnant women with infectious diseases. with a p value of 0.004<0.05. Unrelated variables are age, birth interval, and gestational age.Conclusion: The variable most related to the incidence of CED is pregnant women with parity > 2 children, with a p value of 0.001 <0.05.Suggestion: The importance of health education regarding nutritional intake for pregnant women in preventing the occurrence of chronic energy deficiency (KEK) in pregnant women can affect the growth and development of the fetus so that it can prevent complications during childbirth. Keywords: pregnant women, KEK, malnutrition 
Breastfeeding Self-Efficacy dan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Kota Bandar Lampung Suja, Monica Dara Delia; Roslina, Roslina; Sudarmi, Sudarmi; Sulistianingrum, Lely
Preventif : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 14 No. 3 (2023): Volume 14 No. 3 (2023)
Publisher : Tadulako University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/preventif.v14i3.955

Abstract

Pemberian ASI eksklusif 6 bulan awal kehidupan mampu mengurangi 13% angka kematian balita serta jadi salah satu strategi pengukuran dalam upaya menaikkan status gizi serta kelangsungan hidup balita. Hasil Riskesdas tahun 2021 menunjukkan bahwa pemberian ASI Eksklusif sampai usia bayi 6 bulan di Indonesia masih rendah, yaitu hanya sebesar 52,5%. Kegagalan pemberian ASI eksklusif kerap menjadi masalah bagi para ibu menyusui. Permasalahan ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pengetahuan, sosial support, keyakinan diri untuk menyusui atau breastfeeding self-efficacy (BSE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan breastfeeding self-efficacy (BSE) dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kota Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah ibu postpartum di wilayah kerja Puskesmas Korpri Kota Bandar Lampung. Sampel dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan menetapkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara breastfeeding self-efficacy dengan keberhasilan ASI Eksklusif. Peningkatan breastfeeding self-efficacy pada ibu menyusui dapat menjadi kegiatan rutin yang harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan.