Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Perampasan Kemerdekaan dan Pembatasan Kebebasan dalam Hukum Heri, Ririn Nurfaathirany; Tahir, Heri; Junaeda, St; Syarif, Kurnia Ali
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 10
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Perampasan kebebasan atau pembatasan kebebasan dapat diartikan bukan hanya pidana penjara saja, namun dapat difenisikan sebagai suatu pembatasan kebebasan dalam segala bentuk. Sebagaimana defenisi kebebasan merupakan segala sesuatu yang dilakukan tanpa adanya kontrol dari orang lain atau Lembaga, bertindak tanpa paksaan . Tujuan Penelitian ini adalah Mengetahui perbedaan mendasar Perampasan Kemerdekaan dan Pembatasan Kebebasan. Penelitian ini bersifat normatif yang berlokasi di Universitas Negeri Makassar. Tekhnik pengumpulan data yang di gunakan adalah studi pustaka baik kepustakaan maupun internet. Tekhnik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu menganalisis dan penafsiran data faktual dalam kaitannya dengan Perampasan Kemerdekaan dan Pembatasan Kebebasan. Hasil dari penelitian ini adalah istilah pembatasan kebebasan dapat digunakan untuk penangkapan dan penahanan. Sedangkan perampasan kemerdekaan digunakan bagi setiap orang yang menjalani proses pembatasan pergerakan seteh putusan pengadilan.  Kata Kunci: Pembatasan Kebebasan, Perampasan Kemerdekaan 
Tradisi A'matoang Pasca Pernikahan Di Desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto Nurwanda; Junaeda, St
Kampret Journal Vol. 3 No. 1 (2023): September: Sosial, Budaya, Politik, Masyarakat dan Komunikasi
Publisher : IHSA Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A'matoang adalah salah satu tradisi yang umum dilakukan oleh orang-orang suku Makassar khususnya adalah orang-orang suku Makassar yang tinggal di bagian selatan. Hampir semua orang jeneponto melakukan tradisi A'matoang demikian juga dengan orang-orang suku Makassar yang berada di dekat sekitar kabupaten Jeneponto, misalnya sebagian orang Takalar dan Gowa. A'matoang adalah tradisi yang dilakukan ketika selesai acara resepsi pernikahan, kemudian pihak pengantin perempuan datang ke rumah mertua untuk pertama kali dengan membawa sejumlah barang berupa lemari, sarung, baju satu stel, panci, tas dan tak lupa pula membawa makanan khas yaitu buras, dodol, tumpi dan baje. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan A'matoang khususnya di desa Jombe Kecamatan Turatea Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan data kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan sebuah fenomena budaya pada masyarakat tertentu, data yang digunakan dalam penelitian ini di kumpulkan dengan melakukan wawancara terhadap beberapa informan, juga dengan melakukan observasi secara langsung. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan A'matoang ini terdiri dari beberapa tahap yaitu tahap persiapan dan pelaksanaan
Dinamika Populisme di Era Digital: Pengaruh Media Sosial Terhadap Pemikiran Politik Masyarakat Junaeda, St; Khaerunnisa
Journal of Education and Culture Vol. 4 No. 2 (2024): Journal of Education and Culture
Publisher : Indra institute Research & Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58707/jec.v4i2.827

Abstract

Populism has become a significant global political phenomenon in an increasingly connected digital age. The study explores the dynamics of populism in social media and its influence on public political thinking. We used analytical methods to explore how social media platforms strengthen populist narratives and influence public political perceptions and studies. Through literature analysis and library studies, we found that populist leaders can use social media as an effective way to convey their message directly to the wider masses. It gives them an opportunity to strengthen their identities, emphasize controversial issues, and gain emotional support. However, the negative consequence of this phenomenon is the spread of false or false information, which can increase political polarization and social fragmentation. We stress the importance of gaining a better understanding of the mechanisms that drive change in public opinion in the digital world as well as the elements that trigger populism. With this understanding, more effective strategies could be developed to control the negative effects of populism on social media and encourage critical thinking as well as constructive conversations among communities.
PKM PENYULUHAN PENDIDIKAN KARAKTER SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN JEJARING SOSIAL DI KALANGAN REMAJA Tahir, Heri; Heri, Ririn Nurfaathirany; Satrul, Hairul Saleh; Patmawati, Susi Anita; Junaeda, St
Panrita Inovasi: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 December 2024
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56680/pijpm.v3i2.68616

Abstract

The development of juvenile delinquency and crime is no longer limited to physical, but also extends to cybercrime, terror and crime committed through social media and other electronic media, so that it becomes a special concern to be able to make prevention efforts through social media. From the many cases of cyberbullying in Indonesia, the Indonesian Child Protection Commission (KPAI) stated that most cyberbullying actions or behaviors are carried out by children and adolescents, because of the data obtained, from 253 cases of bullying, there were 122 children who were victims of cyberbullying and 131 children became perpetrators of cyberbullying itself seeing the development of technology and juvenile delinquency through social media and social networks, it is considered important to provide counseling to the younger generation, especially regarding Character Education as an Effort to Prevent Misuse of social media and social networks among Adolescents.Providing information related to criminal sanctions for misuse of social media and social networks among Adolescents is also important to be socialized so that it is hoped that adolescents can become agents of change in socializing media positively. Based on the evaluation results of the extension activities in the context of implementing Community Service activities, it can be concluded that this activity is considered successful and successful. This activity is said to be successful because it can be seen from the participants who are expected to attend exceeding the target, namely above 150 participants, and exceeding the capacity of the facilities provided. Seeing the enthusiasm of the participants who attended, this activity is considered very interesting and needed by educational units. The quiz activity carried out as the closing of the activity showed an increase in student and teacher knowledge related to the material provided.
Penguatan Pemahaman Budaya dan Kearifan Lokal Melalui Penguasaan Bahasa Daerah Junaeda, St; Tahir, Hery; Kasmita, Maya; Heri, Ririn Nurfaathirany; Henri, Henri
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 6 (2024): November
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v3i6.469

Abstract

Era globalisasi yang disertai dengan kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan dalam mengakses sumber ilmu pengetahuan. Arus globalisasi semakin mendekatkan jarak antarnegara, bahkan antarbenua serta kemudahan dalam mengakses informasi secara real time. Keberagaman budaya merupakan aset yang sangat berharga sebagai salah satu modal untuk memahami konsep multikulturalisme. Dengan pemahaman terhadap keberagaman budaya tersebut diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis dalam hubungan sosial termasuk untuk menghadirkan sikap inklusif. Keberagaman budaya tersebut merupakan warisan kolektif yang harus dilindungi, dikembangkan dan dimanfaatkan. Dengan terciptanya kesadaran dan pemahaman terhadap keberagaman budaya, dapat mendorong upaya semua pihak untuk membangun komunikasi dan menciptakan kesadaran bahwa semua budaya adalah sederajat dan tidak ada budaya yang lebih tinggi dari budaya yang lain. Dalam konteks yang lebih luas, kesadaran tersebut dapat membangun jembatan antarbangsa sehingga muncul sikap saling pengertian dan kerja sama lintas budaya. Bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan sangat penting bagi keberlangsungan peradaban manusia. Pemahaman dan penguasaan Bahasa Daerah penting, tidak hanya sebagai identitas kelompok masyarakat tertentu, tetapi juga sebagai penanda keberagaman budaya. 
Penguatan Kapasitas Mahasiswa Sejarah dalam Pemasaran Produk Kreatif Berbasis Nilai-nilai Historis Khaeruddin, Khaeruddin; Junaeda, St; Subair, Ahmad; Muis, Nurhasni; Nur'aini, Tiara
Humanis Vol. 24, No. 1 Juni 2025
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/humanis.v24i1.73806

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas mahasiswa Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Makassar dalam memasarkan produk-produk kreatif berbasis nilai-nilai historis melalui kegiatan pameran luring. Permasalahan yang dihadapi adalah kurangnya pengalaman mahasiswa dalam mengelola, mengemas, dan memasarkan karya sejarah secara menarik kepada publik. Produk yang dihasilkan berupa gelas bergambar tokoh sejarah, permainan kartu aksara Lontara, kaos bermotif ikon sejarah, gantungan kunci bertema sejarah lokal, serta buku catatan (notebook) bergambar kapal Pinisi. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan pemasaran dasar, teknik penataan dan penyajian produk di ruang pamer, serta strategi komunikasi langsung dengan pengunjung pameran. Pameran diselenggarakan di lingkungan kampus sebagai media interaksi mahasiswa dengan sivitas akademika dan masyarakat sekitar. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mahasiswa mengalami peningkatan kemampuan dalam menampilkan produk sejarah secara komunikatif, menarik, dan bernilai jual. Kegiatan ini mendorong tumbuhnya jiwa kewirausahaan berbasis sejarah serta memperkuat peran mahasiswa sebagai agen pelestari nilai-nilai budaya lokal melalui produk kreatif.
Penguatan Pemahaman Budaya dan Kearifan Lokal Melalui Penguasaan Bahasa Daerah Junaeda, St; Tahir, Hery; Kasmita, Maya; Heri, Ririn Nurfaathirany; Henri, Henri
Society : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 6 (2024): November
Publisher : Edumedia Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55824/jpm.v3i6.469

Abstract

Era globalisasi yang disertai dengan kemajuan teknologi membawa banyak kemudahan dalam mengakses sumber ilmu pengetahuan. Arus globalisasi semakin mendekatkan jarak antarnegara, bahkan antarbenua serta kemudahan dalam mengakses informasi secara real time. Keberagaman budaya merupakan aset yang sangat berharga sebagai salah satu modal untuk memahami konsep multikulturalisme. Dengan pemahaman terhadap keberagaman budaya tersebut diharapkan dapat menciptakan hubungan yang harmonis dalam hubungan sosial termasuk untuk menghadirkan sikap inklusif. Keberagaman budaya tersebut merupakan warisan kolektif yang harus dilindungi, dikembangkan dan dimanfaatkan. Dengan terciptanya kesadaran dan pemahaman terhadap keberagaman budaya, dapat mendorong upaya semua pihak untuk membangun komunikasi dan menciptakan kesadaran bahwa semua budaya adalah sederajat dan tidak ada budaya yang lebih tinggi dari budaya yang lain. Dalam konteks yang lebih luas, kesadaran tersebut dapat membangun jembatan antarbangsa sehingga muncul sikap saling pengertian dan kerja sama lintas budaya. Bahasa sebagai salah satu unsur kebudayaan sangat penting bagi keberlangsungan peradaban manusia. Pemahaman dan penguasaan Bahasa Daerah penting, tidak hanya sebagai identitas kelompok masyarakat tertentu, tetapi juga sebagai penanda keberagaman budaya.