Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Peran Motif Budaya dalam Cerita Rakyat Melayu dan Pengaruhnya Terhadap Identitas Kebudayaan Masyarakat Desvia Mulya Putri; Nursalim Nursalim; Fitria Ananda; Khaisya Febio Zelvia; Nesha Ramadhini; Wulan Gustina
Jurnal Bima : Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan bahasa dan Sastra Vol. 2 No. 3 (2024): September : Jurnal Bima : Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan bahasa dan Sastra
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/bima.v2i3.1052

Abstract

This research examines the role of cultural motifs in Malay folklore and their impact on people's cultural identity. Malay folklore, with motifs such as mythological symbols, legendary figures, and traditional values, not only entertains but also strengthens the recognition and maintenance of cultural identity. Through a qualitative approach that combines text analysis and in-depth interviews, this research explores how these cultural motifs influence the construction of cultural identity, as well as their role in maintaining and developing local cultural heritage. The findings of this research highlight the importance of folklore in strengthening people's social and spiritual connections with their cultural environment.
Nilai Pendidikan Karakter dalam Drama Sangkuriang sebagai Media Pembelajaran Isfy Aprilian Nusen; Igha Devira Pristine; Fitria Ananda; Khaisya Febio Zelvia; Maya Aulia Sari; Herlinda Herlinda
Jurnal Bima : Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 3 No. 3 (2025): September : Jurnal Bima : Pusat Publikasi Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/bima.v3i3.1975

Abstract

The cultivation of character education values is an important aspect in the learning process at school. One of the effective and fun approaches to develop student character is through literary works, especially drama. This article aims to analyze the values of character education contained in the Sangkuriang drama and examine its potential as a learning medium in the classroom. This research uses a qualitative descriptive method with the content analysis technique of the Sangkuriang drama script. The results of the analysis show that the drama contains various character education values such as responsibility, honesty, and critical attitude. These values are conveyed through conflicts between characters and storylines that contain deep moral messages. By adapting this drama into learning activities, teachers can shape students' characters in a contextual and fun way. Therefore, Sangkuriang drama deserves to be used as an alternative learning media based on local wisdom.
Kewenangan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di Pengadilan Agama SEI Rampah Dalam Mewujudkan Keadilan Bagi Masyarakat Tidak Mampu: Salinan Putusan Nomor 16/Pdt.G/2025/PA. Srh Fitria Ananda; Tri Reni Novita; Mahzaniar, Mahzaniar; Halimatul Maryani
Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial, Hukum & Politik Vol 3 No 4 (2025): 2025
Publisher : Yayasan pendidikan dzurriyatul Quran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61104/alz.v3i4.1530

Abstract

Akses keadilan merupakan hak fundamental setiap warga negara yang seringkali sulit dijangkau oleh masyarakat tidak mampu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kewenangan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) di Pengadilan Agama Sei Rampah dalam memberikan layanan hukum kepada masyarakat yang kurang mampu, mengidentifikasi hambatan yang dihadapi, serta mengevaluasi efektivitasnya dalam mendukung asas peradilan sederhana, cepat, dan biaya ringan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai metode pengumpulan data, serta analisis deskriptif untuk menafsirkan hasil temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Posbakum memberikan kontribusi nyata melalui konsultasi hukum, pembuatan dokumen hukum, dan pendampingan administratif, meskipun masih dihadapkan pada keterbatasan sumber daya manusia dan kurangnya sosialisasi. Temuan ini mengimplikasikan perlunya peningkatan kapasitas, dukungan regulasi, serta strategi sosialisasi yang lebih luas agar layanan Posbakum dapat menjangkau masyarakat miskin secara lebih efektif dan berkelanjutan