Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)

PENGEMBANGAN PARIWISATA MELALUI LITERASI DIGITAL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT Tutik, Tutik; Nihayah, Annis Nurfitriana; Talakua, Jeane Fransina Diana; Pangestika, Maulida Dewi; Rachman, Mohammad Aulia; Hermanto, Agus
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.26217

Abstract

Abstrak: Desa serang merupakan wilayah di kecamatan kejajar kabupaten wonosobo dengan potensi alam yang melimpah. Namun pengembangan sektor wisata didaerah ini masih perlu ditingkatkan mengingat desa serang menjadi desa yang memiliki objek wisata terkenal di kabupaten wonosobo. Peluang ini bermanfaat bagi masyarakat desa tersebut dalam mengembangkan keterampilan, potensi, dan ekonomi lokal. Tujuan dari pengabdian ini yaitu memberikan pemahaman pada mitra mengenai pengembangan wisata berbasis literasi digital. Adapun metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian ini antara lain sosialisasi, inisiasi, dan evaluasi berupa Focus Group Discussion (FGD). Mitra yang terlibat sebanyak 10 yang terdiri dari kepala desa serang, kelompok sadar wisata (pokdarwis), pengelola destinasi wisata, pelaku usaha dan karangtaruna. Adapun hasil pengabdian yang sudah dilakukan selama tiga bulan dapat dianalisis bahwa mitra sudah dapat melakukan pemasaran pada media sosial seperti Instagram, facebook, TikTok dan youtobe dengan pembuatan konten pariwisata. Dengan adanya kemampuan masyarakat menggunakan media social, telah berdampak pula pada peningkatan pendapatan khususnya pada pelaku UMKM dan pariwisata.Abstract: Serang Village is an area in Kejajar District, Wonosobo Regency with abundant natural potential. However, the development of the tourism sector in this area still needs to be improved considering that Serang Village is a village that has famous tourist attractions in Wonosobo Regency. This opportunity is beneficial for the village community in developing skills, potential, and the local economy. The purpose of this service is to provide understanding to partners regarding the development of digital literacy-based tourism. The methods carried out in this service activity include socialization, initiation, and evaluation in the form of Focus Group Discussion (FGD). There are 10 partners involved consisting of the head of Serang village, tourism awareness groups (pokdarwis), owners of tourist destinations, business actors and karangtaruna. The results of the service that have been carried out for three months can be analyzed that partners have been able to market on social media such as Instagram, Facebook, TikTok and Youtobe by creating tourism content. With the ability of the community to use social media, it has also had an impact on increasing income, especially for MSME and tourism actors.
TRANSFORMASI EKONOMI DESA MELALUI INOVASI MASYARAKAT EKONOMI KREATIF, AKSELERATIF, DAN RAMAH LINGKUNGAN Nihayah, Annis Nurfitriana; Rahmayani, Dwi; Permanawati, Rahmadani Nur; Kurniantyas, Nuuferulla; Ayuntavia, Ayuntavia
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 5 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i5.26410

Abstract

Abstrak: Desa Banyumeneng di Demak memiliki komoditas utama kunyit, namun hanya dijual dalam bentuk kunyit rajang kering dengan harga yang rendah karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam inovasi produk dan kurangnya adopsi teknologi. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dilakukan kegiatan PKM yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan, keterampilan, dan kapabilitas masyarakat dalam menghasilkan produk olahan kunyit yang bernilai jual tinggi dan menumbuhkan ide bisnis yang inovatif. Kegiatan ini meliputi pelatihan diversifikasi produk, prinsip-prinsip GMP, desain logo dan kemasan, serta pemasaran melalui media sosial. Pelatihan ini diikuti oleh 20 orang perempuan dari kelompok tani kunyit di Desa Banyumeneng. Evaluasi dari kegiatan ini dilakukan dengan metode diskusi atau wawancara langsung serta melakukan pencatatan informasi tentang hambatan dan motivasi dalam melaksanakan kegiatan, indikator keberhasilan dari kegiatan ini adalah 75% peserta yang merupakan kelompok tani mengalami peningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang diversifikasi kunyit, prinsip GMP, dan branding produk, serta dapat mempraktekkannya. Hasil evaluasi dari kegiatan tersebut menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan, dimana 90% peserta mampu memahami dan mempraktikkan teknik yang diajarkan. Inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan meningkatkan prospek ekonomi desa dengan menambahkan nilai tambah pada produk kunyit mereka.Abstract: Banyumeneng Village in Demak has turmeric as its main commodity, but it is only sold in the form of dried turmeric with low prices due to limited knowledge and skills in product innovation and lack of technology adoption. To overcome this, PKM activities were carried out which aimed to improve the insights, skills, and capabilities of the community in producing high-value turmeric processed products and fostering innovative business ideas. This activity includes training on product diversification, GMP principles, logo and packaging design, and marketing through social media. The training was attended by 20 women from the turmeric farmer group in Banyumeneng Village...The evaluation of this activity was carried out using the discussion or direct interview method and recording information about obstacles and motivation in carrying out the activity, the success indicator of this activity is 75% of the participants who are farmer groups are able to understand the material to increase their knowledge about turmeric diversification, GMP principles, and product branding, and practice it. The evaluation results of the activity showed an increase in knowledge and skills, where 90% of participants were able to understand and practice the techniques taught. This initiative aims to empower the community and improve the economic prospects of the village by adding value to their turmeric products.