Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Keterbukaan dan Kinerja Pertanian di Indonesia Febrina, Lien; Muhammad Aryo Fachrezi; Ayudana Kezia Pasaribu; Syavira Nayla Shaumy; Novia Miftakhul Qisthi; Roby Andika; Rasidin Karo Karo Sitepu
JURNAL EKONOMI BISNIS DAN MANAJEMEN Vol. 2 No. 3 (2024): Juli
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jise.v2i3.758

Abstract

Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang menganggap bahwa adanya liberalisasi perdagangan akan menyebabkan Indonesia akan bersaing dengan negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterbukaan perdagangan terhadap kinerja pertanian di Indonesia dengan menggunakan metode RCA (Revealed Comparative Advantage), ISP (Indeks Spesialisasi Perdagangan), dan openness (derajat keterbukaan perdagangan). Data yang digunakan adalah data sekunder periode 2018-2022. Hasil analisis menunjukkan daya saing pertanian Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tinggi dibanding rata-rata dunia. ISP Indonesia memiliki nilai positif yang berarti Indonesia cenderung menjadi eksportir untuk produk pertanian. Uji keterbukaan perdagangan Indonesia pada tahun 2022 mencapai 40,14 persen, artinya kontribusi sektor pertanian Indonesia terhadap perdagangan Internasional mencapai 40 persen. Hubungan searah dari metode openness yang semakin tinggi akan menaikan nilai ekspor impor Indonesia yang membuat Indonesia menjadi negara terbuka, khususnya dalam sektor komoditas pertanian. Untuk meningkatkan keterbukaan perdagangan Indonesia, pemerintah dapat meningkatkan nilai ekspor dan impor dengan memberi kemudahan akses modal dan biaya, memperluas pasar ekspor dengan menambah negara tujuan, serta menjalin kerja sama melalui organisasi perdagangan dunia.
Analisis Daya Saing Ekspor Rumput Laut Indonesia Ke China Dan Korea Selatan Greyuni Grace Tambunan; Muhammad Aryo Fachrezi; Novia Miftakhul Qisthi; Muhammad Tsaqifa Ifada; Safira Kencana Putri; Rasidin Karo Karo Sitepu; Nur Faizatul Luthfiah
PPIMAN Pusat Publikasi Ilmu Manajemen Vol. 2 No. 3 (2024): Juli : Pusat Publikasi Ilmu Manajemen
Publisher : Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Nusa Nipa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59603/ppiman.v2i3.392

Abstract

Seaweed is a leading Indonesian export commodity that has great potential in the fisheries industry. The purpose of this study is to evaluate Indonesia's seaweed export performance and identify factors that affect its competitiveness in the international market, especially in destination countries such as China and Korea. The research method used quantitative and qualitative analysis methods with Revealed Comparative Advantage (RCA), Export Product Dynamic (EPD), and Export Competitiveness Index (ECI) analysis methods. The data shows that China is the main export destination country for Indonesian seaweed, with a high export contribution of 83% of total exports. South Korea is also an important market, despite fluctuations in export volumes. In addition, this study also revealed the existence of other destination countries such as Chile, Hong Kong, Japan, and the Philippines with varying export contributions each year. Based on the results of the analysis, Indonesian seaweed has a significant comparative advantage in exports to China and Korea, with Korea showing a higher average RCA value over the last five years. EPD analysis indicates that Indonesian seaweed is in a Rising Star position in the Chinese market, signaling a dynamic increase in market share and rapid demand and South Korea is experiencing fluctuations in its competitive position.
Analisis Keterbukaan dan Kinerja Pertanian di Indonesia Febrina, Lien; Muhammad Aryo Fachrezi; Ayudana Kezia Pasaribu; Syavira Nayla Shaumy; Novia Miftakhul Qisthi; Roby Andika; Rasidin Karo Karo Sitepu
JURNAL EKONOMI BISNIS DAN MANAJEMEN Vol. 2 No. 3 (2024): Juli
Publisher : CV. ALIM'SPUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59024/jise.v2i3.758

Abstract

Negara Indonesia merupakan negara berkembang yang menganggap bahwa adanya liberalisasi perdagangan akan menyebabkan Indonesia akan bersaing dengan negara lain. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keterbukaan perdagangan terhadap kinerja pertanian di Indonesia dengan menggunakan metode RCA (Revealed Comparative Advantage), ISP (Indeks Spesialisasi Perdagangan), dan openness (derajat keterbukaan perdagangan). Data yang digunakan adalah data sekunder periode 2018-2022. Hasil analisis menunjukkan daya saing pertanian Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang tinggi dibanding rata-rata dunia. ISP Indonesia memiliki nilai positif yang berarti Indonesia cenderung menjadi eksportir untuk produk pertanian. Uji keterbukaan perdagangan Indonesia pada tahun 2022 mencapai 40,14 persen, artinya kontribusi sektor pertanian Indonesia terhadap perdagangan Internasional mencapai 40 persen. Hubungan searah dari metode openness yang semakin tinggi akan menaikan nilai ekspor impor Indonesia yang membuat Indonesia menjadi negara terbuka, khususnya dalam sektor komoditas pertanian. Untuk meningkatkan keterbukaan perdagangan Indonesia, pemerintah dapat meningkatkan nilai ekspor dan impor dengan memberi kemudahan akses modal dan biaya, memperluas pasar ekspor dengan menambah negara tujuan, serta menjalin kerja sama melalui organisasi perdagangan dunia.
Analisis Rantai Pasok Kopi Pada PT Bogor Kopi Indonesia di Bogor Muhammad Aryo Fachrezi; Lien Febrina; Syavira Nayla Shaumy; Muhammad Daniyal Stis; Agryani Petra Sitorus; Khoirul Aziz Husyairi; Tina Nur Ainun
JURNAL MULTIDISIPLIN ILMU AKADEMIK Vol. 1 No. 3 (2024): Juni
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jmia.v1i3.1432

Abstract

PT Kopi Bogor Indonesia is a company that provides coffee plantation products and guidance for coffee farmers in Bogor. This research was conducted using a survey method with primary and secondary data. Primary data was obtained from interviews with the owner of PT Bogor Kopi Indonesia. The analysis method used is qualitative descriptive analysis. The actors in each supply chain include coffee farmers, the head of farmer partners, PT Bogor Kopi Indonesia, PT Aradea Bogor Kopi, and cafes. The performance of this robusta coffee supply chain is measured by tracing the flow of goods, money, and information. The distribution level in the PT Bogor Kopi Indonesia supply chain is level 3 because there are 3 intermediaries from the supplier to the end consumer. The supply chain strategy used is responsive and the distribution strategy uses a warehousing strategy with a FIFO system. The contribution of farmers in the supply chain is 91% and 95%.
Dampak Inflasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (PDB) Periode 2019-2023 Ayudana Kezia Pasaribu; Muhammad Aryo Fachrezi; Ranjani Nuralifah; Reyhani Intan Sabrina; Irena Breta BR Surbakti; Nurlela Nurlela; Disya Ayu
JURNAL RUMPUN MANAJEMEN DAN EKONOMI Vol. 1 No. 3 (2024): Juli
Publisher : CV. KAMPUS AKADEMIK PUBLISHING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jrme.v1i3.1528

Abstract

This study is intended to understand the impact of inflation on economic growth in the last five years using a simple linear regression method processed using a statistical package for the social sciences (SPSS) program. The results of the analysis that have been investigated revealed that, obtained a significance value of 0.338 which is greater than 0.05, this shows that inflation does not have a major impact on economic development. Based on the coefficient of determination test, the R² is 30% < 55%, which means that inflation can only explain or affect economic growth (GDP) by 30%, while the other 70% is influenced by other variables. The final conclusion obtained is that in the last five years (2019-2023), inflation does not affect economic growth (GDP), this may be because the value of inflation and GDP in the last five years (2019-2023) is stable, so it does not show a significant influence.