Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Evaluasi Topografi Hasil Light Detection And Ranging (LiDAR) Dengan Terestrial Untuk Basemap Building Information Modelling (BIM) Apriyanti, Dessy
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 2, No 1 (2022): April Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.454 KB) | DOI: 10.31315/imagi.v2i1.7459

Abstract

Dalam bidang konstruksi keilmuan teknik geomatika dapat mengambil andil besar dalam penerapan ilmunya salah satunya dalam perencanaan jalan tol. Pekerjaan ini  sangat berkaitan dengan perhitungan volume galian dan timbunan yang mana dalam perencanaanya harus seefisien mungkin dalam mengambil keputusan penggunaan tanah galian maupun timbunan agar dapat menekan biaya yang dibutuhkan. Bersama PT. Hutama karya menggunakan teknologi pengukuran LiDAR  merencanakan perhitungan volume galian timbunan yang dibandingkan dengan pengukuran terrestrial untuk Basemap yang digunakan dalam BIM ( building information model). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah point density data LiDAR dapat mempengaruhi perhitungan volume galian dan timbunan serta mengetahui perbedaan nilai harga satuan galian dan timbunan dari masing - masing data pengukuran topografi dan data pengukuran LiDAR. metode yang digunakan dalam penelitian untuk mengetahui pengaruh point density dengan melakukan pengurangan point density pada software envi dengan tools BCAL(boise center aerospace laboratory) yang memiliki point density 25%, 50%, dan 75%. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan nilai harga satuan galian timbunan didapatkan dari perhitungan compute materials dan perhitungan volume. Hasilnya didapatkan adalah Point Density yang dihasilkan oleh LiDAR berpengaruh terhadap perhitungan volume galian dan timbunan serta untuk harga satuan galian dan timbunan data LiDAR dan Terrestris didapatkan selisih perbedaan harga satuan volume sebesar Rp. 20.889.118.800.
Dampak dan Upaya Penanggulangan Terjadinya Abrasi Menggunakan Citra Satelit Studi Kasus Di Wilayah Pesisir Tanjung Benoa Bali Apriyanti, Dessy
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 1, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.968 KB) | DOI: 10.31315/imagi.v1i1.4732

Abstract

Kawasan pantai merupakan satu kawasan yang sangat dinamik begitu pula dengan garis pantainya. Garis pantai adalah batas pertemuan antara bagian laut dan daratan pada saat terjadi air laut pasang tertinggi. Perubahan terhadap garis pantai adalah suatu proses tanpa henti (terus menerus) melalui berbagai proses baik pengikisan (abrasi) maupun penambahan (akreasi) pantai yang diakibatkan oleh pergerakan sedimen, arus susur pantai ( longshore current), tindakan ombak dan penggunaan tanah (Vreugdenhil , 1999). Tanjung adalah bagian daratan yang menjorok ke laut. Cakupan wilajah kajian kami yakni mengambil wilayah di Tanjung Benoa, Bali. Banyak media massa di Bali saat ini yang memberitakan kondisi Tanjung Benoa sangat memprihatinkan dan terus mengalami abrasi. Salah satu pendapat di media massa menyebutkan, “Abrasi semakin hari semakin mengancam Tanjung Benoa. Kalau tidak segera direklamasi bisa berbahaya,” (Wayan Ranten, Pos Bali). Namun dari berbagai pem beritaan di media massa, belum ada yang menyebutkan seberapa luas sebenarnya abrasi yang sudah terjadi di daerah Tanjung Benoa tersebut hingga tahun 2017. Efek dari adanya abrasi ini mengakibatkan tergerusnya lahan disekitar Tanjung Benoa, hal ini mengakibatkan rusaknya ekosistem di pesisir Tanjung Benoa. Untuk mengetahuidan mempelajari peristiwa abrasi serta mengetahui berapa luasan daerah yang mengalami abrasi yang terjadi di daerah sekitar Tanjung Benoa, dilakukan analysis multi temporal dengan pemantaua n menggunakan bantuan teknologi penginraan jauh dengan waktu pemantauan yang berbeda atau multi temporal. Teknologi pengindraan jauh yang digunakan yakni satelit. Citra satelit secara multitemporal dapat dianalysis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) kemudian dilihat luas daerah yang mengalami abrasi di Tanjung Benoa. Dengan diketahui besarnya luas daerah akibat abrasi tersebut, maka dapat dijadikan rujukan bagi pemerintah setempat untuk mengambil tindakan pencegahan abrasi pantai di Tanjung Beno a, agar tidak menjadi semakin parah. Kata kunci: Abrasi, Tanjung Benoa, Citra satelit, SIG
Klasifikasi Area Vegetasi dan Non Vegetasi pada Citra Sentinel-2 Menggunakan Metode EVI dengan Google Earth Engine (Studi Kasus: Kabupaten Klaten) Rahmawati, Salsabila Diyah; Apriyanti, Dessy
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 3, No 1 (2023): April Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1385.005 KB) | DOI: 10.31315/imagi.v3i1.7484

Abstract

Penginderaan jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh  informasi tentang obyek, area, atau fenomena melalui analisis data. Salah satu nya dengan pemantauan dan analisis dari citra satelit. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan citra satelit Sentinel-2 yang meruapakan citra satelit resolusi sedang. Google Earth Engine meruapakan platform berbasis cloud yang memudahkan untuk  mengakses dan memproses kumpulan data geospasial yang sangat besar untuk analisis. Penggunaan indeks vegetasi yang umum digunakan untuk mengestimasi biomassa diantaranya adalah, Normalized Difference Vegetation Index untuk membedakan suatu daerah yang terdapat vegetasi atau tidak dan Enhanced Vegetation Index (EVI) sebagai pengembangan dari NDVI. Lokasi penelitian berada di Kabupaten Klaten yang merupakan bagian dari Privinsi Jawa Tengah yang secara geografis terletak di antara 110°30'-110°45' Bujur Timur dan 7°30'-7°45' Lintang Selatan. Pada penelitian ini, menghasilkan nilai < 0,3 sebagian besar merupakan area yang tidak ada vegetasi. Area yang mempunyai nilai tresholding > 0,3 sebagian besar merupakan area yang bervegetasi.
Analisis Suhu Permukaan Daratan pada Masa Pandemi Menggunakan Platform Google Earth Engine (GEE) di DKI Jakarta Layali, Ilfa; Azzahra, Fitriana; Anggraeni, Agnes Risma; Apriyanti, Dessy
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 4, No 1 (2024): April Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/imagi.v4i1.12212

Abstract

Tingginya kasus Covid-19 di Indonesia membuat pemerintah perlu membuat serangkaian kebijakan untuk mencegah penyebaran dan penularan virus Covid-19. Kebijakan tersebut antara lain Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Penggunaan Citra Landsat untuk Pendeteksian Anomali Suhu Permukaan Sebagai Indikasi Keberadaan Manifestasi Panas Bumi. Studi Kasus: Sipoholon, Indonesia Mardiati, Dani; Utama, Peter Pratistha; Apriyanti, Dessy
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 2, No 2 (2022): Oktober Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1706.302 KB) | DOI: 10.31315/imagi.v2i2.9419

Abstract

Sipoholon merupakan sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatera Utara yang dilewati oleh Sistem Sesar Sumatera. Berdasarkan peta Geologi Lembar Sidikalang, ditemukan adanya manifestasi panas bumi berupa mata air panas (hot spring) di daerah tersebut. Keberadaan manifestasi ini menunjukkan adanya sistem panas bumi yang bekerja di bawahnya. Keberadaan manifestasi panas bumi di suatu daerah akan berpengaruh terhadap suhu permukaan tanah di daerah tersebut. Pendeteksian anomali suhu permukaan tanah dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu metode yang mudah untuk dilakukan yaitu menggunakan Citra Penginderaan Jauh. Citra Landsat merupakan salah satu citra penginderaan jauh yang dapat digunakan untuk mendeteksi anomali suhu permukaan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi anomali suhu permukaan sebagai indikasi adanya manifestasi panas bumi di Sipoholon, Sumatera Utara menggunakan Citra Landsat. Band 10 dan band 11 yang merupakan thermal infrared (TIR) diolah untuk mendapatkan suhu kecerahan (brightness temperature). Band 4 dan 5 digunakan untuk menghitung kerapatan vegetasi (NDVI) dan emisivitas suhu permukaan. Gabungan dari band 10, band 11 dan NDVI digunakan untuk menghitung nilai suhu permukaan tanah (Land Surface Temperature). Data lapangan berupa suhu mata air panas dan suhu permukaan tanah  diambil untuk melakukan verifikasi terhadap analisis citra yang telah dilakukan. Hasil analisis citra menunjukkan bahwa suhu permukaan di lokasi penelitian berkisar antara 16,7°C sampai dengan 28,4°C. Anomali suhu tinggi berada di daerah yang dilewati oleh sesar sumatera. Hasil verifikasi di lapangan menunjukkan hasil yang selaras, terdapat mata air panas di daerah yang dilewati oleh sesar sumatera dengan suhu 35,7 °C – 64,4°C. Sedangkan suhu permukaan tanah berkisar antara 31,3°C – 48,7°C. Hal ini menunjukkan bahwa citra landsat berupa suhu permukaan tanah (LST) dapat digunakan untuk mendeteksi anomali suhu permukaan sebagai indikasi adanya sistem panas bumi di suatu daerah untuk memudahkan pengerucutan lokasi pada tahap eksplorasi.
Pemanfaatan Aplikasi Mobile GIS Menggunakan Plugin Mergin Maps Untuk Mendukung Kegiatan Survey Aset Jaringan Listrik Serta Pembuatan Peta Aset Jaringan Listrik (Studi Kasus: Kelurahan Cabean, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang) Ramadhan, Ariq Naufal; Apriyanti, Dessy; Putro, Rico Waskito
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 3, No 2 (2023): Oktober Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/imagi.v3i2.10779

Abstract

Kegiatan survey aset jaringan Semarang Barat memiliki teknis pencatatan data aset dengan cara manual yakni menulis tangan di kertas formulir pencatatan aset dan perhitungan panjang segmen aset dengan menggunakan meter roda.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan solusi dari kendala teknis pencatatan meter sebelumnya dengan memanfaatkan aplikasi Mobile GIS menggunakan Plugin  Mergin  Maps untuk mendukung kegiatan survey aset jaringan listrik  Semarang Barat serta pembuatan peta aset jaringan listrik.  penelitian ini dilakukan pada area kerja Perusahaan jaringan listrik di Semarang Barat. Metode yang digunakan dalam merancang aplikasi adalah metode System Development Life Cycle atau yang dikenal dengan istilah SDLC. SDLC adalah metodologi umum yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi. Dengan  memanfaatkan plugin Mergin Maps  peneliti dapat membangun aplikasi mobile GIS yang dimanfaatkan dalam kegiatan survey pencatatan aset.Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi mobile GIS yang memuat kolom pendataan aset jaringan tegangan rendah dan aset meteran APP Pelanggan. Serta penelitian ini menghasilkan peta aset jaringan listrik yang dibuat dari data hasil survey aset menggunakan aplikasi mobile GIS. Saran pada penelitian selanjutnya adalah aplikasi mobile GIS dapat dikembangkan lagi untuk memuat lebih banyak fitur dan cakupan pekerjaan survey aset  jaringan listrik.
PEMBUATAN ANIMASI PETA 3D POTENSI KAWASAN WISATA JEREBUU, KABUPATEN NGADA, FLORES, NUSA TENGGARA TIMUR Apriyanti, Dessy; Fathurohman, Cahya Riski
Jurnal Ilmiah Geomatika Vol 2, No 2 (2022): Oktober Jurnal Ilmiah Geomatika
Publisher : Program Studi Teknik Geomatika Fakultas Teknologi Mineral Universitas Pembangunan Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (988.847 KB) | DOI: 10.31315/imagi.v2i2.7487

Abstract

Indonesia memiliki beragam budaya dan tempat yang indah dengan ciri khas berbeda - beda disetiap daerahnya. Keberagaman tempat dan budaya tersebut pada wilayah yang terpencil membuat tempat – tempat yang memilki keindahan belum banyak orang yang mengetahui. Tempat yang memiliki keindahan alam dan terpencil salah satunya berada pada Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tempat yang terpencil perlu dilakukan pemetaan tempat – tempat yang berpotensi sebagai tempat wisata. Untuk memetakan dengan luas yang besar diperlukan metode yang efektif yaitu dengan foto udara. pemetaan foto udara tersebut dilakukan dengan menggunakan Unmanned aerial vehicle (UAV) dengan terlebih dahulu memasang Ground  Control Point (GCP) pada titik yang ditentukan yang berjumlah 77 titik. GCP yang berjumlah 77 tersebut diukur menggunakan Global Navigation Satellite System (GNSS). Data foto udara dilakukan pembuatan peta orthofoto. Dari peta orthofoto dilakukan survei ke tempat – tempat disekitar Jerebuu yang berpotensi sebagai tempat wisata dan ditandai di peta orthofoto. Untuk lebih jelas visualisasi sekitar daerah berpotensi tempat wisata dilakukan pembuatan peta 3D. Peta 3D tersebut kemudian dibuat animasi video di youtube agar dapat dilihat oleh masyarakat dan menarik wisatawan.
ANALISIS PENDUGAAN STOK KARBON VEGETASI DENGAN PENGINDERAAN JAUH MENGGUNAKAN METODE LIGHT USE EFFICIENCY DI HUTAN PENGGARON, KOTA UNGARAN KABUPATEN SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH Fadillah, Ma'ruf Arief; Bashit, Nurhadi; Qoyimah, Shofiyatul; Susilo, Helik; Apriyanti, Dessy
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 6, No 1 (2023): Volume 06 Issue 01 Year 2023
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/elipsoida.2023.18829

Abstract

Efek rumah kaca merupakan masalah iklim yang menyebabkan munculnya fenomena pemanasan global. Stok karbon merupakan eksternalitas yang diperhatikan pada pencegahan pemanasan global. Sebagai salah satu kawasan hutan terluas di Kota Ungaran, Hutan Penggaron berperan penting dalam menjaga stok karbon. Oleh sebab itu, perlu adanya kajian terhadap stok karbon di Hutan Penggaron sebagai sebagai salah satu pilar pengendalian emisi karbon di Kota Ungaran. Penelitian ini mengkaji tentang pendugaan kelimpahan stok karbon Hutan Penggaron. Stok karbon diestimasi menggunakan penginderaan jauh dengan metode light use efficiency (LUE). Metode LUE memperoleh nilai estimasi biomassa vegetasi menggunakan 3 parameter antara lain fraksi radiasi aktif fotosintesis (fPAR) yang dimodelkan menggunakan NDVI, efisiensi penggunaan cahaya matahari maksimum, serta photosynthetically active radiation (PAR). Berdasarkan hasil pemodelan, Hutan Penggaron dengan luas kawasan sebesar 9.183884 km2 memiliki total kandungan stok karbon sebesar 5953919,444 Ca. Total stok karbon per hektar adalah  5953,919 Ca/Ha. Lahan non-vegetasi memiliki kandungan stok karbon terendah sebesar -20,418 Ca, sementara kelas kerapatan sangat tinggi memiliki kandungan stok karbon tertinggi sebesar 2980908135,909 Ca. Pohon Mahoni merupakan jenis pohon dengan kemampuan serapan karbon terbesar dengan rata-rata diameter batang sebesar 46,921 cm. Hasil pemodelan stok karbon di Hutan Penggaron memiliki akurasi nilai RMSE sebesar 0,1844405. Uji korelasi menggunakan uji korelasi Pearson dengan hasil korelasi sebesar 0,0974. Nilai uji Kolmogorov-Smirnov pada tingkat kepercayaan 90% dan level signifikansi 10% adalah sebesar 0,2. Nilai uji statistik adalah sebesar 0,111. Hasil penelitian menunjukkan adanya stok karbon dalam jumlah besar di Hutan Penggaron sehingga diharapkan adanya upaya pelestarian ekologis terhadap keberlansungan Hutan Penggaron.Kata kunci :  LUE, NDVI, PAR, Stok Karbon
Web-Based Village CCTV Information System to Support Smart City in Yogyakarta Prabowo, Hanang; Wahyuningrum, Dwi; Dewi Alfiani, Oktavia; Apriyanti, Dessy; Srinarbito, Adhiyatma
CogITo Smart Journal Vol. 10 No. 2 (2024): Cogito Smart Journal
Publisher : Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31154/cogito.v10i2.664.339-351

Abstract

Smart city dan safe city merupakan konsep kota modern berbasis teknologi informasi yang telah diterapkan di banyak kota besar di dunia. Smart city mencakup pengembangan kota berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan integrasi infrastruktur yang baik. Salah satu contoh penerapannya adalah pemasangan CCTV Kampung di Kota Yogyakarta. Untuk pengoperasian CCTV yang optimal, diperlukan sistem yang terintegrasi antar berbagai stakeholder. Dalam konteks tersebut, sistem informasi berbasis website dapat digunakan sebagai media untuk menggabungkan berbagai aspek. Website ini dikembangkan dengan menggunakan PHP MySQL sebagai basis data, bahasa pemrograman JavaScript dan PHP untuk logika dan fungsionalitas, HTML sebagai struktur website, dan desain tampilan menggunakan Bootstrap. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menghasilkan Website CCTV Kampung yang mempunyai tujuan utama memberikan informasi tentang CCTV secara efisien dan efektif terutama dalam hal pengelolaan CCTV. Pengguna dapat mengakses informasi terkait CCTV kampung dengan cepat dan akurat. Dengan demikian, sistem ini menjadi sarana penting dalam meningkatkan keamanan, kenyamanan, dan pengawasan di desa.
The Evaluation of Suitability of Sustainable Food Agricultural Land to Land Use and Regional Spatial Plan of Boyolali Regency (Case Study: Boyolali and Mojosongo District) Harpudiansyah, Fauzan Iqbal; Apriyanti, Dessy
Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan) Vol. 9 No. 1 (2025): Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangu
Publisher : P4W IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jp2wd.2025.9.1.1-13

Abstract

Land Use Change occurred in many places in Boyolali Regency, including Boyolali and Mojosongo District. Some factors contributed to that thing, like residential and toll road development. There were some instruments to mitigate, such as Boyolali Regional Law Number 17/2016 and Boyolali Regional Law Number 8/2019. Despite being regulated, the enforcement of these regulations has been suboptimal, leading to changes in agricultural land use to non-agricultural purposes in several areas. Monitoring the law is important to see if it goes well or not. This can be utilized Geographic Information Systems (GIS) with overlay method and on-screen digitization of SPOT-6 imagery. Besides that, Remote Sensing analyzed land use trends using multi-temporal SPOT-6 images of 2018 and 2022. This study aims to determine the extent of land use in 2018 and 2022 as well as to determine the suitability of Sustainable Food Agricultural Land to land use and also evaluate the suitability of Sustainable Food Agricultural Land to the Regional Spatial Plan. Results showed that in 2018, the largest land use class was residential areas, covering 2,437.77 hectares, followed by rice fields and moorland, which covered 1,109.06 and 2,205.74 hectares, respectively. By 2022, residential areas had expanded to 2,625.57 hectares, while rice fields and moorland covered 1,130.54 and 2,145.07 hectares, respectively. Based on the overlay method, the suitability analysis revealed that Sustainable Food Agricultural Land matched 90.47% of land use in 2018 and 90.04% in 2022. Meanwhile, the suitability between the Sustainable Food Agriculture Land and Regional Spatial Plan amounted to 81.03%.