Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : JURNAL MUQODDIMAH : Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora

Viktimisasi Pada Perempuan dan Anak Pengungsi luar Negeri di Kota Pekanbaru Rahmadita, Syakira; Tutrianto, Rio
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 8, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v8i4.2024.1598-1606

Abstract

Memiliki kedudukan sosial yang lemah menjadikan refugee rentan akan viktimisasi ditambah dengan berita negatif tentang organisasi internasional, jaringan penyelundupan, dan perdagangan manusia dikaitkan dengan penolakan yang marak di media massa dan media sosial membuat sikap dan kondisi sosiokultural masyarakat lokal terhadap refugee semakin buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk viktimisasi yang terjadi pada perempuan dan anak-anak pengungsi luar negeri di Kota Pekanbaru (studi pada community house kota pekanbaru). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang terdiri dari prinsip-prinsip dan penjelasan, dan hasil dari beberapa deskripsi dihasilkan. Metode kualitatif ini bersifat induktif, yang berarti masalah dibiarkan muncul dari data atau ditafsirkan. Data, analisis, dan catatan hasil wawancara lengkap diperoleh dari Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru, perwakilan UNHCR, serta refugee perempuan dan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, karena refugee tidak mendapat perhatian masyarakat sebagai anggota masyarakat, mereka menjadi korban sosial yang lemah. Viktimisasi yang terjadi pada perempuan dan anak-anak refugee adalah primary victimization yang dimana mereka langsung yang menjadi korban. Untuk bentuk viktimisasi yang terjadi antara lain seperti diskriminasi dan bullying oleh pelaku yang terpengaruhi oleh gerakan dehumanisasi refugee melalui media sosial dan media massa. 
Hidup Sebagai Seorang Transpuan (Studi Viktimologi Terhadap Transpuan di Kota Tembilahan) Tutrianto, Rio; Rizky Saputra, Dean
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 8, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v8i2.2024.506-510

Abstract

Transpuan saat ini telah menjadi suatu fenomena sosial dalam masyarakat. Kehadiran kaum transpuan telah menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Tembilahan merupakan ibukota Kabupaten Indragiri Hilir dan merupakan daerah dengan masyarakakat religious yang tinggi dengan karakter yang cenderung konservatif. Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Indragiri Hilir, jumlah transpuan di Kota Tembilahan pada tahun 2022 adalah 85 orang. Dari data ini memberikan gambaran bahwa fenomena ini dapat terjadi dimana saja. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Hasil penelitian ini berupa data deskriptif untuk menjelaskan fenomena yang ditemui berdasarkan amatan peneliti. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa faktor yang menyebabkan seseorang bertransformasi menjadi transpuan dibagi menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa dorongan dalam diri dan keyakinan memiliki peran gender yang berbeda dari yang terlihat, dan faktor eksternal berupa pengaruh lingkungan. Pada studi kasus Kota Tembilahan, keberadaan para transpuan ini dapat diterima dan berbaur dengan masyarakat karena para transpuan ini berperilaku baik. Meskipun demikian tidak sedikit pula masyarakat yang menolak kehadiran mereka dan menganggap para transpuan ini sebagai orang yang tidak normal dan melanggar norma. Hadir ditengah masyarakat religius, keberadaan transpuan di Kota Tembilahan tidak terhindar dari diskriminasi dan ujaran kebencian.
Forensik Digital dalam Investigasi Tindak Kriminal Melalui Perekaman CCTV di Bidlabfor Polda Riau (Suatu Tinjauan dari Sudut Pandang Kriminologi Forensik) Tutrianto, Rio; Pelia Putri, Vindy Sukma; Hakim, Arif Rahman
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 9, No 2 (2025): Mei 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v9i2.2025.762-767

Abstract

Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan dampak besar terhadap berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal penyelidikan tindak kriminal. Salah satu teknologi yang kini banyak dimanfaatkan dalam investigasi kriminal adalah Forensik Digital, yang berfokus pada analisis bukti digital yang diperoleh dari berbagai perangkat elektronik, seperti komputer, ponsel, dan perangkat digital lainnya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, rekaman CCTV dapat menjadi bukti berharga dalam mengungkap tindak pidana. CCTV yang merekam peristiwa di lokasi kejadian menyediakan bukti visual, sementara forensik digital memastikan integritas dan keakuratan bukti tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan wawancara mendalam untuk menunjukkan bahwa penggunaan perekaman CCTV dalam investigasi tindak kriminal, memiliki peran yang sangat penting dalam dunia penyelidikan modern. Bidlabfor Polda Riau berperan sebagai pusat analisis bukti digital yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mengungkap berbagai kasus kriminal melalui rekaman CCTV. Dalam perspektif kriminologi forensik, teknologi ini tidak hanya berfungsi untuk memperoleh bukti fisik, tetapi juga untuk mengungkap aspek perilaku kriminal yang dapat membantu dalam memahami motif dan karakteristik pelaku. Meskipun terdapat tantangan dalam penerapan teknologi ini, potensi manfaatnya bagi sistem peradilan pidana sangat besar, terutama dalam memastikan proses hukum berjalan secara adil dan transparan
Viktimisasi Pada Perempuan dan Anak Pengungsi luar Negeri di Kota Pekanbaru Rahmadita, Syakira; Tutrianto, Rio
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 8, No 4 (2024): November 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v8i4.2024.%p

Abstract

Memiliki kedudukan sosial yang lemah menjadikan refugee rentan akan viktimisasi ditambah dengan berita negatif tentang organisasi internasional, jaringan penyelundupan, dan perdagangan manusia dikaitkan dengan penolakan yang marak di media massa dan media sosial membuat sikap dan kondisi sosiokultural masyarakat lokal terhadap refugee semakin buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk viktimisasi yang terjadi pada perempuan dan anak-anak pengungsi luar negeri di Kota Pekanbaru (studi pada community house kota pekanbaru). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yang terdiri dari prinsip-prinsip dan penjelasan, dan hasil dari beberapa deskripsi dihasilkan. Metode kualitatif ini bersifat induktif, yang berarti masalah dibiarkan muncul dari data atau ditafsirkan. Data, analisis, dan catatan hasil wawancara lengkap diperoleh dari Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru, perwakilan UNHCR, serta refugee perempuan dan anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, karena refugee tidak mendapat perhatian masyarakat sebagai anggota masyarakat, mereka menjadi korban sosial yang lemah. Viktimisasi yang terjadi pada perempuan dan anak-anak refugee adalah primary victimization yang dimana mereka langsung yang menjadi korban. Untuk bentuk viktimisasi yang terjadi antara lain seperti diskriminasi dan bullying oleh pelaku yang terpengaruhi oleh gerakan dehumanisasi refugee melalui media sosial dan media massa.Kata kunci: Community House, Perempuan dan Anak, Refugee, Viktimisasi
Hidup Sebagai Seorang Transpuan (Studi Viktimologi Terhadap Transpuan di Kota Tembilahan) Tutrianto, Rio; Rizky Saputra, Dean
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hummaniora Vol 8, No 2 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jim.v8i2.2024.506-510

Abstract

Transpuan saat ini telah menjadi suatu fenomena sosial dalam masyarakat. Kehadiran kaum transpuan telah menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat. Tembilahan merupakan ibukota Kabupaten Indragiri Hilir dan merupakan daerah dengan masyarakakat religious yang tinggi dengan karakter yang cenderung konservatif. Berdasarkan data dari Dinas Sosial Kabupaten Indragiri Hilir, jumlah transpuan di Kota Tembilahan pada tahun 2022 adalah 85 orang. Dari data ini memberikan gambaran bahwa fenomena ini dapat terjadi dimana saja. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus. Hasil penelitian ini berupa data deskriptif untuk menjelaskan fenomena yang ditemui berdasarkan amatan peneliti. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa faktor yang menyebabkan seseorang bertransformasi menjadi transpuan dibagi menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa dorongan dalam diri dan keyakinan memiliki peran gender yang berbeda dari yang terlihat, dan faktor eksternal berupa pengaruh lingkungan. Pada studi kasus Kota Tembilahan, keberadaan para transpuan ini dapat diterima dan berbaur dengan masyarakat karena para transpuan ini berperilaku baik. Meskipun demikian tidak sedikit pula masyarakat yang menolak kehadiran mereka dan menganggap para transpuan ini sebagai orang yang tidak normal dan melanggar norma. Hadir ditengah masyarakat religius, keberadaan transpuan di Kota Tembilahan tidak terhindar dari diskriminasi dan ujaran kebencian.