Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis teknik Floorball Slap Shoot: Berbasis 2DAnalisis Biomekanika Dear Meliani Samsudin; Agus Rusdiana; Iman Imanudin; Badruzaman; Syam Hardwis; Tono Haryono; Iwa Ikhwan Hidayat; Tian Kurniawan; Unun Umaran
Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga Vol 4 No 2 (2024): Jumper: Jurnal Mahasiswa Pendidikan Olahraga
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan Bina Guna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55081/jumper.v4i2.1696

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinematika gerak sendi tubuh yang merupakan predictor biomekanika utama dari keberhasilan slap shoot pada olahraga floorball serta membandingkan dua posisi yang berbeda saat melakukan gerakan. Dua posisi awal kaki, menghadap bola (BT) dan menghadap gawang (BS), dinilai untuk mengukur kecepatan bola. Penelitian melibatkan dua belas peserta laki-laki berpengalaman di tingkat provinsi. Data diambil melalui radar speed gun dan kamera video lalu di analisis menggunakan software Kinovea. Hasil analisis kinematika menunjukkan perbedaan sudut panggul yang signifikan hip flexion fase awalan posisi BT = 12.4327 m. posisi BS = 35.9733 dan hip flexion fase impact posisi BT = 19.7633 m. posisi BS = 33.3333 dengan nilai P = 0,000 ; <0,005 di kedua posisi.. Meskipun posisi BT memberikan kecepatan bola yang lebih tinggi, indikator panggul adalah faktor utama yang berpengaruh terhadap kecepatan. Penelitian ini meningkatkan pemahaman kita tentang biomekanika slap shoot dalam floorball, dengan kesimpulan bahwa posisi BT lebih disukai dan sudut panggul memiliki peran penting dalam mencapai kecepatan bola maksimum.
Dampak Latihan Plyometric terhadap Peningkatan Power Tungkai dan Dukungan terhadap Kelincahan Atlet Basket Muhammad Bani Adam; Agus Rusdiana; Badruzaman, Badruzaman; Iman Imanudin; Unun Umaran; Syam Hardwis; Tono Haryono; Iwa Ikhwan Hidayat; Angga M Syahid
SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga Vol. 5 No. 2 (2024): SPRINTER: Jurnal Ilmu Olahraga
Publisher : MAN Insan Cendekia Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46838/spr.v5i2.527

Abstract

Kekuatan otot kaki dan kemampuan bergerak dengan cepat adalah faktor fisik yang krusial dalam mencapai keberhasilan bermain bola basket. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari metode latihan plyometric terhadap peningkatan power otot tungkai dan mengetahui pengaruh dari dukungan power otot tungkai terhadap kelincahan. Penelitian ini menerapkan pendekatan eksperimental dengan menggunakan desain pre-test and post-test control group dan dalam penelitian ini, partisipan merupakan kelompok yang terdiri dari 20 mahasiswa aktif Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan, yaitu Vertical Jump dan Illinois Agility Test. Hasil penelitian kelompok eksperimen yang telah menerima perlakuan menunjukkan hasil yang signifikan dalam hal kelincahan sebesar 0.000 < 0,05 dan untuk kelompok eksperimen vertical jump memiliki hasil yang signifikan 0.002 < 0,05, menunjukan bahwa hasil uji signifikan menggunakan paired sample t test menunjukan adanya dampak yang signifikan terhadap peningkatan power otot tungkai serta dukungan power otot tungkai terhadap kelincahan. Untuk penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi berharga kepada atlet serta individu yang terlibat dalam kegiatan olahraga untuk memilih latihan otot tungkai yang tepat. 
Perbandingan Latihan Daya Tahan Otot Metode Piramida Biasa Dan Terbalik Terhadap Kapasitas Anaerobik Alaktasid Hafifah Madaniah; Iman Imanudin; Hamidie Ronald; Agus Rusdiana; Unun Umaran; Tono Haryono; Nurlan Kusmaed; Syam Hardwis
Jurnal Keolahragaan JUARA Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Keolahragaan JUARA
Publisher : Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/juara.v3i2.10813

Abstract

Banyak pelatih yang memberikan program latihan daya tahan otot tanpa mengacu pada program latihan yang benar. Mereka memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan daya tahan otot atletnya, namun tidak melihat kapasitas anaerobik alaktasid atletnya. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh latihan daya tahan otot dengan metode piramida biasa dan terbalik yang di tambah jogging untuk kapasitas anaerobik alaktasid serta perbedaan latihan daya tahan otot dengan metode piramida biasa dan terbalik yang di tambah jogging untuk kapasitas anaerobik alaktasid. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan pendekatan non equivalent control group design. Populasi penelitian ini mahasiswa Ilmu Keolahragaan 2021-2022. Jumlah sampel sebanyak 12 orang dengan teknik pengambilan sampel menggunakan sampling purposive. Instrumen yang digunakan berupa RAST TEST (Running-based Anaerobic Sprint Test) untuk mengetahui indeks kelelahan seseorang. Data kemudian di analisis dengan menggunakan Uji T Paired Sample T test dan Uji Independent T-Test. Hasil analisis menunjukkan tidak ada pengaruh dan perbedaan yang signifikan antara latihan daya tahan otot metode piramida biasa dan metode piramida terbalik ditambahkan jogging terhadap kapasitas anaerobik alaktasid.
The Relationship Between Psychosocial Stressors and Burnout in Football Referees in Bandung City Ghaly Qori Mubaroq; Nurlan Kusmaedi; Syam Hardwis
ACTIVE: Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation Vol. 14 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/active.v14i3.35499

Abstract

Football referees play a crucial role in maintaining the integrity and smooth running of matches, yet they frequently face social and emotional pressure from players, coaches, and spectators, which can trigger psychosocial stressors. Environmental pressure and repeated verbal or physical aggression can potentially lead to emotional exhaustion and burnout, ultimately impacting the referee's psychological well-being and performance on the field. This study aims to analyze the relationship between psychosocial stressors, including environmental pressure and aggression, and burnout levels among football referees in Bandung. The research approach used was a quantitative correlational approach with a cross-sectional design. The results showed that environmental pressure had a significant positive relationship with emotional exhaustion (ρ= 0.666; p < 0.01) and cynicism (ρ= 0.400; p < 0.01). In addition, aggression is also significantly related to emotional exhaustion (ρ= 0.388; p < 0.01), but was not related to professional efficacy (ρ= 0.062; p = 0.671). These findings indicate that the higher the social pressure and aggression experienced, the greater the likelihood of referees experiencing burnout, especially in the emotional dimension. Therefore, psychological counseling programs, stress management training, and ongoing social support are needed for referees to maintain their mental well-being and professionalism.