Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN ASPEK HUKUM DALAM KEPERAWATAN PADA SMK KEPERAWATAN UTAMA INSANI Edom Rudianto Ottu; Putri Putri; Antonius Rino Vanchapo; Antonia Helena Hamu; Maria Sambriong
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 11: Nopember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Aspek hukum keperawatan merupakan perangkat hukum atau aturan-aturan hukum yang secara khusus menentukan yang seharusnya dilakukan atau larangan perbuatan sesuatu bagi profesi perawatan dalam menjalankan profesinya. Manfaatnya adalah untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan siswa-siswi SMK kesehatan utama insani dalam menjalankan bidang keahlian. Tujuan dalam melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ( PKM ) untuk dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang hukum dalam bidang keperawatan. Sehingga di dalam dunia keperawatan juga dapat mempunyai beberapa prosedur dalam proses penanganan akan pasien, contohnya menjaga akan privasi klien dan menjaga akan keselamatan pasien. Namun dalam dunia keperawatan juga dapat memiliki akan kode etik keperawatan yang dimana didalam dunia perawatan juga harus dapat menjaga akan etika kita sebagai seorsng pelayan, sehingga akan kepuasan pelayanan dalam keperawatan itu dapat terpenuhi. Dalam pelaksanaan kegiatan pkm juga kita dapat menggunakan salah satu metode untuk dapat mengetahui akan segalah kepampuan dan konsentrasi dalam mengikuti kegiatan tersebut, kita dapat menggunakan metode tolak ukur dengan responden beserta slide power point untuk dapat mempermudah akan pemahaman siswa-siswi dari SMK Kesehatan Utama Insani. Hasil yang dapat dianalisis setelah kegiatan ini juga masih terdapat akan kekurangan dan kelebihan siswa-siswi dalam menyikapi akan materi yang telah dipaparkan oleh narasumber tersebut terkait dengan Aspek Hukum Dalam Keperawatan, sehingga siswa-siswi juga harus terus dibiasakan dalam dunia pendidikan sebelum melangkah lebih maju pada dunia lapangan. Adapun kewenangan perawat, berdasarkan pasal 30 ayat (1) undang-undang nomor 38 tahun 2014 bahwa perawat menjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan di bidang upaya kesehatan perorangan, perawat berwenang a) melakukan pengkajian keperawatan secara holistik. b) menetapkan diagnosis keperawatan. c) merencanakan tindakan keperawatan. melaksanakan tindakan keperawatan. e) mengevaluasi hasil tindakan keperawatan dan seterusnya yang berdasarkan kenyataan masih belum terimplementasi dengan baik.
IMPLEMENTASI ETHIC OF CARE PADA SISWA-SISWI SMK KESEHATAN UTAMA INSANI Aat Fathu Rohman; Hanna Rosmalia; Antonius Rino Vanchapo; Antonia Helena Hamu; Maria Sambriong
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 2 No. 11: Nopember 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ethic Of Care adalah sikap welas asih yang digunakan untuk mendeskripsikan sikap dan tindakan moral menolong sesama yang rentan dan menderita umumnya di fokuskan pada apakah sikap tersebut adalah bagian dari sikap simpati atau empati atau apakah sikap welas asih adalah wujud dari sikap altruistik yang umumnya dimiliki mahkluk hidup berperasaan dan berinteligensi. Tulisan ini pertama-tama akan menunjukan bahwa sikap kepedulian lebih dekat dengan konsep dan sikap simpati. Dan melalui tulisan ini akan ditunjukan pula bahwa hanya melalui etika kepedulian (ethics of care) kita dapat memahami welas asih sebagai sikap dan tindakan moral. Ini sekaligus sebagi kritik tajam terhadap etika humean yang terlalu memuja perasaan moral dan etika. tujuan diadakannya sosialisasi tentang etika kepedulian supaya siswa-siswi smk utama insani dapat memahaminya dan diterapkan dalam berintraksi dengan keluarga, teman dan lingkungan sekitar. Kepedulian merupakan hal yang mendasar bagi setiap manusia, untuk menunjukan kepedulian, seorang individu memperhatikan orang lain dan merespon dengan cara memberdayakan dan memungkinkan dalam sebuah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengalaman hidup seseorang dalam berkarir.
LINGKUNGAN BIOLOGI SEBAGAI PENYEBAB STUNTING PADA ANAK DI KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA PROPINSI NTT Yulianti Kristiani Banhae; Maria Agustina Making; Domianus Namuwali; Yohanes Mau Abanit; Maria Sambriong
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 4 No. 7: Desember 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting menjadi permasalahan global di seluruh dunia dan merupakan ancaman yang sangat serius bagi pertumbuhan dan perkembangan anak serta menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup anak. Indonesia merupakan penyumbang stunting tersebar ke lima di dunia sebanyak 36%. Sekitar 3 dari 10 balita di Indonesia mengalami stunting. Prevalensi severe stunting pada bayi di bawah dua tahun di Indonesia sekitar 2,7 % dan stunting sekitar 6,5%. Sedangkan prevalensi severe stunting pada bayi di bawah dua tahun di Nusa Tenggara Timur sekitar 4,8%  dan stunting sekitar 11,5%. Salah satu faktor penyebab stunting menurut konsep tersebut yaitu lingkungan biologi. Tujuan penelitian adalah untuk untuk menganalisis hubungan lingkungan biologi dengan kejadian stunting pada balita. Metode penelitian adalah kwantitatif dengan desain cross sectional. Alat pengumpulan data kuesioner dan buku KIA. Data penelitian dianalisis secara univariat dan bivariat dengan chi-square. Hasil analisis bivariat  menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara penyakit infeksi ( p value = 0,000<0,05) dan  penggunaan garam iodium (p value=0,000<0,05), status imunisasi anak (p = 0,000 <0,05). Sedangkan usia anak (p value = 0.943 >0,05),  jenis kelamin (p value =0,355 >0,05), vitamin A (p value =0.083>0,05), tidak mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian stunting. Simpulan: Penyakit infeksi, status imunisasi dan penggunaan garam iodium mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian stunting di Kabupaten Timor Tengah Utara NTT. Saran: Diharapkan kepada orang tua untuk memperhatikan dan memenuhi kebutuhan lingkungan
STATUS NUTRSI PASIEN KANKER YANG MENJALANI KEMOTERAPI DI RSUD Prof Dr W. Z JOHANNES KUPANG Fransiskus S. Onggang; Bringiwatty Batbual; Aben B.Y. H. Romana; Agustina Ina; Jane Leo Mangi; Gadur Blasius; Maria Sambriong; Dominggos Gonsalves; Mariana Oni Betan; Oklan BT Liunokas
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 1: Juni 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cancer is one of the diseases with the highest mortality rate in the world. Every year the number of cancer patients in the world increases to 6.25 million people. WHO estimates that 500,000 new cases of breast cancer are diagnosed with a death toll of approximately 3,750 deaths per year. Objective: Education with booklet media can increase patient knowledge about good nutrition during chemotherapy. This study aims to analyze the effect of booklets on the level of knowledge of cancer patients at RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Hospital. Methods: This study used a pre experiment one group pre-post test design with 38 cancer patient respondents. The variables analyzed included the level of knowledge before and after the booklet intervention. Data were analyzed using the Wilchoxon statistical test and cross tab. Results: There is an effect of education with booklet media, where it is obtained asymp. Sig (2-tailed) is 0.000 <0.05. Conclusion: There is an effect of education through booklet media about nutrition on the level of knowledge in patients undergoing chemotherapy at Prof. Dr. W. Z. Hospital Kupang. Johannes Kupang Hospital. Suggestion: It is hoped that this study can provide information and input to cancer patients undergoing chemotherapy at Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang, about nutritional knowledge so that they can practice it and the hospital can explain more about nutrition to all patients at RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang Hospital