Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EFEKTIVITAS PELATIHAN PSYCHOLOGICAL FIRST AID (PFA) DALAM MENINGKATKAN KEPEDULIAN KESEHATAN MENTAL PADA RELAWAN KEMANUSIAAN KOTA DEPOK WULANDARI, WENNY; WAHJUNINGTIJAS, RINDANG
PAEDAGOGY : Jurnal Ilmu Pendidikan dan Psikologi Vol. 4 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Pengembangan Pendidikan dan Penelitian Indonesia (P4I)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51878/paedagogy.v4i2.3043

Abstract

Concern for mental health is an important aspect that volunteers must have. Assigned to provide voluntary assistance to the community, opponents need to have insight into maintaining mental health in order to manage emotions and help people in disaster locations who need recovery, especially from the psychological aspect. This research aims to find out the mental health concerns of volunteers by providing Psychological First Aid (PFA) training. The research method used is a quantitative research model with experimental methods. The research design used was Quasi Experimental Design with 30 subjects. In this research plan, the researcher used one experimental group with a control group which began by giving a pre-test to each group. The experimental group was given treatment while the control group was not given treatment. At the end of the research a post test was given to both groups. Based on the normality test, it was stated that the pre-test results obtained a significance value of 0.090 (>0.05), so the data was declared to be normally distributed. Meanwhile, the post test results obtained a significance value of 0.004 (<0.05), so the data was declared not normally distributed. Therefore, hypothesis analysis was carried out using a non-parametric test with the Wilcoxon formula and a significance value of 0.000 (<0.05) was obtained so that PFA training was effective in increasing mental health awareness in volunteers. ABSTRAKKepedulian terhadap kesehatan mental (mental health awareness) menjadi aspek penting yang harus dimiliki oleh para relawan. Bertugas untuk memberikan pertolongan secara sukarela kepada masyarakat, maka relawan perlu mendapatkan wawasan mengenai pemeliharaan kesehatan mental agar dapat mengelola emosi dan membantu masyarakat di lokasi bencana yang membutuhkan pemulihan terutama dari aspek psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepedulian kesehatan mental para relawan dengan memberikan pelatihan Psychological First Aid (PFA). Metode penelitian yang digunakan adalah model penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Experimental Design dengan subyek sebanyak 30 orang. Pada rancangan penelitian ini, peneliti menggunakan satu kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol yang diawali dengan pemberian pre test pada setiap kelompok. Kelompok eksperimen diberikan perlakuan sedangkan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Pada akhir penelitian diberikan post test kepada kedua kelompok. Berdasarkan uji normalitas dinyatakan bahwa hasil pre test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.090 (>0.05), maka data dinyatakan berdistribusi normal. Sedangkan pada hasil post test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.004 (<0.05), maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu, analisis hipotesis dilakukan menggunakan uji non parametrik dengan formula wilcoxon dan diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 (<0.05) sehingga Pelatihan PFA efektif untuk meningkatkan mental health awareness pada relawan.
OPTIMISM IN FACING RETIREMENT FOR TNI AND POLRI SOLDIERS Wulandari, Wenny; Rahmawan , Wise
International Journal of Social Science Vol. 3 No. 6: April 2024
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v3i6.7680

Abstract

Working individuals consider retirement as a break from routine activities that have been carried out for years. Therefore, many individuals identify retirement as a scary thing, where the work routine they have been carrying out must be stopped, besides that the income they earn starts to decline, and the authority they had while actively working is lost. This research aims to find out a picture of optimism in facing retirement among TNI and POLRI soldiers. The subjects in this research were TNI and POLRI soldiers. The scale used in this research is optimism. The data analysis method used in this research is descriptive statistical analysis. The results obtained in this study show that the empirical mean (ME) of the optimism scale is 134.8, which indicates that the respondents have high optimism. Based on these results, it can be concluded in general that optimism in facing retirement among TNI and POLRI soldiers tends to be high
Persepsi Orangtua Terhadap Penanganan Temper Tantrum Anak dengan Mengoptimalkan Buku Saku Sebagai Penunjang Pola Asuh di TK IT X Kota Depok Wulandari, Wenny; Wahjuningtijas, Rindang; Rizanty, Rahmadhania
JURNAL PENELITIAN PENDIDIKAN, PSIKOLOGI DAN KESEHATAN (J-P3K) Vol 5, No 3 (2024): J-P3K DESEMBER
Publisher : Yayasan Mata Pena Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/j-p3k.v5i3.510

Abstract

Orangtua memiliki peran besar terhadap tumbuh kembang anak, khususnya dalam pembentukan aspek sosio-emosional. Permasalahan tantrum umum dialami oleh anak-anak prasekolah yang mengekspresikan kemarahan dengan menangis, berteriak, hingga menghentak-hentakkan kaki atau pun berguling dilantai untuk mendapatkan apa yang anak kehendaki, yang dapat dikategorikan sebagai perilaku buruk berdasarkan perspektif sebagian orangtua. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi orangtua siswa terhadap penanganan temper tantrum anak usia dini dengan mengoptimalkan buku saku sebagai penunjang pola asuh. Pemberian buku saku diharapkan dapat mempermudah orangtua untuk memahami perilaku temper tantrum serta cara alternatif yang dapat dilakukan untuk memulihkan perilaku tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket secara online, wawancara, dan observasi kepada orangtua siswa di TK IT X Kota Depok pada tahun ajaran baru 2024/2025. Harapan dilaksanakannya penelitian ini agar para orangtua yang memiliki anak usia dini lebih memahami secara positif perilaku tantrum dan bisa menerapkan pola asuh yang efektif untuk menangani permasalahan perilaku anak, agar anak menjadi lebih baik dari aspek sosio-emosionalnya baik ketika berada di rumah, sekolah, mau pun di fasilitas umum.
PSIKOEDUKASI BAGI ORANGTUA DALAM PENANGANAN TEMPER TANTRUM ANAK DI TEMPAT UMUM Wulandari, Wenny; Wahjuningtijas, Rindang; Rizanty, Rahmadhania
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i1.4461

Abstract

Banyak orang tua mengalami kesulitan dalam menangani temper tantrum anak di tempat umum akibat kurangnya pemahaman mengenai penyebab dan strategi penanganan yang tepat. Di TK IT X Depok, beberapa orang tua melaporkan bahwa mereka cenderung menggunakan metode yang kurang efektif, seperti menuruti keinginan anak atau memberikan respons yang terlalu keras. Kondisi ini menunjukkan perlunya intervensi edukatif agar orang tua memiliki strategi yang lebih tepat dalam merespons tantrum anak. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberikan psikoedukasi kepada orang tua murid di TK IT X Depok mengenai strategi efektif dalam menangani temper tantrum anak di tempat umum. Kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta, yang terdiri dari orang tua murid dan tenaga pendidik. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi penyuluhan, diskusi interaktif, serta pembagian buku saku pola asuh sebagai panduan bagi orang tua. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pemahaman orang tua terkait penyebab, tanda-tanda, serta teknik penanganan tantrum yang lebih tepat dan positif. Selain itu, orang tua lebih percaya diri dalam menghadapi tantrum anak di lingkungan publik tanpa menggunakan metode yang kontraproduktif. Dengan demikian, kegiatan ini memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesadaran orang tua terhadap pola asuh yang lebih bijaksana, sehingga mendukung perkembangan sosio-emosional anak secara optimal.
Exploring the Role of Parent–Child Emotional Bonding and Verbal Interaction in Early Speaking Development Saefudin, Dery Purnama; Wulandari, Wenny; Wahjuningtijas, Rindang
SALEE: Study of Applied Linguistics and English Education Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : STAIN Sultan Abdurrahman Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35961/salee.v6i2.2093

Abstract

Early language development is crucial for children’s cognitive and social growth. This study aims to investigate the relationship between parental linguistic stimulation, emotional support, and children’s speaking ability. The research involved 30 preschool and kindergarten children at KB-TK Amanah Qurani in the 2024/2025 academic year. Data were collected using questionnaires completed by teachers and parents. Due to non-normal distribution in two variables, Spearman Rank Correlation was used for analysis. Results show significant positive correlations among all variables. Parental linguistic stimulation and emotional support are strongly correlated (? = 0.735, p < 0.001). Children’s speaking ability has a moderate positive correlation with linguistic stimulation (? = 0.573, p = 0.001) and a strong positive correlation with emotional support (? = 0.640, p < 0.001). These findings indicate that higher parental involvement in language and emotional development is associated with better speaking skills in early childhood. This study emphasizes the vital role of both cognitive and emotional support in language acquisition and recommends greater focus on parent-child interaction in early education programs.
Profiling Students’ Interpersonal Intelligence at SMPIT Buahati Islamic School Jakarta and Its Implications for Counseling Services Magfirah, Nazla; Solihatun; Wulandari, Wenny
Eduscape : Journal of Education Insight Vol. 3 No. 4 (2025): October 2025
Publisher : Indonesian Scientific Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61978/eduscape.v3i4.1069

Abstract

Interpersonal intelligence is a crucial socio-emotional capacity that enables adolescents to build positive peer relationships, collaborate effectively, and regulate emotions in diverse school environments. This study aimed to describe the overall profile of students’ interpersonal intelligence at SMPIT Buahati Islamic School Jakarta and to identify its implications for guidance and counseling (BK) services. Using a quantitative survey design, data were collected from 60 Grade VIII students through a validated 23-item Likert-scale instrument (Cronbach’s α = 0.860) covering four domains: empathy, cooperation, interpersonal communication, and social skills. The findings revealed that most students demonstrated good interpersonal competence, particularly in cooperation, while interpersonal communication emerged as the weakest domain. This suggests that although students work well in teams, many struggle to articulate ideas clearly and confidently. These results highlight the importance of school-based counseling interventions that focus on improving communication, empathy, and social interaction skills. Strengthening these dimensions can support students’ emotional maturity, peer harmony, and readiness to engage in collaborative learning environments.