Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Komunikasi Persuasif Pimpinan Dalam Membentuk Karakter Santri Di Pondok Pesantren Azhar Center Kecamatan Kualuh Selatan Kabupaten Labuhan Batu Utara Tanjung, Amran Sahputra; Ahmad Sampurna
Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 12 No. 1 (2024): Communicology: Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 12 No. 1 Juli 2024
Publisher : Sarjana Terapan Prodi Humas dan Komunikasi Digital Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/COMM.032.010

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara komunikasi persuasif pimpinan pondok dalam membentuk karakter santri di pondok pesantren azhar center kecamatan kualuh selatan kabupaten labuhan batu utara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian kualitatif deskritif. Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan metode ilmiah untuk mengungkapkan suatu fenoma dengan cara mendeskripsikan data dan fakta melalui kata-kata secara menyeluruh terhadap subjek penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan Metode Wawancara yang merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, tanya jawab baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Adapun pengertian dari komunikasi persuasif ini adalah Seperti Menurut Simons mendefinisikan bahwa persuasif merupakan bentuk komunikasi manusia yang dirancang memang untuk mempengaruhi orang lain dengan merubah kepercayaan, nilai, dan sikap mereka. Hasil penelitian ini adalah mengetahui Hasil komunikasi persuasif yang dilakukan pimpinan pondok dalam membentuk karakter santri di pondok pesantren Azhar Center memberikan dampak yang signifikan. Santri di pondok pesantren Azhar Center menjadi lebih disiplin, sopan santun, memiliki akhlak yang mulia sesuai yang di inginkan pimpinan pondok pesantren dalam menjalankan keseharianya, seperti disiplin dalam membuang sampah pada tempatnya, disiplin waktu sholatnya, perkata lemah lembut kepada sesama, dan disiplin dalam mejalankan aturan yang telah dibuat pimpinan pondok pesantren untuk menjadi penghafal Al-Quran dan menjadi santri berkehidupan berpegang dengan Al-quran dan hadist, serta menjadi santri yang hidup berpegang dengan sunnah-sunnah rasul.
Karakteristik Pesan Dalam Komunikasi Politik Ahmad Sampurna; Latifah Wulandari; Sabila Husna; Irfan Diki Wahyudi; Rahmatan Lil Alamin
Bahasa Indonesia Vol 5 No 1 (2024): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Juni 2024
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v5i1.975

Abstract

Komunikasi tidak pernah bisa terlepas dari manusia karena senantiasa dibutuhkan untuk bertukar informasi didalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini juga dirasakan didalam dunia politik, dimana komunikasi menjadi komponen yang sangat penting. Mengingat bahwa komunikasi politik merupakan pesan yang disampaikan oleh aktor-aktor politik yang berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, serta kebijakan pemerintah, berarti pesan yang disampaikan harus sejalan dengan arti politik itu sendiri. Dalam komunikasi politik, pesan merupakan kekuatan yang tidak mungkin diabaikan bahkan pesan adalah raja (content is the king). Berartinya derajat pesan berimplikasi pada bermacam-macam wujud kemasan pesan yang dikonstruksi sedemikian rupa, cocok dengan tujuan serta dampak yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana karakteristik pesan dalam berkomunikasi politik agar pesan yang disampaikan diterima dengan baik dan mudah. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi dikarenakan penelitian pustaka. Maka pengumpulan data ditentukan dengan menelaahan literature dan bahan pustaka yang relevan terhadap masalah yang diteliti baik dari buku-buku maupun data dari bahan pustaka lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pesan dalam komunikasi politik dapat dilihat dari keberagaman pembicaraan politik, jenis-jenis pesan politik, sifat pembicara politik, keterbatasan bahasa, pesan verbal dan nonverbal, hal ini amat berguna untuk mendistribusikan pesan tadi ke warga dengan baik yang sesuai dengan karakteristik pesan yang ada.
Karakteristik Pesan Dalam Komunikasi Politik Ahmad Sampurna; Latifah Wulandari; Sabila Husna; Irfan Diki Wahyudi; Rahmatan Lil Alamin
Bahasa Indonesia Vol 5 No 1 (2024): J-Kis: Jurnal Komunikasi Islam Juni 2024
Publisher : Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53429/j-kis.v5i1.975

Abstract

Komunikasi tidak pernah bisa terlepas dari manusia karena senantiasa dibutuhkan untuk bertukar informasi didalam menjalani kehidupan sehari-hari. Hal ini juga dirasakan didalam dunia politik, dimana komunikasi menjadi komponen yang sangat penting. Mengingat bahwa komunikasi politik merupakan pesan yang disampaikan oleh aktor-aktor politik yang berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, serta kebijakan pemerintah, berarti pesan yang disampaikan harus sejalan dengan arti politik itu sendiri. Dalam komunikasi politik, pesan merupakan kekuatan yang tidak mungkin diabaikan bahkan pesan adalah raja (content is the king). Berartinya derajat pesan berimplikasi pada bermacam-macam wujud kemasan pesan yang dikonstruksi sedemikian rupa, cocok dengan tujuan serta dampak yang diharapkan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana karakteristik pesan dalam berkomunikasi politik agar pesan yang disampaikan diterima dengan baik dan mudah. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan pendekatan deskripsi kualitatif. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara dokumentasi dikarenakan penelitian pustaka. Maka pengumpulan data ditentukan dengan menelaahan literature dan bahan pustaka yang relevan terhadap masalah yang diteliti baik dari buku-buku maupun data dari bahan pustaka lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pesan dalam komunikasi politik dapat dilihat dari keberagaman pembicaraan politik, jenis-jenis pesan politik, sifat pembicara politik, keterbatasan bahasa, pesan verbal dan nonverbal, hal ini amat berguna untuk mendistribusikan pesan tadi ke warga dengan baik yang sesuai dengan karakteristik pesan yang ada.
Prophetic Communication in Child Protection: Strategies of the Indonesian Child Protection Agency in Preventing and Addressing Violence against Children Azhari Harahap; Nispul Khoiri; Ahmad Sampurna
Bulletin of Indonesian Islamic Studies Vol. 4 No. 2 (2025): Bulletin of Indonesian Islamic Studies
Publisher : KURAS Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/biis.v4i2.1615

Abstract

Child protection remains a critical issue in Indonesia, with rising cases of violence against children. This study examines the implementation of prophetic communication by the Indonesian Child Protection Agency in South Labuhan Batu as a strategy to prevent and address child abuse. Utilizing a qualitative descriptive approach, data were collected through in-depth interviews, participatory observation, and document analysis involving LPAI staff, volunteers, psychologists, and religious leaders. Data validity was maintained through triangulation of sources and methods, in-depth field involvement, and peer debriefing.The findings reveal that prophetic communication grounded in the principles of ‘amar ma’rūf (promotion of good), nahimunkar (prevention of harm), and ta’lim/tazkiyah (transcendence and moral development) effectively combines religious, moral, and social dimensions with modern communication strategies. Key supporting factors include skilled human resources, community and government support, and multi-stakeholder collaboration, while challenges involve cultural norms normalizing violence, limited resources, and trauma-related barriers. The study underscores the importance of empathetic, culturally-sensitive, and trauma-informed communication in child protection programs. Implications for policy, practice, and future research are discussed, emphasizing the potential for scaling prophetic communication.
Authority of Sultan Makmun al Rasyid Perkasa Alamsyah in Building Islamic Institutions in the Deli Sultanate M Yakub; Ahmad Sampurna; Benny Munardi
Indonesian Journal of Islamic Literature and Muslim Society Vol. 7 No. 2 (2022): December 2022
Publisher : UIN Raden Mas Said Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/islimus.v7i2.6453

Abstract

This research delves into the examination of the authority exercised by Sultan Ma'mun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah in the establishment of Islamic institutions within the historical context of the Deli Sultanate spanning from 1817 to 1924. Employing a qualitative descriptive approach rooted in the study of history and civilization, this study sheds light on the notable achievements of Sultan Ma'mun Al-Rasyid in the realm of Islamic institutional development. Notable outcomes of this research include the enduring legacy of the Great Mosque of Al-Mashu'n and various other mosques that continue to thrive today. Furthermore, it highlights the Sultan's commitment to the implementation of Sharia policies within his domain, alongside his unwavering support for the clergy and mufti, thereby underscoring the pivotal role played by his authority in nurturing Islamic institutions during this period.