Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengabdian Masyarakat di Desa Temesi, Gianyar: “Mural Temesi Mewali ka Guru” (Kembali ke Jati Diri Untuk Membangun Ekonomi Desa Temesi) Subtema Mural “Karang Desa” Wibawa, Arya Pageh; Swandi, I Wayan; Trinawindu, Ida Bagus Ketut; Janottama, I Putu Arya; Putraka, Agus Ngurah Arya; Putra, Gede Bayu Segara; Indira, Wahyu; Artha, I Gede Agus Indram Bayu; Wirawan, I Gusti Ngurah; Swandi, I Made Dwiarya
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/awjpm.v3i1.3572

Abstract

Desa Temesi merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar, Bali. Desa Temesi merupakan salah satu yang menjadi desa binaan PKK Provinsi Bali dengan tema “Aku Hatinya PKK” dan “Desa Peduli Gigi (Deligi)” menuju Bali Bebas Karies tahun 2030. Pada tanggal 15 maret 2023 telah dilaksanakan pembukaan melukis mural yang dihadiri oleh dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual dan dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar. Pelaksanaan melukis mural ini dimulai dari tanggal 15 sampai 24 maret, selama 10 hari. Tujuan dari program mural ini adalah untuk memperindah dan menambah wawasan masyarakat tentang potensi yang ada di Desa Temesi. Tema besar dari mural yang akan dibuat adalah “Mural Temesi Mewali ka Guru” (kembali ke jati diri untuk membangun ekonomi Desa Temesi). Tema ini teebagi menjadi tiga subtema yaitu karang desa, karang awak, dan karang umah. Karang desa memiliki arti mengangkat potensi-potensi yang ada dan dimiliki oleh Desa Temesi seperti berbagai tumbuhan yang unik, kehidupan masyarakat, lingkungan, obyek wisata, dan sebagainya yang digambarkan dalam mural. Mural dapat diartikan sebagai cara menggambar atau melukis diatas permukaan luas yang bersifat permanen lainnya. Tahapan kegiatan ini adalah persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Mural diharapkan dapat memperindah Desa.
Pengabdian Masyarakat di Sanggar Seni Lukis Balitung Denpasar “Menggambar Storyboard Komik Anak-Anak” Janottama, I Putu Arya; Wibawa, Arya Pageh; Yasa, Gede Pasek Putra Adnyana; Indira, Wahyu; Artha, I Gede Agus Indram Bayu; Kusuma, Gede Lingga Ananta; Pramayasa, I Made Hendra Mahajaya; Wiwana, I Putu Adi; Prabu, Anak Agung Bayu Krisna; Swandi, I Made Dwiarya
Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 2 (2024): Abdi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59997/awjpm.v3i2.4356

Abstract

Sanggar Seni Lukis Balitung sebagai salah satu sanggar seni yang berada di jalan Tukad Yeh Biu Gang Pudak No. 1, Sesetan, Kecamatan Denpasar Selatan, kotamadya Denpasar. Sanggar ini didirikan pada tahun 1989 oleh Drs. I Ketut Sudiana dengan tujuan untuk melestarikan, mengembangkan, dan memajukan seni sebagai bagian dari warisan budaya. Sanggar Seni Lukis Balitung telah menjadi tempat untuk dilaksanakannya pengabdian masyarakat oleh dosen Program Studi Animasi Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah memberikan wawasan pengetahuan tentang storyboard komik kepada anak-anak. Tambahan pengetahuan tentang pembuatan storyboard komik ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kemampuan teknik menggambar komik kepada peserta didik. Metode yang digunakan dalam pengabdian masyarakat ini adalah ceramah dan pelatihan kepada peserta didik yang selanjutnya diaplikasikan dalam media gambar berupa kertas. Selain itu, peserta didik diharapkan dapat mengembangkan berbagai cerita yang kreatif secara mandiri sehingga mereka memperoleh pemahaman secara komprehensif dan menyeluruh tentang storyboard komik. Tahapan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi. Implikasi kegiatan ini adalah pengetahuan yang terwujud dalam bentuk narasi visual yang digambarkan oleh peserta didik secara mandiri tidak hanya diimplementasikan ke dalam media komik tetapi juga nantinya dapat diterapkan pada media-media lainnya.
The Education Meaning of Cockfighting Cartoons in Nusa Bali Newspapers Wibawa, Arya Pageh; Swandi, I Wayan; Artha, I Gede Agus Indram Bayu
JOMANTARA Vol. 4 No. 1 (2024): Vol. 4 No. 1 January 2024
Publisher : Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jijac.v4i1.10939

Abstract

The purpose of the publication of this article is to reveal the educational meaning of the cockfighting cartoon in the Nusa Bali newspaper. Usually, the Nusa Bali Cartoon raises public or political issues with satire, jokes, or humor. In contrast to the Nusa Bali cartoon with an education theme, it features cockfighting, which only contains satire on public issues. Problems that arise: 1) What is the meaning of the cockfighting cartoon in the Nusa Bali on June 5, 2021 ?; 2) Is the cockfighting cartoon in the Nusa Bali newspaper dated June 5, 2021, educational? The problem of this article has been solved by using a qualitative method. Primary data was collected through newspaper observations and interviews with informants. Secondary data was obtained by applying a literature study. All qualitative data was analyzed using a semiotic approach with the help of symbol theory and deconstruction theory. The results showed that: 1) The connotative and denotative meanings of the Nusa Bali cockfighting cartoon; 2) The Nusa Bali cockfighting myth depicts the chances of success without work. The educational meaning of the Nusa Bali cartoon is represented by an explanation of the disadvantages of cockfighting, the state's prohibition on gambling for Indonesian citizens, and the prohibition on Hindu scriptures and literacy for Hindus.
DESAIN KARAKTER ANIMASI “CUPAK GRANTANG” SEBAGAI MEDIA EDUKASI PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Artha, I Gede Agus Indram Bayu; Janottama, Putu Arya; Indira, Wahyu
Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara Vol. 3 (2023): Prosiding Bali Dwipantara Waskita: Seminar Nasional Republik Seni Nusantara
Publisher : UPT Pusat Penerbitan LP2MPP ISI Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desain karakter Animasi Cupak Grantang ini muncul dari gagasan atau ide sebuah karya animasi, yang mengajarkan nilai-nilai karaker baik dan buruk didalam kehidupan sehari-hari, seperti yang terdapat pada cerita Cupak Gerantang. Karakter dari tokoh Cupak ini, mencerminkan sifat yang tidak baik pada diri manusia, tamak, cuek terhadap lingkungan, dan tidak bias sopan santun terhadap orang lain. sedangkan karakter Grantang adalah kebalikannya, tokoh karakter yang mempunyai sifat baik hati, berbuat jujur, budi pekertinya baik, dan tutur katanya pun sopan kepada setiap orang. Ditambahkan karakter kakek dan cucunya yang menjadi narator dalam animasi. Penciptaan karakter ini memang digunakan untuk mengilustrasikan dua sifat pada manusia, baik dan buruk, yang terus ada didalam masyarakat khususnya anak-anak. Dengan dibuatnya karakter animasi ini diharapkan mampu mengedukasi siswa sekolah dasar. Desain karakter Animasi Cupak Grantang ini nantinya menggunakan metode penciptaan ilustrasi digital. Metode ini biasa dilaksanakan dalam membuat karakter animasi yang baik dan menarik. Dengan metode ini diharapkan karakter animasi cupak grantang memberikan satu media edukasi yang menarik dan mampu memberikan pemahaman terhadap siswa sekolah dasar tentang pentingnya memiliki karakter yang baik dan menghindari karakter yang tidak baik seperti pada tokoh animasi cupak grantang.