Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbedaan Efektivitas Pemberian ASI dan Povidon Iodin terhadap Luka Perineum Pasca Salin Yunita, Astri; Maula, Liya Ni'matul; Ekasari, Dily
Jurnal Bidan Komunitas Vol 7, No 2 (2024): EDISI MAI
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jbk.v7i2.6098

Abstract

Pendahuluan: Sekitar 85% wanita yang melahirkan melalui vagina mengalami trauma pada perineum, dan 70% memerlukan jahitan untuk menyambung jaringan. Setelah dilakukan penjahitan, 37% wanita mengeluhkan masalah luka perineum, antara lain nyeri, rasa tidak nyaman pada jahitan, dan luka terbuka. Salah satu penanganan yang dapat digunakan untuk mengurangi terjadinya infeksi pada luka jahitan adalah dengan melakukan perawatan luka perineum secara benar. Tujuan: Menganalisis perbedaan efektivitas pemberian ASI dan povidone iodin terhadap luka perineum pasca salin. Metode: Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangan post test only non equivalent control group yang dilakukan pada masing-masing kelompok intervensi sebanyak 15 responden di PMB Wilayah Kabupaten Kediri. Kelompok intervensi mendapakan perawatan perineum dengan topical ASI, sedangkan kelompok kontrol mendapatkan povidone iodin 10%. Perawatan perineum dilakukan selama 7 hari dengan intensitas 2x sehari dan dinilai kesembuhan luka pada 6-10 jam pascasalin, 20-24 jam pascasalin, 40-48 jam pasca salin dan 7 hari pascasalin. Teknik sampling menggunakan councecutive sampling. Alat pengumpul data menggunakan formulir REEDA. Analisis data menggunakan uji mann whitney. Hasil: Hasil penelitian dengan uji mann whitney menunjukkan terdapat perbedaan efektivitas pemberian ASI dan povidone iodin terhadap penyembuhan luka perineum pascasalin dengan p value 0,002. Kesimpulan: Perawatan luka perineum dengan menggunakan ASI sebagai topikal alternatif sangat efektif dibandingkan dengan povidon iodin.
The Relationship between Maternal Nutritional Status and the Incidence of Stunting in Toddlers: Hubungan Status Gizi Ibu dengan Kejadian Stunting Balita Maula, Liya Ni'matul; Yunita, Astri
Napande: Jurnal Bidan Vol. 2 No. 2 (2023): Oktober
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/njb.v2i2.2575

Abstract

Background: Stunting is stunted growth and a nutritional problem. If there is a stunting problem, the community should receive quality education, provide a balanced nutritional intake, and improve the health status of children. Objective: to determine the relationship between nutritional status and the incidence of stunting among toddlers in Tulungrejo Pare Kediri. Method: The design of this research is analytical research using the Case Control Retrospective approach. The sampling technique was determined randomly. The sample used was a sample group of 55 cases and a control group of 55 toddlers who used a questionnaire measuring instrument. Results: The proportion of stunted (short) toddlers was 37.8% and very short (28.9%) occurred more frequently in mothers with poor nutritional status than in mothers with good nutritional status. The results of the chi-square analysis showed that p = 0.004 < 0.05, so Ho was rejected. Conclusion: There is a relationship between maternal nutritional status and the incidence of stunting under five, so mothers and the community should pay attention to the nutritional status of the mother before planning a pregnancy, paying attention to the mother's age and birth spacing so as not to give birth to babies with LBW or low birth length which can trigger stunting.
Pengaruh Information Education dan Communication (IEC) Cara Menyusui terhadap Keterampilan dan Efikasi Diri pada Ibu Nifas Ekasari, Dily; Setyadi, Ahmad Wasis; Maula, Liya Ni'matul; Nurcahyanti, Febrina Dwi; Nurochim, Erna
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5540

Abstract

Pemberian ASI eksklusif merupakan strategi utama dalam menurunkan angka kematian neonatal. Masalah menyusui berkembang pada fase postnatal dan berakibat negatif pada periode menyusui. Kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui ASI bagi bayi dan kurangnya keterampilan teknik menyusui ibu yang menyebabkan tidak bersemangat untuk menyusui. Kurangnya dukungan keluarga terutama suami, kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI bagi bayi, serta kurangnya keterampilan teknik menyusui ibu yang menyebabkan tidak bersemangat untuk menyusui. Hal yang sangat berpengaruh terhadap kepuasan ibu menyusui terhadap kemampuan menyusui bayinya, atau biasa disebut breastfeeding self-efficacy. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Information Education and Communication (IEC) cara menyusi yang benar terhadap keterampilan dan efikasi diri pada ibu nifas di RS Amelia. Desain penelitian menggunakan pra eksperimental dengan pendekatan one group pretest - posttest design. Populasi penelitian adalah semua ibu nifas di ruang nifas RSU Amelia Pare dengan sampel sebanyak 20 ibu nifas menggunakn teknik purposive sampling. Instrumen keterampilan menggunakan kuesioner langkah tenik menyusui dan kuesioner efikasi diri menggunakan Breastfeeding Self Efficacy Scale-Short Form dengan waktu penelitian pada bulan September - November 2023. Analisa uji beda Wilcoxon dan Mann-Withney dengan aplikasi SPSS tipe 22. Indentifikasi sesudah pemberian IEC sebagian besar ibu nifas kategori cukup sebanyak 13 responden (65%) dan kategori baik sebanyak 7 responden (35%), serta sebagian besar ibu nifas dengan kategori tinggi sebanyak 15 responden (75%). Ibu nifas harus memiliki pengetahuan tentang keterampilan teknik menyusui yang benar, sehingga akan meningkatkan efikasi dirinya dalam menyusui bayinya dan dapat meningkatkan produksi ASI.
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE LEVEL OF KNOWLEDGE AND ATTITUDES ABOUT TRIAGE WITH FAMILY ANXIETY LEVEL PATIENTS IN THE EMERGENCY ROOM OF THE KASEMBON HOSPITAL Meilyana, Berna Detha; Yunita, Astri; Maula, Liya Ni'matul; Suroso, Heri; Hasyim, ABD Wakhid; Tandilangi, Elmerilia; Tang, Li Yoong
SYNTHESIS Global Health Journal Volume 2, Issue 1, 2024
Publisher : SYNTIFIC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61543/syn.v2i1.72

Abstract

Background. Determination of triage in the process and handling can have an impact on the length of patient triage. Conditions that require the selection of this color accuracy require time according to their needs so this sometimes causes family anxiety about ignorance about the triage. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of knowledge and attitudes about triage with the anxiety level of the patient's family in the emergency room of RSUI Madinah Kasembon. Research Method. The research design is a descriptive correlative cross-sectional approach with the Kendall tau test. The sampling technique used purposive sampling and got a total sample of 266 respondents the families of patients. The research variables were knowledge, attitude, and anxiety level. Findings. The results showed the characteristics of the family's knowledge level in the moderate category, the characteristics of the family's attitude in the unfavorable category, and the characteristics of the family's anxiety level in the moderate category. The results of data analysis showed that there was a relationship between the level of knowledge about triage with the anxiety level of the patient's family in the emergency room (signed p= 0.023) and there was a relationship between the attitude about triage with the anxiety level of the patient's family in the emergency room (signed p= 0.001). Conclusion. There is a relationship between the level of knowledge and attitudes about triage with the anxiety level of the patient's family in the emergency room of RSUI Madinah Kasembon.