Abstrak Indonesia adalah salah satu negara terpadat di dunia yang menduduki posisi keempat setelah China, India dan Amerika Serikat. Angka unmet need di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 14,7% dari target nasional 8% pada tahun 2022. Pentingnya edukasi KB semakin meningkat mengingat adanya lonjakan angka kehamilan yang tidak direncanakan akibat keterbatasan akses ke layanan kesehatan. Program edukasi berbasis komunitas dan teknologi digital, seperti diskusi daring dan video edukasi, telah diterapkan di beberapa daerah untuk mengatasi tantangan ini. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan wanita usia subur tentang berbagai jenis alat kontrasepsi, sehingga harapannya adalah wanita usia subur memahami dan bisa menentukan pilihannya dalam menggunakan alat kontrasepsi. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 November 2024 pada 30 wanita usia subur di RT 02 RW 01 Desa Banaran Kecamatan Kandangan Kabupaten Kediri. Edukasi kesehatan dilakukan dengan tatap muka sebanyak 1 kali kegiatan dengan menggunakan media leaflet. Hasil pengetahuan menunjukkan sebelum edukasi pengetahuan kurang 13 WUS (43,33%), cukup 7 WUS (23,33%) dan baik 10 WUS (33,34%), sedangkan setelah edukasi pengetahuan kurang 6 WUS (20,00%), cukup 11 WUS (36,67%) dan baik 13 WUS (43,33%). Hal ini menunjukkan terdapat perubahan pengetahuan WUS sebelum dan setelah diberikan edukasi kesehatan tentang jenis alat kontrasepsi. Kata kunci : Edukasi, alat kontrasepsi, wanita usia subur Abstract Indonesia is one of the most populous countries in the world, ranking fourth after China, India and the United States. The unmet need rate in Indonesia is still very high at 14.7% from the national target of 8% by 2022. The importance of family planning education is increasing given the surge in unplanned pregnancies due to limited access to health services. Community-based education programs and digital technologies, such as online discussions and educational videos, have been implemented in some areas to address this challenge. The purpose of this activity is to increase the knowledge of women of childbearing age about various types of contraceptives, so that the hope is that women of childbearing age understand and can make choices in using contraceptives. The activity was carried out on November 13, 2024 for 30 women of childbearing age in RT 02 RW 01 Banaran Village, Kandangan District, Kediri Regency. Health education was conducted face-to-face as much as 1 activity using leaflet media. The results of knowledge showed that before education knowledge was less 13 WUS (43.33%), enough 7 WUS (23.33%) and good 10 WUS (33.34%), while after education knowledge was less 6 WUS (20.00%), enough 11 WUS (36.67%) and good 13 WUS (43.33%). This shows that there are changes in the knowledge of WUS before and after being given health education about types of contraceptives. Keywords : Education, contraceptives, women of childbearing age