Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IDENTIFIKASI KADAR ALKOHOL DALAM TONER PEMBERSIH WAJAH MENGGUNAKAN GC-FID Said, Alga; Oileri Tikirik, Wita; Sahrianti, Nini; Tarnoto, Tenny
Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA) Vol 3 No 2 (2023)
Publisher : Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/lipida.v3i2.1395

Abstract

Facial toner is a liquid that is used to freshen the face and clean remaining dirt, used after washing the face with cleansing soap. In addition, facial toner also functions to balance the pH of facial skin which tends to be alkaline due to cleansing soap. However, who would have thought that facial cleansing toner contains alcohol. This research used a total sampling technique carried out at the Stikes Andini Persada Mamuju Laboratory where the population was the same as the number of samples, namely 3 samples, which was carried out in July-October 2023. The conclusion of the research on identifying the ethanol content of facial cleansers circulating in Mamuju City using GC-FID is that based on the results of organoleptic observations of 3 samples, they have a liquid texture, as well as different colors and odors, but they are all the same as the characteristics of alcohol, the results of the observations using reagents, there were 3 samples that were positive for containing alcohol, and the results of testing using gas chromatography (GC-FID) showed that the samples contained alcohol but the levels were below 5%, but sample Y contained 12% alcohol & sample Z contained 15% alcohol. So it is recommended that people be more careful when using facial cleansing toners, especially facial cleansing toners that do not have BPOM permission.
Gambaran Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Di Puskesmas Hinua Devi, Devi; Tikirik, Wita Oileri; Sahrianti, Nini; Nursanti, Andi; Tarnoto, Tenny; Nasrullah, Nasrullah
Jurnal Ners Vol. 8 No. 2 (2024): OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v8i2.24546

Abstract

Apabila harapan pasien terpenuhi, berarti pelayanan tersebut telah di anggap sebagai suatu kepuasan pelayanan. Sebaliknya apabila harapan pasien tidak tercapai, maka diartikan kualitas pelayanan tidak memenuhi apa yang diharapkan pasien. Pelayanan kefarmasian di puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan kefarmasian di Puskesmas Hinua Kecamatan Bonehau Kabupaten Mamuju dengan pendekatan 5 dimensi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang datang berobat di Puskesmas Hinua pada bulan juni 2023 sebanyak 85 jiwa. dengan hasil penelitian menunjukkan dari 70 sampel yang di teliti bahwa gambaran tingkat tinggi lebih besar dari 55,7% sedangkan gambaran tingkat rendah kurang dari 55,7%. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pasien yang ada di Puskesmas Hinua Kecamatan Bonehau tentang kepuasan terhadap pelayanan kefarmasian dalam kategori puas 39 orang dengan persentase 55,7%, kategori tidak puas 31 orang dengan persentase 44,3%, dengan adanya penelitian ini diharapkan adanya upaya untuk mengembangkan pengetahuan dan memperluas wawasan tentang pentingnya pelayanan kefarmasian kepada pasien
Efektivitas Edukasi Kesehatan Berbasis Partisipatif Dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Desa Rua Tentang Tanaman Obat Keluarga Burhan, Hesti Trisnianti; Rerun, Lola Tulak; Sahrianti, Nini; Marhamah, Marhamah; Passi, Nurul Izzah HL; Sunusi, Happy Cahyani; Fajri, Muh Daniel; Buamona, Elvira; Prsetya, Fiki Febrian Dwi; Yainahu, Hairani; Utama, Nugraheni Putri; Sulastri, Teraika Sri; Fitriani, Dwi; Hamid, Abdul
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 3 No 2 (2024): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol3.Iss2.1314

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, termasuk tanaman obat keluarga (TOGA), yang dapat mendukung kesehatan masyarakat secara mandiri. Namun, pengetahuan masyarakat, khususnya di Desa Rua, Ternate, masih rendah terkait pemanfaatan, pengolahan, dan penggunaan TOGA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Rua tentang tanaman obat keluarga melalui kegiatan edukasi kesehatan berbasis partisipatif. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan metode pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan intervensi. Sebanyak 40 peserta dipilih secara purposive sampling, dengan 20 orang dalam setiap kelompok. Intervensi berupa penyuluhan, demonstrasi pengolahan tanaman obat, dan penyediaan media pembelajaran. Pengetahuan peserta diukur dengan kuesioner sebelum dan setelah intervensi, dan data dianalisis menggunakan paired t-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan (p<0,05) pada kelompok intervensi, dengan nilai rerata pre-test 50 yang meningkat menjadi 85, dibandingkan kelompok kontrol yang menunjukan peningkatan tidak signifikan (p>0,05) hanya naik dari 48 menjadi 52. Kesimpulan menunjukan bahwa edukasi Kesehatan berbasis partisipasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan Masyarakat Desa Rua tentang TOGA.
TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT LINGKUNGAN TAMO TERHADAP DaGuSiBu OBAT Buamona, Elfira; Sahrianti, Nini; Nasrullah, Nasrullah
Kieraha Medical Journal Vol 7, No 1 (2025): KIERAHA MEDICAL JOURNAL
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/kmj.v7i1.10539

Abstract

Pengetahuan mengenai obat merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat. Hal ini disebabkan oleh peningkatan praktik pengobatan sendiri yang dilakukan oleh individu yang berisiko terhadap kesalahan dalam penggunaan, penyimpanan, serta pembuangan obat yang tidak sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Lingkungan Tamo terhadap DAGUSIBU obat. Metode yang digunakan adalah non-eksperimental deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, melibatkan 91 responden yang dipilih melalui purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 35 responden (38,5%) memiliki pengetahuan baik, 37 responden (40,7%) cukup, dan 19 responden (20,9%) kurang. Secara umum tingkat pengetahuan terhadap DAGUSIBU obat di Lingkungan Tamo mayoritas tergolong cukup. Hasil dari skor keempat sub variabel jumlah responden memiliki pengetahuan baik yaitu DApatkan 65 (71,4%), GUnakan 48 (52,7%), 45 (49,5%) dan BUang 45 (49,5%).
Skrining Fitokimia Senyawa Metabolit Sekunder Daun Sirsak (Annona muricata L.) di Kabupaten Majene, Mamuju dan Mamuju Tengah Sahrianti, Nini; Mastura, Andi Asnawiah
JURNAL ILMIAH FARMASI SIMPLISIA Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/jifs.v3i2.460

Abstract

Tanaman dengan efek farmakologis dan bioaktivitas yang signifikan terhadap penyakit secara kolektif disebut sebagai "tanaman obat", dan kategori luas ini mencakup tanaman rumah tangga biasa dan spesies eksotik langka. Antioksidan daun sirsak (Annona muricataL) berkhasiat mengobati penyakit jantung, diabetes, asam urat, sulit tidur, anemia, rematik, darah tinggi, kolesterol tinggi, sariawan, dan kanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kadar metabolit sekunder pada daun sirsak di tiga daerah. Pengambilan daun segar merupakan langkah awal pembuatan ekstrak, dilanjutkan dengan membersihkan daun, memisahkannya menjadi tumpukan basah dan kering, serta mengeringkannya dengan handuk hitam dan blender kasar selama 14 hari. Maserasi dengan etanol 70% dan kloroform selama 5 hari digunakan untuk ekstraksi sebelum dikukus selama 2 x 24 jam. Berdasarkan temuan tersebut, nampaknya flavonoid, tanin, saponin, dan terpenoid dapat ditemukan pada ekstrak etanol 70% daun sirsak. Namun terbukti adanya alkaloid dan steroid pada ekstrak kloroform daun sirsak