Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Picture Exchange Communication System (PECS) dan Communication Apprehension (CA) pada Remaja Tunagrahita Jenjang SD di SLBN Salatiga Sunusi, Happy Cahyani; Soetjiningsih, Chr. Hari; Kristijanto, A. Ign.
Jurnal Psikologi Vol 45, No 2 (2018)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.549 KB) | DOI: 10.22146/jpsi.33607

Abstract

 The purpose of this study was to examine the influence of PECS on verbal communication skills of adolescent tunagrahita and test the difference of anxiety verbal communication adolescent tunagrahita based on gender. Experimental design for verbal communication skills used Analysis of Covariance with Randomized Completely Block Design (RCBD) based on 6 phases of pre and post-test. The subjects of this research were seven elementary students. Data collection used the Measure of Elementary Communication Apprehension (MECA) questionnaire and be analyzed using Covariance Analysis, verbal communication anxiety pre, and post-test analyzed by Wilxocon and the difference verbal communication anxiety by sex analyzed by Mann Whitney U. The results of this study show that PECS can improve verbal communication skills and affect verbal communication anxiety in elementary school adolescent with intellectual disability and also differ based on sexAbstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh PECS terhadap keterampilan kemampuan komunikasi verbal remaja tunagrahita dan menguji perbedaan kecemasan komunikasi verbal remaja tunagrahita berdasar jenis kelamin. Desain eksperimen untuk data keterampilan komunikasi verbal menggunakan analisis Dwi Ragam dengan rancangan dasar RAK (Rancangan Acak Kelompok) berdasarkan enam tahapan pra dan paska uji. Partisipan penelitian sebanyak tujuh siswa SD. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner Measure of Elementary Communication Apprehension (MECA) selanjutnya menggunakan Analisis Dwi Ragam, uji perbedaan kecemasan komunikasi verbal pra dan paska uji menggunakan uji Wilxocon dan uji perbedaan kecemasan komunikasi verbal berdasar jenis kelamin menggunakan uji Mann Whitney U. Hasil yang ditemukan PECS dapat meningkatkan keterampilan komunikasi verbal dan juga kecemasan komunikasi verbal pada remaja tunagrahita jenjang SD berdasar jenis kelamin.
Efektivitas Edukasi Kesehatan Berbasis Partisipatif Dalam Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Desa Rua Tentang Tanaman Obat Keluarga Burhan, Hesti Trisnianti; Rerun, Lola Tulak; Sahrianti, Nini; Marhamah, Marhamah; Passi, Nurul Izzah HL; Sunusi, Happy Cahyani; Fajri, Muh Daniel; Buamona, Elvira; Prsetya, Fiki Febrian Dwi; Yainahu, Hairani; Utama, Nugraheni Putri; Sulastri, Teraika Sri; Fitriani, Dwi; Hamid, Abdul
JUKEJ : Jurnal Kesehatan Jompa Vol 3 No 2 (2024): JUKEJ: Jurnal Kesehatan Jompa
Publisher : Yayasan Jompa Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57218/jkj.Vol3.Iss2.1314

Abstract

Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang melimpah, termasuk tanaman obat keluarga (TOGA), yang dapat mendukung kesehatan masyarakat secara mandiri. Namun, pengetahuan masyarakat, khususnya di Desa Rua, Ternate, masih rendah terkait pemanfaatan, pengolahan, dan penggunaan TOGA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Desa Rua tentang tanaman obat keluarga melalui kegiatan edukasi kesehatan berbasis partisipatif. Penelitian ini menggunakan desain quasi-experimental dengan metode pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan intervensi. Sebanyak 40 peserta dipilih secara purposive sampling, dengan 20 orang dalam setiap kelompok. Intervensi berupa penyuluhan, demonstrasi pengolahan tanaman obat, dan penyediaan media pembelajaran. Pengetahuan peserta diukur dengan kuesioner sebelum dan setelah intervensi, dan data dianalisis menggunakan paired t-test. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan (p<0,05) pada kelompok intervensi, dengan nilai rerata pre-test 50 yang meningkat menjadi 85, dibandingkan kelompok kontrol yang menunjukan peningkatan tidak signifikan (p>0,05) hanya naik dari 48 menjadi 52. Kesimpulan menunjukan bahwa edukasi Kesehatan berbasis partisipasi efektif dalam meningkatkan pengetahuan Masyarakat Desa Rua tentang TOGA.